Search This Blog

Showing posts with label teka-teki silang. Show all posts
Showing posts with label teka-teki silang. Show all posts

SKRIPSI PENDIDIKAN PKN KEEFEKTIFAN METODE PERMAINAN KUIS TIM BERBANTU CROSSWORD PUZZLE TERHADAP MINAT BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS V

(KODE : PEND-PKN-0013) : SKRIPSI PENDIDIKAN PKN KEEFEKTIFAN METODE PERMAINAN KUIS TIM BERBANTU CROSSWORD PUZZLE TERHADAP MINAT BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS V

contoh skripsi pendidikan pkn

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya. masyarakat, bangsa, dan negara (Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003). Pendidikan tidak bisa dijauhkan dari proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran tersebut harus melibatkan aktivitas siswa secara keseluruhan, dari aktivitas fisik sampai mental siswa.
Suatu proses pembelajaran yang dilakukan harus memberi dampak positif bagi siswa. Tujuan pembelajaran yaitu adanya perubahan perkembangan siswa secara utuh-menyeluruh yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Menurut Hamdani (2011 : 21), belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan, misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru. Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Proses pembelajaran harus dapat memberikan makna melalui pengalaman dan informasi yang berasal dari lingkungannya. Makna dibangun ketika guru memberikan permasalahan yang relevan dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah ada, sehingga siswa mendapatkan kesempatan untuk menemukan dan menerapkan idenya sendiri. Membangun makna tersebut, proses belajar mengajar harus berpusat pada siswa.
Proses pembelajaran merupakan implementasi dari kurikulum, maka pendidik (guru) dituntut dapat mengembangkan program pembelajaran secara baik. Proses pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dan murid yang memberikan hasil timbal-balik. Sekalipun program kegiatan pembelajaran sudah direncanakan sesuai dengan kurikulum, tidak sepenuhnya dapat diikuti siswa dengan baik. Kurikulum yang sudah disusun dengan baik, tidak menjamin minat siswa dalam mengikuti suatu proses pembelajaran. Banyak hal/sebab yang melatarbelakangi hal tersebut.
Hasil observasi lapangan di SDN X di kelas V, pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagian siswa kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran. Hal tersebut dilihat dari siswa yang duduk di belakang bicara dengan teman sebangku, ada yang tiduran atau meletakkan kepala, ketika ditanya guru hanya sebagian siswa (terutama yang duduk di depan) yang menjawab pertanyaan guru, ada siswa yang enggan maju atau menjawab pertanyaan dari guru. Kurangnya semangat belajar siswa dikarenakan berbagai faktor yang melatarbelakangi. Faktor internal dan faktor eksternal, dan juga faktor lingkungan dapat mempengaruhinya. Faktor internal yang berasal dari diri siswa seperti sikap bawaan siswa yang malas, tingkat intelegensi, dan tidak mau belajar untuk bisa serta kurang percaya diri untuk bertanya kepada guru, kondisi fisik yang tidak sehat dapat juga menjadi penyebab kurangnya minat siswa untuk belajar. Faktor eksternal seperti materi pelajaran yang banyak, pengajaran guru kurang bervariasi, pengaruh teman-teman kelas. Faktor lingkungan dapat disebabkan oleh masalah keluarga, orang tua yang kurang peka terhadap perkembangan anak dan tidak tahu masalah yang dihadapi anak.
Didukung juga pernyataan dari guru kelas V yang menyatakan bahwa sebagian siswa kurang berminat saat pembelajaran PKn karena materinya banyak, susah dan tidak semua siswa dengan mudah memahami materi, siswa lebih tertarik pada mata pelajaran yang mudah seperti bahasa Indonesia terutama saat materi bercerita, IPA, dan matematika. Wawancara dengan beberapa siswa, mengatakan tidak terlalu suka terhadap pelajaran PKn, alasannya karena pelajaran tersebut susah dan materi banyak.
Rendahnya minat siswa terhadap mata pelajaran PKn dikarenakan mata pelajaran tersebut sulit bagi siswa. Hal ini dikarenakan berbagai penyebab, diantaranya materi pelajaran yang banyak dan kompleks, informasinya harus tepat dan benar, proses pembelajaran yang kurang menarik dan monoton, dan banyak menghafal materi. Pembelajaran PKn yang selama ini yang berlangsung hanya menekankan pada penyerapan materi yang banyak bukan menekankan prinsip-prinsip yang ada di dalamnya. Pembelajaran PKn dapat membekali siswa dengan pengetahuan dan ketrampilan intelektual yang memadai serta pengalaman praktis agar memiliki kompetensi dan efektivitas dalam berpartisipasi. Kegiatan pembelajaran PKn di kelas yang perlu dipersiapkan yakni bekal pengetahuan materi pembelajaran dan metode atau pendekatan pembelajaran yang sesuai materi dan kebutuhan siswa.
Peneliti tergerak untuk melakukan sebuah penelitian tentang proses pembelajaran PKn dengan menggunakan sebuah metode, yaitu metode Permainan Kuis Tim berbantu Crossword Puzzle. Alasan pemilihan metode ini untuk mencoba menerapkan permainan dalam pembelajaran yang dapat menarik siswa untuk mengikutinya dan belum pernah digunakan di SDN X. Pendapat Zaini dkk (2007 : 56), kuis tim merupakan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan tanggung jawab belajar siswa dalam suasana yang menyenangkan. Menyisipkan permainan dalam pembelajaran bertujuan menciptakan pembelajaran dalam suasana yang menyenangkan sesuai dengan kondisi yang terjadi dalam diri siswa. Permainan akan menjadi lebih menarik jika ada unsur persaingan atau perlombaan di dalamnya, sekaligus unsur yang menghibur.
Permainan kuis tim dapat mendorong semangat siswa untuk belajar dan bersaing dalam mendapatkan nilai terbaik. Permainan kuis tim mengandung unsur bersaing antara kelompok dalam menjawab pertanyaan untuk mengumpulkan poin tertinggi. Permainan kuis tim ini, guru membacakan kata kunci sesuai materi dan siswa akan menjawab pertanyaan sesuai kata kunci yang diberikan, hal tersebut dapat membantu siswa mengingat materi-materi pelajaran. Memberi Crossword Puzzle (Teka-teki Silang) menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan, mengundang minat dalam pembelajaran, serta melatih kemampuan berpikir kritis siswa.

SKRIPSI PTK KEEFEKTIFAN STRATEGI THINK-TALK-WRITE DENGAN MEDIA TEKA-TEKI SILANG UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR

(KODE : PTK-0578) : SKRIPSI PTK KEEFEKTIFAN STRATEGI THINK-TALK-WRITE DENGAN MEDIA TEKA-TEKI SILANG UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR (BIOLOGI KELAS X)

SKRIPSI PTK KEEFEKTIFAN STRATEGI THINK-TALK-WRITE DENGAN MEDIA TEKA-TEKI SILANG UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR


BAB I 
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu proses atau aktivitas, diarahkan pada proses untuk menciptakan suasana yang menyenangkan supaya menjadi kebiasaan yang dilakukan manusia pada umumnya. Menurut Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab I pasal (1) : 1 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Profesionalisme seorang guru mutlak diperlukan sebagai bekal dalam mengakses perubahan baik itu metode pembelajaran ataupun kemajuan teknologi yang kesemuanya ditujukan untuk kepentingan proses belajar mengajar. Jika ditinjau dari undang-undang sebagaimana tersebut di atas tugas guru tidak sekedar menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, tetapi lebih kepada bagaimana menyiapkan mereka menjadi sumber daya manusia yang terampil dan siap mengakses kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta liberalisasi yang terjadi di masa nanti.
Mata pelajaran biologi merupakan wahana untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai serta tanggung jawab sebagai seorang warga negara yang bertanggung jawab kepada lingkungan, masyarakat, bangsa dan negara. Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam secara sistematis, sehingga biologi bukan hanya sekedar penguasaan kumpulan yang berupa fakta, konsep atau prinsip saja tetapi juga merupakan proses penemuan.
Berdasarkan wawancara dengan guru biologi kelas X, ditemukan permasalahan bahwa hasil belajar siswa masih belum sesuai dengan harapan dan masih banyak siswa yang belum mencapai KKM, selain itu strategi yang digunakan guru masih kurang menarik perhatian siswa. Hal ini terindikasi karena kurangnya minat peserta didik terhadap pelajaran biologi sehingga siswa kurang berpartisipasi secara aktif dan kreatif.
Fatmawati (2010 : 12) melakukan penelitian dengan judul "Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Biologi". Hasil penelitian diperoleh bahwa aktivitas siswa pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan jika dibandingkan dengan nilai pada pra siklus dan siklus I, baik nilai setiap aspek maupun nilai rata-rata kelas. Keaktifan dan hasil belajar siswa juga meningkat.
Salvia (2012 : 5) juga telah melakukan penelitian "Pemberian LKS Berupa Teka-teki Silang untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa". Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pemberian LKS berupa teka-teki silang dapat dilihat pada nilai rata-rata posttest siswa yang lebih tinggi pada kelas eksperimen. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka salah satu cara untuk mengatasi rendahnya keaktifan dan hasil belajar siswa adalah melalui penerapan strategi Think Talk Write (TTW) dengan media Teka-Teki Silang (TTS).
Meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan strategi Think Talk Write (TTW) dengan media Teka-Teki Silang (TTS) diharapkan akan melatih keterampilan dan pengetahuan siswa. Strategi TTW dengan media TTS ini peserta didik mempelajari materi secara mandiri yang telah disiapkan oleh guru dalam lembar diskusi kelompok (think), kemudian mengadakan diskusi tentang materi dan membahas penyelesaian soal di lembar kerja (talk) yang berupa TTS, setelah itu menuliskan jawaban soal yang sudah dikerjakan bersama secara berkelompok (write) dalam waktu yang telah ditentukan oleh guru. Hal ini akan mendorong siswa untuk benar-benar mau membaca sehingga dengan banyak membaca maka siswa akan paham dengan materi yang diajarkan oleh guru. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul "KEEFEKTIFAN STRATEGI THINK-TALK-WRITE DENGAN MEDIA TEKA-TEKI SILANG UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X".