HARAP DIBACA DULU !
Kami membuka jasa pembuatan SKRIPSI dan TESIS mulai dari proposal hingga selesai (termasuk bimbingan dan olah data), untuk info lebih lanjut silahkan KLIK DISINI.
Untuk pembelian file-file referensi Makalah/Skripsi/PTK/Tesis caranya:
1. Tuliskan kodenya dan alamat email anda, lalu kirimkan via Whatsapp ke :
0822-2841-1065 (Whatsapp).
Contoh : Kode AKUN-0001, xxxxxx@gmail.com.
2. Setelah pesan anda kami terima, kami akan mengkonfirmasi ketersediaan filenya.
3. Setelah Anda transfer ke rekening kami, Anda konfirmasi kepada kami via Whatsapp.
.
4. Apabila langkah-langkah diatas telah Anda lakukan, kami akan segera mengirim SKRIPSI, PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) atau TESIS sesuai kode yang Anda minta (lengkap dari cover s/d daftar pustaka, dalam format WORD dan PDF) melalui attachment (lampiran) ke alamat email yang Anda berikan (maksimal 1 jam dari saat pengecekan transfer), sehingga Anda tinggal mengeditnya.
Mohon maaf, dengan segala hormat kami tidak melayani :
1. Komplain setelah lewat 2 hari dari tanggal pengiriman.
2. Pertanyaan-pertanyaan semacam : "Kalau saya telah mentransfer dananya, apa jaminan filenya akan dikirim?" (Dalam transaksi di dunia maya, kepercayaan adalah mutlak diperlukan). Jaminan kami adalah reputasi blog ini. Disamping itu, mungkin yang juga perlu ditanyakan adalah : "Kalau filenya telah dikirim, apa jaminan dana akan ditransfer?"
Sebagai catatan : kami tidak akan membocorkan identitas pemesan (nomor telepon, alamat email, dll.) karena itu staff kami tidak akan pernah menanyakan data pribadi anda seperti : nama, alamat, kampus tempat anda menuntut ilmu, dll. Kerahasiaan klien adalah yang terpenting bagi kami.
Terima kasih atas perhatiannya.
Judul Lengkap
Search This Blog
SKRIPSI PTK MENINGKATAN KEMAMPUAN BAHASA MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL
(KODE : PTK-0148) : SKRIPSI PTK MENINGKATAN KEMAMPUAN BAHASA MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL (PGPAUD)
Kemampuan berbahasa anak merupakan suatu hal yang penting karena dengan bahasa tersebut anak dapat berkomunikasi dengan teman atau orang-orang di sekitarnya. Bahasa merupakan bentuk utama dalam mengekspresikan pikiran dan pengetahuan bila anak mengadakan hubungan dengan orang lain. Anak yang sedang tumbuh dan berkembang mengkomunikasikan kebutuhan, pikiran dan perasaannya melalui bahasa dengan kata-kata yang mempuyai makna.
Dalam pedoman guru RA dikemukakan bahwa dalam melaksanakan pembinaan dan perkembangan bahasa di RA hendaknya mempersiapkan prinsip-prinsip, dengan memberikan kesempatan sebaik-baiknya pada anak dalam mengembangkan bahasa dan dalam memelihara ketertiban, hendaknya spontanitas anak sebaiknya jangan ditekan dan sebaiknya diberikan dalam suasana keakraban antara guru dengan anak didik, serta memenuhi syarat-syarat yang diambil dari lingkungan anak, sesuai dengan taraf usia dan taraf perkembangan anak sehingga aspek perkembangan anak dapat tercapai secara optimal.
SKRIPSI VARIASI TEMA CERITA YANG DIGUNAKAN DALAM PEMBELAJARAN DI TK
(KODE : PG-PAUD-0072) : SKRIPSI VARIASI TEMA CERITA YANG DIGUNAKAN DALAM PEMBELAJARAN DI TK
Masa kanak-kanak merupakan masa paling penting karena merupakan pembentukan kondisi kepribadian yang menentukan pengalaman anak selanjutnya, karakteristik anak usia dini menjadi mutlak dipahami untuk memiliki generasi yang mampu mengembangkan diri secara optimal mengingat pentingnya usia tersebut. Mengembangkan kreatifitas anak memerlukan peran penting pendidikan hal ini secara umum sudah banyak dipahami. Anak kreatif memuaskan rasa ingin tahunya melalui berbagai cara seperti bereksplorasi, bereksperimen dan banyak mengajukan pertanyaan pada orang lain. Suratno (2005 : 19) menjelaskan anak kreatif dan cerdas tidak terbentuk dengan sendirinya. Melainkan perlu pengarahan salah satunya dengan memberi kegiatan yang dapat mengembangkan kreatifitas anak.
SKRIPSI TINGKAT KETERAMPILAN BERBICARA DITINJAU DARI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN
(KODE : PG-PAUD-0071) : SKRIPSI TINGKAT KETERAMPILAN BERBICARA DITINJAU DARI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN
Kemampuan berkomunikasi pada awal masa kanak-kanak masih dalam taraf rendah, sehingga masih banyak kosakata yang harus dikuasai untuk dapat berkomunikasi dengan baik (Hurlock, 1990 : 109). Hal ini dapat dilihat berdasarkan pengamatan di lapangan, masih terdapat anak yang belum mampu mengekspresikan ide pada orang lain. Sebagai contoh, pada saat guru meminta anak maju untuk menceritakan pengalaman anak, anak belum mampu menceritakan secara rinci. Permasalahan ini perlu diatasi melalui peningkatan kemampuan komunikasi pada anak yang dapat dilakukan melalui metode bermain.
Bermain peran makro dapat melatih kerja sama pada anak dalam kelompok. Dengan adanya kerja sama tersebut akan terjadi interaksi antara anak dengan teman mainnya sehingga dapat menambah kosakata yang dimiliki anak. Sedangkan pada bermain peran mikro dimana bermain peran ini merupakan awal bermain kerja sama, sehingga peluang anak untuk bekerjasama lebih sedikit. Hal ini disebabkan lawan main anak pada bermain peran mikro lebih sedikit dibandingkan pada bermain peran makro yang dilakukan secara berkelompok. Berdasarkan pertimbangan tersebut, tidak menutup kemungkinan penambahan kosakata melalui bermain peran mikro lebih sedikit.
SKRIPSI STUDI DESKRIPTIF TENTANG MOTIVASI ORANGTUA MENGGUNAKAN PIJAT BAYI UNTUK TUMBUH KEMBANG ANAK
(KODE : PG-PAUD-0070) : SKRIPSI STUDI DESKRIPTIF TENTANG MOTIVASI ORANGTUA MENGGUNAKAN PIJAT BAYI UNTUK TUMBUH KEMBANG ANAK
Menjadikan anak yang sehat jasmani dan rohaninya, orang tua harus berupaya keras dan selalu memperhatikan pertumbuhannya, dengan memberikan asupan gizi yang baik, menjaga kesehatan tubuh anak dan melindungi dari penyakit, untuk sehat rohaninya orang tua dapat mendidik dan mengasuhnya dengan penuh cinta kasih.
Kebiasaan pijat memijat ini sendiri dalam kehidupan masyarakat kita, sebenarnya merupakan tradisi yang sudah dikenal sejak lama. Melalui sentuhan pemijatan terhadap jaringan otot, peredaran darah dapat meningkat makin lancar, ataupun posisi otot dapat dipulihkan dan diperbaiki sehingga dapat meningkatkan fungsi-fungsi organ tubuh dengan sebaik-baiknya. Pendapat ini dikemukakan oleh Hasri Ainun dan Utami Roesli (2008 : 3). Dengan demikian pijat bayi dapat membantu proses tumbuh kembang anak.
SKRIPSI MODEL PENGASUHAN ANAK DI KEPALA KELUARGA WANITA PADA POSYANDU X
(KODE : PG-PAUD-0069) : SKRIPSI MODEL PENGASUHAN ANAK DI KEPALA KELUARGA WANITA PADA POSYANDU X
Keluarga merupakan agen utama sosialisasi, sekaligus sebagai microsystem yang membangun relasi anak dengan lingkungannya. Keluarga sebagai tempat sosialisasi dapat didefinisikan menurut term klasik. Definisi klasik (struktural-fungsional) tentang keluarga menurut sosiolog George Murdock adalah kelompok sosial yang bercirikan dengan adanya kediaman, kerjasama ekonomi dan reproduksi. Keluarga terdiri dari dua orang dewasa dari jenis kelamin berbeda, setidaknya keduanya memelihara hubungan seksual yang disepakati secara sosial, dan ada satu atau lebih anak-anak yaitu anak kandung atau anak adopsi, dari hasil hubungan seksual secara dewasa.
Perbedaan pola pengasuhan antara ayah single parent dengan ibu single parent adalah dalam hal pengajaran, ayah single parent kurang sabar dan kurang telaten, sedangkan ibu single parent lebih sabar dan lebih telaten dalam hal pengajaran. Mengenai hukuman dan penghargaan juga berbeda, ayah single parent memberikan hukuman berat, tetapi ibu single parent lebih ringan hukumannya meskipun tujuannya sama yaitu agar anak menjadi disiplin dan bertanggung jawab. Penghargaan yang diberikan pun juga berbeda pula. Bagi ayah single parent, penghargaan yang diberikan sering berupa barang, sedangkan pujian jarang sekali. Berbeda dengan ibu single parent, mereka lebih sering memberikan penghargaan berupa pujian meskipun kadang juga berupa barang. Disamping itu, dalam melakukan pembujukan pun juga berbeda, ayah single parent kurang sabar dalam melakukan pembujukan, sedangkan ibu single parent lebih sabar dan telaten dalam melakukan pembujukan.
SKRIPSI METODE REWARD DAN PUNISHMENT DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN EMOSIONAL ANAK USIA DINI
(KODE : PG-PAUD-0068) : SKRIPSI METODE REWARD DAN PUNISHMENT DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN EMOSIONAL ANAK USIA DINI
Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang berada dalam proses perkembangan. Perkembangan merupakan proses perubahan perilaku dari matang menjadi matang, dari sederhana menjadi kompleks, suatu proses evolusi manusia dari ketergantungan menjadi makhluk dewasa yang mandiri. Perkembangan adalah suatu proses perubahan anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek : gerakan, berpikir, perasaan, dan interaksi baik dengan sesama maupun dengan benda-benda dalam lingkungan hidupnya (Syaodih : 2003, Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Bagian Proyek Peningkatan Pendidikan Tenaga Kependidikan).Membangun karakteristik anak ibarat membangun sebuah tenda yang mempunyai beberapa tongkat sebagai penyangganya. Jika semakin tinggi tongkat-tongkat penyangganya, semakin tinggi pula tenda-tenda itu berdiri.
Lingkungan luar yang baru diketahui oleh anak, dengan teman-teman yang bertambah banyak dan berbagai jenis ragam anak yang memiliki karakter yang berbeda-beda. Tidak sedikit dari anak-anak tersebut memiliki karakter yang kurang baik yang dapat dilihat langsung oleh anak dalam bergaul. Lingkungan luar tempat anak bertambah banyak teman, merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi belajar anak dalam menumbuh kembangkan semua aspek perkembangan anak.
SKRIPSI KORELASI PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP PERKEMBANGAN PERILAKU NEGATIF ANAK USIA DINI
(KODE : PG-PAUD-0067) : SKRIPSI KORELASI PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP PERKEMBANGAN PERILAKU NEGATIF ANAK USIA DINI
Kuatnya pengaruh tontonan televisi terhadap prilaku seseorang telah dibuktikan dengan penelitian ilmiah. Seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association (APA) pada 1995, yang mengatakan bahwa tayangan yang bermutu akan mempengaruhi seseorang untuk berperilaku baik. Sedangkan tayangan kurang bermutu akan mendorong seseorang untuk berperilaku buruk, bahkan penelitian ini juga menyimpulkan bahwa hampir semua perilaku buruk yang dilakukan orang adalah hasil dari pelajaran yang mereka dapat dari media semenjak usia anak-anak. Pengaruh sinetron dapat kita saksikan setiap hari, diantaranya banyak anak-anak yang menirukan ucapan-ucapan nakal dari tokoh film animasi 'Shinchan' yang kasar dan jorok. Belum lagi beberapa contoh prilaku negatif lain seperti pergaulan bebas, merampok, memperkosa, bertengkar, dan lain-lain yang dilakukan remaja karena pengaruh tayangan televisi.
Pengaruh yang diingat seseorang melalui membaca ternyata hanya sekitar 15% saja, namun pengaruh terlihat semakin meningkat kalau disertai suara bahkan adegan visual yang ternyata berpengaruh 50% bagi yang menontonnya. Karena itulah televisi sangat besar pengaruhnya dalam mengubah perilaku penontonnya. Imitasi adalah tingkat pertama pengaruh yang kelihatan jelas, dimana pemirsa melihat secara berulang-ulang perilaku tokoh idolanya dan cenderung meniru perilaku tersebut. Ini bisa dimaklumi karena salah satu perkembangan perilaku seseorang dihasilkan dari contoh mereka yang lebih dewasa, orang tua, keluarga, guru, bahkan orang lain yang menjadi idola.
SKRIPSI INTEGRASI NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAAN DALAM PRAKTIK PEMBELAJARAN DI TK
(KODE : PG-PAUD-0066) : SKRIPSI INTEGRASI NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAAN DALAM PRAKTIK PEMBELAJARAN DI TK
Salah satu langkah yang dapat diambil guna tercapainya tujuan pendidikan nasional, terutama yang mengarah pada pembentukan karakter yang terkait dengan pembentukan sikap dan perilaku wirausaha peserta didik adalah dengan memberikan pendidikan karakter bangsa termasuk karakter kewirausahaan di lembaga-lembaga pendidikan termasuk di Taman Kanak-kanak. Pendidikan karakter bangsa termasuk karakter kewirausahaan dirasa sangat pen ting diberikan kepada peserta didik untuk membangun manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif dan wirausaha.
Meskipun pendidikan kewirausahaan sangat penting diberikan pada anak sejak dini, namun kenyataannya pendidikan kewirausahaan belum banyak diterapkan di lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini. Hal ini dapat disebabkan karena minimnya pengetahuan para pendidik tentang kewirausahaan dan juga kurangnya kreatifitas dalam memberikan pembelajaran pada anak didik. Memberikan pendidikan kewirausahaan pada anak sebenarnya bukan merupakan pekerjaan yang sulit.