(KODE : PTK-0569) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI TK (PGPAUD)
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Berhitung Pada Anak Usia Dini
l. Pengertian Berhitung
Berhitung menurut Suyanto (2005 : 158) menghitung yaitu menghubungkan antara benda dengan konsep bilangan, dimulai dari angka satu. Jika sudah mahir anak dapat melanjutkan menghitung kelipatan, misalnya kelipatan dua, lima, atau sepuluh. Mengingat begitu pentingnya kemampuan berhitung bagi manusia, maka kemampuan berhitung ini perlu diajarkan sejak dini, dengan berbagai media dan metode yang tepat jangan sampai dapat merusak pola perkembangan anak
Menurut Sujiono (2004 : 112) banyak pendapat tentang definisi berhitung dari berbagai sumber rujukan, diantaranya menurut pusat pembinaan dan pengembangan bahasa berhitung adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antar bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian persoalan mengenai bilangan.
Sedangkan menurut Sumantri (2011 : 98) berhitung adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin disampaikan. Lambang-lambang matematika bersifat artificial, baru memiliki arti setelah sebuah makna diberikan kepadanya tanpa itu matematika hanya sebuah kumpulan rumus-rumus yang mati.
Dari pendapat yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa berhitung merupakan sesuatu yang berkenaan dengan ide-ide atau konsep untuk melatih kecerdasan dan keterampilan anak dalam penyelesaian soal-soal yang memerlukan pecahan.
2. Manfaat Berhitung
Melihat paparan di atas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa adanya minat anak untuk belajar permainan melalui berhitung. Menurut Sisdiknas (2000 : 2) berhitung memiliki manfaat agar anak dapat mengetahui dasar-dasar pembelajarannya sebagai berikut; a) Dapat berpikir logis dan sistematis sejak dini, b) Dapat menyesuaikan dan melibatkan diri dalam kehidupan bermasyarakat, c) Memiliki ketelitian, konsentrasi dan daya apresiasi yang tinggi, d) Memiliki kreatifitas dan imajinasi dalam menciptakan sesuatu secara spontan.
Pembelajaran pada anak berdasarkan konsep berhitung yang benar. Manfaat pembelajaran berhitung meliputi : a) Menghindari ketakutan anak pada matematika sejak awal; b) Membantu anak belajar matematika secara alami melalui kegiatan bermain anak berdasarkan konsep matematika yang benar.
Dari uraian berbagai pendapat dapat disimpulkan bahwa manfaat berhitung antara lain : a) Anak mampu berfikir logis; b) Memiliki ketelitian, konsentrasi dan daya apresiasi yang tinggi; c) Menghindari ketakutan anak pada matematika sejak awal.
Permainan berhitung yang diberikan pada anak usia dini pada kegiatan belajar di TK bermanfaat antara lain untuk :
1. Membelajarkan anak berdasarkan konsep berhitung yang benar, menarik dan menyenangkan.
2. Menghindari ketakutan terhadap matematika berhitung sejak awal.
3. Membantu anak belajar matematika berhitung secara alami melalui kegiatan bermain.
3. Tahap-tahap Berhitung
Menurut Depdiknas, 2000 : 6 dalam Susanto, tahap yang dilakukan untuk membantu mempercepat penguasaan berhitung anak usia dini melalui tiga tahap yaitu :
a) Tahap Konsep
Pemahaman dan pengertian tentang sesuatu dengan menggunakan benda dan peristiwa kongkrit, contoh : pengenalan warna, bentuk dan menghitung.
b) Tahap transmisi/peralihan
Proses berfikir merupakan masa peralihan dari pemahaman kongkrit menuju pengenalan lambang yang abstrak, di mana benda kongkrit itu masih ada dan mulai dikenalkan bentuk lambangnya. Hal ini harus dilakukan guru secara bertahap sesuai dengan laju dan kecepatan kemampuan anak secara individual berbeda. Contoh : pengenalan lambang bilangan atau angka.
c) Tahap lambang
Merupakan visualisasi dari berbagai konsep. Misalnya lambang 7 untuk menggambarkan konsep bilangan tujuh, merah untuk menggambarkan konsep warna, besar untuk menggambarkan konsep ruang. Contoh : pengenalan lambang angka disertai gambar jumlahnya. Menurut Ahmad Susanto, tahap berhitung meliputi : tahap konsep tahap transmisi/peralihan, tahap lambang.
a) Tahap konsep
Pada tahap ini anak berekspresi untuk menghitung segala macam benda-benda yang dapat dihitung dan yang dapat dilihatnya. Kegiatan menghitung-hitung ini harus dilakukan dengan memikat, sehingga benar-benar dipahami oleh anak.
b) Tahap transmisi/peralihan
Tahap transmisi merupakan masa peralihan dari kongkret ke lambang, tahap ini adalah saat anak mulai benar-benar memahami.
c) Tahap lambang
Tahap di mana anak sudah diberi kesempatan menulis sendiri tanpa paksaan, yakni berupa lambang bilangan, bentuk-bentuk.
Sedangkan menurut Reys dalam Susanto (2011 : 101) mengemukakan lima tahapan dalam berhitung, lima tahapan ini yaitu :