Search This Blog

Showing posts with label pembelajaran inovatif. Show all posts
Showing posts with label pembelajaran inovatif. Show all posts
SKRIPSI PTK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF MELALUI METODE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

SKRIPSI PTK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF MELALUI METODE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

(KODE : PTK-0154) : SKRIPSI PTK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF MELALUI METODE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA (IPS KLS VII)



BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia agar tidak sampai tertinggal dengan bangsa lain. Karena itu sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan, serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, global sehingga diperlukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan. Untuk mewujudkan sistem pendidikan yang demikian itu perlu adanya peran aktif dari semua pihak diantaranya adalah pemerintah, orang tua siswa, guru dan lain-lain.
Peningkatan kualitas pendidikan di sekolah dapat ditempuh dengan berbagai cara, antara lain : peningkatan kurikulum, peningkatan kompetensi guru, peningkatan kualitas pembelajaran, efektifitas metode pembelajaran, peningkatan kualitas sarana dan prasarana belajar dan bahan ajar yang memadai.
Peneliti sebelumnya yang dilakukan oleh Ika Rahmawati yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Inovatif (Innovative Learning) Metode Talking Stick Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Dan Kemandirian Belajar Pada Siswa Kelas VIII SMPN X, penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), Hasil dari penelitian ini adalah bahwa dengan menggunakan Model Pembelajaran Inovatif (innovative Learning) Metode Talking Stick dapat meningkatkan aktivitas belajar dan kemandirian belajar siswa, berikut ini hasil dari metode talking stick yang telah dilaksanakan peneliti sebelumnya yaitu, Pada siklus I aktivitas belajar siswa sebesar 44.63% yang tergolong cukup dan Pada siklus II aktivitas belajar siswa menjadi sebesar 66.11% yang tergolong baik.
Dari pernyataan di atas dapat di mengerti bahwa Fungsi dari penelitian terdahulu yang telah di paparkan di atas yakni untuk memperkuat judul serta sebagai bukti bahwasanya metode talking stik tepat untuk mengukur aktivitas belajar siswa. dan dalam kegiatan mengajar, untuk mencapai untuk mencapai hasil dan tujuan hasil yang diinginkan tanggung jawab yang di bebankan pada guru bagaimana harus mengatur dan mengelola kelas dan bagaimana memilih metode yang relevan dengan bahan materi yang di ajarkan.
Selama ini proses pembelajaran kita lihat masih menganut model pembelajaran konvensional, yaitu proses pembelajaran yang berpusat pada guru dan selama itu pula kemampuan siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dan kemandirian dalam belajar tidak akan tampak. Pembelajaran konvensional menganggap guru adalah satu-satunya sumber belajar yang dianggap serba tahu. Hal ini di perkuat oleh hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian., dan terbukti saat pelajaran dimulai banyak siswa yang ngobrol sendiri dan kelihatan sekali mereka merasa bosan dengan metode yang dilakukan oleh guru mata pelajaran IPS. Hal ini di duga akan mempengaruhi aktivitas belajar siswa di dalam kelas.
Jika penerapan metode pembelajaran untuk mata pelajaran IPS hanya menggunakan metode ceramah sebagai metode utama, maka proses belajar akan terasa membosankan bagi siswa karena terasa monoton. Kondisi ini diduga akan sangat mempengaruhi keaktifan siswa di dalam kelas. Metode ceramah sebagai metode utama bukan berarti tidak cocok untuk digunakan tetapi penggunaan metode tersebut yang mendominasi menyebabkan siswa merasa bosan, jenuh dan tidak dapat berperan aktif serta tidak bisa belajar mandiri.
Untuk itu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan misi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan pemilihan metode yang tepat untuk melaksanakan penerapan pendekatan tersebut. Guna meningkatkan keaktifan proses belajar bagi siswa, penulis tertarik untuk melakukan pembelajaran Inovatif dengan metode Talking Stick sesuai dengan penerapan misi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Konsep pembelajaran Inovatif dengan metode Talking Stick akan mendorong guru dan peserta didik melaksanakan praktik pembelajaran secara aktif dan kreatif sehingga dapat diharapkan tercapainya peningkatan dalam pembelajaran.
Menurut James B. Brow seperti yang dikutip oleh Sardinian A.M mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru antara lain : menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencanakan dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa. Sedangkan tujuan mengajar adalah membantu siswa untuk menjawab tantangan lingkungannya dengan cara yang efektif. Burton misalnya mengemukakan batasan mengajar dengan mengatakan bahwa "teaching is the stimulation, guidance, direction and encouragement of learning" .
SMPN X hingga saat ini dalam pelaksanaan pembelajaran, khususnya mata IPS masih disampaikan dengan metode ceramah (Metode Pembelajaran Konvensional) sebagai metode yang lebih dominan diterapkan dari pada metode yang lain. Hal ini di perkuat oleh hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian dan terbukti saat pelajaran dimulai banyak siswa yang ngobrol sendiri dan kelihatan sekali mereka merasa bosan dengan metode yang dilakukan oleh guru mata pelajaran IPS. Hal ini di duga akan mempengaruhi aktivitas belajar siswa di dalam kelas. Karena materi IPS banyak menghafal maka peneliti menawarkan diri untuk menerapkan metode talking stick untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Keberhasilan pendidikan tidak terlepas dari peran guru yang merupakan komponen pendidikan yang terlibat langsung dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di lapangan. Guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan merupakan pihak yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Kepiawaian dan kewibawaan guru sangat menentukan kelangsungan proses belajar mengajar di kelas maupun efeknya di luar kelas. Guru harus pandai membawa siswanya kepada tujuan yang hendak dicapai. Guru mempunyai peranan yang sangat penting sehubungan dengan tugasnya sebagai perencana dan pelaksana sekaligus mengevaluasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), guru sebagai pelaksana utama pendidikan dan pelajaran sekolah, maka guru dituntut untuk mampu menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam kegiatan belajar mengajar. Guru dan siswa diharapkan mengetahui apa yang harus dicapai dan sejauh mana efektivitas belajar dicapai. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan suatu format untuk menetapkan sesuatu kompetensi yang diharapkan siswa dalam setiap tingkat dan menggambarkan langkah kemajuan siswa menuju kompetensi yang lebih tinggi.
Berdasarkan latar belakang ini maka penulis mengambil judul "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF MELALUI METODE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII SMPN X”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang ada yaitu : 
1. Bagaimanakah Proses Perencanaan model pembelajaran Inovatif melalui metode Talking Stick untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata Pelajaran IPS kelas VII SMPN X ?
2. Bagaimanakah Proses Pelaksanaan model pembelajaran Inovatif melalui metode Talking Stick untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII SMPN X ?
3. Bagaimanakah Proses Penilaian model pembelajaran Inovatif melalui metode Talking Stick untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII SMPNX ?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian khususnya adalah untuk Mendeskripsikan : 
1. Proses perencanaan model pembelajaran Inovatif melalui metode Talking Stick pada mata Pelajaran IPS kelas VII SMPN X.
2. Proses pelaksanaan model pembelajaran Inovatif melalui metode Talking Stick untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII SMPN X.
3. Proses penilaian model pembelajaran Inovatif melalui metode Talking Stick untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII SMPN X.

D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan pemahaman dari hasil belajar pada seluruh mata pelajaran. Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk : 
1. Lembaga
Dengan metode Talking stick ini akan menjadi bahan pertimbangan lembaga atau sekolah dalam menentukan yang lebih baik dalam proses belajar mengajar.
2. Guru
Penggunaan metode Talking stick ini akan mempermudah para guru dalam mengaktifkan pembelajaran di kelas.
3. Siswa.
Dengan metode Talking stick siswa diharapkan lebih aktif dalam pembelajaran di kelas.
4. Peneliti
Dengan metode Talking stick diharapkan menambah wawasan pengetahuan penulis, sebagai bahan untuk memperluas peneliti dalam mempersiapkan diri sebagai calon tenaga pendidik.

E. Batasan Masalah
Agar permasalahan yang dibahas tidak terlalu meluas serta dapat meng- arahkan jalannya penulis, maka penulis memberikan ruang lingkup sebagai berikut : 
1. Subjek penelitian ini terbatas pada siswa kelas VII-H pada Mata pelajaran IPS Terpadu Di SMPN X
2. Sasaran penelitian tindakan ini tertuju pada kegiatan penerapan model pembelajaran inovatif (innovative Learning) metode Talking Stick
3. Penelitian ini difokuskan pada masalah peningkatan aktivitas belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu Di SMPN X