Search This Blog

Showing posts with label Penelitian Tindakan Kelas. Show all posts
Showing posts with label Penelitian Tindakan Kelas. Show all posts
JUDUL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) 4

JUDUL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) 4


  • (KODE : PTK-0273) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYUSUN KALIMAT EFEKTIF DENGAN TEKNIK PELATIHAN BERJENJANG (BAHASA INDONESIA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0274) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN METODE KARYA WISATA (BAHASA INDONESIA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0275) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERITA ANAK DENGAN METODE PQRST (BAHASA INDONESIA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0276) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI UNSUR INTRINSIK KARYA SASTRA MELALUI PEMBUATAN RESENSI NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH (BAHASA INDONESIA KELAS IX)
  • (KODE : PTK-0277) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PQRST (BAHASA INDONESIA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0278) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS BERITA MELALUI METODE KOMPONEN LEARNING COMMUNITY DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (BAHASA INDONESIA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0279) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR (BAHASA INDONESIA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0280) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK MENULIS BUKU HARIAN (BAHASA INDONESIA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0281) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA MELALUI METODE MASTERY LEARNING (BAHASA INDONESIA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0282) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SQ3R (BAHASA INDONESIA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0283) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA POKOK BAHASAN PERUSAHAAN DAN BADAN USAHA (IPS EKONOMI KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0284) : SKRIPSI PTK PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING TEACHING (CTL) DENGAN TEKNIK INQUIRY DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (BAHASA INDONESIA KELAS II)
  • (KODE : PTK-0285) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT EFEKTIF MELALUI METODE LATIHAN (BAHASA INDONESIA KELAS VI)
  • (KODE : PTK-0286) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENCERITAKAN PENGALAMAN YANG MENGESANKAN DENGAN TEKNIK CERITA BERPASANGAN (BAHASA INDONESIA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0287) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL ELEMEN INKUIRI (BAHASA INDONESIA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0288) : SKRIPSI PTK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA (IPS KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0289) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN HIMPUNAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PESERTA DIDIK (MATEMATIKA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0290) : SKRIPSI PTK PEMBELAJARAN SAINS FISIKA DENGAN PENDEKATAN SETS UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PEMAHAMAN SISWA (MATERI BESARAN SATUAN) (FISIKA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0291) : SKRIPSI PTK PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR (RESITASI) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0292) : SKRIPSI PTK PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KONTEKSTUAL PADA MATERI TEOREMA PHYTAGORAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA (MATEMATIKA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0293) : SKRIPSI PTK PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI METODE TANYA JAWAB DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR (IPA KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0294) : SKRIPSI PTK USAHA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP BANGUN DATAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MEMANFAATKAN ALAT PERAGA (MATEMATIKA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0295) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL (PKN KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0296) : SKRIPSI PTK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR (EKONOMI KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0297) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN EKONOMI PADA MATERI PAJAK DENGAN PENERAPAN TEKNIK TUTOR SEBAYA (IPS EKONOMI KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0298) : SKRIPSI PTK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK TEOREMA PYTHAGORAS MELALUI IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL (MATEMATIKA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0299) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING (PKN KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0300) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN METODE SQ3R (BAHASA INDONESIA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0301) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK TANDUR PADA SISWA (BAHASA INDONESIA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0302) : SKRIPSI PTK PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA STANDAR KOMPETENSI BANGUN RUANG SISI DATAR (MATEMATIKA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0303) : SKRIPSI PTK PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR (BIOLOGI KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0304) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE DISKUSI (BAHASA INDONESIA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0305) : SKRIPSI PTK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI POKOK BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SISWA (MATEMATIKA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0306) : SKRIPSI PTK PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN METODE INQUIRI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR (IPA KELAS II)
  • (KODE : PTK-0307) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (BAHASA INDONESIA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0308) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MULTIMEDIA SISTEM GERAK TUMBUHAN (BIOLOGI KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0309) : SKRIPSI PTK PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI DAN PRESTASI SISWA (IPS EKONOMI KELAS XII)
  • (KODE : PTK-0310) : SKRIPSI PTK PENERAPAN METODE JIGSAW LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA (BAHASA INDONESIA KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0311) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI STRATEGI COOPERATIVE LEARNING TIPE STRUKTURAL (EKONOMI KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0312) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENCERITAKAN PENGALAMAN MENGGUNAKAN MEDIA MODEL MILIK ANAK TK (PGPAUD)
  • (KODE : PTK-0313) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI METODE CARD SORT (PAI KELAS III)
  • (KODE : PTK-0314) : SKRIPSI PTK PENGGUNAAN PENDEKATAN CTL DENGAN METODE INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR (IPA KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0315) : SKRIPSI PTK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR (PKN KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0316) : SKRIPSI PTK IMPLEMENTASI COOPERATIVE LEARNING MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN IPS (KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0317) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN METODE DISCOVERY MELALUI KEGIATAN LABORATORIUM PADA KONSEP SISTEM KOLOID (KIMIA KELAS XI)
  • (KODE : PTK-0318) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PETUNJUK MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL KOMPONEN KONSTRUKTIVISME (BAHASA INDONESIA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0319) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING DENGAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN REMEDIAL (BAHASA INDONESIA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0320) : SKRIPSI PTK PENGGUNAAN STRATEGI BELAJAR PQ4R DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH (IPS SEJARAH KELAS XI)
  • (KODE : PTK-0321) : SKRIPSI PTK PENERAPAN METODE PENUGASAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI POKOK SEGIEMPAT (MATEMATIKA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0322) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS PETA KONSEP POKOK BAHASAN ENERGI DAN DAYA LISTRIK (FISIKA KELAS IX)
  • (KODE : PTK-0323) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DENGAN METODE QUANTUM LEARNING (BAHASA INDONESIA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0324) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG BILANGAN ANAK MELALUI PERMAINAN LOTTO ANGKA PADA KELOMPOK A (PGPAUD)
  • (KODE : PTK-0325) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH PADA BOLA VOLI DENGAN MENGGUNAKAN PERMAINAN 3 ON 3 (PENJAS KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0326) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI REWARD DAN PUNISHMENT (IPA KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0327) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN MEMBACA BERITA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW SISWA (BAHASA INDONESIA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0328) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JURISPRUDENTIAL INQUIRY (PKN KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0329) : SKRIPSI PTK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK KESEBANGUNAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KERJA KELOMPOK (MATEMATIKA KELAS IX)
  • (KODE : PTK-0330) : SKRIPSI PTK PENERAPAN METODE KISAH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI AKHLAK TERPUJI (PGPAUD)
  • (KODE : PTK-0331) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN ORAL ACTIVITIES SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL TIME TOKEN ARENDS (PKN KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0332) : SKRIPSI PTK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TGT DENGAN MEDIA KARTU SOAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR (MATEMATIKA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0333) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH POKOK BAHASAN SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM (BIOLOGI KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0334) : SKRIPSI PTK PENGGUNAAN PENDEKATAN PRAGMATIK DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA (BAHASA INDONESIA KELAS VI)
  • (KODE : PTK-0335) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN DEVELOPMENTALLY APPROPRIATE PRACTICE (DAP) (PKN KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0336) : SKRIPSI PTK UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QURAN MELALUI METODE QIROATI PADA MATA PELAJARAN AL-QURAN HADITS (PAI KELAS V)
  • (KODE : PTK-0337) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK DALAM MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI METODE BERMAIN PUZZLE (PGPAUD)
  • (KODE : PTK-0338) : SKRIPSI PTK COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT SEBAGAI METODE PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) MATERI KHALIFAH ALI BIN ABI THALIB (PAI KELAS VI)
  • (KODE : PTK-0339) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI POKOK PUASA DENGAN MEDIA CD FLASH ANIMATION (PAI KELAS V)
  • (KODE : PTK-0340) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI POKOK KURBAN MELALUI METODE RESITASI (PAI KELAS V)
  • (KODE : PTK-0341) : SKRIPSI PTK UPAYA GURU PKN MENANAMKAN NASIONALISME PADA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PKN (KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0342) : SKRIPSI PTK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK PERSAMAAN LINEAR (MATEMATIKA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0343) : SKRIPSI PTK PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN STRATEGI BERMAIN JAWABAN PADA MATA PELAJARAN FIQIH MATERI POKOK KURBAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR (PAI KELAS V)
  • (KODE : PTK-0344) : SKRIPSI PTK PENERAPAN PENDEKATAN DISCOVERY INQUIRY PADA PEMBELAJARAN FIQIH MATERI POKOK INFAQ DAN SHADAQOH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA (PAI KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0345) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS (LEARNING CYCLE) (PKN KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0346) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASAR MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) (FISIKA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0347) : SKRIPSI PTK UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MELALUI PENGGUNAAN PETA (KELAS VI)
  • (KODE : PTK-0348) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BOLA VOLI DENGAN PENDEKATAN PERMAINAN SERVIS (PENJAS KELAS V)
  • (KODE : PTK-0349) : SKRIPSI PTK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER YANG BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI SISWA MATERI HIMPUNAN (MATEMATIKA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0350) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI TEKNIK MODELING DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (BAHASA INDONESIA KELAS V)
  • (KODE : PTK-0351) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI METODE JARIMATIKA (PGPAUD)
  • (KODE : PTK-0352) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN RASUL ULUL AZMI DENGAN METODE CARD SORT (PAI KELAS V)
  • (KODE : PTK-0353) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKS BERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI (BAHASA INDONESIA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0354) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SKI POKOK BAHASAN MENGENAL PERISTIWA HIJRAH NABI MUHAMMAD SAW KE YATSRIB DENGAN METODE INDEX CARD MATCH (PAI KELAS V)
  • (KODE : PTK-0355) : SKRIPSI PTK PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENGATASI KESULITAN MENYAMPAIKAN GAGASAN SECARA LISAN (PKN KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0356) : SKRIPSI PTK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI MEDIA KARET GELANG PADA SISWA (PENJAS KELAS V)
  • (KODE : PTK-0357) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERCERITA BERPASANGAN (PAIRED STORYTELLING) (BAHASA INDONESIA KELAS X)
  • (KODE : PTK-0358) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN ANAK TENTANG MAKANAN SEHAT MELALUI KEGIATAN MEMASAK (PAUD)
  • (KODE : PTK-0359) : SKRIPSI PTK PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN APLIKASI FINALE 2006 UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN KETERAMPILAN MEMBACA NOTASI MUSIK (SENI SMK KELAS XI)
  • (KODE : PTK-0360) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PERMAINAN LABEL JAJAN BEKAS PADA ANAK TK (PAUD)
  • (KODE : PTK-0361) : SKRIPSI PTK PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR (MATEMATIKA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0362) : SKRIPSI PTK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DEMOKRASI DALAM BERBAGAI ASPEK KEHIDUPAN MELALUI METODE DISKUSI (PKN KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0363) : SKRIPSI PTK UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR GERAK BENDA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI (IPA KELAS III)
  • (KODE : PTK-0364) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKN MELALUI PRAKTIK BELAJAR KEWARGANEGARAAN (PROJECT CITIZEN) (PKN KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0365) : SKRIPSI PTK USAHA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN KARTU SOAL DAN KARTU JAWABAN (SEJARAH KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0366) : SKRIPSI PTK IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN FIQIH KELAS PENDEKATAN ACTIVE KNOWLEDENGANE SHARING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (PAI KELAS V)
  • (KODE : PTK-0367) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP (BIOLOGI KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0368) : SKRIPSI PTK PENERAPAN MEDIA GAMBAR MATI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI POKOK SALAT SUNAH RAWATIB (PAI KELAS III)
  • (KODE : PTK-0369) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KEMAMPUAN WUDHU SISWA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA GAMBAR PADA MATERI WUDHU (PAI KELAS II)
  • (KODE : PTK-0370) : SKRIPSI PTK UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIKIH MELALUI METODE KARYA WISATA (PAI KELAS IX)
  • (KODE : PTK-0371) : SKRIPSI PTK PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KOMPETENSI DASAR MENYEBUTKAN TUGAS MALAIKAT (PAI KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0372) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI HAFALAN SURAT PENDEK DENGAN METODE JIGSAW (PAI KELAS IV)


JUDUL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) 3

JUDUL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) 3

  • (KODE : PTK-0172) : SKRIPSI PTK THE USE OF CIRCLE GAMES AS A STRATEGY TO IMPROVE THE STUDENTS MASTERY IN ENGLISH VOCABULARY (PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0173) : SKRIPSI PTK PENGGUNAAN METODE POSTER COMMENT DLM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS IV (PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0174) : SKRIPSI PTK TEACHING ENGLISH FOR YOUNG LEARNERS BY USING GUESSING GAMES IN STUDENTS SPEAKING SKILL (PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0175) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO (SEJARAH KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0176) : SKRIPSI PTK PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UTK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA (AKUNTANSI KELAS XI IPS)
  • (KODE : PTK-0177) : SKRIPSI PTK UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE QUANTUM TEACHING PADA PELAJARAN PKN (PKN KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0178) : SKRIPSI PTK PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL STRATEGI REACT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MAPEL IPS EKONOMI (IPS KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0179) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE MELALUI MEDIA GAMBAR SERI (PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0180) : SKRIPSI PTK THE USE OF GENRE-BASED APPROACH IN TEACHING WRITING PROCEDURAL TEXT TO IMPROVE STUDENTS WRITING SKILL (PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS KELAS XI SMK)
  • (KODE : PTK-0181) : SKRIPSI PTK IMPLEMENTASI METODE BERMAIN, CERITA, DAN MENYANYI (BCM) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR (PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS II)
  • (KODE : PTK-0182) : SKRIPSI PTK THE USE OF SINGLE SLOT SUBSTITUTION DRILL TO TEACH SIMPLE PRESENT TENSE (PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0183) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DLM BERMAIN DRAMA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW (PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA KELAS V)
  • (KODE : PTK-0184) : SKRIPSI PTK THE USE OF AUDIOLINGUAL METHOD IN TEACHING EXPRESSIONS PRONUNCIATION IN INTERPERSONAL DIALOGUE (PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS KELAS X)
  • (KODE : PTK-0185) : SKRIPSI PTK THE USE OF PICTURE DICTIONARY TO IMPROVE ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS READING SKILL (PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS KELAS V)
  • (KODE : PTK-0186) : SKRIPSI PTK PENERAPAN INDEX CARD MATCH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TENTANG TAUHID MAPEL QURAN HADITS (PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0187) : SKRIPSI PTK (TARBIYAH)-PENERAPAN MODEL ADVOCACY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI, KEAKTIFAN DAN MINAT BELAJAR MAPEL PAI (PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XII)
  • (KODE : PTK-0188) : SKRIPSI PTK THE USE OF STAD TECHNIQUE TO IMPROVE THE STUDENTS SKILL IN WRITING DESCRIPTIVE TEXT (PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0189) : SKRIPSI PTK PENERAPAN RAGAM MENDONGENG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DIAM SERI UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DAN BEREKSPRESI SISWA (PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA KELAS V)
  • (KODE : PTK-0190) : SKRIPSI PTK PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL DLM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS UTK PENINGKATAN PRONUNCIATION (PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0191) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI INDEX CARD MACTH (IPA KELAS III)
  • (KODE : PTK-0192) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TERPADU (PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA KELAS III)
  • (KODE : PTK-0193) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA KELAS II SD DALAM MENDESKRIPSIKAN SECARA TERTULIS MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PAKEM (PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA KELAS II)
  • (KODE : PTK-0194) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TERPADU DENGAN MEDIA PICTURE HANGER (PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA KELAS II)
  • (KODE : PTK-0195) : SKRIPSI PTK MENINGKATKAN KUALITAS PERILAKU KEJUJURAN SISWA MELALUI PENDEKATAN KOPERASI KEJUJURAN (PKN KELAS II)
  • (KODE : PTK-0196) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN BENDA SECARA TERTULIS MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR (PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA KELAS II)
  • (KODE : PTK-0197) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI TUMBUHAN BINATANG DENGAN MEDIA BENDA ASLI MELALUI TEKNIK BERMAIN KARTU BERGAMBAR (PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA KELAS II)
  • (KODE : PTK-0198) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN STM DENGAN CD INTERAKTIF (IPA KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0199) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL (SEJARAH KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0200) : SKRIPSI PTK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA (BIMBINGAN KONSELING SD)
  • (KODE : PTK-0201) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD (PGSD KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0202) : SKRIPSI PTK IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAPEL AL-QURAN HADIST (PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0203) : SKRIPSI PTK IMPROVING THE SEVENTH GRADE STUDENTS READING SKILL BY USING COLLABORATIVE LEARNING (PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0204) : SKRIPSI PTK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (MATEMATIKA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0205) : SKRIPSI PTK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR PAI (PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0206) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA KOMIK TANPA TEKS DENGAN TEKNIK MENGARANG TERPIMPIN (PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0207) : SKRIPSI PTK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR (IPS KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0208) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYAMPAIKAN LAPORAN PERJALANAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW (PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0209) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PETUNJUK DENGAN PENDEKATAN PAIKEM MELALUI MEDIA PERMAINAN ORIGAMI (PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0210) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN METODE TGT DAN TEKNIK CATAT KATA KUNCI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL (PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0211) : SKRIPSI PTK THE EFFECTIVENESS OF USING SUGGESTOPEDIA METHOD IN TEACHING SPEAKING (PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS KELAS X)
  • (KODE : PTK-0212) : SKRIPSI PTK UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA MATERI MEMBIASAKAN AKHLAK TERPUJI MELALUI METODE SOSIODRAMA (PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS V)
  • (KODE : PTK-0213) : SKRIPSI PTK UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA PUISI MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA GAMBAR (PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA KELAS I)
  • (KODE : PTK-0214) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) (IPA KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0215) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STRAY-TWO STRAY PADA SISWA KELAS IV (IPS KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0216) : SKRIPSI PTK PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA MENGGUNAKAN SLIDE SHOW PRESENTATION UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS (PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0217) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN ADVERSITY QUOTIENT MELALUI PELAKSANAAN BIMBINGAN KLASIKAL (BIMBINGAN KONSELING SMK KELAS X)
  • (KODE : PTK-0218) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE (TPS) (KELAS XI BAHASA INDONESIA)
  • (KODE : PTK-0219) : SKRIPSI PTK PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA TERHADAP KONSEP MOL DALAM STOIKIOMETRI (KIMIA KELAS X)
  • (KODE : PTK-0220) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA KONSEP KESETIMBANGAN KIMIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) (KIMIA KELAS XI)
  • (KODE : PTK-0221) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PETA KONSEP MAPEL FIKIH (PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI)
  • (KODE : PTK-0222) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING METODE STAD SISWA (PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS X)
  • (KODE : PTK-0223) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN METODE RESITASI (PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS V)
  • (KODE : PTK-0224) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU DISIPLIN SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK (BIMBINGAN KONSELING KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0225) : SKRIPSI PTK UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI MEDIA JERAMI (PENJAS KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0226) : SKRIPSI PTK UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU (PENJAS KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0227) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN CARA MEMBACA AL-QURAN MAPEL TAJWID MELALUI METODE DRILL (PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS II)
  • (KODE : PTK-0228) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR AND SHARE MELALUI MEDIA MAJALAH DINDING (PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA KELAS IX)
  • (KODE : PTK-0229) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN METODE PASANGAN TERSTRUKTUR (PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0230) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN KETRAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA MELALUI TEKNIK BERCERITA (PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0231) : SKRIPSI PTK EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL TEACHING TIPE DISKUSI KELOMPOK DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KETERAMPILAN BERBICARA SISWA (PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0232) : SKRIPSI PTK PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR (PKN KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0233) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF MENYENANGKAN INOVATIF KREATIF AKTIF DAN TUNTAS (PKN KELAS V)
  • (KODE : PTK-0234) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR DALAM PELAJARAN PKN MELALUI METODE ROLE PLAYING (PKN KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0235) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (IPS KELAS V)
  • (KODE : PTK-0236) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)
  • (KODE : PTK-0237) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKN MELALUI MODEL KONTEKSTUAL BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGIES (ICT) (PKN KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0238) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN TEMATIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH (PKN-BAHASA INDONESIA KELAS II)
  • (KODE : PTK-0239) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP (PKN KELAS V)
  • (KODE : PTK-0240) : SKRIPSI PTK DISKUSI KELOMPOK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG (MATEMATIKA KELAS V)
  • (KODE : PTK-0241) : SKRIPSI PTK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN TUTOR SEBAYA DALAM PENGAJARAN REMIDIAL (MATEMATIKA KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0242) : SKRIPSI PTK PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN (MATEMATIKA KELAS I)
  • (KODE : PTK-0243) : SKRIPSI PTK PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR (MATEMATIKA KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0244) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENERAPKAN MODEL STAD DENGAN MEDIA MANIK-MANIK (MATEMATIKA KELAS II)
  • (KODE : PTK-0245) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING (MATEMATIKA KELAS V)
  • (KODE : PTK-0246) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELAUI MODEL MATEMATIKA REALISTIK TENTANG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN (MATEMATIKA KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0247) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (MATEMATIKA KELAS V)
  • (KODE : PTK-0248) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT MELALUI IMPLEMENTASI METODE DISKUSI BERBANTUAN ALAT PERAGA MISTAR RANGKAP (MATEMATIKA KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0249) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG VOLUME KUBUS DAN BALOK MELALUI PENERAPAN TEORI VAN HIELE (MATEMATIKA KELAS V)
  • (KODE : PTK-0250) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN PROSES BELAJAR MATEMATIKA BANGUN DATAR SEDERHANA MELALUI MODEL PMR DENGAN BENDA-BENDA KONKRET RUANGAN KELAS (MATEMATIKA KELAS I)
  • (KODE : PTK-0251) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN GANJARAN (MATEMATIKA KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0252) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN TUTOR SEBAYA (MATEMATIKA KELAS V)
  • (KODE : PTK-0253) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA LIDI PADA PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT (MATEMATIKA KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0254) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI POKOK BILANGAN PECAHAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INVESTIGATION (MATEMATIKA KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0255) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TEMA LINGKUNGAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN MEDIA KARTU BILANGAN (MATEMATIKA KELAS I)
  • (KODE : PTK-0256) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN TEORI BRUNER (MATEMATIKA KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0257) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI MELALUI PEMBERIAN HADIAH (REWARD) (MATEMATIKA KELAS V)
  • (KODE : PTK-0258) : SKRIPSI PTK UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MEDIA BANGUN RUANG DENGAN METODE EKSPERIMEN (MATEMATIKA KELAS VI)
  • (KODE : PTK-0259) : SKRIPSI PTK UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE INKUIRI (MATEMATIKA KELAS VI)
  • (KODE : PTK-0260) : SKRIPSI PTK UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH (MATEMATIKA KELAS I)
  • (KODE : PTK-0261) : SKRIPSI PTK UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK SISWA (MATEMATIKA KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0262) : SKRIPSI PTK UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI UNSUR BANGUN DATAR SEDERHANA MELALUI METODE TEAM WORK (MATEMATIKA KELAS III)
  • (KODE : PTK-0263) : SKRIPSI PTK UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PECAHAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (MATEMATIKA KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0264) : SKRIPSI PTK PENERAPAN PERPADUAN METODE LEARNING START WITH A QUESTION DAN JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN PKN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR (PKN KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0265) : SKRIPSI PTK PENGGUNAAN STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL)DENGAN PENDEKATAN INQUIRY DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR (IPA KELAS V)
  • (KODE : PTK-0266) : SKRIPSI PTK PENGGUNAAN PENDEKATAN INQUIRY MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN EKSPERIMEN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR (IPA KELAS V)
  • (KODE : PTK-0267) : SKRIPSI PTK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE CARD SORT DIKOMBINASIKAN DENGAN SIMULASI DALAM PEMBELAJARAN MATERI HAJI DAN UMROH (PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0268) : SKRIPSI PTK PEMBELAJARN BIOLOGI DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP (BIOLOGI KELAS IX)
  • (KODE : PTK-0269) : SKRIPSI PTK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SKI MELALUI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING MATERI POKOK DINASTI AL-AYYUBIAH PADA SISWA (PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS IX)
  • (KODE : PTK-0270) : SKRIPSI PTK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD (MATEMATIKA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0271) : SKRIPSI PTK PENERAPAN STRATEGI LSQ (LEARNING START WITH A QUESTION) DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA (PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS IX)
  • (KODE : PTK-0272) : SKRIPSI PTK PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SUB POKOK BAHASAN STRUKTUR DAN FUNGSI DAUN (BIOLOGI KELAS VIII)


SKRIPSI PTK PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI RANGKA MANUSIA

SKRIPSI PTK PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI RANGKA MANUSIA

(KODE : PTK-0171) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI RANGKA MANUSIA (IPA KELAS IV)


BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional RI Nomor 20 Tahun 2003 bertujuan bahwa semua peserta didik diharapkan menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menciptakan generasi bangsa berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandir, menjadi warga negara demokratis serta bertanggung jawab. Pada saat ini telah diselesaikan dua standar dan siap dilaksanakan dalam pembelajaran di sekolah yaitu standar isi dan standar kompetensi lulusan (SKL). Standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah telah disahkan menteri dengan peraturan menteri pendidikan nasional No. 22 Tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006. Disamping itu, pemerintah dalam hal ini menteri pendidikan nasional juga telah mengeluarkan peraturan No. 24 Tahun 2006 tanggal 02 Juni 2006 tentang pelaksanaan permen No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi dan permen No. 23 Tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah (E. Mulyasa, 2007 : 11).
Mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar bertujuan : 1) menanamkan pengetahuan dan konsep-konsep IPA yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari; 2) menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap IPA dan Teknologi; 3) mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan; 4) ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam; mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan saling mempengaruhi IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat, 5) menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan (Depdiknas, 2004 : 6).
Pembelajaran dengan menghubungkan lingkungan belajar yang guru ciptakan, maka membantu siswa dalam melangkah ke tahap perkembangan kognitif selanjutnya. Oleh karena siswa sekolah dasar akan belajar lebih efektif bila mempergunakan benda-benda konkrit, diberi kesempatan untuk memikirkan apa yang mereka kerjakan dan berbagi pengalaman dengan teman-temannya (Srini M. Iskandar, 2001 : 31).
Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata. Hal ini mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dalam penerapan kehidupan mereka sehari-hari. Tujuh komponen utama pendekatan kontekstual adalah : konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, pemodelan, penilaian sebenarnya (Trianto, 2007 : 103).
Peran guru yang terpenting adalah meningkatkan keinginan siswa atau motivasi untuk belajar. Memahami siswa agar nantinya mampu menyediakan pengalaman-pengalaman pembelajaran menarik, bernilai, secara intrinsik memotivasi, menantang, dan berguna bagi mereka (Kellough, 2000) dalam (David A. Jacobsen et.al, 2009 : 11).
Untuk mencapai pembelajaran ideal guru dituntut untuk mengaktualisasikan kompetensinya sehingga siswa termotivasi dalam pembelajaran. Motivasi belajar siswa rendah, strategi apapun digunakan guru dalam pembelajaran tidak akan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Sebagai general trait motivasi belajar diasumsikan sebagai suatu kecenderungan siswa yang relatif stabil dalam kegiatan pembelajaran; sedangkan sebagai suatu situation-spesifik state, motivasi belajar diasumsikan sebagai suatu kecenderungan yang tidak stabil dalam kegiatan pembelajaran, dalam arti motivasi belajar siswa bisa meningkat dan bisa menurun (Keller : 1987) dalam (Wena Made, 2009 : 34)
Kenyataan yang ada di SDN X guru mengajar dengan menggunakan ceramah sehingga siswa kurang termotivasi dalam kegiatan pembelajaran IPA. Terbukti hanya 31,57 % siswa yang memperoleh hasil belajar di atas KKM dan 62,43% memperoleh hasil belajar di bawah KKM, diketahui bahwa KKM di SDN X pada pelajaran IPA yaitu 60.
Hasil penelitian Wahyuningsih Puji Lestari (2005) dilakukan di SD Negeri Proyonanggan 15 Batang menyimpulkan bahwa pembelajaran IPA dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keaktifan siswa, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian Diah Nugraheni (2007) dilakukan di SD Negeri 01 Kedungmundu Semarang menyimpulkan bahwa pendekatan kontekstual meningkatkan kemampuan siswa dalam mengkonstruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri melalui media dalam pembelajaran IPA. Pendekatan kontekstual memiliki keunggulan yaitu mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata siswa, melibatkan siswa dalam kehidupan realistik sehingga dapat menciptakan pembelajaran bermakna yang mendorong motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka akan dilakukan perbaikan dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul "PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI RANGKA MANUSIA SISWA KELAS IV SDN X".

B. Perumusan Masalah dan Pemecahan Masalah
1. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka disusun perumusan masalah sebagai berikut : 
a. Apakah pembelajaran IPA dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan motivasi belajar siswa ?
b. Apakah pembelajaran IPA dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan aktivitas guru dalam memotivasi belajar siswa ?
c. Apakah pendekatan kontekstual dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa ?
2. Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah dilaksanakan dengan penelitian tindakan kelas, dengan tahapan beberapa siklus, setiap siklusnya dari beberapa tahapan yaitu : 
a. Perencanaan
1) Menyusun RPP
2) Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran
3) Menyiapkan LKS
4) Menyiapkan lembar observasi
5) Menyiapkan lembar evaluasi
b. Pelaksanaan
1) Guru membagi siswa dalam kelompok
2) Penjelasan singkat materi pelajaran
3) Siswa berdiskusi kelompok
4) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
5) Pembahasan LKS
6) Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi
7) Guru memberikan evaluasi
c. Observasi
1) Pengamatan motivasi belajar siswa
2) Pengamatan aktivitas guru dalam memotivasi belajar siswa
d. refleksi
1) Mengevaluasi hasil observasi
2) Menganalisis hasil pembelajaran e. Revisi
Dilakukan sebagai perbaikan berdasarkan permasalahan dan kekurangan yang muncul sehingga perlu diadakan perbaikan pada siklus berikutnya.

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan motivasi belajar IPA siswa kelas IV dengan pendekatan kontekstual.
2. Tujuan Khusus
a) Meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan pendekatan kontekstual kelas IV SDN X.
b) Meningkatkan aktivitas guru dalam memotivasi belajar siswa SDN X pada pembelajaran IPA dengan pendekatan kontekstual
c) Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan pendekatan kontekstual kelas IV SDN X.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut : 
1. Bagi Siswa : 
a) Dapat meningkatkan pengetahuan siswa dan motivasi belajar IPA pada materi rangka manusia.
b) Dapat meningkatkan ketrampilan siswa dalam pembelajaran IPA pada materi rangka manusia.
2. Bagi guru : 
a) Sebagai referensi bagi guru dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual
b) Menambah informasi bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
c) Guru menjadi aktif dan kreatif dalam melaksanakan proses pembelajaran.
d) Guru termotivasi untuk meningkatkan ketrampilan memilih strategi pembelajaran bervariasi sehingga dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
3. Bagi Sekolah : 
a) Dapat meningkatkan kualitas pendidikan melalui pembelajaran inovatif.
b) Memberikan sumbangan bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA UNTUK MENEMUKAN GAGASAN UTAMA DALAM ARTIKEL DENGAN METODE CIRC DAN TEKNIK PERMAINAN MEDIA TEMPEL

SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA UNTUK MENEMUKAN GAGASAN UTAMA DALAM ARTIKEL DENGAN METODE CIRC DAN TEKNIK PERMAINAN MEDIA TEMPEL

(KODE : PTK-0170) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA UNTUK MENEMUKAN GAGASAN UTAMA DALAM ARTIKEL DENGAN METODE CIRC DAN TEKNIK PERMAINAN MEDIA TEMPEL (BHS INDO KELAS IX)


BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Keterampilan berbahasa meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan satu dengan yang lain. Semua keterampilan berbahasa sangat penting, tak terkecuali keterampilan membaca. Membaca merupakan salah satu fungsi tertinggi otak manusia. Membaca adalah salah satu fungsi penting dalam hidup bahkan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca. Berdasarkan hasil survei lembaga internasional yang bergerak dalam bidang pendidikan, United Nation Education Society and Cultural Organization (UNESCO), minat baca penduduk Indonesia jauh di bawah negara-negara Asia. Indonesia tampaknya harus banyak belajar dari negara-negara maju yang memiliki tradisi membaca cukup tinggi.
Dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah, khususnya bahasa Indonesia pembelajaran membaca telah mendapatkan tempat yang cukup, namun pemahaman dan minat baca siswa sangat minim diperhatikan. Guru kesulitan menumbuhkan minat baca siswa, apalagi jika bacaan terlalu banyak dan membosankan. Hal ini juga terjadi di SMPN X Kabupaten X pada siswa kelas IX. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis, diperoleh informasi dari pihak guru bahwa hampir keseluruhan siswa di Kabupaten X mengalami kesulitan membaca khususnya dalam menentukan gagasan utama dalam artikel ataupun tajuk. Hal tersebut disampaikan guru mata pelajaran bahasa Indonesia berdasarkan pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang rutin dilaksanakan semua guru bahasa Indonesia se-Kabupaten X.
Selain itu, minat belajar siswa yang kurang mengakibatkan hasil belajar yang dicapai masih rendah. Pembelajaran yang dilakukan guru bersifat drill dan monoton. Contohnya, siswa diperintahkan membaca artikel dan menuliskan gagasan tiap paragraf di papan tulis dan selalu begitu. Media yang digunakan pun hanya berkutat dengan artikel dari koran, belum ada inovasi baru dari guru.
Dari tuturan tiga orang peserta didik kelas IX yang diwawancarai, pembelajaran membaca untuk menemukan gagasan utama dari artikel diajarkan dengan cara guru menjelaskan tentang gagasan utama kemudian siswa diperintahkan secara individu membaca artikel dan menemukan gagasan utama, jika belum bisa menemukan gagasan utama guru menyuruh mengulanginya hingga menemukan gagasan utama dari artikel.
Berdasarkan informasi di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran membaca untuk menemukan gagasan utama dalam artikel yang dilakukan di SMPN X Kabupaten X pada siswa kelas IX, sudah cukup mendapatkan perhatian dari guru mata pelajaran. Namun dalam kenyataannya minat baca siswa sangat minim dan pembelajaran yang disampaikan guru monoton, sehingga siswa kurang bersemangat mengikuti pembelajaran. Secara umum, dapat dikatakan bahwa pembelajaran membaca untuk menemukan gagasan utama dalam artikel pada siswa kelas IX SMPN X Kabupaten X masih rendah. Untuk mencapai kompetensi yang diharapkan siswa dituntut untuk mencapai indikator dalam pembelajaran membaca untuk menemukan gagasan utama dalam artikel.
Indikator yang pertama adalah siswa mampu menemukan gagasan pokok dari artikel. Indikator kedua, siswa mampu mengembangkan gagasan pokok dengan kalimat sendiri. Indikator ketiga, siswa mampu menyebutkan kalimat utama dalam paragraf, dan indikator keempat adalah siswa mampu menyebutkan kalimat penjelas dalam paragraf.
Indikator pertama yang harus dicapai siswa dalam kompetensi dasar menemukan gagasan dalam artikel, yaitu siswa mampu menemukan gagasan utama dalam artikel. Berdasarkan wawancara pada guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IX SMPN X, lebih kurang 20,58 % siswa mampu menemukan gagasan utama dalam artikel. Jadi dapat diketahui indikator pertama belum dapat tercapai secara maksimal.
Indikator yang kedua, yaitu siswa mampu menuliskan kembali isi artikel. Pada indikator kedua ini siswa cukup mampu mengembangkan gagasan utama dengan kalimat sendiri, namun karena gagasan utama yang mereka temukan kurang sesuai maka hasil pencapaian indikator kedua ini juga kurang tepat. Sebagian siswa sudah terbiasa untuk mencurahkan gagasan, yang perlu ditingkatkan adalah kepaduan gagasan yang mereka tulis.
Indikator pertama, dan kedua sesuai dengan kebutuhan pencapaian kompetensi. Namun indikator ketiga dan keempat seharusnya tidak diperlukan karena secara otomatis apabila siswa telah mampu menemukan gagasan utama, maka kalimat utama dan kalimat penjelas dalam artikel telah diketahui siswa. Hal tersebut tidak fokus pada kompetensi menemukan gagasan dalam artikel. Kegiatan pembelajaran seharusnya lebih ditekankan pada bagaimana siswa dapat dengan mudah memahami bacaan artikel dan menemukan gagasan dalam artikel tersebut.
Dengan kondisi seperti itu dapat diketahui bahwa pembelajaran yang monoton dan bersifat drill dalam kegiatan membaca sangat berpengaruh pada minat baca siswa dan hasil pemahaman siswa yang kurang maksimal. Indikator juga berpengaruh pada kemampuan siswa yang dipaksa untuk mencapai indikator-indikator yang ditetapkan, tetapi indikator tersebut kurang sesuai dan terkesan berlebihan. Padahal dalam kenyataannya membaca merupakan kegiatan yang dapat mendukung semua ilmu pengetahuan, karena dari membaca siswa dapat mengetahui pengetahuan yang lebih luas.
Meskipun dengan kesadaran seperti itu, tetap saja dalam pembelajaran membaca masih kurang maksimal karena beberapa faktor. Pertama, pembelajaran membaca khususnya membaca untuk menemukan gagasan utama dalam artikel diajarkan dengan cara yang membosankan. Kedua, pembelajaran membaca khususnya membaca untuk menemukan gagasan utama dalam artikel kurang mendapat minat dari siswa karena bacaan yang terlalu banyak dan tidak menarik. Ketiga, faktor guru yang kurang memberikan selingan berupa kegiatan kelompok atau sekedar permainan kecil agar siswa tidak bosan dan lebih tertarik untuk membaca.
Keempat, guru juga kurang memanfaatkan media pembelajaran, dan hanya menggunakan bahan ajar utama yakni artikel dari surat kabar Keadaan tersebut menyebabkan keterampilan membaca khususnya membaca untuk menemukan gagasan utama dalam artikel siswa kelas IX masih rendah. 
Dalam metodologi pengajaran ada dua aspek yang menonjol yakni metode mengajar dan media pengajaran sebagai alat bantu mengajar (Sudjana 2009 : 1). Oleh sebab itu, untuk mengatasi masalah ini peneliti menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dengan teknik permainan media tempel sehingga keterampilan membaca khususnya membaca untuk menemukan gagasan utama dalam artikel siswa kelas IX dapat meningkat.
Metode CIRC adalah metode yang mengelompokkan siswa secara heterogen agar siswa mampu saling membantu satu dengan yang lain. CIRC terdiri atas tiga unsur penting, yaitu kegiatan-kegiatan dasar terkait, pengajaran langsung, pengajaran memahami bacaan, dan seni berbahasa dan menulis terpadu (Slavin 2008 : 204). Dengan menggunakan metode ini, diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan menemukan gagasan utama dari artikel dengan mengkaitkan kemampuan dasar dan pengalaman yang telah dimiliki. Pengajaran langsung dalam memahami bacaan juga membantu siswa untuk berpikir kritis menemukan gagasan dalam artikel secara langsung. Selain itu, seni berbahasa dan menulis terpadu dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan membaca dan menulis. 
Ketika kegiatan membaca berlangsung siswa diharapkan bukan hanya sekedar membaca dan menemukan gagasan utama, tetapi juga mampu menuliskan kembali secara singkat artikel tersebut. Metode ini sangat bermanfaat bagi siswa, siswa bukan hanya diajarkan untuk mampu membaca dan menemukan gagasan utama, tetapi juga diharapkan dapat mengembangkan keterampilan berbahasa lain yakni menulis. Dengan demikian, diharapkan akan mempermudah siswa mencapai kompetensi dasar menemukan gagasan utama dalam artikel.
Aspek lain yang mendukung pembelajaran ini adalah penggunaan media pembelajaran khususnya media tempel. Dengan menggunakan media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar peserta didik dan akan memberikan selingan permainan bagi peserta didik agar bersemangat belajar yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar. Media ini sangat bermanfaat untuk memberikan motivasi belajar bagi siswa. Keberhasilan dalam belajar banyak bergantung pada usaha guru membangkitkan motivasi siswa (Hamalik 2009 : 161). Motivasi yang diciptakan guru adalah motivasi untuk menjadi yang terbaik dengan tetap menjunjung nilai sportifitas ketika pembelajaran menggunakan media tempel. Selain itu, pengembangan aspek psikologi juga diperhatikan dalam pembelajaran ini. Pengembangan aspek psikologi ini meliputi kerjasama dan saling mengerti antar siswa.
Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA UNTUK MENEMUKAN GAGASAN UTAMA DALAM ARTIKEL MENGGUNAKAN METODE CIRC DAN TEKNIK PERMAINAN MEDIA TEMPEL PADA SISWA KELAS IX SMPN X”.

B. Identifikasi Masalah
Uraian di atas menegaskan bahwa keterampilan membaca sangat penting dalam kehidupan khususnya dalam pembelajaran bahasa. Keterampilan membaca dapat dikatakan sebagai dasar dari semua proses belajar. Karena dari membacalah seseorang dapat memperoleh informasi.
Namun, pada kenyataan pembelajaran membaca, minat baca siswa kurang diperhatikan. Pembelajaran masih menggunakan metode yang kurang variatif dan membosankan, sehingga mengakibatkan peserta didik enggan, malas, bosan, jenuh, dan tidak termotivasi dalam membaca. Akibatnya peserta didik kesulitan dalam menemukan informasi yang menjadi gagasan utama dari bacaan yang dibaca.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti mengidentifikasi masalah-masalah yang menjadi penghambat keberhasilan pembelajaran membaca yaitu : (1) guru menggunakan metode pembelajaran yang kurang variatif yakni dengan metode drill yang hanya menuntut siswa untuk membaca dan selalu membaca. Dengan metode yang monoton demikian dapat menimbulkan kejenuhan pada peserta didik yang mengakibatkan mereka tidak bersemangat mengikuti pembelajaran membaca. Guru tidak memperhatikan hal tersebut, sehingga menjadi kebiasaan yang buruk dalam pembelajaran. (2) Masih rendahnya minat baca peserta didik dalam pembelajaran membaca. Mereka tidak terbiasa membaca dalam jumlah kalimat atau paragraf yang banyak dan cepat, sehingga menimbulkan kemalasan yang luar biasa ketika dihadapkan dengan bacaan yang kompleks. Dengan rendahnya minat baca peserta didik pada pembelajaran membaca maka mereka akan merasa enggan dalam membaca dan hasil yang mereka peroleh pun tidak maksimal. (3) Guru kurang memperhatikan kejenuhan dan keinginan siswa untuk memperoleh pembelajaran yang lebih variatif. Guru kurang memanfaatkan media pembelajaran yang dapat memotivasi siswa agar lebih bersemangat mengikuti pembelajaran membaca.

C. Pembatasan Masalah
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah peningkatan keterampilan membaca untuk menemukan gagasan utama, peneliti berupaya mengatasi segala hambatan yang dialami oleh peserta didik dalam pembelajaran membaca. Peneliti membatasi permasalahan karena peneliti memfokuskan pada peningkatan keterampilan membaca untuk menemukan gagasan utama yang terdapat dalam beberapa artikel yang memiliki topik yang berbeda. Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) yang mengajarkan kerjasama dalam belajar. Peneliti juga menggunakan teknik permainan media tempel yang dapat memberi variasi pembelajaran dan mengembangkan kreativitas siswa.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas, dapat diambil suatu rumusan masalah sebagai berikut : 
1) Bagaimanakah proses pembelajaran menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan teknik permainan media tempel yang berorientasi pada peningkatan kompetensi membaca untuk menemukan gagasan utama dalam artikel pada siswa kelas IX SMPN X ?
2) Bagaimanakah peningkatan keterampilan membaca untuk menemukan gagasan utama dalam artikel dengan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan teknik permainan media tempel pada siswa kelas IX SMPN X ?
3) Bagaimanakah perubahan perilaku belajar siswa kelas IX SMPN X setelah dilakukan pembelajaran keterampilan membaca untuk menemukan gagasan utama dalam artikel dengan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan teknik permainan media tempel ?

E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 
1) Mendeskripsikan proses pembelajaran menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan teknik permainan media tempel yang berorientasi pada peningkatan kompetensi membaca untuk menemukan gagasan utama dalam artikel pada siswa kelas IX SMPN X.
2) Mendeskripsikan peningkatan keterampilan membaca untuk menemukan gagasan utama dalam artikel dengan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan teknik permainan media tempel pada siswa kelas IX SMPN X.
3) Mendeskripsikan perubahan perilaku belajar siswa kelas IX SMP X setelah dilakukan pembelajaran keterampilan membaca untuk menemukan gagasan utama dalam artikel dengan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan teknik permainan media tempel.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini ada dua yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat memberikan manfaat bagi pengembangan materi pembelajaran bahasa pada umumnya dan khususnya pembelajaran keterampilan membaca untuk menemukan gagasan utama dari artikel dengan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dengan teknik permainan media tempel.
Selain manfaat teoretis, manfaat lain yang juga diharapkan adalah manfaat praktis. Penelitian ini bermanfaat bagi guru dan peserta didik. Bagi guru, penelitian ini dapat meningkatkan proses belajar mengajar keterampilan membaca. Selain itu guru dapat memanfaatkan penggunaan metode-metode dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang lebih variatif dan terkini. Bagi peserta didik dapat mempermudah pembelajaran membaca sehingga siswa senang, termotivasi, dan bersemangat pada pembelajaran membaca khususnya membaca untuk menemukan gagasan utama dalam artikel.

SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TONGKAT ESTAFET BERBASIS JIGSAW PADA KOMPETENSI DASAR RANGKAIAN HAMBATAN LISTRIK

SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TONGKAT ESTAFET BERBASIS JIGSAW PADA KOMPETENSI DASAR RANGKAIAN HAMBATAN LISTRIK

(KODE : PTK-0169) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TONGKAT ESTAFET BERBASIS JIGSAW PADA KOMPETENSI DASAR RANGKAIAN HAMBATAN LISTRIK (FISIKA KELAS IX)


BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran (Djamarah, 2006 : 1).
Salah satu cara belajar mengajar yang menekankan berbagai kegiatan dan tindakan adalah menggunakan pendekatan tertentu. Dalam belajar mengajar pada hakekatnya merupakan suatu upaya dalam mengembangkan keaktifan belajar yang dilakukan oleh peserta didik dan guru. Pendekatan dalam belajar mengajar pada dasarnya adalah melakukan proses belajar mengajar yang menekankan pentingnya belajar melalui proses untuk memperoleh pemahaman. Pendekatan ini mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan berhasil tidaknya belajar yang diinginkan.
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar.
Interaksi dalam proses belajar mengajar mempunyai arti yang luas, tidak sekedar hubungan antara guru dan siswa tetapi interaksi edukatif. Dalam hal ini guru tidak hanya menyampaikan pesan berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada siswa yang sedang belajar. Proses belajar mengajar mempunyai makna dan pengertian yang lebih luas daripada pengertian mengajar. Dalam proses belajar mengajar tersirat adanya satu kegiatan yang tak terpisahkan antara siswa yang belajar dengan guru yang mengajar, antara kegiatan ini terjalin interaksi yang saling menunjang.
Kurikulum yang digunakan di SMPN X adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pada mata pelajaran Fisika kelas IX semester 1 terdapat materi rangkaian hambatan listrik. Materi ini dipilih karena berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan di SMPN X menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam materi rangkaian hambatan listrik masih kurang. Hal ini disebabkan karena siswa belum mampu mengkaitkan materi rangkaian hambatan listrik yang dipelajari dengan pengalaman yang dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Hasil studi pendahuluan diketahui ulangan harian di kelas IX khususnya pokok bahasan rangkaian hambatan listrik, masih ada siswa yang kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal pokok bahasan konsep rangkaian hambatan listrik yang ditunjukkan dengan 40 siswa, yang tidak tuntas adalah sebanyak 13 orang. Dan ini berarti hanya 27 siswa yang nilainya tuntas. Standar Ketuntasan Minimal mata pelajaran Fisika di SMPN X adalah 71 artinya siswa dianggap tuntas bila sudah mendapat nilai minimal 71. Sedangkan standar ketuntasan secara klasikal adalah 85 artinya suatu materi dianggap tuntas jika 85% siswa sudah mencapai SKM.
Pembelajaran materi pokok bahasan rangkaian hambatan listrik di SMPN X biasanya menggunakan pembelajaran ceramah walaupun kadang-kadang guru juga melakukan kegiatan kelompok untuk menyampaikan materi tersebut. Akan tetapi cara kerja berkelompok seperti ini menyebabkan siswa yang berkemampuan kurang, memperoleh hasil belajar yang tetap rendah dan adanya kesenjangan yang jauh antara hasil belajar siswa yang pandai dengan hasil belajar siswa yang kurang pandai, walaupun nilai tugas kelompok cenderung baik dan merata. Hal ini mungkin disebabkan karena dalam pengerjaan tugas tersebut didominasi oleh siswa yang pandai, sedangkan siswa yang kemampuannya rendah kurang berperan dalam penyelesaian tugas tersebut.
Dari prestasi ini, ada dugaan pengajaran Fisika selama ini kurang tepat dalam penggunaan metode pengajaran. Kemungkinan yang lain adalah konsep-konsep dasar yang diajarkan di kelas IX kurang dipahami siswa, sehingga kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal Fisika khususnya soal-soal pokok bahasan pada rangkaian hambatan listrik masih kurang. Hal ini akan berakibat pada ketuntasan nilai belajar Fisika siswa belum tercapai, sehingga mempengaruhi tingkat kelulusan siswa.
Di sini guru berperan sebagai pengelola proses belajar mengajar, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan-tujuan pendidikan yang harus mereka capai. Keberhasilan suatu pelajaran biasanya diukur dari keberhasilan pelaksanaan kegiatan guru dan siswa. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa tercapai secara optimal (Nasution, 2008 : 55).
Untuk memenuhi hal tersebut di atas, guru dituntut mampu mengelola proses belajar mengajar yang memberikan rangsangan kepada siswa sehingga ia mau belajar, karena siswa lah subjek utama dalam belajar.
Secara umum pembelajaran yang ada saat ini guru cenderung mempunyai peranan yang sangat dominan, sehingga para siswa sangat bergantung kepada guru, akibatnya siswa mengalami krisis inisiatif, kreativitas dan cenderung bersikap pasif. Bahkan kegiatan pembelajaran siswa berjalan di luar pengawasan guru, karena guru yang hanya sendirian/seorang harus melayani sejumlah siswa, sehingga guru tidak dimungkinkan dapat mengawasi dan membantu siswa yang lambat dalam menerima pelajaran secara individual.
Menyadari keadaan yang demikian, maka penerapan suatu sistem pengajaran yang dipandang mampu memberi harapan dan memperbaiki situasi belajar siswa perlu segera diterapkan. Sistem pengajaran ini diharapkan dapat meningkatkan kegiatan belajar mengajar, mengaktifkan dan mengarahkan siswa untuk dapat memecahkan masalah sendiri sesuai dengan taraf kemampuan dan kecepatannya memahami materi yang dipelajari. Kemudian bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar mendapat bimbingan dari guru secara efektif.
Sistem pengajaran yang dipandang mampu memberi harapan dan memperbaiki situasi belajar di sini adalah sistem pengajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Suprijono, 2009 : 89). Dengan ditambah metode pembelajaran tongkat estafet, diharapkan mendorong peserta didik dapat lebih berani mengemukakan pendapatnya (Suprijono, 2009 : 109). Prinsip utama dalam sistem ini adalah suatu model pembelajaran yang dikembangkan untuk meningkatkan siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Atas dasar ini diharapkan belajar siswa melalui pembelajaran dengan media tongkat estafet berbasis kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Dari uraian di atas, tentang peningkatan efisiensi dan efektifitas pendidikan di sekolah dalam hal penggunaan waktu, fasilitas, dan tenaga secara tepat, penulis terdorong untuk mengadakan penelitian dengan judul "PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TONGKAT ESTAFET BERBASIS JIGSAW PADA KOMPETENSI DASAR RANGKAIAN HAMBATAN LISTRIK SISWA KELAS IX SMPN X".

B. Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini yang menjadi permasalahan adalah : 
Apakah pembelajaran dengan menggunakan media tongkat estafet berbasis kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar rangkaian hambatan listrik siswa kelas IX SMPN X ?

C. Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada maka diperoleh cara pemecahan masalahnya, yaitu melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melalui penggunaan model pembelajaran tongkat estafet berbasis kooperatif tipe Jigsaw. Masing-masing tahap dalam PTK ini terdapat perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Dengan menerapkan media tongkat estafet berbasis kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran Fisika, diharapkan hasil belajar siswa akan meningkat. Adapun untuk mendukung pelaksanaan PTK dan penggunaan media tersebut diperlukan langkah-langkah : 
1. Guru menjelaskan uraian singkat materi rangkaian hambatan listrik pada siswa.
2. Guru memberikan informasi tentang media tongkat estafet dengan memutarkan lagu.
3. Guru membagi siswa dalam bentuk kelompok.
4. Guru menugasi tiap kelompok untuk mendiskusikan teks sesuai dengan lembar kegiatan siswa yang telah disusun.
5. Siswa mendiskusikan soal tersebut yang diberikan melalui LKS.
6. Guru melakukan bimbingan secara individu atau kelompok selama proses kegiatan berlangsung.
7. Guru menugasi masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil pekerjaan lembar kerja siswa di depan kelas.
8. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan tanggapan terhadap hasil pekerjaan yang sedang dipresentasikan.
9. Guru mengevaluasi hasil pekerjaan yang dipresentasikan di depan kelas.
10. Di akhir pembahasan materi diadakan tes siklus.

D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar rangkaian hambatan listrik melalui pembelajaran dengan menggunakan media tongkat estafet berbasis kooperatif tipe jigsaw siswa kelas IX SMPN X.

E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini memberi manfaat bagi siswa, guru maupun bidang pendidikan, sebagai berikut : 
1. Siswa
Siswa dapat mengembangkan pemikirannya untuk memecahkan masalah dalam belajar, khususnya pada pelajaran Fisika. Siswa pun lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran Fisika.
2. Guru
Memberikan gambaran kepada guru dalam hal memvariasikan metode pembelajaran, seperti menggunakan media tongkat estafet berbasis kooperatif tipe jigsaw.
3. Lembaga Pendidikan
Memberikan sumbangan pemikiran sebagai alternatif peningkatan kualitas pendidikan, khususnya kualitas belajar Fisika dan dunia pendidikan pada umumnya.

SKRIPSI PTK PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TENTANG PERISTIWA PROKLAMASI

SKRIPSI PTK PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TENTANG PERISTIWA PROKLAMASI

(KODE : PTK-0168) : SKRIPSI PTK PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TENTANG PERISTIWA PROKLAMASI (IPS KELAS V)


BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Ketika kita mendengar kata motivasi yang muncul dalam angan-angan kita adalah pada suatu keadaan seseorang yang mempunyai semangat tinggi, rajin, mampu bekerja keras yang akhirnya mengantarkan kita pada pencapaian yang memuaskan atau bahkan pencapaian prestasi. Dalam proses belajar motivasi sangatlah diperlukan sebab seseorang yang tidak memiliki motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Belajar dan motivasi selalu mendapat perhatian khusus bagi pendidik dan peserta didik, karena memberi motivasi kepada peserta didik merupakan hal yang perlu dan penting dalam proses pembelajaran. Di sekolah, setiap anak memiliki sejumlah motivasi atau dorongan-dorongan yang berhubungan dengan kebutuhan, baik kebutuhan biologis maupun kebutuhan psikologis. Disamping itu anak juga memiliki sikap-sikap, minat-minat, penghargaan dan tujuan-tujuan tertentu. Oleh sebab itu tugas guru adalah menimbulkan motivasi yang akan mendorong anak untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan belajarnya.
Pembangunan di masa sekarang dan masa mendatang sangat dipengaruhi oleh sektor pendidikan, sebab dengan bantuan pendidikan setiap individu berharap bisa maju berkembang dan di kemudian hari bisa mendapatkan pekerjaan yang pantas. Lewat pendidikan orang mengharapkan supaya semua bakat, kemampuan dan kemungkinan yang dimiliki bisa dikembangkan secara maksimal agar orang bisa mandiri dalam proses membangun pribadinya. Sedang negara bisa maju bila semua warga negaranya berpendidikan, serta memperoleh kesempatan untuk mendapatkan penghasilan yang layak. Oleh karena itu tingkat pendidikan menjadi salah satu indikator untuk mengukur kemajuan dan derajat kemakmuran Negara serta mengukur besarnya peranan setiap warga Negara dalam kegiatan-kegiatan membangun. 
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat di sediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut dengan sesuai perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. 
Media pembelajaran merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam proses belajar mengajar yang dapat dimuati pesan yang akan disampaikan kepada siswa, baik berupa alat, orang maupun bahan ajar, selain itu media pembelajaran merupakan salah satu cara untuk memotivasi dan berkomunikasi dengan siswa agar lebih efektif. Oleh karena itu media pembelajaran saat proses belajar mengajar sangat diperlukan.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama di bidang informasi dan telekomunikasi. Dengan munculnya berbagai alat informasi dan komunikasi kita dapat mengetahui kejadian atau peristiwa di suatu negara atau daerah pada saat kejadian itu berlangsung. Melalui kemajuan tersebut para guru dapat menggunakan berbagai media sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan media komunikasi bukan saja mempermudah dan mengefektifkan proses pembelajaran akan tetapi juga bisa membuat proses pembelajaran lebih menarik. Tidak dapat dipungkiri, munculnya berbagai alat informasi dan komunikasi yang telah banyak membantu proses pendidikan. Ini terbukti sekarang ini dalam proses belajar mengajar seorang guru sering menggunakan media seperti komputer, tape recorder, dll.
Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas lembaga pendidikan berusaha meningkatkan kualitas dan proses pembelajaran. Usaha-usaha dalam meningkatkan kualitas pembelajaran antara lain mengembangkan media pembelajaran, menerapkan media pembelajaran serta memilih dan menetapkan jenis media pembelajaran yang akan digunakan. Pengembangan dan penerapan media pembelajaran diharapkan dapat memberikan motivasi belajar terhadap siswa sehingga berdampak pula pada prestasi belajarnya.
Berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lembaga pendidikan harus mampu menerapkan media pendidikan yang sudah ada. Media pendidikan yang diterapkan oleh lembaga pendidikan sekarang ini belum di daya gunakan secara optimal, melihat kenyataan yang ada di lapangan guru jarang sekali menggunakan media pendidikan dalam proses belajar mengajar di kelas, guru lebih sering menggunakan metode ceramah. sehingga proses belajar anak hanya sekedar merekam informasi dan murid mendengar, memperhatikan serta mencatat tanpa ada variasi yang lain, yang akhirnya membiasakan diri tidak kreatif dalam mengemukakan ide-ide dan pemecahan masalah yang efektif akan di bawa anak-anak dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam proses belajar mengajar di kelas yang hanya menggunakan metode ceramah dan guru sebagai satu-satunya sumber belajar tanpa adanya media, maka komunikasi antara guru dan siswa tidak akan berjalan secara lancar. Hal ini terkait dengan permasalahan dalam proses belajar mengajar. Permasalahan yang di hadapi suasana kelas ramai, penjelasan guru membosankan, materi cenderung bersifat umum dan kadang-kadang penyampaian guru terlalu cepat, hal ini siswa juga kurang konsentrasi bahkan menjadi malas mengikuti mata pelajaran di sekolah.
Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), tidak semua materi khususnya peristiwa proklamasi bisa diceritakan atau diterangkan saja. Melainkan harus diperlihatkan secara nyata agar materi (ilmu) yang didapat peserta didik tersebut akan selalu diingat dan dipahami. Dengan menggunakan media video cassette, anak-anak juga dapat termotivasi belajarnya. Anak akan dapat cepat memahami dan mengerti tentang materi yang diajarkan dengan menggunakan media tersebut. Anak juga akan senang dengan pengalaman-pengalaman yang telah dilihatnya melalui media video cassette. Oleh karena itulah dasar adanya penggunaan media video cassette pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ini diharapkan agar siswa dapat melihat, dan memahami objek yang dipelajari, sehingga kesenjangan yang ada dapat teratasi.
Berdasarkan paparan di atas di lihat dari pentingnya dalam hal pendidikan maka peneliti mengambil judul "PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TENTANG PERISTIWA PROKLAMASI PADA SISWA KELAS V MATA PELAJARAN IPS DI SD X". Dengan media tersebut diharapkan agar siswa lebih mudah memahami materi pelajaran sekaligus dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar dengan baik dan benar. Serta pembelajaran yang sebelumnya membosankan bagi siswa dan terkesan biasa-biasa saja kini dapat beralih peran menjadi pembelajaran yang lebih menyenangkan dan sangat mengena pada siswa, karena siswa dihadapkan pada situasi yang berbeda dari sebelumnya sehingga dari pengalaman tersebut siswa bisa menemukan pengetahuan baru.

B. Rumusan Masalah
Dengan mengacu pada latar belakang masalah di atas, maka dapat di rumuskan rumusan masalah PTK sebagai berikut : 
1. Bagaimanakah perencanaan penggunaan media audio visual untuk meningkatkan motivasi belajar tentang peristiwa proklamasi pada siswa kelas V mata pelajaran IPS di SD X ?
2. Bagaimanakah pelaksanaan penggunaan media audio visual untuk meningkatkan motivasi belajar tentang peristiwa proklamasi pada siswa kelas V mata pelajaran IPS di SD X ?
3. Bagaimanakah penilaian penggunaan media audio visual untuk meningkatkan motivasi belajar tentang peristiwa proklamasi pada siswa kelas V mata pelajaran IPS di SD X ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan upaya meningkatkan motivasi belajar tentang peristiwa proklamasi dengan menggunakan media audio visual pada siswa kelas V di SD X. Dari tujuan umum di atas bisa di temukan tujuan khusus sebagai berikut : 
1. Untuk mendeskripsikan perencanaan penggunaan media audio visual untuk meningkatkan motivasi belajar tentang peristiwa proklamasi pada siswa kelas V mata pelajaran IPS di SD X.
2. Untuk mendeskripsikan melaksanakan penggunaan media audio visual untuk meningkatkan motivasi belajar tentang peristiwa proklamasi pada siswa kelas V mata pelajaran IPS di SD X.
3. Untuk mendeskripsikan penilaian penggunaan media audio visual untuk meningkatkan motivasi belajar tentang peristiwa proklamasi pada siswa kelas V mata pelajaran IPS di SD X.
Setelah penulis melakukan penelitian dan mengetahui hasilnya, maka yang di harapkan dari penulis semoga dari hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi di dunia pendidikan pada umumnya dan SD X pada khususnya, dan guru sebagai peneliti di dorong untuk berani mencoba menerapkan media dalam proses belajar mengajar serta menilai apakah media itu efektif atau tidak dalam meningkatkan motivasi belajar para siswa.
Secara khusus dapat memberikan manfaat bagi : 
1. Bagi peneliti
Dengan dilaksanakan PTK maka guru sebagai peneliti sedikit demi sedikit mengetahui strategi, media maupun metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi dasar pembelajaran.
2. Bagi Guru
Sebagai modal dalam mendesain kegiatan belajar mengajar dalam memberikan latihan secara langsung kepada siswa untuk dapat meningkatkan keaktifan dan motivasi pada siswa.
3. Bagi siswa
Dengan dilaksanakan PTK akan sangat membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Dengan adanya tindakan yang baru dari guru akan memungkinkan siswa terlibat secara aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar, mampu berfikir kreatif sehingga siswa termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.
4. Bagi sekolah
Hasil PTK sangat bermanfaat dalam rangka perbaikan sistem pembelajaran.

D. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 
BAB I : Pada bab ini menerangkan tentang pendahuluan yang meliputi : latar belakang masalah, rumusan masalah, manfaat penelitian, definisi operasional, ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, dan sistematika pembahasan.
BAB II : Kajian pustaka dibahas pada bab ini. Yaitu membahas tentang Pembelajaran IPS, Pengertian peristiwa proklamasi media pembelajaran yang meliputi pengertian media pembelajaran, jenis-jenis media pembelajaran, kriteria pemilihan media, manfaat media dalam pembelajaran, prinsip-prinsip penggunaan media dan motivasi belajar yang meliputi, pengertian motivasi, macam-macam motivasi unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi, fungsi dan nilai motivasi dan bentuk-bentuk motivasi, penerapan media audio visual dalam meningkatkan motivasi belajar.
BAB III : Metodologi penelitian : membahas pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan temuan dan tahap-tahap penelitian.
BAB IV : Pembahasan hasil penelitian, memaparkan deskripsi lokasi penelitian yang meliputi sejarah SD X, sarana dan prasarana, visi dan misi madrasah, deskripsi kelas V, siklus penelitian yang siklus I, dan siklus II, Temuan penelitian.
BAB V : Pembahasan hasil penelitian
BAB VI : Kesimpulan dan saran, berisi tentang kesimpulan hasil penelitian beserta saran-saran sebagai bahan pertimbangan.

SKRIPSI PTK PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

SKRIPSI PTK PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

(KODE : PTK-0167) : SKRIPSI PTK PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (IPA KELAS IV)


BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan aktivitas yang berlangsung sepanjang hidup manusia. Pendidikan itu sendiri tidak dapat dipisahkan dari istilah belajar karena pada dasarnya belajar merupakan bagian dari pendidikan. Selain itu proses belajar merupakan suatu kegiatan yang pokok atau utama dalam dunia pendidikan. Manusia tidak akan pernah berhenti belajar karena setiap langkah manusia dalam hidupnya akan dihadapkan pada permasalahan yang membutuhkan pemecahan dan menuntut manusia untuk belajar menghadapinya. Belajar merupakan suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu dari tidak bisa menjadi bisa sehingga proses belajar akan mengarah pada tujuan dari belajar itu sendiri. Usaha- usaha untuk mendidik dan mengajar dilakukan sejak manusia lahir dengan mengenalkan berbagai hal yang paling sederhana melalui stimulus lingkungan, misalnya bunyi, warna, rasa, bentuk dan sebagainya.
Guru adalah orang yang penting statusnya di dalam kegiatan belajar mengajar, karena guru memegang tugas yang paling penting yaitu mengatur dan mengemudikan bahtera kehidupan kelas. Bagaimana suasana kelas berlangsung merupakan hasil kerja dari guru. Suasana dapat hidup, siswa belajar tekun tapi tidak merasa terkekang atau sebagainya, suasana muram, siswa belajar kurang bersemangat dan diliputi suasana takut. Itu semuanya sebagai akibat dari hasil pemikiran dan upaya guru. Walaupun konsep pendidikan hari ini khususnya di Indonesia memposisikan guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran bersama siswa namun penularan jiwa pendidik oleh guru terhadap siswa tidak boleh ditinggalkan.
Masalah pendidikan dan pembelajaran merupakan masalah yang perlu diperhatikan, dimana banyak faktor yang mempengaruhinya salah satu faktor yang sangat berpengaruh adalah guru. Guru merupakan komponen pembelajaran yang memegang peranan penting dan utama karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh faktor guru.
Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia telah diatur dalam undang-undang RI no : 20 tahun 2003 pada bab ke II, pasal 3 yang berbunyi : "pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab". Secara garis besar pendidikan adalah upaya membentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan akan membawa perubahan yang diinginkan dalam kebiasaan dan sifatnya.
Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di dalamnya terjadi proses siswa belajar dan guru mengajar dalam konteks interaktif, dan terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa, sehingga terdapat perubahan dalam diri siswa baik perubahan pada tingkat pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan atau sikap. Sebagaimana diketahui bahwa dalam metodologi pembelajaran, ada dua aspek yang paling penting, yakni metode mengajar dan media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar. Media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa yang pada gilirannya diharapkan mampu mempertinggi hasil belajar siswa.
Siswa memiliki kesulitan untuk memahami konsep akademik seperti yang di alami oleh siswa selama ini, yaitu menggunakan konsep yang abstrak dengan metode ceramah. Menurut Grinder dalam Silberum dari tiap 30 siswa, 22 diantara rata-rata dapat belajar efektif selama gurunya menghadirkan kegiatan belajar yang kombinasi antara visual auditory dan kinestetik. Dalam pembelajaran Tony stock well menyebutkan bahwa “to learn anything fast and affectively you have to see it, hear it, and feel it”. Yang artinya untuk dapat belajar dengan tepat dan efektif kamu harus melihat, mendengar dan merasakannya.
Ilmu pengetahuan alam (IPA) mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kalangan manusia dan berperan dalam proses pendidikan dan perkembangan teknologi, kenyataannya Ilmu pengetahuan alam (IPA) tidak diminati dan kurang diperhatikan apalagi kurangnya pendidik yang kurang menerapkan konsep IPA. Terlihat pada cara pembelajaran IPA serta kurikulum yang diberlakukan yang mempersulit pihak sekolah dan siswa. Masalah yang dihadapi oleh pendidikan IPA sendiri berupa materi/kurikulum, guru, media pembelajaran, fasilitas dan komunikasi antara guru dengan siswa.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA, beliau menyatakan : 
"Metode yang sering saya gunakan yakni metode ceramah, di isi dengan diskusi kadang penguasaan dan tanya jawab. Saya jarang banget pakai media apa lagi dengan media/aplikasi komputer yang bisa menampilkan sesuatu yang bergerak, suara dan yang abstrak menjadi nyata. Saya yang lebih aktif menerangkan jadi siswa kebanyakan cuma mendengarkan penjelasan saya, ketrampilan berpikir dan memecahkan masalah mereka juga masih rendah, kemampuan mereka masih kurang dalam melakukan percobaan, belum semua siswa dapat menunjukkan kemampuan dalam perbuatan dan mereka di dalam kelas masih rame sendiri, malas untuk belajar".
Dari pernyataan tersebut diatas dapat disimpulkan, pembelajaran di MI X khususnya kelas IV kurang berpusat pada siswa, ketrampilan berpikir dan memecahkan masalah oleh siswa masih rendah, kemampuan dan ketrampilan siswa melakukan percobaan masih rendah, belum semua siswa dapat menunjukkan kemampuan mengolah pikirannya sehingga mampu mengaplikasikan teori ke dalam perbuatan dan karakter siswa kelas IV MI X yang rata-rata adalah siswa yang aktif namun dalam artian negatif, perlu disalurkan ke dalam kegiatan pembelajaran di kelas yang aktif dan terkontrol.
Dalam hal ini siswa tidak hanya mengetahui dan memahami materi pelajaran namun juga menerapkannya ke dalam pengalaman langsung/tingkah laku. Tingkah laku siswa selalu didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi. Segala upaya yang menyangkut kegiatan atau aktifitas otak termasuk ke dalam ranah kognitif. Menurut Benjamin Bloom ada enam tingkatan dalam domain kognitif, yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Pada penelitian ini peneliti memfokuskan diri pada kemampuan kognitif tergambar pada hasil belajar yang diukur dengan tes hasil belajar pada materi IPA. Dimana dalam penerapannya harus melewati tingkatan-tingkatan sebelumnya, yakni pengetahuan dan pemahaman. Namun pada dasarnya penelitian ini tidak mengesampingkan tingkatan-tingkatan setelah tingkat aplikasi, yakni analisis, sintesis dan evaluasi. Alasannya pada siswa sekolah dasar cara berpikirnya masih dalam tahap operasi konkret. Konkrit mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkrit yakni yang dapat dilihat, didengar, dibau, diraba, dan diotak atik, dengan titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Pemanfaatan lingkungan akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih bermakna dan bernilai, sebab siswa dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya, keadaan yang alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, lebih bermakna, dan kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan.
Berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, lembaga pendidikan harus mampu menerapkan media pembelajaran yang sudah ada. Dalam proses belajar mengajar di kelas yang ada hanya media pembelajaran dan guru sebagai sumber belajar, maka komunikasi antara guru dan siswa tidak akan berjalan secara lancar. Hal ini terkait dengan permasalahan dalam proses belajar mengajar.
Media pembelajaran merupakan salah satu unsur yang amat penting dalam proses belajar mengajar yang dapat dimuati pesan yang akan disampaikan kepada siswa yang berupa alat, selain itu media pembelajaran merupakan salah satu cara untuk peningkatan kualitas hasil belajar dan berkomunikasi dengan siswa agar
lebih efektif. Oleh karena itu penggunaan media pembelajaran saat proses belajar mengajar sangat diperlukan.
Dalam proses belajar mengajar ini ada salah satu fungsi media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi, iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Oleh karena itu, proses belajar mengajar yang di selenggarakan di sekolah atau lembaga formal, dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan diri siswa secara terencana, baik perubahan dalam pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan atau sikap. Proses belajar mengajar di sekolah atau di lembaga formal sangat dipengaruhi oleh lingkungan belajar. Lingkungan belajar tersebut antara lain meliputi : siswa, guru, karyawan sekolah, bahan atau materi pelajaran (buku paket, majalah, makalah dan sebagainya), sumber belajar lain yang mendukung dan fasilitas belajar (laboratorium, pusat sumber belajar, perpustakaan yang lengkap dan sebagainya).
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, disamping guru dituntut mampu menggunakan alat-alat yang digunakan, guru dituntut juga mampu mengembangkan media pembelajaran yang akan digunakan, karena media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar, demi tercapainya tujuan pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar. Penggunaan media pembelajaran dalam tahap orientasi pembelajaran akan membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan, isi pelajaran pada saat itu.
Bersamaan dengan perkembangan zaman, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan juga mendorong guru untuk mengadakan upaya pembaharuan dalam proses belajar dan memanfaatkan hasil-hasil teknologi. Guru di tuntut untuk mampu menggunakan alat-alat yang bisa memudahkannya dalam menjalankan proses belajar mengajar dan memudahkan siswa dalam belajar, baik alat bantu yang sesuai dengan perkembangan zaman seperti komputer, slide dan sebagainya. Ataupun alat bantu mengajar yang sederhana, murah dan efisien seperti gambar, grafik, video dan animasi. Untuk mencapai tujuan pembelajaran di samping guru di tuntut mampu menggunakan alat-alat tersebut, guru juga di tuntut untuk mampu mengembangkan media pembelajaran yang akan digunakan tetapi tersedia, karena media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pembelajaran. Sehingga seorang guru disamping menguasai keilmuan pendidikan juga harus multi fungsi termasuk mengusai tata cara pengoperasian seluruh media pembelajaran pendidikan.
Media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar banyak sekali, begitu juga dalam pembelajaran IPA juga bisa menggunakan media pembelajaran untuk memudahkan guru, siswa dalam belajar. Media yang dimanfaatkan dalam pembelajaran IPA, antara lain : laptop, LCD, video, gambar dan sebagainya. Media-media tersebut mempunyai karakteristik tersendiri, sehingga dapat memudahkan dalam mempelajari mata pelajaran IPA yang ada di sekolah-sekolah terutama di lembaga formal. Penggunaan macromedia flash dalam pembelajaran dapat menampilkan materi IPA pokok bahasan daur hidup beragam jenis makhluk hidup kelas IV dengan lebih jelas karena disertai gambar dan animasi yang berkaitan dengan materi. 
Disini macromedia flash di maksud adalah media yang dimanfaatkan dalam pembelajaran IPA, yang berupa suatu program aplikasi yang digunakan untuk mengolah gambar vektor dan animasi. Objek-objek yang dapat diolah untuk membuat animasi selain gambar vektor (yang dibuat secara langsung dari flash) adalah gambar-gambar bitmap yang diimpor serta objek suara (sound) dan objek yang berekstensi. Kemampuan flash dalam mengolah dalam berbagai jenis objek kemudahan dalam proses pembuatan animasi, serta kecilnya ukuran file animasi. Media tersebut mempunyai karakteristik tersendiri, sehingga dapat memudahkan dalam mempelajari mata pelajaran IPA yang ada di sekolah-sekolah terutama di lembaga formal. Selain itu penggunaan macro media flash dalam pembelajaran dapat meringankan biaya pendidikan. Adapun kekurangan media pembelajaran ini adalah hanya bisa di jalankan melalui media komputer maupun laptop dan tidak adanya efek suara berupa narasi. Selain itu media ini hanya bisa digunakan di sekolah yang memiliki fasilitas seperangkat keras komputer (hardware) ataupun lab komputer.
Sebagaimana penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu Esti Dewi Septiana, bahwasanya hasil analisis data uji coba perseorangan dapat diketahui tingkat validitas media pembelajaran yang dikembangkan sebesar menurut ahli materi, ahli media, uji kelompok kecil dan uji kelompok besar didapatkan rata-rata persentase 89,20%. Angka ini pada tabel kriteria kelayakan memenuhi kriteria valid dan secara keseluruhan dinyatakan baik serta dapat digunakan dalam pembelajaran. Sedangkan tinjauan terdahulu yang pernah dilakukan oleh Novita Restuti, sesungguhnya hasil penelitiannya menunjukkan rata-rata nilai kelas eksperimen adalah 77,31 sedangkan kelas kontrol adalah 65,38. Hal ini menunjukkan kelas yang di ajar dengan menggunakan macromedia flash profesional 8 mempunyai prestasi belajar yang lebih tinggi dari pada kelas yang diajar dengan tidak menggunakan media pembelajaran macromedia flash profesional 8.
Melihat kondisi pengelolaan kelas di dunia pendidikan sejak dulu sampai sekarang memang masalah yang tidak pernah absen dari agenda kegiatan guru. Semua itu tidak lain guna kepentingan belajar anak didik. Media merupakan salah satu alat yang sangat penting digunakan oleh seorang guru dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa, karena dengan adanya media yang cocok yang digunakan oleh guru siswa diharapkan raj in belajar dan tidak merasa bosan pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam, mengingat mata pelajaran IPA adalah merupakan ilmu yang mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kalangan manusia dan berperan dalam proses pendidikan dan perkembangan teknologi. Namun kenyataan yang ada di Madrasah Ibtidaiah X dari hasil pengamatan peneliti, siswa kelas IV masih rendah hasil belajarnya terutama pada mata pelajaran IPA karena guru pendidikan IPA sangat jarang sekali menggunakan media yang dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa. Selain itu terkadang siswa selalu menganggap sulit pelajaran IPA sehingga mereka malas untuk belajar sehingga hasil belajarnya rendah karena siswa dapat belajar dengan tepat dan efektif itu harus melihat, mendengar dan merasakannya, siswa dalam mengorganisasikan materi yang telah di ketahui juga masih rendah, dan masih banyak siswa yang kurang bisa mengolah pikirannya sehingga mampu mengaplikasikan teori ke dalam perbuatan. Hal inilah yang membuat hasil belajar siswa masih rendah dan malas untuk belajar pada mata pelajaran IPA.
Dengan adanya deskripsi tersebut, peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas ke dalam pembelajaran IPA pada Madrasah Ibtidaiah (MI) X dengan media macromedia flash, dan ditekankan pada materi daur hidup beragam jenis makhluk hidup. Dengan harapan penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan kognitif pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya materi daur hidup beragam jenis makhluk hidup. Peneliti mencoba meneliti lebih lanjut dalam penelitian tindakan kelas dengan judul "PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS IV MI X".

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut : 
1. Bagaimana perencanaan penggunaan macro media flash dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas IV MI X ?
2. Bagaimana pelaksanaan penggunaan macro media flash dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas IV MI X ?
3. Bagaimana penilaian penggunaan macro media flash dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas IV MI X ?

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk : 
1. Mengetahui perencanaan penggunaan macro media flash dalam
pembelajaran IPA untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas IV MI X.
2. Mengetahui pelaksanaan penggunaan macro media flash dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas IV MI X.
3. Mengetahui penilaian penggunaan macro media flash dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas IV MI X.

D. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat : 
1. Bagi siswa
- Membantu siswa yang bermasalah atau mengalami kesulitan pelajaran.
- Memungkinkan siswa terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar.
- Mengembangkan daya nalar serta berpikir lebih kreatif, sehingga siswa termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.
2. Bagi guru
Sebagai masukan dalam merancang kegiatan belajar mengajar serta dalam memberikan bimbingan kepada siswa untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam meraih prestasi belajar siswa, serta memperhatikan media-media yang akan diterapkan dalam pembelajaran
3. Bagi Sekolah
- Sebagai bahan masukan bagi para pendidik tentang perlunya media pembelajaran IPA dalam meningkatkan kemampuan kognitif siswa khususnya di kelas IV MI X.
- Adanya inovasi pembelajaran.
- Tercapainya pengembangan kurikulum tingkat sekolah.
- Peningkatan profesionalisme guru.
4. Bagi peneliti
Sebagai pengalaman yang berharga dan menambah wawasan dan khasanah keilmuan pada khususnya, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dengan wawasan yang lebih luas baik secara teoritis maupun secara praktis.