HARAP DIBACA DULU !
Kami membuka jasa pembuatan SKRIPSI dan TESIS mulai dari proposal hingga selesai (termasuk bimbingan dan olah data), untuk info lebih lanjut silahkan KLIK DISINI.
Untuk pembelian file-file referensi Makalah/Skripsi/PTK/Tesis caranya:
1. Tuliskan kodenya dan alamat email anda, lalu kirimkan via Whatsapp ke :
0822-2841-1065 (Whatsapp).
Contoh : Kode AKUN-0001, xxxxxx@gmail.com.
2. Setelah pesan anda kami terima, kami akan mengkonfirmasi ketersediaan filenya.
3. Setelah Anda transfer ke rekening kami, Anda konfirmasi kepada kami via Whatsapp.
.
4. Apabila langkah-langkah diatas telah Anda lakukan, kami akan segera mengirim SKRIPSI, PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) atau TESIS sesuai kode yang Anda minta (lengkap dari cover s/d daftar pustaka, dalam format WORD dan PDF) melalui attachment (lampiran) ke alamat email yang Anda berikan (maksimal 1 jam dari saat pengecekan transfer), sehingga Anda tinggal mengeditnya.
Mohon maaf, dengan segala hormat kami tidak melayani :
1. Komplain setelah lewat 2 hari dari tanggal pengiriman.
2. Pertanyaan-pertanyaan semacam : "Kalau saya telah mentransfer dananya, apa jaminan filenya akan dikirim?" (Dalam transaksi di dunia maya, kepercayaan adalah mutlak diperlukan). Jaminan kami adalah reputasi blog ini. Disamping itu, mungkin yang juga perlu ditanyakan adalah : "Kalau filenya telah dikirim, apa jaminan dana akan ditransfer?"
Sebagai catatan : kami tidak akan membocorkan identitas pemesan (nomor telepon, alamat email, dll.) karena itu staff kami tidak akan pernah menanyakan data pribadi anda seperti : nama, alamat, kampus tempat anda menuntut ilmu, dll. Kerahasiaan klien adalah yang terpenting bagi kami.
Terima kasih atas perhatiannya.
Judul Lengkap
Search This Blog
Makalah Aktifitas Psikis Manusia
Daftar Isi :
Pendahuluan, Aktivitas Psikis Manusia, A. Perhatian, B. Pengamatan, C. Tanggapan, D. Fantasi, Kesimpulan, Referensi.
Sekilas Isi :
A. Perhatian
Kata perhatian sering kita jumpai dalam percakapan sehari-hari. Contohnya saja seorang ibu memperhatikan anaknya yang sedang mengerjakan PR sekolah. Dalam psikologi, perhatian diartikan sebagai berikut :
— Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu obyek.
— Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan.
Macam-macam bentuk karakteristik perhatian diantaranya :
1. Ditinjau dari intensitasnya / banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas, dibedakan menjadi 2 yaitu perhatian intensif dan tidak intensif.
2. Ditinjau dari cara timbulnya dibedakan menjadi 2 yaitu perhatian spontan dan perhatian tidak spontan.
Contoh perhatian spontan seluruh keluarga menonton TV sedangkan perhatian tidak spontan adalah tiba-tiba terdengar tangisan anaknya yang masih kecil karena terjatuh dari kursi.
3. Ditinjau dari luasnya obyek yang diperhatikan di bedakan menjadi 2 yaitu perhatian terpencar dan perhatian terpusat.
Hal-hal yang menarik perhatian yang bisa dibedakan menurut penyebabnya diantaranya :
— Dipandang dari segi obyek, bahwa hal yang menarik perhatian adalah hal yang keluar dari konteksnya atau hal-hal yang menarik perhatian, misalnya dalam satu kelas hanya ada satu anak yang memakai kerudung secara konsisten maka anak itu menjadi perhatian para dosen dan temannya.
— Dipandang dari subyek adalah hal-hal yang menarik perhatian yang bersangkut paut dengan pribadi si subyek yang disebabkan oleh :
1. Kebutuhan yang dirasakan
2. Hal yang bersangkut paut dengan kegemaran
3. Hal yang bersangkut paut dengan pekerjaan/keahlian
4. Hal yang bersangkut paut dengan sejarah hidupnya, dll.
Demikian bahwa perhatian menampilkan gambaran yang berbeda-beda, namun perlu digarisbawahi bahwa kita dapat memanfaatkannya untuk mencapai keberhasilan dalam aktivitas terutama dalam proses pendidikan.
B. Pengamatan
1. Pengertian
Manusia mengenal dunia riil, baik dirinya maupun dunia sekitarnya dimana dia berada, dengan melihatnya, mendengarnya, merabanya, membaunya (menciumnya), atau mengecapnya. Cara mengenal obyek yang demikian itu disebut mengamati, sedangkan melihat, mendengar, meraba, membau/mencium, mengecap adalah modalitas pengamatan.
Dunia pengamatan biasanya dilukiskan menurut aspek pengaturannya, adapun pengaturan tersebut adalah :
a. Menurut sudut pandang ruang, seperti : atas-bawah, kiri-kanan, jauh-dekat, tinggi-rendah, dan sebagainya.
b. Menurut sudut pandang waktu, seperti : masa lampau, masa yang akan datang, dan sebagainya.
c. Menurut sudut pandang gestalt, suatu gestalt adalah sesuatu yang merupakan kebulatan dan dapat berdiri sendiri lepas dari yang lain, misalnya : rumah, meja, kursi, orang, gambar, dan sebagainya.
d. Menurut sudut pandang arti, seperti : bunyi lonceng pabrik dan bunyi lonceng gereja, menurut bunyinya banyak persamaannya, tetapi menurut artinya sangat berbeda satu sama lain.
Makalah Asas dan Tujuan Bimbingan Konseling
Daftar Isi :
Kata Pengantar, Daftar Isi, BAB I : PENDAHULUAN, 1.1. Latar Belakang, 1.2. Tujuan Pembahasan, BAB II : PEMBAHASAN, 2.1. Fungsi Bimbingan dan Konseling, 2.2. Tujuan Bimbingan dan Konseling, 2.3. Asas-asas Bimbingan dan Konseling, BAB III : PENUTUP, Kesimpulan, Daftar Pustaka.
Sekilas Isi :
2.1. Fungsi Bimbingan dan Konseling
Ditinjau dari segi sifatnya, layanan Bimbingan dan Konseling dapat berfungsi sebagai :
a. Fungsi Pencegahan (preventif)
Layanan Bimbingan dan Konseling dapat berfungsi pencegahan artinya : merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dalam fungsi pencegahan ini layanan yang diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya. Kegiatan yang berfungsi pencegahan dapat berupa program orientasi, program bimbingan karier, inventarisasi data, dan sebagainya.
b. Fungsi pemahaman
Fungsi pemahaman yang dimaksud yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan keperluan pengembangan siswa pemahaman ini mencakup :
1) Pemahaman tentang diri siswa, terutama oleh siswa sendiri, orangtua, guru, dan guru pembimbing.
2) Pemahaman tentang lingkungan siswa (termasuk di dalam lingkungan keluarga dan sekolah) terutama oleh siswa sendiri, orangtua, guru, dan guru pembimbing.
3) Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas (terutama di dalamnya informasi pendidikan, jabatan/pekerjaan dan/atau karier dan informasi budaya/nilai-nilai terutama oleh siswa.
c. Fungsi Perbaikan
Walaupun fungsi pencegahan dan pemahaman telah dilakukan, namun mungkin saja siswa masih menghadapi masalah-masalah tertentu. Disinilah fungsi perbaikan itu berperan, yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling yang akan menghasilkan terpecahnya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami siswa.
d. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Fungsi ini berarti bahwa layanan Bimbingan dan Konseling yang diberikan dapat membantu para siswa dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya secara mantap, terarah, dan berkelanjutan. Dalam fungsi ini hal-hal yang dipandang positif agar tetap baik dan mantap. Dengan demikian, siswa dapat memelihara dan mengembangkan berbagai potensi dan kondisi yang positif dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
2.2. Tujuan Bimbingan dan Konseling
a. Tujuan Umum
Tujuan umum dari layanan Bimbingan dan Konseling adalah sesuai dengan tujuan pendidikan sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Tahun 1989 (UU No. 2/1989), yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (Depdikbud, 1994 : 5).
b. Tujuan Khusus
Secara khusus layanan Bimbingan dan Konseling bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karier.
Bimbingan pribadi – sosial dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi – sosial dalam mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri, dan bertanggung-jawab. Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan. Bimbingan karier dimaksudkan untuk mewujudkan pribadi pekerja yang produktif.
Makalah Psikologi Perkembangan Peran Seks
Isi :
KATA PENGANTAR, HALAMAN MOTTO, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, A. LATAR BELAKANG, B. TUJUAN, C. MANFAAT, BAB II PEMBAHASAN, A. ARTI PERAN SEKS, B. ASAL MULA STEREOTIP PERAN SEKS, C. PENYEBAB PERUBAHAN DALAM STEREOTIP PERAN SEKS, D. JENIS PERAN SEKS, E. PENANGGUNGJAWAB ATAS PENENTUAN PERAN SEKS SELAMA MASA KANAK-KANAK, F. METODE UMUM PENENTUAN PERAN SEKS, G. BAHAYA DALAM PERKEMBANGAN PERAN SEKS, BAB III PENUTUP, DAFTAR PUSTAKA.
Rangkuman :
A. ARTI PERAN SEKS
1. ASPEK KOGNITIP
Aspek kognitif mencakup persepsi, anggapan dan harapan orang dari kelompok jenis kelamin pria dan wanita. Anggapan, persepsi, dan harapan ini sederhana, seringkali kurang berdasar, dan kadang-kadang sebagian tidak akurat tetapi tetap dipertahankan kuat-kuat oleh banyak orang.
2. ASPEK AFEKTIF
Aspek afektif mencakup sikap ramah maupun tidak ramah umum terhadap objek sikap dan berbagai perasaan sikap dan berbagai perasaan spesifik yang memberi warna emosional pada sikap tersebut. Perasaan ini mungkin berupa kekaguman dan simpati atau rasa superior, iri hati, dan rasa takut.
3. ASPEK KONATIF
Aspek konatif dari semua stereotip mencakup anggapan mengenai apa yang harus dilakukan berkenaan dengan kelompok yang bersangkutan dan dengan anggota tertentu kelompok tersebut. Dalam kasus stereotip peran seks, terdapat anggapan bahwa anggota kelompok seks pria harus bertanggung jawab atas tugas-tugas yang menuntut kekuatan fisik, dan bahwa anggota jenis kelamin wanita harus dilindungi terhadap setiap tanggung jawab yang mungkin membahayakan kondisi fisik mereka yang lebih lemah.
B. ASAL MULA STEREOTIP PERAN SEKS
1. PERBEDAAN FISIK
Pria mempunyai tubuh yang lebih besar, otot yang lebih kuat dan kekuatan otot yang lebih besar. Wanita mempunyai tubuh yang lebih kecil, otot yang lebih kecil, kurang bertenaga. Oleh sebab itu pria mampu melakukan hal-hal yang menuntut tenaga lebih besar, dan wanita melakukan hal-hal yang lebih membutuhkan keterampilan hasil koordinasi otot yang lebih baik.
2. PERBEDAAN FISIOLOGIS
Wanita dapat melahirkan anak dan harus mengalami beberapa ketidaknyamanan periodik pada waktu menstruasi. Bila menopause terjadi, wanita kehilangan salah satu fungsi fisiologisnya yang utama, disertai penurunan dorongan seks. Sebaliknya, pria tidak mempunyai ketidaknyamanan periodik tersebut, mereka tidak mengalami penurunan dorongan seks, kemampuan membuahi tetap ada, dan satu-satunya peran dalam pembuahan tidak mengganggu pola kehidupan normal mereka.
3. PERBEDAAN NALURI
Ketika orang percaya bahwa kehidupan seseorang dikendalikan naluri atau dorongan-dorongan bawaan, naluri keibuan dianggap mendorong wanita untuk ingin menjadi seorang ibu dan mengisi waktunya dengan mengasuh anak. Naluri ayah hanya berfungsi sebagai dorongan untuk melindungi anaknya selama mereka tidak mampu melindungi dirinya.