Daftar Isi :
Pendahuluan, Aktivitas Psikis Manusia, A. Perhatian, B. Pengamatan, C. Tanggapan, D. Fantasi, Kesimpulan, Referensi.
Sekilas Isi :
A. Perhatian
Kata perhatian sering kita jumpai dalam percakapan sehari-hari. Contohnya saja seorang ibu memperhatikan anaknya yang sedang mengerjakan PR sekolah. Dalam psikologi, perhatian diartikan sebagai berikut :
— Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu obyek.
— Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan.
Macam-macam bentuk karakteristik perhatian diantaranya :
1. Ditinjau dari intensitasnya / banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas, dibedakan menjadi 2 yaitu perhatian intensif dan tidak intensif.
2. Ditinjau dari cara timbulnya dibedakan menjadi 2 yaitu perhatian spontan dan perhatian tidak spontan.
Contoh perhatian spontan seluruh keluarga menonton TV sedangkan perhatian tidak spontan adalah tiba-tiba terdengar tangisan anaknya yang masih kecil karena terjatuh dari kursi.
3. Ditinjau dari luasnya obyek yang diperhatikan di bedakan menjadi 2 yaitu perhatian terpencar dan perhatian terpusat.
Hal-hal yang menarik perhatian yang bisa dibedakan menurut penyebabnya diantaranya :
— Dipandang dari segi obyek, bahwa hal yang menarik perhatian adalah hal yang keluar dari konteksnya atau hal-hal yang menarik perhatian, misalnya dalam satu kelas hanya ada satu anak yang memakai kerudung secara konsisten maka anak itu menjadi perhatian para dosen dan temannya.
— Dipandang dari subyek adalah hal-hal yang menarik perhatian yang bersangkut paut dengan pribadi si subyek yang disebabkan oleh :
1. Kebutuhan yang dirasakan
2. Hal yang bersangkut paut dengan kegemaran
3. Hal yang bersangkut paut dengan pekerjaan/keahlian
4. Hal yang bersangkut paut dengan sejarah hidupnya, dll.
Demikian bahwa perhatian menampilkan gambaran yang berbeda-beda, namun perlu digarisbawahi bahwa kita dapat memanfaatkannya untuk mencapai keberhasilan dalam aktivitas terutama dalam proses pendidikan.
B. Pengamatan
1. Pengertian
Manusia mengenal dunia riil, baik dirinya maupun dunia sekitarnya dimana dia berada, dengan melihatnya, mendengarnya, merabanya, membaunya (menciumnya), atau mengecapnya. Cara mengenal obyek yang demikian itu disebut mengamati, sedangkan melihat, mendengar, meraba, membau/mencium, mengecap adalah modalitas pengamatan.
Dunia pengamatan biasanya dilukiskan menurut aspek pengaturannya, adapun pengaturan tersebut adalah :
a. Menurut sudut pandang ruang, seperti : atas-bawah, kiri-kanan, jauh-dekat, tinggi-rendah, dan sebagainya.
b. Menurut sudut pandang waktu, seperti : masa lampau, masa yang akan datang, dan sebagainya.
c. Menurut sudut pandang gestalt, suatu gestalt adalah sesuatu yang merupakan kebulatan dan dapat berdiri sendiri lepas dari yang lain, misalnya : rumah, meja, kursi, orang, gambar, dan sebagainya.
d. Menurut sudut pandang arti, seperti : bunyi lonceng pabrik dan bunyi lonceng gereja, menurut bunyinya banyak persamaannya, tetapi menurut artinya sangat berbeda satu sama lain.