Search This Blog

Showing posts with label bimbingan konseling. Show all posts
Showing posts with label bimbingan konseling. Show all posts

JUDUL SKRIPSI BIMBINGAN KONSELING (1)

JUDUL SKRIPSI BIMBINGAN KONSELING (1)

judul skripsi bimbingan konseling (1)


  • (KODE : BIMBKONS-0001) SKRIPSI PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA 
  • (KODE : BIMBKONS-0002) SKRIPSI STUDI TENTANG FAKTOR PENYEBAB DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA SMA NEGERI X
  • (KODE : BIMBKONS-0003) SKRIPSI URGENSI BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SEKOLAH DASAR STUDI KASUS SD X
  • (KODE : BIMBKONS-0004) SKRIPSI EFEKTIFITAS LAYANAN PEMBELAJARAN BIDANG BIMBINGAN BELAJAR DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II SMP NEGERI X
  • (KODE : BIMBKONS-0006) SKRIPSI PERBEDAAN INTERAKSI SOSIAL ANTARA MAHASISWA S1 YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS X
  • (KODE : BIMBKONS-0007) SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ANTARA ANAK SULUNG DENGAN ANAK BUNGSU PADA SISWA KELAS II SMA NEGERI X
  • (KODE : BIMBKONS-0008) SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP MEROKOK DENGAN KEBIASAAN MEROKOK PADA REMAJA (PENELITIAN PADA SISWA LAKI-LAKI DI SMA NEGERI X)
  • (KODE : BIMBKONS-0009) SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA PADA SAAT LAYANAN PEMBELAJARAN DI KELAS II SMU NEGERI X
  • (KODE : BIMBKONS-0010) SKRIPSI STUDI DESKRIPTIF PEMAHAMAN KONSELOR TENTANG LAYANAN KONSULTASI BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI (SMPN) X
  • (KODE : BIMBKONS-0011) SKRIPSI PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG LAYANAN PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DI KELAS II SLTP N X
  • (KODE : BIMBKONS-0012) SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI X
  • (KODE : BIMBKONS-0013) SKRIPSI KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA YANG TIDAK NAIK KELAS (PENELITIAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS 10 DAN XI SMA X
  • (KODE : BIMBKONS-0014) SKRIPSI KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KELOMPOK TUGAS DENGAN TOPIK KESEHATAN REPRODUKSI DALAM MEMBENTUK SIKAP SISWA TERHADAP PERGAULAN BEBAS (PENELITIAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS 10 SMA NEGERI X
  • (KODE : BIMBKONS-0015) SKRIPSI KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN PERILAKU KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA KELAS 10 SMA NEGERI X
  • (KODE : BIMBKONS-0016) SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KONSEP KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI SISWA KELAS II DI SMA NEGERI X
  • (KODE : BIMBKONS-0017) SKRIPSI PERSEPSI KLIEN TENTANG KEEFEKTIFAN KONSELOR DALAM MELAKSANAKAN KONSELING INDIVIDUAL DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA DAN GENDER KONSELOR DI SMA NEGERI SE-KOTA X
  • (KODE : BIMBKONS-0018) SKRIPSI PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA TERHADAP KEMANDIRIAN SISWA DALAM BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI X 
  • (KODE : BIMBKONS-0019) : SKRIPSI DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING YANG MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERHADAP PROSES DAN HASIL BELAJAR DI SMAN
  • (KODE : BIMBKONS-0020) : SKRIPSI EFEKTIFITAS BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENCEGAH PERILAKU SEKSUAL DALAM BERPACARAN PADA SISWA KELAS XI
  • (KODE : BIMBKONS-0021) : SKRIPSI EFEKTIFITAS TEKNIK MODELING SIMBOLIS DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V
  • (KODE : BIMBKONS-0022) : SKRIPSI EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS XI
  • (KODE : BIMBKONS-0023) : SKRIPSI EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM BIDANG BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X
  • (KODE : BIMBKONS-0024) : SKRIPSI EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK LIFE MODELING DALAM MENINGKATKAN SIKAP ENTREPRENEURSHIP SISWA KELAS XI
  • (KODE : BIMBKONS-0025) : SKRIPSI FAKTOR DETERMINAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIER SISWA (KLS XI)
  • (KODE : BIMBKONS-0026) : SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN HARGA DIRI PADA SISWA KELAS X
  • (KODE : BIMBKONS-0027) : SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA MINAT MEMBACA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA (KLS V)
  • (KODE : BIMBKONS-0028) : SKRIPSI HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS X
  • (KODE : BIMBKONS-0029) : SKRIPSI KEEFEKTIFAN KONSELING KELOMPOK BEHAVIORAL UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL PENGGUNA FACEBOOK PADA SISWA KELAS X
  • (KODE : BIMBKONS-0030) : SKRIPSI KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM UPAYA MENGURANGI PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI
  • (KODE : BIMBKONS-0031) : SKRIPSI KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA KELAS X
  • (KODE : BIMBKONS-0032) : SKRIPSI KONTRIBUSI POLA ASUH ORANGTUA TERHADAP KEMANDIRIAN SISWA KELAS XI
  • (KODE : BIMBKONS-0033) : SKRIPSI MENGEMBANGKAN KARAKTER DISIPLIN ANAK USIA DINI MELALUI METODE PEMBIASAAN DENGAN MEDIA PERMAINAN DI TK
  • (KODE : BIMBKONS-0034) : SKRIPSI MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BEKERJASAMA MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA PADA ANAK USIA DINI DI TK
  • (KODE : BIMBKONS-0035) : SKRIPSI MENINGKATKAN KETERBUKAAN DIRI DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK (KLS XI)
  • (KODE : BIMBKONS-0036) : SKRIPSI MENINGKATKAN KONSEP DIRI MELALUI LAYANAN INFORMASI DENGAN MEDIA VISUAL (KLS XI)
  • (KODE : BIMBKONS-0037) : SKRIPSI MENINGKATKAN MINAT MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK (KLS X)
  • (KODE : BIMBKONS-0038) : SKRIPSI MENINGKATKAN PENERIMAAN DIRI (SELF ACCEPTANCE) SISWA MELALUI KONSELING REALITA (KLS VIII)
  • (KODE : BIMBKONS-0039) : SKRIPSI PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENCEGAH BULLYING PADA PESERTA DIDIK KELAS XI
  • (KODE : BIMBKONS-0040) : SKRIPSI PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS X
  • (KODE : BIMBKONS-0041) : SKRIPSI PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KREATIVITAS MEMECAHKAN MASALAH PADA SISWA KELAS VIII
  • (KODE : BIMBKONS-0042) : SKRIPSI PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA KELAS X
  • (KODE : BIMBKONS-0043) : SKRIPSI PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS X
  • (KODE : BIMBKONS-0044) : SKRIPSI PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TUGAS TERHADAP KOMUNIKASI ANTARPRIBADI SISWA SMK KELAS XI
  • (KODE : BIMBKONS-0045) : SKRIPSI PENGARUH KEGIATAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERETIKA DALAM PERGAULAN DI SEKOLAH SISWA KELAS XI
  • (KODE : BIMBKONS-0046) : SKRIPSI PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MEDIA FILM UNTUK MENGUBAH PERSEPSI SISWA TERHADAP PROFESI GURU BK PADA SISWA KELAS XI
  • (KODE : BIMBKONS-0047) : SKRIPSI PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA DALAM PROSES BELAJAR DI SMA KELAS X
  • (KODE : BIMBKONS-0048) : SKRIPSI PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA (KLS XI)
  • (KODE : BIMBKONS-0049) : SKRIPSI PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VIII
  • (KODE : BIMBKONS-0050) : SKRIPSI PENGARUH LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL TERHADAP SIKAP AGRESIVITAS PADA SISWA KELAS XI
  • (KODE : BIMBKONS-0051) : SKRIPSI PENGARUH LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL TERHADAP MINAT KONSELING SISWA KELAS XI
  • (KODE : BIMBKONS-0052) : SKRIPSI PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP PERILAKU AGRESIF PADA SISWA KELAS VIII
  • (KODE : BIMBKONS-0053) : SKRIPSI PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X
  • (KODE : BIMBKONS-0054) : SKRIPSI PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KONSELOR TERHADAP MINAT SISWA MENGIKUTI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SISWA KELAS XI
  • (KODE : BIMBKONS-0055) : SKRIPSI PENGARUH SIKAP SISWA TERHADAP GURU PEMBIMBING DENGAN PARTISIPASINYA PADA BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA (KELAS XI)
  • (KODE : BIMBKONS-0056) : SKRIPSI PERILAKU ASERTIF PESERTA DIDIK DALAM MEMBINA HUBUNGAN DENGAN TEMAN SEBAYA (KELAS X)
  • (KODE : BIMBKONS-0057) : SKRIPSI PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KELOMPOK USIA 1-4 TAHUN
  • (KODE : BIMBKONS-0058) : SKRIPSI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI SISWA (KLS VII)
  • (KODE : BIMBKONS-0059) : SKRIPSI TINGKAT PEMAHAMAN KONSELOR TERHADAP IMPLEMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA
  • (KODE : BIMBKONS-0060) : SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL MELALUI EXPERIENTIAL LEARNING DENGAN TEKNIK OUTBOUND (KLS VII)
  • (KODE : BIMBKONS-0061) : SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) (KLS V)
  • (KODE : BIMBKONS-0062) : SKRIPSI URGENSI BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP PERKEMBANGAN SPIRITUALITAS SISWA SMP
TESIS EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SMK MATA PELAJARAN BIMBINGAN KONSELING

TESIS EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SMK MATA PELAJARAN BIMBINGAN KONSELING

(KODE : PASCSARJ-0246) : TESIS EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SMK MATA PELAJARAN BIMBINGAN KONSELING (PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI PENDIDIKAN)



BAB I
PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang Masalah
Salah satu upaya dalam peningkatan mutu pendidikan adalah dengan meningkatkan kualitas guru sebagai ujung tombak yang secara langsung berhadapan peserta didik. Upaya peningkatan kualitas guru telah diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam Undang-undang tersebut pada pasal 40 ayat 1 butir (c) pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh pembinaan karir sesuai dengan tuntutan kualitas; ayat 2 butir (b) pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan. Pada pasal 44 ayat 1 Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib membina dengan mengembangkan tenaga kependidikan pada satuan kependidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Selanjutnya pada pasal 44 ayat 3 disebutkan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib membantu pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan formal yang diselenggarakan oleh masyarakat. Undang-Undang tersebut menunjukkan hak dan kewajiban guru dalam meningkatkan profesionalitasnya karena apabila kemampuan guru lemah akan menjadi kendala dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah.
Guru sebagai salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan karena keberhasilan penyelenggaraan pendidikan ditentukan oleh sejauh mana kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didiknya melalui kegiatan pembelajaran. Namun demikian posisi strategis guru dalam meningkatkan mutu hasil pendidikan sangat dipengaruhi kemampuan profesional mengajarnya.
Mengingat pentingnya guru bagi peningkatan mutu pendidikan, maka perlu adanya upaya-upaya meningkatkan kemampuan dan kesanggupan kerjanya maka dalam hal ini Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK), Departemen Pendidikan Nasional ditunjuk sebagai pembina/pelaksana program peningkatan mutu guru tersebut, salah satunya yaitu melalui Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan yang ada di tiap propinsi.
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan X yang selanjutnya disingkat LPMP X ditunjuk menjadi unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Departemen Pendidikan Nasional yang ada di Propinsi X, sejak tahun 1992 yang pada hakikatnya telah berfungsi sebagai lembaga peningkatan mutu guru hampir dua dasawarsa yang lalu. Pada masa itu masih bernama Balai Penataran Guru X (BPG) tugas pokok dan fungsi pada masa itu murni berfokus pada pelaksanaan penataran guru dan pendidikan bagi guru.
Sejalan dengan kemajuan serta tuntutan perkembangan dunia pendidikan, Balai Penataran Guru (BPG), kurang lebih empat tahun yang lalu berubah nama menjadi Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) yang berfungsi menjadi lembaga pengembangan yang menangani kegiatan-kegiatan meliputi pembinaan, fasilitasi dan pendataan jumlah dan mutu guru/tenaga kependidikan melakukan pelayanan teknis yang menyeluruh terhadap aspek-aspek yang mendukung terlaksananya proses pembelajaran di sekolah, melakukan pelayanan pada masyarakat berupa produksi dan jasa. Agar tetap bisa berkiprah dalam melaksanakan tugasnya, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan X menyelenggarakan program diklat/peningkatan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan sumber daya manusia. Untuk itu pemetaan kompetensi, pengkajian mutu pendidikan dan fasilitasi sumber daya pendidikan di seluruh Kabupaten/Kota Propinsi X yang telah dilaksanakan diharapkan dapat meningkatkan mutu profesionalisme guru-guru se-propinsi X.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) X harus terus meningkatkan profesionalisme dan menciptakan terobosan-terobosan baru sehingga penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan/peningkatan kompetensi yang berkualitas dapat tercapai. Dengan dukungan personil 136 orang dengan tingkat pendidikan pegawai/karyawan baik tenaga administrasi dan tenaga edukatif dengan latar pendidikan S3 sebanyak 1 orang, S2 sebanyak 5 orang, S1 sebanyak 82 orang D3 sebanyak 11 orang, SMA sebanyak 33 orang, SMP sebanyak 1 orang dan SD sebanyak 2 orang. Sudah selayaknya penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dapat terlaksana dengan baik.
Namun pada kenyataannya dalam proses pelaksanaan pendidikan dan pelatihan sering terbentur pada permasalahan-permasalahan teknis, seperti tingkat kesiapan pengelolaan diklat, koordinasi dengan dinas pendidikan/sekolah pengirim peserta dan lain-lain, sehingga dianggap program dan pelayanan di dalam penyelenggaraan diklat yang diberikan oleh institusi penyelenggara diklat kualitasnya dinilai rendah. Hal ini dapat terlihat dari masih adanya peserta yang tidak hadir memenuhi panggilan untuk mengikuti diklat. Kemudian dilihat dari komposisi tingkat pendidikan penatar masih relatif banyak yang berlatar belakang S1 dan beberapa berlatar belakang S2, sehingga ada kecenderungan tenaga penatar memiliki kemampuan yang relatif sama dengan peserta dan selanjutnya banyak faktor-faktor lain dari pegawai yang mempengaruhi masalah efektivitas kerja pegawai seperti kurangnya kesadaran dan kerelaan dalam melaksanakan tugas, kemampuan dan keterampilan pegawai, pengetahuan dan sikap dari pegawai itu sendiri dan pengaruh manajemen yang tidak kondusif.
Keadaan tersebut di atas, bila tidak ditindaklanjuti akan menghambat pencapaian tujuan organisasi karena efektivitas kerja pegawai bagaimanapun juga merupakan salah satu ujung tombak pemberdayaan pegawai dalam memberikan pelayanan yang prima. Sedangkan kita mengetahui bahwa penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan akan tercapai dengan baik bila dikelola dengan baik dan didukung penuh oleh seluruh potensi sumber daya yang ada secara maksimal.
Dengan mengimplementasikan manajemen yang baik dalam artian adanya cara yang sistematik dan terorganisir melalui pendekatan Total Quality Management yaitu suatu pendekatan yang seharusnya dilaksanakan oleh organisasi masa kini yang diarahkan untuk memperbaiki kualitas product-nya dan meningkatkan produktivitas kerjanya, maka diharapkan proses yang dilalui dalam penyelenggaraan diklat dapat berjalan mencapai suatu tujuan yang ditetapkan dan berpengaruh terhadap hasil diklat.
Dari uraian tersebut di atas sangat menarik untuk dikaji dan ditindaklanjuti bagaimana pelaksanaan pendidikan dan pelatihan peningkatan kompetensi guru SMK mata pelajaran bimbingan konseling serta bagaimana hasil dari perubahan tingkah laku peserta didik setelah mengikuti diklat, apakah dapat memberikan suatu kontribusi yang bermakna terhadap institusi dimana ia bertugas. Hal ini dapat diketahui dengan pasti manakala diadakan suatu penelitian secara sistematis dan komprehensif.
Disamping itu untuk mengetahui dan mengungkap berhasil tidaknya suatu program maka diperlukan suatu evaluasi, karena hal tersebut digunakan untuk menentukan kebijakan atau tindak lanjut terhadap program pelatihan tersebut.
Mencermati evaluasi saat ini dirasa baru menekankan pada evaluasi input dan proses, karena belum tampak adanya hasil penilaian prestasi peserta pelatihan selama mengikuti pelatihan serta belum adanya monitoring dan evaluasi yang sistematik maupun terprogram untuk menindaklanjuti hasil pelatihan yang dilaksanakan (Depdiknas 2003 : 2) sehingga masih perlu dilaksanakan evaluasi penyelenggaraan diklat di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan X. 
Pendekatan yang digunakan dalam mengevaluasi penyelenggaraan diklat di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) X merujuk pada pendekatan CIPP (Context, Input, Process, dan Product) yang dikembangkan Stuff beam dan kawan-kawan (1967) di Ohio State University. CIPP merupakan singkatan dari huruf awal empat buah kata, yaitu; Context evaluation adalah evaluasi terhadap konteks, Input evaluation adalah evaluasi terhadap masukan, Process evaluation adalah evaluasi terhadap proses dan Product evaluation adalah evaluasi terhadap hasil. (Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin Abdul Jabar, 2004 : 29). 

B. Perumusan Masalah
Seiring dengan maraknya perubahan di berbagai bidang pendidikan, pengelolaan diklat diselenggarakan secara profesional sehingga membawa pengaruh terhadap hasil diklat. Untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan diklat tersebut Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) X melakukan terobosan-terobosan dalam usaha peningkatan proses pembelajaran yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya lembaga pendidikan kejuruan di Indonesia.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas penulis tertarik untuk meneliti dan membahas evaluasi diklat peningkatan kompetensi guru SMK mata pelajaran bimbingan konseling, yang merujuk pada pendekatan CIPP (Context, Input, Process and Product) yang meliputi evaluasi terhadap situasi atau latar belakang, perkiraan kebutuhan yang akan dicapai dalam diklat dan tujuan program, persiapan, penyelenggaraan, dan dampak diklat, sehingga dirumuskan masalahnya sebagai berikut : 
1. Evaluasi Context, bertujuan untuk mengetahui latar belakang, tujuan, sasaran, dampak yang ingin dicapai dalam kegiatan diklat peningkatan kompetensi guru SMK mata pelajaran bimbingan konseling di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) X ?
2. Evaluasi Input, bertujuan untuk mengetahui masukan awal dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan maka permasalahan yang digali dalam hal ini adalah bagaimana kriteria input peserta diklat yang dilaksanakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) X ?
3. Evaluasi Process, bertujuan untuk menilai proses berlangsungnya kegiatan atau pelaksanaan diklat peningkatan kompetensi guru SMK mata pelajaran bimbingan konseling di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) X maka permasalahan yang digali dalam hal ini adalah : 
1). Bagaimana program pembelajaran diklat yang disusun oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) X ?
2). Bagaimana proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) X ?
4. Evaluasi Product, bertujuan untuk menilai keberhasilan peserta setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan maka permasalahan yang digali dalam hal ini adalah : 
1). Bagaimana standar kompetensi lulusan diklat yang disusun oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) X ? 
2). Seberapa tinggi tingkat keberhasilan peserta diklat di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) X ? 
3). Seberapa besar kinerja lulusan dalam mengikuti diklat peningkatan kompetensi guru SMK mata pelajaran bimbingan konseling di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) X ? 

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Evaluasi terhadap pendidikan dan pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru, merupakan kegiatan yang jarang dilakukan oleh setiap institusi. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui tingkat keberhasilan dari program pendidikan dan pelatihan di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) X.
2. Tujuan Khusus
a. Evaluasi context untuk mengetahui latar belakang, tujuan, sasaran, dampak yang ingin dicapai dalam kegiatan diklat peningkatan kompetensi guru SMK mata pelajaran bimbingan konseling di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) X.
b. Evaluasi Input untuk mengetahui bagaimana kriteria input peserta diklat peningkatan kompetensi guru SMK mata pelajaran bimbingan konseling di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) X.
c. Evaluasi Process untuk mengetahui tentang : 
1). Program pembelajaran diklat peningkatan kompetensi guru SMK mata pelajaran bimbingan konseling yang disusun oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) X.
2). Proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) X ?
d. Evaluasi Product, untuk mengetahui : 
1). Standar kompetensi lulusan diklat yang disusun oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) X ? 
2). Mengetahui seberapa tinggi tingkat keberhasilan peserta diklat di Lembaga Penjaminan Mutu (LPMP) X ?
3). Mengetahui seberapa besar kinerja lulusan dalam mengikuti diklat peningkatan kompetensi guru SMK mata pelajaran bimbingan konseling di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) X ? 

D. Manfaat Hasil Penelitian
1. Secara teoritis, melalui penelitian ini diharapkan penulis dapat memberikan sumbangan berupa kajian konseptual tentang terhadap staf, penanggungjawab kegiatan, pimpinan dan pelaksanaan diklat di lingkungan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan X khususnya, dan umumnya terhadap Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) serta Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) yang ada di Indonesia. 
2. Secara praktis, akan memberikan penyajian empirik tentang faktor-faktor penting yang melatarbelakangi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan peningkatan kompetensi guru SMK mata pelajaran Bimbingan Konseling. Berdasarkan hal tersebut, hasilnya diharapkan dapat menjadikan panduan bagi penyempurnaan program berikutnya.

Makalah Asas dan Tujuan Bimbingan Konseling

Makalah Asas dan Tujuan Bimbingan Konseling

Judul : Makalah Asas dan Tujuan Bimbingan Konseling

Daftar Isi :
Kata Pengantar, Daftar Isi, BAB I : PENDAHULUAN, 1.1. Latar Belakang, 1.2. Tujuan Pembahasan, BAB II : PEMBAHASAN, 2.1. Fungsi Bimbingan dan Konseling, 2.2. Tujuan Bimbingan dan Konseling, 2.3. Asas-asas Bimbingan dan Konseling, BAB III : PENUTUP, Kesimpulan, Daftar Pustaka.

Sekilas Isi :
2.1. Fungsi Bimbingan dan Konseling
Ditinjau dari segi sifatnya, layanan Bimbingan dan Konseling dapat berfungsi sebagai :
a. Fungsi Pencegahan (preventif)
Layanan Bimbingan dan Konseling dapat berfungsi pencegahan artinya : merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dalam fungsi pencegahan ini layanan yang diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya. Kegiatan yang berfungsi pencegahan dapat berupa program orientasi, program bimbingan karier, inventarisasi data, dan sebagainya.
b. Fungsi pemahaman
Fungsi pemahaman yang dimaksud yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan keperluan pengembangan siswa pemahaman ini mencakup :
1) Pemahaman tentang diri siswa, terutama oleh siswa sendiri, orangtua, guru, dan guru pembimbing.
2) Pemahaman tentang lingkungan siswa (termasuk di dalam lingkungan keluarga dan sekolah) terutama oleh siswa sendiri, orangtua, guru, dan guru pembimbing.
3) Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas (terutama di dalamnya informasi pendidikan, jabatan/pekerjaan dan/atau karier dan informasi budaya/nilai-nilai terutama oleh siswa.
c. Fungsi Perbaikan
Walaupun fungsi pencegahan dan pemahaman telah dilakukan, namun mungkin saja siswa masih menghadapi masalah-masalah tertentu. Disinilah fungsi perbaikan itu berperan, yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling yang akan menghasilkan terpecahnya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami siswa.
d. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Fungsi ini berarti bahwa layanan Bimbingan dan Konseling yang diberikan dapat membantu para siswa dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya secara mantap, terarah, dan berkelanjutan. Dalam fungsi ini hal-hal yang dipandang positif agar tetap baik dan mantap. Dengan demikian, siswa dapat memelihara dan mengembangkan berbagai potensi dan kondisi yang positif dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.

2.2. Tujuan Bimbingan dan Konseling
a. Tujuan Umum
Tujuan umum dari layanan Bimbingan dan Konseling adalah sesuai dengan tujuan pendidikan sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Tahun 1989 (UU No. 2/1989), yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (Depdikbud, 1994 : 5).

b. Tujuan Khusus
Secara khusus layanan Bimbingan dan Konseling bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karier.
Bimbingan pribadi – sosial dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi – sosial dalam mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri, dan bertanggung-jawab. Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan. Bimbingan karier dimaksudkan untuk mewujudkan pribadi pekerja yang produktif.