Search This Blog

SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MAPEL FIQIH BAB SHOLAT MELALUI METODE DEMONSTRASI

(KODE : PTK-0591) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MAPEL FIQIH BAB SHOLAT MELALUI METODE DEMONSTRASI


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang berisikan interaksi antara peserta didik dengan para pendidik dengan berbagi sumber. Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses pendidikan yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan peserta didik itu merupakan syarat utama berlangsungnya proses belajar mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan guru dengan peserta didik tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya menyampaikan pesan berupa mata pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri peserta didik yang sedang belajar.
Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah harus melalui pembelajaran. Berbagai konsep dan wawasan baru tentang proses belajar mengajar di sekolah telah muncul dan berkembang seiring pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Eksistensi guru tetap penting karena peran guru tidak seluruhnya digantikan dengan teknologi.
Tujuan untuk pengembangan potensi peserta didik dapat dilakukan melalui proses pendidikan yang umumnya disebut sekolah merupakan lembaga yang menjalan proses pengajaran kepada para siswanya.
Sedangkan tujuan pendidikan agama islam yaitu untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, pengalaman peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam pembelajaran pendidikan agama islam banyak yang menganggap hanya pelajaran yang membosankan dan tidak termasuk pelajaran dan tidak termasuk pelajaran yang menentukan saat ujian akhir sekolah sehingga membuat peserta didik mengabaikan pelajaran tersebut. Hal ini bila dibiarkan berlarut-larut tentunya akan sangat membahayakan generasi penerus bangsa.
Dengan adanya masalah ini maka sebagai seorang guru harus dapat memilih metode dan model pembelajaran yang baru supaya suasana di dalam proses pembelajaran dapat lebih menyenangkan dan materi yang disampaikan pun dapat dicapai sesuai yang diinginkan. Banyak sekali model-model pembelajaran, namun guru harus pandai memilih model pembelajaran yang cocok dengan materi tersebut dan supaya tidak membosankan serta dapat meningkatkan belajar dan hasil belajar peserta didik. Selain itu guru harus menyampaikan manfaat dari materi sholat dalam kehidupan sehari-hari.
Pada materi salat sangat cocok digunakan model pembelajaran demonstrasi. Diterapkannya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), maka menuntut peserta didik untuk saling berkompetensi baik itu secara berkelompok maupun secara individu yang itu semua ada dalam pembelajaran demonstrasi. Namun alasan yang paling mendasar dengan diterapkannya model pembelajaran demonstrasi dapat diharapkan hasil belajar dari peserta didik MTs. Negeri X dapat ditingkatkan. Setiap mata pelajaran khususnya fiqih memiliki Standar Ketuntasan Minimal (SKM) untuk setiap aspek penilaian.
Dari uraian di atas dapat mendorong peneliti untuk meneliti dengan judul "UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH BAB SALAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI MTS X".

Artikel Terkait

Previous
Next Post »