(KODE : PG-PAUD-0083) : SKRIPSI PENGARUH LAYANAN KONSULTASI DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR DI TK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tujuan pendidikan Taman Kanak-Kanak adalah membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. Untuk mencapai semua itu diperlukan suatu perhatian khusus, terutama pendidikan sejak dini, yaitu sebuah pendidikan Taman Kanak-kanak yang dapat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan kurikulum yang berlaku agar anak dapat mengembangkan seluruh kemampuan yang dimilikinya sesuai dengan tahap perkembangannya.
Di lingkungan tertentu, perkembangan anak usia taman kanak-kanak ini dirasakan tidak merata. Ada anak yang telah memenuhi karakteristik tahap-tahap perkembangan anak yaitu memiliki karakter yang menonjol, yakni sifat ekspresif dan eksploratif. Dari segi kognitif, mereka cenderung berpikir logis dan mudah menyerap sesuatu hal yang baru seperti teknologi dan penguasaan bahasa asing, namun masih ditemukan sejumlah permasalahan pada anak tertentu. Kesulitan belajar pada anak TK selalu ditemukan pada bidang tertentu. Anak-anak dengan inteligensi rata-rata bisa mengalami kesulitan belajar dalam bidang yang berbeda-beda. Otak dibagi ke dalam berbagai bagian yang mengendalikan tingkah laku yang berbeda. Beberapa bagian otak mengontrol kemampuan untuk berbicara, kemampuan untuk memahami kata yang diucapkan atau untuk mengenali apa arti kata-kata dan angka (Zulkifli, 2005 : 53).
Identifikasi kesulitan belajar sejak dini dapat dilakukan sebelum memasuki sekolah dasar yaitu pada tingkat pra sekolah dengan melihat tanda-tanda awal dari kesulitan belajar seperti perkembangan motorik, persepsi, bahasa atau atensi. Jenis kesulitan belajar di TK secara garis besar dapat dikelompokkan ke dalam 2 (dua) kelompok besar yaitu gangguan perkembangan wicara dan berbahasa dan gangguan kemampuan akademik, yang meliputi membaca, menulis, berhitung. Anak dengan gangguan perkembangan wicara dan bahasa dapat mengalami kesulitan untuk memproduksi suara huruf/kata tertentu, menggunakan bahasa verbal dalam berkomunikasi, dan memahami bahasa verbal yang dikemukakan orang lain.
Dalam kegiatan belajar yang berlangsung, tidak sedikit siswa akan mengalami hambatan dalam proses belajarnya, hambatan-hambatan itulah yang dimaksud dengan kendala yang menghambat proses tercapainya tujuan belajar. Kendala yang dialami siswa bermacam-macam antara individu yang satu dengan yang lain berbeda, baik macam maupun bobotnya.
Keberhasilan proses belajar sebagian dipengaruhi oleh peran orang tua. Dalam keluarga anak mulai mengadakan interaksi dengan orang-orang yang ada di sekitarnya, terutama dengan orang tuanya, yaitu ayah dan ibu. Melalui interaksi anak dengan orang tua, akan terbentuklah gambaran-gambaran tertentu mengenai anaknya. Dengan adanya gambaran-gambaran tertentu tersebut sebagai hasil persepsinya, maka akan terbentuklah sikap-sikap tertentu pada masing-masing pihak. Bagi orang tua anak sebagai objek sikap, sebaliknya bagi anak orang tua juga sebagai objek sikap. Pada anak akan terbentuk sikap tertentu terhadap orang tuanya, sebaliknya pada orang tua akan terbentuk sikap tertentu pada anaknya.
Untuk menjembatani permasalahan kesulitan belajar yang dialami anak TK adalah diberikannya kegiatan konseling di TK yang tujuannya untuk membantu proses perubahan (transisi) dari kanak-kanak sebagai makhluk individu yang menonjol keunikannya menjadi makhluk sosial. Oleh karena itu ditujukan untuk mencapai perkembangan penyesuaian pribadi dan sosial yang optimal dan memadai. Mengingat usia anak, maka diperlukan kolaborasi/kerjasama dengan orangtua. Hal ini amat diperlukan agar diperoleh informasi yang berkaitan dengan masalah, tujuan dari konsultasi, perencanaan intervensinya.
Berkaitan dengan hal tersebut orang tua harus selalu memonitor segala perkembangan proses belajar anaknya. Orang tua selalu berhubungan dengan guru pembimbing di sekolah tempat anak menuntut ilmu. Apabila dijumpai anak mengalami hambatan dalam belajarnya, orang tua harus berkonsultasi kepada gurunya agar dapat diketahui faktor-faktor yang menyebabkan anaknya mengalami kesulitan belajar dan dapat diketahui pemecahan masalah atas hambatan yang dialami. Layanan konsultasi antara orang tua dan guru pembimbing akan menjadi salah satu pemecahan atas permasalahan di atas. Dalam layanan konsultasi akan membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penelitian ini mengambil judul “PENGARUH LAYANAN KONSULTASI DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR DI TK”.