(KODE : PTK-0125) : SKRIPSI PTK PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN LINGKUNGAN ANAK TK (PGTK)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah kunci peradaban suatu bangsa, artinya pendidikan merupakan proses awal untuk mengembangkan suatu negara. Tipikal ataupun pola pendidikan di suatu negara juga tidak terlepas dari historis bangsa itu sendiri, sama halnya dengan negara Indonesia. Pendidikan merupakan sisi lain dalam kehidupan berbangsa yang sangat mutlak untuk dilaksanakan mengingat setiap negara memiliki cita-cita sendiri, terutama di Indonesia yang mempunyai Undang-Undang Dasar 1945, seperti yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yang berbunyi "mencerdaskan kehidupan bangsa".
Pendidikan perlu dimulai sejak dini. Sejalan dengan pendapat Plato (Jamaris, 2003 : 1), bahwa waktu yang tepat untuk mendidik anak adalah sebelum usia enam tahun. Comenius (Jamaris, 2003 : 1) mengemukakan bahwa "pendidikan harus dimulai sejak dini karena usia dini merupakan masa emas {golden age), dimana seluruh aspek perkembangan anak berjalan pesat". Masa kanak-kanak adalah masa yang peka untuk menerima berbagai rangsangan dari lingkungan guna menunjang perkembangan jasmani dan rohani yang ikut menentukan keberhasilan peserta didik dalam mengikuti pendidikan di kemudian hari.
Anak usia TK memiliki rasa ingin tahu dan sikap antusias yang kuat terhadap segala sesuatu serta memiliki sikap berpetualang serta minat yang kuat untuk mengobservasi lingkungan. Pengenalan terhadap lingkungan di sekitarnya merupakan pengalaman yang positif untuk mengembangkan minat keilmuan anak usia TK.
Menurut Bredecamp & Copple, (Masitoh, 2007 : 21) anak usia TK memiliki sifat relatif spontan dalam mengekspresikan perilakunya, bersifat aktif dan energik, memiliki rasa ingin tahu dan antusias yang tinggi terhadap berbagai objek, bersifat eksploratif dan berjiwa petualang, kaya akan imajinasi, serta merupakan masa yang potensial untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangannya. Sebagai makhluk hidup, anak selain berinteraksi dengan orang atau manusia lain juga berinteraksi dengan sejumlah makhluk hidup lainnya dan benda-benda mati. Makhluk hidup tersebut antara lain adalah berbagai tumbuhan dan hewan, sedangkan benda-benda mati antara lain udara, air, dan tanah.
Pembelajaran anak usia TK pada hakikatnya adalah pembelajaran yang berorientasi pada bermain, (belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar). Pembelajaran yang berorientasi perkembangan lebih banyak memberikan kesempatan kepada anak untuk dapat belajar dengan cara-cara yang tepat. Pendekatan yang paling tepat adalah pembelajaran yang berpusat pada anak. Senada dengan hal tersebut, Masitoh (2007), pendidikan di TK harus bersifat holistik, yaitu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan baik koordinasi motorik (halus dan kasar), kecerdasan emosi, kecerdasan jamak, (multiple intelligence), maupun kecerdasan spiritual. Menurut (Solehuddin, 2000 : 36) tujuan pendidikan TK memfokuskan pada upaya mengembangkan seluruh dimensi kecerdasan anak. Adapun yang menjadi penekanannya adalah pada pengembangan aspek-aspek perkembangan pribadi yang diperlukan untuk proses perkembangan anak pada saat ini dan selanjutnya. Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar akan mendorong pada penghayatan nilai-nilai atau aspek-aspek kehidupan yang ada di lingkungannya. Kesadaran akan pentingnya lingkungan dalam kehidupan bisa mulai ditanamkan pada anak sejak dini, sehingga setelah mereka dewasa kesadaran tersebut bisa tetap terpelihara.
Anak merupakan penerus yang akan membangun bangsa. Oleh karena itu pendidikan harus ditanamkan sejak dini. Pengenalan pada alam, lingkungan sekitar, merupakan hal penting untuk meningkatkan kesadaran anak bahwa alam perlu dijaga dan dilestarikan, mereka harus dituntun agar cinta terhadap alam. Cherry, (Rachmawati & Kurniati 2005 : 32) menyatakan tentang pentingnya lingkungan yang sehat dalam menumbuhkan kreatifitas anak.
Pengenalan terhadap alam akan menumbuhkan kesadaran lingkungan anak TK. Menurut Mjolnir (2009), kesadaran lingkungan adalah pengertian yang mendalam pada diri seseorang atau sekelompok orang yang terwujud dalam pemikiran, sikap, dan tingkah laku yang mendukung pengembangan lingkungan, sehingga individu tersebut akan menjaga dan melestarikan lingkungan tempat ia berada. Jika anak dengan mudah dapat menandai pola benda-benda alam, dan mengingat benda-benda alam yang ada di sekitarnya, maka anak dapat dikatakan memiliki kesadaran lingkungan tinggi Anwar kholil (2008). Adapun indikator kesadaran lingkungan bagi anak TK yaitu anak adalah menjaga lingkungan, mencintai flora dan fauna dan peka terhadap alam sekitar.
Kesadaran lingkungan menjadi satu hal yang sangat penting untuk dikembangkan karena dengan adanya potensi kesadaran lingkungan, individu akan memiliki perilaku yang positif (positive attitude) yang akan menjauhkan dari pribadi yang hidup dan berkembang dengan mengeksploitasi alam (Armstrong, 2005 : 35). Dalam upaya menjadikan anak tumbuh menjadi individu yang bisa melindungi bumi dari kerusakan, anak perlu diajak ke alam luar atau lingkungan sekitar untuk mencoba mengolah kebun, merawat hewan, mempelajari sistem kehidupan dan memikirkan bagaimana cara menjaga alam dengan baik.
Permasalahan yang terjadi di TK X terkait dengan kesadaran lingkungan, anak kurang mempunyai rasa peduli terhadap lingkungan, kurang menghargai lingkungan, dan anak tidak memiliki kecintaan terhadap lingkungan. Dalam hal ini, guru kurang memberikan kesempatan kepada anak untuk mengemukakan pendapat ataupun melakukan percobaan-percobaan sederhana, pembelajaran lebih cenderung bersifat pemberian tugas. Guru kurang memahami bagaimana cara menyampaikan materi pembelajaran terkait kesadaran lingkungan. Disamping itu, pemilihan metode pembelajaran yang disajikan oleh guru kurang bervariasi, hanya sebatas tanya jawab, ceramah dan penugasan. Anak hanya menerima informasi yang diberikan oleh guru, tidak diberikan pemahaman akan pentingnya kesadaran lingkungan. Hal itu sering terjadi sampai berulang-ulang, sehingga menyebabkan anak jenuh mengikuti kegiatan pembelajaran.
Menurut (Rostina, 2000 : 3) menyatakan bahwa, pembelajaran di TK masih cenderung bersifat ceramah serta berpusat pada guru (teacher centered). Dampak dari pembelajaran yang seperti ini hampir tidak ada unsur penemuan (discovery) pada anak usia TK, sehingga pembelajaran akan menjadi sesuatu yang membosankan. Seharusnya pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru, akan tetapi harus memberikan ruang kepada anak untuk mencari dan menyelidiki masalah yang pada akhirnya menuntun anak untuk menemukan jawabannya sendiri.
Penulis memilih salah satu metode pembelajaran yang tentunya diharapkan dapat meningkatkan kesadaran lingkungan anak khususnya di TK X yaitu dengan menerapkan metode eksperimen. Dimana kegiatan mengenal lingkungan bisa dilakukan dengan cara mengajak anak untuk melakukan kegiatan percobaan yang tentunya membuat anak dapat menemukan jawaban sendiri dari informasi yang telah didapatkan. Misalnya menanam tanaman baik di kebun maupun di dalam pot untuk diteliti, mengobservasi perkembangbiakan binatang dan melakukan percobaan-percobaan berhubungan dengan alam sekitar.
Metode eksperimen menurut Djamarah (Martiningsih, 2007) adalah cara penyajian pelajaran dimana anak melakukan percobaan, dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Kegiatan mencoba ini tidak hanya memberikan kesenangan bagi anak melainkan juga memberi pengalaman yang lebih baik tentang sifat-sifat yang dimiliki oleh suatu benda. Oleh karena itu, bila anak diberi kesempatan untuk bereksperimen, mencoba, menguji dengan berbagai sumber belajar mereka akan memperoleh penyempurnaan dalam cara kerja mereka dan juga dapat mengapresiasi cara kerja anak lain. Maka dari itu, penggunaan metode eksperimen terkait dengan kesadaran lingkungan itu penting untuk anak agar bisa mengapresiasi lingkungan sekitar. Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen, anak diberi kesempatan melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, keadaan atau proses sesuatu dan menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya tersebut. Dengan demikian anak dapat mengenal dan mengetahui pentingnya sesuatu yang sedang diteliti.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, penelitian ini memfokuskan pada "PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN LINGKUNGAN ANAK TK".
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, secara umum rumusan masalah dari penelitian ini yaitu "Bagaimana penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan kesadaran lingkungan anak TK ?”, yang secara khusus dijabarkan dalam pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi objektif kesadaran lingkungan anak sebelum diterapkan metode eksperimen di TK X ?
2. Bagaimana langkah-langkah penerapan metode eksperimen dalam meningkatkan kesadaran lingkungan anak di TK X ?
3. Bagaimana kesadaran lingkungan anak setelah diterapkan metode eksperimen di TK X ?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum, penelitian bertujuan untuk "mengetahui penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan kesadaran lingkungan anak TK". Adapun secara khusus, penelitian ini bertujuan :
1. Memperoleh gambaran mengenai kondisi objektif kesadaran lingkungan anak sebelum diterapkan metode eksperimen di TK X.
2. Mengetahui bagaimana langkah-langkah penerapan metode eksperimen dalam meningkatkan kesadaran lingkungan anak di TK.
3. Mengetahui bagaimana kesadaran lingkungan anak setelah diterapkan metode eksperimen di TK X.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat. Adapun manfaat teoritis penelitian ini yakni, memberikan kontribusi dan informasi secara ilmiah tentang penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan kesadaran lingkungan anak. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi penulis
Sebagai bahan untuk menambah pengetahuan, wawasan dan pemahaman mengenai penerapan metode eksperimen dalam meningkatkan kesadaran lingkungan anak.
2. Bagi guru
Untuk menambah wawasan, pengetahuan, serta pemahaman mengenai kesadaran lingkungan anak TK, juga sebagai masukan dalam memfasilitasi aspek perkembangan kesadaran lingkungan anak melalui penerapan metode eksperimen.
3. Bagi Lembaga Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi kontribusi positif kepada lembaga penyelenggara pendidikan khususnya di TK X dalam rangka meningkatkan kesadaran lingkungan anak TK melalui penerapan metode eksperimen.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Memberikan gambaran tentang penerapan metode eksperimen terhadap peningkatan kesadaran lingkungan sebagai bahan masukan untuk melakukan penelitian selanjutnya.