A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peran yang amat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi perkembangan bangsa dan negara. Kemajuan suatu kebudayaan tersebut antara lain mengenali, menghargai, dan memanfaatkan sumber daya manusia, dalam hal ini berkaitan erat dengan kualitas pendidikan yang diberikan anggota masyarakatnya kepada peserta didik.
Tujuan pendidikan pada umumnya adalah menjadikan lingkungan yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan masyarakat. Setiap orang mempunyai bakat dan kemampuan yang berbeda, oleh karena itu, membutuhkan pendidikan yang berbeda-beda pula. Salah satu kemungkinan untuk mengembangkan bakat dan kemampuan bagi peserta didik adalah kegiatan membaca.
Pada hakikatnya keterampilan membaca perlu dimiliki oleh setiap orang, bukan hanya pelajar atau golongan terdidik saja, tetapi masyarakat luas pun harus menempatkan keperluan membaca sejajar dengan keperluan yang lain. Dari kegiatan itulah sebenarnya banyak menggali informasi yang makin hari makin sarat dengan ide-ide pengembangan dan pembangunan.
Membaca merupakan salah satu keterampitan berbahasa yang memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan dan kesanggupan membaca merupakan modal dasar bagi seseorang untuk mengembangkan memajukan dirinya, yang pada akhirnya nanti diharapkan dapat membangun lingkungan dalam lingkup yang lebih besar dan kompleks. Membaca dapat mengantarkan seseorang menjadi insan cendekia (Mujianto, 1995 : 1). Karena itulah maka salah satu masalah yang dihadapi kini adalah menentukan cara-cara agar membaca itu dapat dengan baik mempromosikan kesejahteraan pribadi dan kemajuan kelompok.
Membaca di Sekolah Dasar telah diajarkan mulai dari kelas I sampai kelas VI. Pada waktu siswa belajar membaca, siswa mengenal kata demi kata, mengejanya, dan membedakannya dengan kata-kata lain. Selagi belajar, siswa diajari membaca secara struktural, yaitu dari kiri ke kanan dan mengamati tiap kata dengan seksama pada susunan yang ada. Cara tersebut memiliki keterbatasan, belum memungkinkan memanipulasi kata dari susunan kata itu dalam kalimat, oleh karena pada waktu membaca siswa melakukan kegiatan: (1) menggerakkan bibir untuk melafalkan kata-kata yang dibaca, (2) menggerakkan kepala dari kiri ke kanan; dan (3) menggunakan jari atau benda lain untuk menunjuk kata demi kata.
Secara tidak disadari, cara membaca yang dilakukan waktu kecil terutama, kelas I, II, dan III diteruskan hingga dewasa (Soedarso, 1994 : 5). Agar kebiasaan tersebut tidak diteruskan hingga kelas di atasnya, maka siswa perlu dikenalkan metode membaca dengan pendekatan sistematis, kecepatan membaca yang fleksibel, memahami isi bacaan dengan baik, efektif dan efisien, dan hasil pemahaman relatif tahan lama, maka perlu diterapkan metode membaca yang sering disebut SQ3R. Yang dimaksud dengan membaca metode SQ3R yaitu metode yang mencakup lima langkah, yaitu : 1) Survey (penelaahan pendahuluan); 2) Question (bertanya); 3) Read (membaca); 4) Recite (mengutarakan kembali); 5) Review (mengulang kembali) (Tarigan, 1991 : 56). Dengan demikian, yang dimaksud dengan SQ3R adalah suatu metode membaca untuk menemukan ide-ide pokok dan pendukungnya, serta untuk membantu mengingat agar lebih tahan lama melalui lima langkah kegiatan yaitu : Survey, Question, Read, Recite, dan Review. Metode membaca SQ3R bertujuan untuk : 1) membekali siswa dengan suatu pendekatan yang sistematis terhadap jenis-jenis kemampuan membaca; 2) meningkatkan proses belajar mengajar secara lebih mantap dan efisien untuk berbagai materi pelajaran (Ahmad S., 1988 : 65).
Motivasi merupakan faktor yang sangat penting dalam pembelajaran. Untuk mencapai hasil belajar yang maksimal motivasi harus senantiasa ditumbuhkan. Hilangnya motivasi belajar pada para siswa akan berpengaruh terhadap prestasi belajarnya. Siswa akan merasa malas, mengalami kesulitan, merasa asing dan tidak akan tertarik kepada pelajaran Bahasa Indonesia. Pada dasarnya siswa akan tertarik untuk belajar suatu pelajaran jika pelajaran tersebut menarik dan akrab dengan keadaan nyata siswa. Metode membaca SQ3R adalah salah satu cara untuk meningkatkan prestasi Bahasa Indonesia siswa .
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Pelajaran Bahasa Indonesia dianggap pelajaran yang tidak menarik dan membosankan siswa khususnya di sekolah dasar.
2. Kesulitan belajar menjadi penyebab rendahnya prestasi siswa ditimbulkan oleh beberapa faktor antara lain rendahnya motivasi belajar siswa terhadap Bahasa Indonesia.
3. Kurangnya penerapan metode pembelajaran Bahasa Indonesia dalam pembelajaran sehingga pembelajaran cenderung kurang bermakna bagi siswa.
4. Pada umumnya guru mengajar Bahasa Indonesia dengan pendekatan konvensional.
5. Diperlukan penerapan metode pembelajaran Bahasa Indonesia untuk merangsang motivasi siswa agar prestasi belajar Bahasa Indonesia meningkat.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini berkenaan dengan pengaruh metode SQ3R terhadap prestasi belajar Bahasa Indonesia ditinjau dari motivasi siswa Sekolah Dasar di kecamatan X. Obyek yang diteliti adalah siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri yakni Sekolah Dasar Negeri X.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara penerapan metode membaca SQ3R dengan metode konvensional terhadap prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa Sekolah Dasar ?
2. Apakah terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara siswa yang memiliki motivasi tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa Sekolah Dasar ?
3. Apakah terdapat interaksi pengaruh yang signifikan antara metode membaca dengan motivasi siswa terhadap prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa Sekolah Dasar ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Perbedaan pengaruh penerapan metode membaca SQ3R dengan metode konvensional terhadap prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa Sekolah Dasar.
2. Perbedaan pengaruh antara siswa yang memiliki motivasi tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa Sekolah Dasar.
3. Interaksi pengaruh metode membaca dengan motivasi siswa terhadap prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa Sekolah Dasar.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan :
1. Manfaat Teoretis
Sebagai bahan masukan bagi Sekolah Dasar Negeri di Wilayah Kecamatan X, dalam memberikan alternatif jenis metode untuk pembelajaran Bahasa Indonesia.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai arah dan pedoman bagi para guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dalam belajar Bahasa Indonesia.
b. Sebagai pendorong untuk lebih memanfaatkan metode pembelajaran Bahasa Indonesia dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar.