BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring waktu perubahan kurikulum ke arah yang lebih sempurna terus dilakukan oleh pemerintah. Kurikulum terbaru yang dikeluarkan pemerintah adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan ini sebenarnya adalah penyempurnaan dari Kurikulum 2004. KTSP harus dilaksanakan mulai tahun 2007 sebagaimana diamanatkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP) telah menyelesaikan Standar Isi dan Standar Kelulusan kemudian dikukuhkan menjadi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Ketentuan Pelaksanaannya.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kelanjutan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dikeluarkan pemerintah tahun 2004. Namun pelaksanaan kurikulum 2004 sendiri masih belum seperti yang diharapkan. Menurut Sugiyem (2006 : 76-77) kendala dari pelaksanaan kurikulum 2004 untuk mata pelajaran Matematika di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Gunungkidul di antaranya adalah masih rendahnya motivasi di kalangan guru Matematika untuk melaksanakan kurikulum Matematika secara benar. Pada umumnya guru terlanjur menyukai rutinitas dan tidak mudah untuk menyesuaikan diri dengan kemajuan perkembangan meskipun secara teori seharusnya mereka mampu untuk melakukan perubahan.
Pemerintah telah mengeluarkan peraturan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) harus dilaksanakan mulai tahun 2007 yang telah ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005. Jadi mau tidak mau, siap tidak siap pada tahun 2007 semua komponen pendidikan harus menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pertanyaan yang muncul adalah apabila kurikulum terdahulu saja belum terlaksana dengan benar bagiamana kesiapan guru Matematika dalam melaksanakan kurikulum terkini ?
Tentunya dalam awal pelaksanaan KTSP sendiri menghadapi berbagai masalah dan kendala di lapangan. Namun perubahan ini harus dipahami dan dilaksanakan oleh berbagai pihak karena kurikulum memiliki kedudukan yang strategis dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran yang menentukan proses dan hasil pendidikan.
Menurut Indri Yuli Widya Rulanti (2008 : 78) kendala dari pelaksanaan KTSP untuk mata pelajaran Matematika di SMK jurusan Bisnis Manajemen di Kabupaten Magetan adalah siswa belum siap belajar dengan tuntutan KTSP yang menekankan kepada keaktifan siswa pada proses pembelajaran dan guru kesulitan dalam mencari materi bahan ajar karena terbatasnya materi bahan ajar untuk SMK jurusan Bisnis Manajemen serta minimnya literature terkini yang dapat digunakan guru untuk memperluas wawasan pembelajaran.
Matematika merupakan salah satu bagian dari kurikulum. Sehingga kurikulum matematika sendiri harus menyesuaikan dengan perubahan kurikulum yang ada saat ini. Dengan adanya perubahan kurikulum Matematika maka semua unsur pelaksana kurikulum tentunya harus mempunyai kesiapan dalam pelaksanaannya. Guru sebagai tokoh utama dalam pelaksanaan kurikulum harus mampu menyesuaikan dengan perubahan yang ada. Seperti halnya manusia lain guru juga tidak mudah berubah, karena telah terbiasa dengan cara-cara yang lama. Guru cenderung bersifat konsrvatif. Untuk menyesikaikan diri dengan perubahan maka perlu timbul kebutuhan dan motivasi untuk menerima perubahan yang dapat memberi perbaikan. Setiap guru mempunyai reaksi individual terhadap perubahan kurikulum. Pada umumnya guru akan bersikap kritis dan menilai apakah perubahan itu hanya bersifat teori, apakah dapat dilakukan dalam kelasnya, atau menganggap cara yang lama lebih bermanfaat dari yang baru atau terlampau banyak menuntut waktu dan tenaga.
Dalam perubahan kurikulum hendaknya diselidiki sikap dan reaksi guru terhadap perubahan. Perubahan hendaknya diterima dengan rasa komotmen agar berhasil baik. Guru memiliki pandangan sendiri tentang kurikulum dan keberhasilan perubahan tergantung pada kesesuaian dan nilai-nilai guru serta taraf partisipasinya dalam perubahan tersebut.
Dalam perubahan kurikulum maupun dalam pembinaan kurikulum hendaknya bekerja dalam pola yang terdiri atas komponen-komponen kurikulum. Setiap kurikulum memuat empat komponen, yaitu; 1) Tujuan, 2) Kegiatan atau pengalaman belajar untuk mencapai tujuan, 3) Pengetahuan, yaitu isi atau bahan pelajaran yang diperoleh dan digunakan dalam proses belajar, 4) Penilaian atau evaluasi hasil belajar.
Kesiapan guru matematika SMP dalam melaksanakan KTSP dapat dilihat dari pengelolaan pembelajaran yang terdiri atas : (a) menyusun rencana pembelajaran yang meliputi : mampu membuat silabus, program tahunan, program semester, rencana pembelajaran dan perangkat pembelajaran lain yang dibutuhkan, (b) pelaksanaan interaksi belajar terdiri dari : memahami materi pelajaran, memilih alat peraga yang tepat dan memilih metode mengajar yang sesuai dengan masing-masing pokok bahasan, (c) penilaian prestasi belajar peserta didik dalam arti mampu melakukan evaluasi baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil pembelajaran, (d) pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik (Depdiknas, 2007 : 18-19).
B. Identifikasi Masalah
Penelitian ini dilakukan dalam rangka melihat kesiapan guru matematika dalam peaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Adapun masalah yang dapat diidentifikasikan dalam penelitian ini adalah :
1. Tidak semua guru matematika memahami Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
2. Adanya perbedaan pemahaman tentang profesi guru Matematika.
3. Masih banyak guru Matematika yang tidak menyiapkan perangkat mengajar secara lengkap.
4. Adanya kekhawatiran guru Matematika dalam pengembangan Silabus (Analisis Materi Pengajaran) pada KTSP.
5. Masih banyak guru yang belum siap melaksanakan KTSP.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian dengan judul guru matematika SMP di Kota X dalam pelaksanaan KTSP dibatasi pada bagaimana kesiapan guru dalam:
1. Menyusun rencana pembelajaran yang meliputi : a) membuat silabus, b) program tahunan, c) program semester, dan d) rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang terdiri dari : a) memahami materi pelajaran, b) memilih media pembelajaran yang tepat, dan c) memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar.
3. Penilaian prestasi belajar peserta didik yang meliputi : a) evaluasi proses, dan b) evaluasi hasil pembelajaran.
4. Pelaksanaan tindak lanjut penilaian prestasi belajar peserta didik yang meliputi: a) perbaikan hasil penilaian prestasi belajar, dan b) pengayaan bagi peserta didik yang telah tuntas belajar.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana kesiapan guru dalam menyusun rencana pembelajaran?
2. Bagaimana kesiapan guru dalam kegiatan pembelajaran?
3. Bagaimana kesiapan guru dalam pelaksanaan penilaian prestasi belajar peserta didik?
4. Bagaimana kesiapan guru dalam pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana :
1. Kesiapan guru matematika SMP di Kota X dalam menyusun rencana pembelajaran
2. Kesiapan guru matematika SMP di Kota X dalam kegiatan pembelajaran
3. Kesiapan guru matematika SMP di Kota X dalam pelaksanaan penilaian prestasi belajar peserta didik
4. Kesiapan guru matematika SMP di Kota X dalam pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi dinas pendidikan pemuda dan olah raga kota X, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan tentang bagaimana yang seharusnya dilakukan oleh seorang guru yang berprofesi sebagai guru matematika Sekolah Menengah Pertama (SMP), sehingga dapat memberikan solusi terbaik dalam peningkatan kualitas guru Matematika Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kota X.
2. Bagi pengawas, penelitian ini diharapkan dapat memerikan masukan tentang pelaksanaan pembelajaran matematika Sekolah Menengah Pertama (SMP) sehingga pelaksanaan pembelajaran matematika Sekolah Menengah Pertama (SMP) sehingga pelaksanaan pembelajaran berikutnya menjadi lebih baik.
3. Bagi kepala sekolah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang apa yang sudah dilaksanakan oleh guru dalam rangka menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk mata pelajaran matematika.
4. Bagi guru, sebagai tenaga terampil yang berhubungan langsung dengan peserta didik, penelitian ini bermanfaat sebagai alat evaluasi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan sebagai alat evaluasi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan sebagai informasi untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
5. Bagi siswa, penelitian ini bermanfaat memberikan tambahan pengetahuan tentang kurikulum yang baru saja diperoleh terutama untuk pelajaran matematika sekaligus sebagai sarana bagi mereka untuk dapat memberikan penilaian bagi guru matematika di sekolah mereka.