BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Inggris masih dipandang sebagai pelajaran yang sulit oleh sebagaian besar siswa, sehingga pencapaian prestasi belajar Bahasa Inggris siswa masih rendah. Rendahnya prestasi belajar ini menunjukan proses pembelajaran Bahasa Inggris belum optimal. Hasil prestasi belajar Bahasa Inggris siswa setiap tahunnya belumlah menggembirakan. Hal ini dapat dilihat dari rerata nilai UANAS Bahasa Inggris dari tahun ke tahun masih rendah. Tabel 1. Nilai rata-rata UANAS SMP Negeri 2 X
** TABEL SENGAJA TIDAK DITAMPILKAN **
Hasil tersebut menunjukan kecenderungan prestasi belajar Bahasa Inggris masih rendah. Tuntutan masyarakat dan era globalisasi menuntut siswa untuk menguasai Bahasa Inggris dengan baik, hampir semua disiplin ilmu menggunakan bahasa Inggris dan Bahasa Inggris akan digunakan dalam komunikasi sehari-hari karena bahasa inggris merupakan bahasa internasional yang berkembang sangat pesat seiring dibukanya era globalisasi ini. Padahal dalam era globalisasi, diperlukan kemampuan daya komparatip dan daya saing tinggi, yang merupakan kemampuan untuk memanfaatkan, menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemampuan-kemampuan tersebut menuntut kemampuan penguasaan terhadap Bahasa Inggris. Oleh karena itu, program pendidikan sebagai sarana untuk mengembangkan potensi individu dan mewariskan pengetahuan, nilai, sikap, serta perilaku kepada generasi muda seyogyanya dirancang secara lebih sistematis.
Menurut Joko Nurkamto (XXXX:291) tujuan pembelajaran bahasa adalah mengembangkan kemampuan komunikatif. Hymen (dalam Joko Nurkamto, XXXX:291) mengemukakan bahwa kemampuan komunikatif mengacu pada pengetahuan yang sudah terinternalisasi (tacit knowledge) dan kemampuan menggunakan (ability to use) bahasa. Kedua hal tersebut terkait dengan empat parameter, yaitu kegramatikalan (grammaticality), keterlaksanaan (feasibility), kesesuaian dengan konteks (appropriacy), dan kemungkinan yang terjadi dalam sistem komunikasi (accepted usage).
Menurut pandangan penulis ada dua hal utama penyebab mengapa prestasi belajar bahasa Inggris siswa tidak sesuai keinginan.Pertama, makna pendekatan pembelajaran yang tidak dipahami oleh sebagian besar guru-guru bahasa Inggris. Sehingga tanpa disadari, guru turut memberi kontribusi terhadap faktor yang menyebabkan kesan siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris, bahwa pelajaran Bahasa Inggris adalah pelajaran paling sukar untuk dipelajari, dan menimbulkan sikap antipati terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris. Akibat kurangnya pemahaman terhadap makna pendekatan pembelajaran ini maka :
1. Sering Bahasa Inggris disajikan hanya sebagai kumpulan tenses belaka harus dihapal oleh siswa, tanpa mengetahui penggunaan tiap-tiap tenses tersebut. Sehingga saat terjadi penilaian hasil belajar, tenses tersebut bercampur aduk sehingga siswa tidak tahu mana yang akan digunakan.
2. Kurangnya variasi dalam penggunan metode pembelajaran serta jarangnya penggunaan alat bantu yang dapat memperjalas gambaran siswa tentang materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Akibatnya pelajaran Bahasa Inggris terasa sulit.
3. Dalam penyampaian materi pelajaran, guru kurang memperhatikan proporsi materi pelajaran serta sistematika penyampaianya. Guru tidak memperhatikan mana materi yang harus dipelajari dahulu oleh siswa, sebagai bekal untuk mempelajari materi berikutnya. Sehingga tidak ada penekanan pada konsep dasar materi pelajaran. Kesan yang ada pada siswa, bahwa Bahasa Inggris benar-benar susah untuk dipelajari.
4. Ada kecenderungan guru untuk mempersulit pelajaran, bukannya mempermudah pemahaman siswa, dengan tujuan agar siswa tidak memandang enteng pelajaran Bahasa Inggris termasuk gurunya. Padahal seharusnya guru mempermudah siswa untuk belajar Bahasa Inggris. Kedua, guru-guru saat mengajar di kelas cenderung hanya mengajar. Sedangkan aspek mendidik siswa, mendisiplinkan siswa, memperbaiki dan mengarahkan perilaku siswa, memahami karakter siswa, memberi ketauladanan kepada siswa menjadi terabaikan. Guru -guru hanya terfokus pada materi pelajaran yang akan diberikan dan sedang diberikan. Artinya guru-guru hanya memfokuskan siswa pada kecerdasan intelektual atau Intelegence Quotient (IQ). Padahal ada kecerdasan lain yang dimiliki siswa, yaitu kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ). Akibatnya :
1. Guru hanya terpaku pada tuntutan materi apa yang akan diselesaikan hari ini.
Keseriusan wajah sang guru membuat ketegangan pada otak siswa dalam menerima materi pelajaran, sehingga membuat pelajaran Bahasa Inggris bertambah sulit.
2. Tidak ada jalinan hubungan emosional yang baik antara guru dan siswa.
Secara emosional, terjadi jurang antara guru dan siswa. Bahkan guru merasa, ia dan pelajaran Bahasa Inggris adalah yang terhebat. Padahal seharusnya bagaimana ia membuat siswa hebat dalam mempelajari Bahasa Inggris, bukan sebaliknya.
Melihat kenyataan ini, penulis tertarik untuk meneliti masalah prestasi belajar Bahasa Inggris siswa yang dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran dan kecerdasan emosional siswa, maka penelitian ini berjudul : Pengaruh Pendekatan Konsep Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Inggris Di Sekolah Menengah Pertama Negeri Kecamatan X Tahun Pelajaran XXXX/XXXX.
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri di kecamatan X Kabupaten X yang nilai prestasi belajar bahasa Inggris masih kurang.
B. Identifikasi Masalah
Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar bahasa Inggris siswa, adalah pemahaman guru-guru terhadap pendekatan pembelajaran, sehingga ia mampu memperoleh metode yang tepat, yang dapat ia gunakan ketika proses pembelajaran berlangsung. Ada beberapa pendekatan pembelajaran yang dapat dikembangkan oleh guru, seperti pendekatan lingkungan, pendekatan konsep, pendekatan ketrampilan proses, pendekatan sumber konvensional, pendekatan inquiry. Pendekatan-pendekatan itu dapat dikembangkan menjadi metode-metode pembelajaran, yang akan dipakai di kelas saat berhadapan dengan siswa. Kedua, peningkatan dan pengembangan kecerdasan emosional siswa. Siswa jangan hanya dijejali dengan materi pelajaran saja, namun diperhatikan emosinya. Otoriter dalam mengajar tidak menyebabkan siswa mudah menerima materi pelajaran yang diberikan. Eksistensi dan aktualisasi mereka dihargai, sehingga mereka akan termotivasi untuk belajar dengan baik. Banyak pekerjaan yang sukar untuk diselesaikan, namun dengan motivasi yang tinggi pekerjaan itu dapat diselesaikan dengan baik.
Berdasarkan hal-hal di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Inggris di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) antara lain :
1. Apakah kesan, bahwa pelajaran bahasa inggris itu sulit mempengaruhi prestasi belajar bahasa Inggris siswa ?
2. Apakah kemampuan penguasaan terhadap pelajaran bahasa Inggris menyebabkan rendahnya mutu prestasi belajar bahasa Inggris siswa ?
3. Apakah pemahaman guru terhadap pendekatan pembelajaran akan mempengaruhi prestasi belajar bahasa Inggris siswa ?
4. Apakah penggunaan metode pembelajaran yang sesuai mempengaruhi prestasi belajar bahasa Inggris siswa ?
5. Apakah penggunaan alat bantu pembelajaran mempengaruhi prestasi belajar bahasa Inggris siswa ?
6. Apakah sikap guru terhadap mata pelajaran bahasa Inggris mempengaruhi prestasi belajar bahasa Inggris siswa ?
7. Apakah kecerdasan intelektual siswa mempengaruhi prestasi belajar bahasa Inggris siswa ?
8. Apakah kecerdasan emosional siswa mempengaruhi prestasi belajar bahasa Inggris siswa ?
C. Pembatasan Masalah
Masalah prestasi belajar bahasa Inggris siswa yang belum optimal, diduga antara lain dipengaruhi oleh penggunaan pendekatan pembelajaran yang kurang tepat dan terabaikannya kecerdasan emosional siswa, maka dari identifikasi faktor-faktor yang mempunyai hubungan dengan prestasi belajar bahasa Inggris siswa di atas, penelitian ini dibatasi kepada :
1. Prestasi belajar bahasa Inggris siswa
2. Pendekatan pembelajaran yang digunakan guru
3. Kecerdasan emosional siswa
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka masalah-masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah ada perbedaan prestasi belajar Bahasa Inggris yang dicapai siswa yang menerima pengajaran dengan pendekatan pembelajaran konsep dan pendekatan pembelajaran konvensional?
2. Apakah ada perbedaan prestasi belajar Bahasa Inggris siswa yang memiliki tingkat kecerdasan emosional tinggi dengan siswa yang memiliki tingkat kecerdasan emosional rendah?
3. Apakah terdapat perbedaan interaksi pengaruh penerapan pendekatan pembelajaran konsep dan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar bahasa Inggris?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Perbedaan prestasi belajar Bahasa Inggris yang dicapai siswa yang menerima pengajaran dengan pendekatan pembelajaran konsep dan pendekatan pembelajaran konvensional.
2. Perbedaan prestasi belajar Bahasa Inggris siswa yang memiliki tingkat kecerdasan emosional tinggi dengan siswa yang memiliki tingkat kecerdasan emosional rendah.
3. Perbedaan interaksi pengaruh penerapan pendekatan pembelajaran konsep dan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar bahasa Inggris.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi guru untuk :
a. Memperbaiki kinerja guru.
b. Melaksanakan struktur pengajaran bahasa Inggris yang lengkap.
c. Meningkatkan komunikasi dengan siswa
2. Bagi kepala sekolah untuk mengambil kebijaksanaan yang dimiliki untuk mendukung setiap upaya kondusif dalam menumbuhkan sikap percaya diri dalam pembelajaran bahasa Inggris.
3. Bahan pertimbangan pengambil kebijakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran konsep.