Search This Blog

Showing posts with label soal olimpiade. Show all posts
Showing posts with label soal olimpiade. Show all posts
SKRIPSI PTK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

SKRIPSI PTK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

(KODE : PTK-0151) : SKRIPSI PTK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME (MATEMATIKA KELAS VIII)



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Mutu sumber daya manusia suatu bangsa tergantung pada mutu pendidikan. Dengan berbagai strategi, peningkatan mutu diarahkan untuk meningkatkan mutu siswa dalam penguasaan ilmu pengetahuan dasar, penguasaan bahasa asing, dan penanaman sikap dan perilaku yang mencerminkan budi pekerti.
Era globalisasi memberikan inspirasi positif dalam masyarakat internasional. Sebagai bagian dari masyarakat internasional, masyarakat Indonesia sangat membutuhkan kemampuan kompetitif di kalangan pelajar untuk bersaing secara sehat dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Seperti diketahui bersama bahwa matematika merupakan induk banyak ilmu lain yang berkembang saat ini, mulai dari statistik, fisika, ekonomi, keuangan, teknik, kedokteran, industri, listrik, konstruksi, komputer, teknologi informasi, antariksa sampai kepada desain grafis, dan masih banyak ilmu lain, serta derivatif dan penerapan ilmu tersebut. Dukungan dan peran matematika dalam berbagai ilmu sangat besar, baik dalam eksistensi maupun dalam pengembangan keilmuan. Tidak dapat dipungkiri bahwa tanpa matematika berbagai ilmu akan sulit dikembangkan dan diterapkan (Kurniawan 2004 : 98).
Sudah saatnya proses pembelajaran sebanyak mungkin melibatkan para siswa secara aktif dengan suasana kondusif, berdialog, berdiskusi secara bersama atau kelompok untuk membahas dan mengerjakan perhitungan matematika. Melalui contoh yang nyata dan relevan kehidupan dan keterlibatan para siswa secara aktif akan membuat para siswa merasa nyaman untuk mempelajari sehingga akan meningkatkan mutu pembelajaran. Guru matematika harus selalu menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, nyaman sesuai konsep pembelajaran tertentu secara optimal sehingga siswa tertarik dan menyenangi pelajaran matematika.
Di SMPN X, sarana dan prasarana untuk kegiatan pembelajaran cukup memadai begitu pula prestasi akademik maupun non akademik. Tahun ajaran 2004/2005 sekolah ini mendapat kesempatan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah membuka kelas imersi. Kesempatan tersebut memacu sekolah untuk semakin berkembang menjadi lebih maju dari tahun ke tahun.
Situasi pembelajaran pada SMPN X adalah pembelajaran cooperative learning. Anggapan tentang matematika adalah pelajaran yang sukar membuat pembelajaran menjadi tidak optimal. Masalah nyata yang terjadi pada siswa kelas VIII tidak seperti yang diharapkan. Siswa pada kelas VIII yang berjumlah 24 siswa terdapat 4 siswa yang ikut dalam siswa teladan. Di setiap pembelajaran yang aktif dalam menerima pelajaran hanya siswa teladan tersebut dan beberapa siswa lainnya yang jumlahnya kurang dari jumlah siswa kelas VIII. Di awal materi pokok baru siswa belum menguasai materi prasyarat. Pada awal pembelajaran guru melakukan tanya jawab materi pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya hanya 60% siswa yaitu siswa khusus bimbingan Olimpiade dan beberapa siswa lain yang merespon pertanyaan tersebut. Selain itu, dari diskusi yang dilakukan peneliti dengan salah satu guru matematika kelas VIII SMPN X hasil belajar siswa belum memenuhi KKM yang sudah ditentukan oleh sekolah. Hal ini didasarkan pada nilai ulangan harian dan ujian tengah semester siswa masih dibawah standar yaitu 71 sebanyak 60% padahal KKM yang sudah ditentukan adalah 75.
Realita yang terjadi pada kelas VIII ini menjadikan guru tergugah hati untuk menggunakan lembar kerja siswa dan suatu pendekatan khusus. Penggunaan LKS didalamnya terdapat uraian singkat materi prasyarat yang bisa mengingatkan siswa pada materi sebelumnya. Pendekatan khusus yang cocok untuk menyelesaikan keaktifan siswa adalah pendekatan konstruktivisme. Melalui konstruktivisme ini guru mengolaborasikannya dengan diskusi soal-soal olimpiade. Diskusi soal-soal olimpiade ini dilakukan karena ada beberapa siswa yang mungkin bisa menyelesaikan soal-soal ini dengan membantu siswa lain yang belum mengerti akan karakteristik soal-soal tersebut. Penerapan konstruktivisme dengan membentuk siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen bisa menyelesaikan soal-soal Olimpiade yang hasil akhir diskusi yaitu presentasi hasil diskusi itu.
Beberapa kemungkinan penyebab terjadinya kegagalan pada aktivitas siswa dan hasil belajar siswa diantaranya : kemampuan siswa terbatas, sehingga hanya siswa dengan kecerdasan tinggi menjadi dominan di kelas; kemauan belajar siswa kurang, sehingga menyebabkan hasil belajar mereka kurang memuaskan; dan siswa yang masih tidak disiplin pada saat pembelajaran berlangsung.
Sesuai masalah nyata yang terjadi di atas maka pemilihan alternatif penyelesaian sebagai tindakan adalah :
a. Dengan penggunaan pendekatan konstruktivisme disertai LKS dan lembar diskusi soal-soal olimpiade yang cara penyelesaiannya siswa dituntun.
b. Dengan penggunaan pendekatan konstruktivisme disertai LKS dan lembar diskusi soal-soal olimpiade yang cara penyelesaiannya siswa tidak dituntun.
c. Dengan penggunaan pendekatan konstruktivisme disertai LKS dan lembar tugas soal-soal olimpiade yang cara penyelesaiannya siswa tidak dituntun.
Permasalahan di atas harus segera diatasi karena hasil belajar yang kurang memuaskan akan memperlambat pembelajaran ke materi berikutnya karena siswa akan sering melakukan remidi. Aktivitas siswa yang kurang memuaskan akan membuat siswa belum bisa memahami dan menerapkan materi yang ada. Sedangkan kurikulum sekolah menuntut guru untuk menyelesaikan materi sesuai dengan waktunya, sehingga guru tidak selalu mengulang materi yang telah diajarkan dan waktu yang diperlukan guru menjadi lebih lama.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah :
Bagaimana cara meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal olimpiade matematika SMP kelas VIII di SMPN X bidang geometri melalui pendekatan konstruktivisme ?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah melalui pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal olimpiade matematika SMP kelas VIII SMPN X bidang geometri.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Siswa
Meningkatkan bakat dan minat di bidang Matematika dan Sains sehingga dapat berkreasi serta melakukan inovasi sesuai kemampuan serta memperkaya pengetahuan siswa mengenai soal-soal Olimpiade beserta penyelesaiannya.
2. Bagi Guru
a. Memperkaya berbagai jenis soal-soal Olimpiade di bidang Geometri.
b. Mendapat pengetahuan dan pengalaman dalam pelaksanaan pembelajaran melalui konstruktivisme.
c. Meningkatkan kemampuan guru dalam menciptakan strategi pembelajaran yang bervariatif dan inovatif.
3. Bagi Sekolah
Dapat menjadi acuan bagi sekolah dalam menentukan arah kebijakan untuk kemajuan sekolah dan sekolah yang menjadi objek dalam penelitian tindakan kelas akan memperoleh hasil pengembangan ilmu.
4. Bagi Peneliti
Mendapat pengalaman dan dapat mengetahui hasil dari pelaksanaan pembelajaran melalui pendekatan konstruktivisme.