Search This Blog

Showing posts with label minat membaca. Show all posts
Showing posts with label minat membaca. Show all posts
SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA MINAT BACA DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS TINGGI SD

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA MINAT BACA DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS TINGGI SD

(KODE : PENDPGSD-0002) : SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA MINAT BACA DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS TINGGI SD



BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Bab I, pasal 2 ayat (3) Undang-undang Sisdiknas No. 20/2003., Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam diri peserta didik sebenarnya sudah terdapat banyak kemampuan yang dimiliki, namun sebagai guru kadang kita lupa dan mengabaikan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik.
Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
Dalam memasuki era globalisasi pada saat ini, peran membaca sangat penting dalam segala hal. Melihat pentingnya membaca untuk mencapai kemajuan dan kesuksesan, maka minat baca harusnya mulai ditanamkan sejak dini. Sebab, minat baca pada anak tidak terbentuk dengan sendirinya, tetapi sangat dipengaruhi oleh stimulus yang diperoleh dari lingkungan anak. Keluarga yang merupakan lingkungan anak pertama adalah salah satu hal yang mempengaruhinya. Selain itu sekolah juga merupakan faktor yang penting.
Sekolah merupakan tempat dimana proses transfer ilmu berlangsung, peranan tenaga pendidik yang ada di sekolah, sangat menentukan arah transfer ilmu yang sedang dan akan berjalan. Sekolah dituntut untuk dapat memfasilitasi. Sehingga hasil akhir yang didapat, sekolah tersebut memilki siswa-siswa yang unggul dan berprestasi. Pastinya, bukan hanya para guru saja yang harus banyak berperan, tetapi juga sarana pendukung yang dapat membantu para siswanya di dalam hal kegiatan belajar-mengajar, mutlak disediakan oleh sekolah, seperti perpustakaan dan laboratorium pendukung.
Perpustakaan sekolah misalnya, merupakan sarana yang melayani siswa dalam mencari segala informasi dalam belajarnya. Perpustakaan sekolah didirikan untuk menunjang pencapaian tujuan sekolah, yaitu pendidikan dan pengajaran seperti digariskan dalam kurikulum sekolah. Sebagai sebuah lembaga yang memberikan kontribusinya dalam bidang pendidikan, maka perpustakaan memiliki nilai-nilai pendidikan, edukatif dan ilmu pengetahuan. Orang yang mau membaca dan belajar, dapat memanfaatkan Perpustakaan sebaik-baiknya. Pendek kata, siapapun yang ingin pandai, menambah pengetahuan, keterampilan, dan wawasannya mesti belajar (membaca),
Mendasarkan pada hasil penelitian Programme for International Student Assessment, diketahui minat baca siswa di Indonesia rendah dibandingkan dengan negara-negara di Asia Timur. Karena dari 42 negara yang menjadi responden, siswa Indonesia menduduki peringkat ke-39, sedikit di atas Albania dan Peru. Demikian juga dengan penguasaan materi dari bacaan, siswa Indonesia hanya mampu menyerap 30% dari materi bacaan yang tersaji dalam bahan bacaan. Kusuma (dalam http://suherlicentre.blogspot.com).
Fakta di atas menunjukkan bahwa di Indonesia, menumbuhkan minat membaca pada siswa menjadi kebutuhan yang mendesak dan penting. Kebutuhan ini didasarkan pada kenyataan bahwa di sekolah, sebagian besar interaksi belajar mengajar dilakukan dengan pemberian tugas-tugas yang melibatkan buku-buku yang harus dibaca siswa. Soewarso dan Widiarto (2010 : 91), menegaskan, khusus pada mata pelajaran IPS, dalam interaksi belajar mengajar, hampir seluruhnya tergantung pada bacaan. Dalam IPS kegiatan mengumpulkan berbagai informasi mutlak untuk dilakukan, dan untuk mendapatkan informasi ini diperoleh dari kegiatan membaca.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.
Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi : Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.
Dalam ilmu sosial terdapat ketrampilan-ketrampilan yang mutlak harus dimiliki, yaitu bertanya, menggali, menyajikan dan menganalisis informasi. mengembangkan dan menguji generalisasi serta membaca dan menulis secara kritis.
Salah satu tujuan pembelajaran IPS SD adalah memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan ketrampilan dalam kehidupan sosial. Bekal untuk mencapai tujuan tersebut salah satunya siswa harus membaca buku-buku dan informasi bacaan lainnya. Kegiatan ini penting untuk membantu memberikan informasi bagi pembaca, yang mendorong pembaca berpikir kritis dengan keingintahuan yang tinggi sehingga secara tidak langsung akan mencapai kompetensi yang diharapkan yang ditunjukkan oleh tingginya hasil belajar IPS yang dicapai.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan di SDN X, menurut catatan jurnal harian perpustakaan diketahui bahwa rata-rata hanya 20 sampai 25 siswa atau sekitar 35 % dari jumlah keseluruhan siswa SDN X yang aktif dalam kegiatan membaca maupun meminjam buku-buku atau koleksi bacaan lainnya, pada saat jam istirahat pertama maupun jam istirahat kedua. Itu pun yang banyak melakukan adalah kelas tinggi. Selain hal tersebut, di SDN X menetapkan nilai KKM untuk mata pelajaran IPS adalah 60, sedangkan berdasarkan hasil ulangan harian pertama pada mata pelajaran IPS ,28 dari 39 siswa kelas IV yang nilai diatas KKM yang ditetapkan. selebihnya ada 11 siswa yang nilainya belum memenuhi KKM. Sedang untuk kelas V dari 33 siswa 11 siswa tidak tuntas dan kelas VI dari 36 ada 6 siswa yang kurang dari KKM. Hal tersebut bisa saja dipengaruhi oleh faktor minat membaca seperti yang dituturkan salah satu guru di SDN X. 
“Untuk memahami pelajaran IPS diperlukan banyak informasi yang harus diserap oleh anak, jika hanya bergantung pada saat pelajaran saja maka kurang, dengan kegiatan membaca di luar jam pelajaran maka anak akan belajar mencari sendiri informasi-informasi yang ada di buku yang dibutuhkan untuk meningkatkan hasil belajar IPS-nya”.
Berlatar belakang dari uraian tersebut serta berbagai hasil penelitian sebelumnya membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul "HUBUNGAN ANTARA MINAT BACA DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS TINGGI SEKOLAH DASAR NEGERI X”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana tersebut di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : adakah hubungan antara minat baca dan hasil belajar IPS bagi siswa kelas tinggi Sekolah Dasar Negeri X.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara minat baca dan hasil belajar IPS bagi siswa kelas tinggi SDN X.

D. Manfaat Penelitian 
1. Dari segi Teoritis
Hasil penelitian diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan penelitian lebih lanjut. 
2. Dari segi Praktis : 
Bagi guru hasil penelitian diharapkan memberi wawasan untuk mengembangkan pembelajaran dengan mendorong minat baca siswa melalui tugas-tugas pembelajaran IPS. Sedangkan bagi siswa hasil penelitian diharapkan dapat membuat siswa mencintai kegiatan membaca, dan memanfaatkan perpustakaan. Bagi lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar, diharapkan penelitian ini dapat membuat menyadarkan bahwa minat baca perlu dikembangkan dalam diri peserta didik.