Search This Blog

Showing posts with label metode iqro'. Show all posts
Showing posts with label metode iqro'. Show all posts
SKRIPSI PTK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QURAN ANAK USIA DINI MELALUI PENERAPAN METODE IQRO

SKRIPSI PTK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QURAN ANAK USIA DINI MELALUI PENERAPAN METODE IQRO

(KODE : PTK-0118) : SKRIPSI PTK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QURAN ANAK USIA DINI MELALUI PENERAPAN METODE IQRO (PGTK)



BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan agama merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia tidak terkecuali Anak Usia Dini. Oleh karena itu menjadi kewajiban orangtua untuk memenuhi kebutuhan pendidikan agama anak. Hal tersebut merupakan kebutuhan rohaniah anak yang sama pentingnya dengan kebutuhan jasmaninya.
Penanaman nilai-nilai agama pada usia ini memiliki beberapa kelebihan yang tidak dapat dimiliki pada masa sesudahnya. Pada masa itu jiwa anak masih bersih dengan fitrah Allah. Anak terlahir dalam keadaan suci, sehingga pengaruh apapun yang ditanamkan dalam jiwa anak akan bisa tumbuh dengan suburnya.
Rasulullah Saw bersabda tentang penciptaan manusia, yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim : 
Artinya : 
"Setiap anak yang dilahirkan ke dunia adalah suci, ibu bapaknya lah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi".
Hadits tersebut menjelaskan bahwa faktor lingkungan terutama orang tua sangat berperan dalam mempengaruhi perkembangan fitrah keberagamaan anak. Penanaman nilai-nilai keagamaan, dalam arti pembinaan kepribadian, sebenarnya telah dimulai sejak anak lahir bahkan sejak dalam kandungan. Ketika anak dalam kandungan, keadaan orang tua akan mempengaruhi jiwa anak yang akan lahir nanti.
Pendidikan agama pada usia ini dapat diberikan melalui berbagai pengalaman belajar anak baik melalui ucapan yang didengar, perbuatan, maupun perlakuan dari orang tua sehari-hari, oleh karena itu keadaan orang tua dalam kehidupan sehari-hari mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam pembinaan kepribadian anak. Orang tua menjadi pusat kehidupan rohani anak dan penyebab berkenalannya dengan dunia luar, maka semua sikap prilaku dan pemikiran anak merupakan cermin dari pendidikan yang diberikan oleh orang tuanya.
Usia prasekolah merupakan usia yang paling subur untuk menanamkan rasa keagamaan pada anak, usia penumbuhan kebiasaan-kebiasaan yang sesuai dengan ajaran agama Islam yang salah satunya adalah melalui pembelajaran tentang Al-Qur'an. Pembelajaran Al-Qur'an diberikan kepada anak agar mereka bisa tumbuh sesuai dengan fitrahnya dan hati mereka pun bisa dikuasai oleh cahaya hikmah, sebelum dikuasai oleh hawa nafsu dengan berbagai nodanya yang terbentuk melalui kemaksiatan, sebagaimana yang dituntunkan di dalam Al-Qur'an.
Rasulullah Saw melalui hadits yang diriwayatkan oleh Usman bin Affan bersabda : 
Yang artinya : " Orang paling baik diantara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya " (H.R. Bukhari).
Berdasarkan hadits tersebut, mengajarkan Al-Qur'an dapat memberikan sifat-sifat yang terpuji kepada manusia. Pendidikan dan pengajaran Al-Qur'an ini sebaiknya dimulai dari kehidupan keluarga. Jika pengajaran Al-Qur'an ini terlaksana dengan baik, maka anak-anak pun akan dapat mencintai Al Qur'an.
Pengajaran yang sesuai dengan dasar-dasar yang benar, akan membuat anak-anak mencintai Al-Qur'an, sekaligus memperkuat ingatan dan pemahaman mereka menghafal Al-Qur'an atau sebagian ayat dari Al-Qur'an akan menjadi yang terpenting dan terbaik bagi anak-anak. Menghafal Al-Qur'an harus dimulai dari mencintai Al-Qur'an, karena menghafal Al-Qur'an tanpa mencintainya adalah sia-sia dan akan kurang bermanfaat, sebaliknya mencintai Al-Qur'an dengan disertai menghafal ayat-ayat yang mudah untuk dihafalkan, akan memberikan banyak manfaat kepada mereka, berupa nilai-nilai, moralitas, dan sifat-sifat yang terpuji.
Usia 3-6 tahun merupakan usia yang paling penting dalam menanamkan fanatisme dalam diri manusia. Anak yang mampu menghafal Al-Qur'an pada masa-masa awal kehidupannya, maka dia akan mampu memahami maknanya ketika dia sudah dewasa. Ini bisa terjadi jika lidahnya sudah fasih membaca Al-Qur'an, sehingga dia akan memasuki usia remaja dalam keadaan telah mempelajari banyak etika.
Membuat anak mempelajari atau menghafal Al-Qur'an tidak dapat dilakukan dengan mudah, salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan pembiasaan dan pelatihan yang rutin. Untuk menanamkan rasa cinta pada Al-Qur'an, orang tua dan pendidik harus memahami terlebih dahulu tentang beberapa langkah yang harus ditempuh yaitu, memberikan pembekalan kepada anak dengan kisah yang dapat membuat mencintai Allah dan Al-Qur'anul Karim, bersabar terhadap anak, khususnya terhadap anak berusia 3-6 tahun, menciptakan metode baru dalam memberikan pelajaran kepada anak, harus memperhatikan perbedaan-perbedaan (keberagaman) pada diri anak.
Untuk mengajarkan Al-Qur'an pada anak, para ahli Al-Qur'an di Indonesia memberikan berbagai pilihan metode. Metode-metode itu dipilih oleh para pengajar Al-Qur'an yang sesuai dengan apa yang diharapkan dari anak didiknya. Namun ada yang mencoba beberapa metode untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Ada juga yang menggabungkan satu dengan metode yang lainnya. Metode-metode itu diantaranya adalah : Metode Tradisional (Baghdadiyah) , Metode A-ba-ta, Metode Al-Barqi, Metode Q-lat, Metode Bil-Hikmah dan Metode Iqro.
Namun dalam kenyataannya di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) X (berdasarkan hasil wawancara dengan gurunya) menuturkan bahwa : (1) Anak belum bisa membaca dan mengucapkan secara fasih sesuai dengan makhrojnya huruf-huruf tunggal berharokat fathah.(2) anak belum bisa membedakan secara tepat bunyi huruf-huruf tunggal yang memiliki makhroj berdekatan, seperti antara a dan a', sa dan sya, sa dengan tsa. (3) Anak belum bisa membedakan antara bacaan pendek dan panjang dalam membaca huruf-huruf hijaiyah. (4) Anak belum mengenal bacaan kasroh, dhommah, serta bacaan fathah, kasroh dan dhommah yang dipanjangkan atau menurut ilmu tajwidnya dinamakan mad Thobii. (5) Guru belum membuat program secara khusus untuk pembelajaran Al-Qur'an bagi anak-anaknya.
Alasan menggunakan Metode Iqro, karena metode ini dipandang memiliki berbagai kelebihan dalam membekali kemampuan awal anak dalam mempelajari Al-Qur'an. Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain : mengaktifkan anak, komunikatif, pelayanan individual bersifat lebih intensif dalam hal pengajarannya, pengajaran buku Iqro dilengkapi dengan pelajaran tajwid. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini memfokuskan kajian pada UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN ANAK USIA DINI DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) X.

B. Rumusan Masalah
Secara umum, permasalahan dalam makalah ini bagaimana upaya guru meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an anak Pendidikan anak Usia Dini (PAUD) melalui penerapan Metode Iqro. Selanjutnya secara khusus, permasalahan tersebut dirumuskan sebagai berikut : 
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Al-Qur'an kelompok B di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) X pada saat ini ?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Al-Qur'an kelompok B di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) X dengan menggunakan Metode Iqro ?
3. Bagaimana kemampuan membaca Al-Qur'an kelompok B anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) X setelah digunakan Metode Iqro ?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah : 
1. Secara umum meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an anak kelompok B di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) X
2. Adapun tujuan khususnya adalah : 
a. Mengetahui lebih dalam tentang pelaksanaan pembelajaran Al-Qur'an kelompok B di Pendidikan Anak Usia Dini X saat ini
b. Mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan pembelajaran Al-Qur'an dengan menggunakan Metode Iqro diberikan kepada anak kelompok B di Pendidikan Anak Usia Dini X
c. Mengetahui kemampuan membaca Al-Qur'an kelompok B Pendidikan Anak Usia Dini X setelah menggunakan Metode Iqro

D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini terdiri dari manfaat teoretis dan manfaat Praktis
1. Secara teoretis
Menambah khasanah kajian tentang pembelajaran Al-Qur'an di Pendidikan Anak Usia Dini terutama Metode Iqro
2. Secara Praktis
a. Bagi anak
1) Bisa membaca dan mengucapkan secara fasih sesuai dengan makhrojnya huruf-huruf hijaiyah tunggal berharokat fathah, kasroh dan dhommah.
2) Bisa membedakan secara tepat bunyi huruf-huruf yang memiliki makhroj berdekatan, seperti antara a dengan a', sa dengan sya, sa dengan tsa
3) Dengan belajar Metode Iqro anak akan senang dan lebih tertarik dalam membaca Al-Qur'an
b. Bagi guru dengan menggunakan Metode Iqro : 
1) dapat dijadikan sebagai pedoman utuh dalam mengajarkan membaca Al-Qur'an pada anak.
2) dapat dijadikan sebagai panduan dalam membimbing anak agar dapat membaca Al-Qur'an secara optimal.
3) dengan menggunakan Metode Iqro menambah pengetahuan dan wawasan khusus di dalam mempelajari cara membaca Al-Qur'an bagi anak.
c. Bagi Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dengan metode Iqro ini 
1) Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan program pembelajaran Al-Qur'an di Pendidikan Anak Usia Dini.
2) Menambah wawasan dan pengetahuan dalam memilih dan menggunakan metode yang paling tepat untuk memperbaiki pembelajaran Al-Qur'an diberikan kepada anak. 
d. Bagi peneliti
Dengan membuat makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan khusus di dalam mempelajari cara membaca Al-Qur'an dengan menggunakan Metode Iqro.