Search This Blog

Showing posts with label latar belakang pendidikan guru. Show all posts
Showing posts with label latar belakang pendidikan guru. Show all posts

SKRIPSI STUDI KORELASI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA GURU TK

(KODE : PG-PAUD-0091) : SKRIPSI STUDI KORELASI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA GURU TK

SKRIPSI-STUDI-KORELASI-LATAR-BELAKANG-PENDIDIKAN-DAN-KESEJAHTERAAN-TERHADAP-KINERJA-GURU-TK
BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia merupakan aset paling penting dalam suatu organisasi karena merupakan sumber yang mengarahkan organisasi serta mempertahankan dan mengembangkan organisasi dalam berbagai tuntutan masyarakat dan zaman. Oleh karena itu, sumber daya manusia harus selalu diperhatikan, dijaga, dan dikembangkan. Sumber daya manusia perlu dikembangkan secara terus menerus agar diperoleh sumber daya manusia yang bermutu dalam arti sebenarnya yaitu pekerjaan yang dilaksanakan akan menghasilkan sesuatu yang dikehendaki. Bermutu bukan hanya pandai saja tetapi juga memenuhi syarat kualitatif yang dituntut dari pekerjaan sehingga pekerjaan benar-benar dapat diselesaikan sesuai rencana.
Adanya usaha peningkatan pembangunan, maka masalah penyiapan tenaga kerja yang mempunyai kemampuan dalam bidang ilmu. pengetahuan dan teknologi mutlak diperlukan. Di pihak lain sangat disadari permasalahan ketenagakerjaan kita masih dianggap memiliki mutu yang rendah.
Peningkatan mutu pendidikan tidak hanya ada pada faktor guru. Analisis terakhir menunjukkan bahwa “guru tetap merupakan faktor kunci yang paling menentukan, karena proses kegiatan belajar mengajar ditentukan oleh pendidik dan peserta didik” (Falah Yunus, 2005 : 3). Hal ini mencerminkan betapa pentingnya peran guru dalam meningkatkan mutu pendidikan, bahwa faktor utama yang menjamin sekolah lebih adalah apabila sekolah tersebut memiliki guru-guru yang baik, karena itu harapan untuk memiliki sekolah yang baik dalam arti berkualitas tinggi harus didahului dengan pembinaan terhadap gurunya.
Kualifikasi guru yang diharapkan dapat memperbaiki mutu pendidikan adalah mereka yang mampu dan siap berperan secara profesional dalam dua lingkungan besar yaitu sekolah dan masyarakat. Hal ini memberi arti bahwa guru yang profesional adalah guru yang mampu menunjukkan performansi mengajar yang tinggi dalam tugasnya, dan berinteraksi dengan anak didik, kepala sekolah, sesama guru, staf administrasi sekolah, dan masyarakat di luar sekolah. Di samping itu guru yang profesional juga diharapkan mampu berkomunikasi dengan orang tua anak didik, masyarakat sekitarnya, dan organisasi atau institusi terkait dengan lembaga pendidikan. Untuk dapat menghasilkan guru-guru yang performanya bagus, maka guru-guru harus memiliki kemampuan dalam bahan pelajaran, profesi, penyesuaian diri, sikap-sikap nilai dan kepribadian. Menurut Undang-undang tentang guru dan dosen nomor 14 tahun 2005 ada empat kompetensi yang harus dimiliki guru yaitu : “1. kompetensi Pedagogik, 2. kompetensi kepribadian, 3. kompetensi profesional, dan 4. kompetensi sosial”.
Kemampuan profesional adalah guru yang bertanggung jawab, mampu melaksanakan perannya, mampu bekerja untuk mencapai tujuan pendidikan dan mampu melaksanakan perannya dalam mengajar di kelas.
Studi tentang aspek pendidikan dan latihan guru, telah banyak dilakukan hal ini untuk membantu guru-guru baru mengembangkan kompetensinya ke arah yang lebih baik. Dengan demikian, untuk mengetahui performansi guru dalam melaksanakan performanya adalah perlu. Bagi guru yang memiliki performansi mengajar yang kurang, sehingga menghasilkan siswa yang kurang bermutu, maka perlu ditanggulangi dengan upaya pengembangan staf atau pembinaan profesi guru. Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar, pemerintah telah banyak melakukan upaya dengan jalan penataran, dan peningkatan pendidikan guru. Hal ini didasarkan pada program pengembangan pendidikan guru. Walaupun demikian masih banyak sorotan tentang rendahnya mutu guru. Sehingga dirasa perlu dilakukan upaya berkelanjutan (terus menerus) meningkatkan tingkat pendidikan para guru, diadakan kegiatan penataran, serta dapat memberikan motivasi para guru guna mendorong meningkatkan performansi mengajarnya. Sebagai seorang pengejawantah ilmu pengetahuan guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dalam hal ini adalah tingkat pendidikan guru yang merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam pembelajaran atau mutu pendidikan.
Prestasi kerja (kinerja) guru tidak cukup hanya dicapai dengan peningkatan pendidikan dan pelatihan saja, tetapi juga bisa karena faktor kesejahteraan guru yang bersangkutan. Jika hal tersebut terpenuhi, maka guru akan giat bekerja sehingga prestasi kerja (kinerja) dapat meningkat. Kinerja (prestasi kerja) guru TK X tentu dipengaruhi oleh kebutuhan seperti yang dimaksud di atas, dan mereka akan bekerja keras jika pekerjaannya dapat memenuhi kebutuhan. Faktor kesejahteraan sebagai guru ikut mempengaruhi kinerja dalam pelaksanaan tugas di sekolah. Seorang guru yang sudah sejahtera akan lebih fokus dan totalitas dalam bekerja dibandingkan dengan guru yang belum sejahtera.
Di Kecamatan X terdapat guru Taman Kanak-Kanak (TK) sebanyak 62 orang. Mereka mempunyai latar belakang pendidikan dan latar belakang ekonomi yang beragam. Dengan kondisi seperti itu secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja mereka. Hal ini terlihat antara lain : masih banyak guru TK yang mempunyai pekerjaan lain (entah sebagai pekerjaan sampingan atau utama) selain mengajar, jam berangkat mengajar mereka lebih banyak terlambat. Dalam hal manajemen kelas dan administrasi kelas mereka terkesan asalan-asalan atau apa adanya, dan tidak kreatif.
Semua orang perlu kesejahteraan, demikian pula guru yang keseharian bergumul dan terikat dengan waktu dan tempat. Sebutan mulia yang sudah tersandang di pundak masing-masing sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka bekerja keras tanpa membedakan si kaya dan si miskin, lelaki atau perempuan, anak pejabat atau bukan, yang jelas semua anak didik dibinanya agar menjadi anak yang cerdas, berkualitas dan bertanggungjawab. Dengan tanggungjawab moral yang dipercayakan oleh Negara kepada mereka sesuai dengan amanah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 bahwa guru bertanggung jawab untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kinerja (prestasi kerja) guru TK di Kecamatan X tentu dipengaruhi oleh kebutuhan seperti yang dimaksud di atas, dan mereka akan bekerja keras jika pekerjaannya dapat memenuhi kebutuhan. Faktor kesejahteraan sebagai guru ikut mempengaruhi kinerja dalam pelaksanaan tugas di sekolah. Seorang guru yang sudah sejahtera akan lebih fokus dan totalitas dalam bekerja dibandingkan dengan guru yang belum sejahtera.
Secara hirarki sejahtera tidak dapat diukur, sejahtera berarti terpenuhi kebutuhan lahir maupun batin, sandang, pangan, dan papan. Dahulu orang sudah dapat makan pagi dan malam dan rumah serta pakaian seadanya sudah boleh dikatakan sejahtera. Lain hal dengan sekarang, ukuran sejahtera sudah berubah polanya. Tidak hanya cukup sandang, pangan, dan papan, akan tetapi lebih dari itu.
Atas dasar uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang “STUDI KORELASI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA GURU TK”.
SKRIPSI STUDI KORELASI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA GURU TK

SKRIPSI STUDI KORELASI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA GURU TK

(KODE : PG-PAUD-0057) : SKRIPSI STUDI KORELASI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA GURU TK



BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan aset paling penting dalam suatu organisasi karena merupakan sumber yang mengarahkan organisasi serta mempertahankan dan mengembangkan organisasi dalam berbagai tuntutan masyarakat dan zaman. Oleh karena itu, sumber daya manusia harus selalu diperhatikan, dijaga, dan dikembangkan. Sumber daya manusia perlu dikembangkan secara terus menerus agar diperoleh sumber daya manusia yang bermutu dalam arti sebenarnya yaitu pekerjaan yang dilaksanakan akan menghasilkan sesuatu yang dikehendaki. Bermutu bukan hanya pandai saja tetapi juga memenuhi syarat kualitatif yang dituntut dari pekerjaan sehingga pekerjaan benar-benar dapat diselesaikan sesuai rencana.
Adanya usaha peningkatan pembangunan, maka masalah penyiapan tenaga kerja yang mempunyai kemampuan dalam bidang ilmu. pengetahuan dan teknologi mutlak diperlukan. Di pihak lain sangat disadari permasalahan ketenagakerjaan kita masih dianggap memiliki mutu yang rendah.
Peningkatan mutu pendidikan tidak hanya ada pada faktor guru. Analisis terakhir menunjukkan bahwa "guru tetap merupakan faktor kunci yang paling menentukan, karena proses kegiatan belajar mengajar ditentukan oleh pendidik dan peserta didik" (Falah Yunus, 2005 : 3). Hal ini mencerminkan betapa pentingnya peran guru dalam meningkatkan mutu pendidikan, bahwa faktor utama yang menjamin sekolah lebih adalah apabila sekolah tersebut memiliki guru-guru yang baik, karena itu harapan untuk memiliki sekolah yang baik dalam arti berkualitas tinggi harus didahului dengan pembinaan terhadap gurunya.
Kualifikasi guru yang diharapkan dapat memperbaiki mutu pendidikan adalah mereka yang mampu dan siap berperan secara profesional dalam dua lingkungan besar yaitu sekolah dan masyarakat. Hal ini memberi arti bahwa guru yang profesional adalah guru yang mampu menunjukkan performansi mengajar yang tinggi dalam tugasnya, dan berinteraksi dengan anak didik, kepala sekolah, sesama guru, staf administrasi sekolah, dan masyarakat di luar sekolah. Di samping itu guru yang profesional juga diharapkan mampu berkomunikasi dengan orang tua anak didik, masyarakat sekitarnya, dan organisasi atau institusi terkait dengan lembaga pendidikan. Untuk dapat menghasilkan guru-guru yang performansi nya bagus, maka guru-guru harus memiliki kemampuan dalam bahan pelajaran, profesi, penyesuaian diri, sikap-sikap nilai dan kepribadian. Menurut Undang-undang tentang guru dan dosen nomor 14 tahun 2005 ada empat kompetensi yang harus dimiliki guru yaitu : "1. kompetensi Pedagogik, 2. kompetensi kepribadian, 3. kompetensi profesional, dan 4. kompetensi sosial".
Kemampuan profesional adalah guru yang bertanggung jawab, mampu melaksanakan perannya, mampu bekerja untuk mencapai tujuan pendidikan dan mampu melaksanakan perannya dalam mengajar di kelas.
Studi tentang aspek pendidikan dan latihan guru, telah banyak dilakukan hal ini untuk membantu guru-guru baru mengembangkan kompetensinya ke arah yang lebih baik. Dengan demikian, untuk mengetahui performansi guru dalam melaksanakan performansi nya adalah perlu. Bagi guru yang memiliki performansi mengajar yang kurang, sehingga menghasilkan siswa yang kurang bermutu, maka perlu ditanggulangi dengan upaya pengembangan staf atau pembinaan profesi guru. Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar, pemerintah telah banyak melakukan upaya dengan jalan penataran, dan peningkatan pendidikan guru. 
Hal ini didasarkan pada program pengembangan pendidikan guru. Walaupun demikian masih banyak sorotan tentang rendahnya mutu guru. Sehingga dirasa perlu dilakukan upaya berkelanjutan (terus menerus) meningkatkan tingkat pendidikan para guru, diadakan kegiatan penataran, serta dapat memberikan motivasi para guru guna mendorong meningkatkan performansi mengajarnya. Sebagai seorang pengejawantah ilmu pengetahuan guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dalam hal ini adalah tingkat pendidikan guru yang merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam pembelajaran atau mutu pendidikan.
Prestasi kerja (kinerja) guru tidak cukup hanya dicapai dengan peningkatan pendidikan dan pelatihan saja, tetapi juga bisa karena faktor kesejahteraan guru yang bersangkutan. Jika hal tersebut terpenuhi, maka guru akan giat bekerja sehingga prestasi kerja (kinerja) dapat meningkat. Kinerja (prestasi kerja) guru TK di Kecamatan X tentu dipengaruhi oleh kebutuhan seperti yang dimaksud di atas, dan mereka akan bekerja keras jika pekerjaannya dapat memenuhi kebutuhan. Faktor kesejahteraan sebagai guru ikut mempengaruhi kinerja dalam pelaksanaan tugas di sekolah. Seorang guru yang sudah sejahtera akan lebih fokus dan totalitas dalam bekerja dibandingkan dengan guru yang belum sejahtera.
Di Kecamatan X terdapat guru Taman Kanak-Kanak (TK) sebanyak 62 orang. Mereka mempunyai latar belakang pendidikan dan latar belakang ekonomi yang beragam. Dengan kondisi seperti itu secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja mereka. Hal ini terlihat antara lain : masih banyak guru TK yang mempunyai pekerjaan lain (entah sebagai pekerjaan sampingan atau utama) selain mengajar, jam berangkat mengajar mereka lebih banyak terlambat. Dalam hal manajemen kelas dan administrasi kelas mereka terkesan asalan-asalan atau apa adanya, dan tidak kreatif.
Semua orang perlu kesejahteraan, demikian pula guru yang keseharian bergumul dan terikat dengan waktu dan tempat. Sebutan mulia yang sudah tersandang di pundak masing-masing sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka bekerja keras tanpa membedakan si kaya dan si miskin, lelaki atau perempuan, anak pejabat atau bukan, yang jelas semua anak didik dibinanya agar menjadi anak yang cerdas, berkualitas dan bertanggungjawab. Dengan tanggungjawab moral yang dipercayakan oleh Negara kepada mereka sesuai dengan amanah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 bahwa guru bertanggung jawab untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kinerja (prestasi kerja) guru TK di Kecamatan X tentu dipengaruhi oleh kebutuhan seperti yang dimaksud di atas, dan mereka akan bekerja keras jika pekerjaannya dapat memenuhi kebutuhan. Faktor kesejahteraan sebagai guru ikut mempengaruhi kinerja dalam pelaksanaan tugas di sekolah. Seorang guru yang sudah sejahtera akan lebih fokus dan totalitas dalam bekerja dibandingkan dengan guru yang belum sejahtera.
Secara hirarki sejahtera tidak dapat diukur, sejahtera berarti terpenuhi kebutuhan lahir maupun batin, sandang, pangan, dan papan. Dahulu orang sudah dapat makan pagi dan malam dan rumah serta pakaian seadanya sudah boleh dikatakan sejahtera. Lain hal dengan sekarang, ukuran sejahtera sudah berubah polanya. Tidak hanya cukup sandang, pangan, dan papan, akan tetapi lebih dari itu.
Atas dasar uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang "Studi korelasi latar belakang pendidikan dan kesejahteraan terhadap kinerja guru TK" di Kecamatan X.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 
1. Masih terdapatnya guru TK yang belum mempunyai kualifikasi pendidikan yang disyaratkan sehingga kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, serta kinerja guru dalam disiplin tugas belum optimal.
2. Rendahnya tingkat kesejahteraan guru TK sehingga kinerja yang dimiliki para guru sehingga loyalitas kerja guru kurang memuaskan.
3. Masih banyak guru TK yang mempunyai pekerjaan lain selain menjadi guru TK. Apakah pekerjaan itu sebagai pekerjaan utama atau pekerjaan sampingan.

C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini disusun dalam bentuk pertanyaan di bawah ini.
1. Bagaimana latar belakang pendidikan guru TK di Kecamatan X ?
2. Bagaimana keadaan dan tingkat kesejahteraan guru TK di Kecamatan X ?
3. Pekerjaan sampingan apa saja yang dilakukan oleh guru untuk memenuhi kesejahteraannya ?
4. Bagaimana kinerja guru TK di Kecamatan X ditinjau dari latar belakang pendidikan dan kesejahteraan ?
5. Adakah hubungan latar belakang pendidikan dan kesejahteraan terhadap kinerja guru TK di Kecamatan X ?

D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan batasan dan rumusan masalah di atas, penelitian ini memiliki tujuan-tujuan untuk mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut.
1. Latar belakang pendidikan guru TK di Kecamatan X.
2. Keadaan dan tingkat kesejahteraan guru TK di Kecamatan X.
3. Pekerjaan sampingan yang dilakukan oleh guru untuk memenuhi kesejahteraannya.
4. Kinerja guru TK di Kecamatan X ditinjau dari latar belakang pendidikan dan kesejahteraan.
5. Hubungan latar belakang pendidikan dan tingkat kesejahteraan terhadap kinerja guru TK di Kecamatan X.