Search This Blog

Showing posts with label kimia. Show all posts
Showing posts with label kimia. Show all posts
makalah perkembangan teknologi kimia

makalah perkembangan teknologi kimia

Judul :
makalah perkembangan teknologi kimia

Daftar Isi :

HALAMAN JUDUL, LEMBAR PERSETUJUAN, MOTTO, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, A. Latar Belakang Masalah, B. Rumusan Masalah, C. Tujuan dan Manfaat, D. Metode Penulisan, E. Sistematika Penulisan, BAB II KAJIAN TEORI, A. Pengenalan Industri Kimia, B. Permulaan Ilmu Kimia Dan Teknologi Kimia, C. Permulaan Teknologi Kimia Modern, BAB III PENYAJIAN DATA DAN PEMECAHAN MASALAH, A. Penyajian Data, B. Pemecahan Masalah, BAB IV PENUTUP, A. Kesimpulan, B. Saran, DAFTAR PUSTAKA.


Sekilas Isi :

A. Pengenalan Industri Kimia
Arti kimia dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris berasal dari kata al-kimiya yang berasal dari Bahasa Arab. Ada para ahli kimia berpendapat bahwa al-kimiya berasal dari Bahasa Cina. Ilmu al-kimiya berasal dari peradaban Cina kemudian diwariskan kepada para generasi. Ilmu ini bermula dalam peradaban Islam sebagai ilmu yang mempunyai 2 arti yang berbeda yaitu kimia lahir dan kimia batin yang dipelopori oleh Zabir bin Hassan pada abad 19. Ilmuwan al-Razi telah menolak dimensi kimia batin dan hanya menumpukan kepada aspek kimia lahir saja. Disinilah mulanya kimia modern. Pendapat ini mungkin bertolak belakang dengan pendapat para ahli sejarah sains barat yang mengatakan bahwa kimia modern berakal dengan Robert Boyle pada abad 17. Beliau dikatakan menafsirkan unsur kimia secara jelas. Pada zaman dahulu sampai abad 19, kimia dan teknologi kimia tidak dibedakan. Untuk kegunaan kajian ini, teknologi kimia perlu diartikan sebab pada zaman modern terdapat perbedaan diantara kimia dan teknologi kimia. Teknologi kimia merupakan satu bidang teknologi yang sekarang amat penting dengan berbagai kegunaan dalam kehidupan manusia modern. Teknologi boleh diartikan sebagai bahan atau alat teknologi itu atau penukaran bahan asli atau bahan buatan kepada bahan atau alat yang berguna. Teknologi kimia merupakan bahan-bahan kimia yang dihasilkan untuk kegunaan manusia atau teknik atau proses pembuatan bahan-bahan kimia ini.
Dalam pembuatan makalah ini akan membahas tentang ringkasan sejarah perkembangan teknologi kimia dari zaman purba pra-sejarah, zaman Mesir, zaman Romawi dan zaman Islam. Makalah ini juga akan membicarakan secara kritis beberapa permasalahan teknologi kimia modern seperti pencemaran alam sekitar dan resiko kematian dan kecelakaan dan beberapa cara penyelesaiannya.
Sejarah awal mulanya teknologi kimia amat sulit ditentukan karena sejarah telah menunjukkan manusia zaman itu mempunyai sedikit pengetahuan atau ilmu tentang teknologi kimia yaitu penggunaan bahan kimia dan pemrosesan bahan kimia walaupun bahan kimia yang dihasilkan jauh lebih kecil daripada industri kimia modern. Kebanyakan bahan kimia yang dihasilkan pada zaman purba digunakan untuk kehidupan sehari-hari seperti untuk makanan, pakaian, dan perumahan dan kegunaan untuk masyarakat yang lebih canggih antara lain :

Makalah Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia (Sifat Fisika dan Sifat Kimia)

Makalah Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia (Sifat Fisika dan Sifat Kimia)

Judul : Makalah Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia (Sifat Fisika dan Sifat Kimia)

Daftar Isi :
A. PERUBAHAN FISIKA, 1. Beberapa Perubahan Fisika di Sekitar Kita, 2. Sebab-sebab Terjadinya Perubahan Fisika, B. PERUBAHAN KIMIA, 1. Beberapa Perubahan Kimia di Sekitar Kita, a. Pembentukan gas, b. Pembentukan endapan, c. Perubahan warna, d. Perubahan energi, 2. Sebab-sebab Terjadinya Perubahan Kimia, C. CIRI-CIRI PERUBAHAN FISIKA DAN KIMIA, D. SIFAT MATERI : SIFAT FISIKA DAN SIFAT KIMIA.


Sekilas Isi :
A. PERUBAHAN FISIKA

Perubahan fisika dapat diamati pada lingkungan di sekitar kita. Apa contoh perubahan fisika tersebut? Untuk mendapatkan jawabannya, mari kita simak pembahasan berikut :
1. Beberapa Perubahan Fisika di Sekitar Kita
Mungkin di daerahmu terdapat sungai yang memiliki batuan dari berbagai ukuran. Batuan tersebut ada yang besar, ada pula yang kecil. Arus sungai yang deras menerpa dan menghanyutkan batuan tersebut sehingga pecah menjadi batuan-batuan yang lebih kecil. Pecahan-pecahan batuan ini memiliki sifat yang sama dengan batuan semula. Sebagai contoh, pecahan batuan dan batuan semula tetap keras, serta bahan penyusunnya pun sama. Peristiwa pecahnya batuan tergolong perubahan fisika.
Udara yang kita hirup setiap hari merupakan hasil perubahan fisika. Udara terdiri dari berbagai macam gas, misalnya gas oksigen, nitrogen, dan argon. Gas-gas ini bercampur secara fisika membentuk udara. Udara yang telah terbentuk dapat diuraikan menjadi zat penyusunnya melalui proses destilasi.
Ketika kamu menjemur pakaian juga terjadi perubahan fisika. Pakaian yang semula basah lama-kelamaan kering karena mendapat panas matahari. Panas matahari menguapkan air yang terdapat pada pakaian. Perubahan dari air menjadi uap air tergolong perubahan fisika.
Ketika kita membuat minuman teh juga terjadi perubahan fisika. Pada saat itu kita mencampur gula dengan air teh. Setelah diaduk beberapa lama, butiran gula menghilang dan timbul rasa manis. Adanya rasa manis menunjukkan bahwa zat gula sebenarnya tidak hilang, melainkan masih terdapat dalam air teh.
Perubahan fisika juga dapat diamati ketika kita merebus air, membuat es batu, air mengalami perubahan wujud dari cairan menjadi padatan. Ketika kita menggoreng masakan dengan margarine, terjadi perubahan wujud dari padatan menjadi cairan.
2. Sebab-sebab Terjadinya Perubahan Fisika
Perhatikan kembali beberapa contoh perubahan fisika yang sudah dibahas di atas. Ternyata, perubahan fisika dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Pertama, perubahan fisika berupa perubahan wujud. Kedua, perubahan fisika karena pencampuran benda. Ketiga, perubahan fisika karena benda dipotong atau dibelah.
Perubahan wujud mencakup perubahan dari padat ke cair (disebut mencair atau meleleh), cair ke gas (menguap), gas ke cair (mengembun), cair ke padat (membeku), dan padat ke gas (menyublim). Semua perubahan wujud ini terjadi karena benda menerima atau melepaskan panas. Mencair (misalnya, es menjadi air), menguap (air menjadi uap air), dan menyublim (kapur barus menjadi gas) terjadi karena benda menerima panas. Sebaliknya, membeku (air menjadi es batu) dan mengembun (uap air menjadi air) terjadi karena benda melepaskan panas.