Search This Blog

Showing posts with label kesehatan. Show all posts
Showing posts with label kesehatan. Show all posts
Makalah Bahaya Penyakit Lupus Terhadap Kesehatan Manusia

Makalah Bahaya Penyakit Lupus Terhadap Kesehatan Manusia

Judul : Makalah Bahaya Penyakit Lupus Terhadap Kesehatan Manusia

Daftar Isi :
HALAMAN JUDUL, LEMBAR PERSETUJUAN, MOTTO, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, A. Latar Belakang Masalah, B. Rumusan Masalah, C. Tujuan dan Manfaat, D. Metode Penelitian, E. Sistematika Penulisan, BAB II KAJIAN TEORI, A. Pengertian Penyakit Lupus, B. Gejala-gejala atau Diagnosa Penyakit Lupus, C. Macam-macam Penyakit Lupus, D. Penyebab Penyakit Lupus, BAB III PENYAJIAN DATA, ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH, A. Penyajian Data, B. Analisis dan Pemecahan Masalah, BAB IV PENUTUP, A. Kesimpulan, B. Saran-saran, DAFTAR PUSTAKA.

Sekilas Isi :
Lupus Eritematosus sistemik atau Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah penyakit radang multi sistem yang sebabnya belum diketahui, dengan perjalanan penyakit yang mungkin akut dan fulminan atau kronik remisi dan ekuaserbasi, disertai oleh terdapatnya berbagai macam auto antibodi dalam tubuh. (http://www.medicastore.com : 2004)
SLE merupakan prototipe penyakit autoimun multisistem. Berbeda dengan penyakit autoimun organ spesifik (misalnya diabetes mellitus tipe 1, miastenia gravis, penyakit graver, dsb) dimana suatu respon autoimun tunggal mempunyai sasaran terhadap suatu jaringan tertentu dan menimbulkan gejala klinis yang karakteristik, SLE ditandai oleh munculnya sekumpulan reaksi imun abnormal yang menghasilkan beragam manifestasi klinis.
Dalam keadaan normal, sistem kekebalan berfungsi mengendalikan pertahanan dalam melawan infeksi. Pada penyakit lupus dan penyakit auto imun lainnya, sistem pertahanan tubuh ini berbalik melawan tubuh, dimana antibodi yang dihasilkan menyerang sel tubuhnya sendiri.
Lupus bisa berdampak pada semua organ tubuh dari kulit, paru-paru, jantung, ginjal, saraf, otak maupun sendi dan menimbulkan kematian. Lupus bisa mengenal siapa saja dari berbagai usia dan kalangan. Bahkan lupus sama bahayanya dengan kanker, jantung maupun AIDS.
Penyakit lupus memang belum sepopuler penyakit jantung, kanker, dan lainnya. Padahal penderita lupus di Indonesia ini cukup banyak dan semakin meningkat. Hingga kini, lupus memang belum diketahui secara pasti penyebabnya.
Selain itu, lupus sering disebut sebagai penyakit 1000 wajah karena penyakit ini menyerupai penyakit lain. Sayangnya, bagi masyarakat penyakit lupus ini masih sangat awam.
Untuk itu penulis tertarik mengambil judul “Bahaya Penyakit Lupus Terhadap Kesehatan Tubuh Manusia” agar dapat mengungkap tentang seberapa aneh dan bahayanya penyakit lupus ini bagi seseorang yang menderitanya. Di samping itu, dalam penulisan paper ini penulis berharap agar masyarakat menjadi lebih mengenal tentang penyakit lupus. Sehingga masyarakat bisa lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan mereka.

A. Pengertian Penyakit Lupus
Lupus dalam bahasa latin berarti “Anjing Hutan”. Istilah ini mulai dikenal sekitar satu abad lalu. Gejala penyakit ini dikenal sebagai Lupus Eritomatosus Sistemik (LES) alias Lupus Eritomatosus, artinya kemerahan. Sedangkan sistemik bermakna menyebar luas ke berbagai organ tubuh. Penyakit ini tidak hanya menyerang kulit, tetapi juga dapat menyerang hampir seluruh organ yang ada di dalam tubuh.
(http://www.nusaindah.tripod.2004.com)
Lupus atau istilah kesehatannya disebut systemic lupus erythematosus adalah sejenis penyakit auto-imun. Tak seperti penderita penyakit HIV/AIDS yang kehilangan sistem kekebalan tubuh akibat virus HIV. Sistem kekebalan tubuh atau antibodi penderita justru hiperaktif dan balik menyerang organ tubuh yang sehat. (Suara Karya, 21 Mei 2006)
Lupus juga dikenal dengan penyakit seribu wajah, karena gejalanya bermacam-macam, dari satu penderita ke penderita lainnya tidak sama sehingga sulit dikenali. Akibatnya, seringkali terlambat mendiagnosanya.
Penyakit yang dijuluki "peniru ulung" ini biasa menyerang wanita produktif dan penderitanya disebut odapus. Meski kulit wajah penderita Lupus dan sebagian tubuh lainnya muncul ruam-ruam merah dan bercak-bercak merah, penyakit itu tidak menular.

Makalah Farmakologi Antibiotik Makrolida

Makalah Farmakologi Antibiotik Makrolida

Judul : Makalah Farmakologi Antibiotik Makrolida

Daftar Isi :
KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, A. Latar Belakang, B. Tujuan, C. Perumusan Masalah, BAB II PEMBAHASAN, A. Farmakokinetik, B. Farmakodinamik, C. Efek Samping dan Reaksi yang Merugikan, D. Mekanisme Kerja, E. Farmakologi Klinis, F. Indikasi Penggunaan, G. Toksisitas dan Efek Samping, BAB III PENUTUP, A. Kesimpulan, B. Saran, DAFTAR PUSTAKA.

Sekilas Isi :
A. Farmakokinetik
Preparat eritromisin oral diabsorbsi dengan baik melalui saluran gastrointestinal. Obat ini tersedia untuk pemberian intravena, tetapi harus diencerkan dalam 100 ml salin atau dextrosa 5% dalam larutan air untuk mencegah plebitis atau rasa terbakar pada tempat suntikan. Obat ini mempunyai waktu paruh yang singkat dan efek pengikatnya pada proteinnya sedang. Obat ini diekstresikan ke dalam empedu, feses dan sebagian kecil dalam urine. Karenanya jumlah yang diekskresikan ke dalam urine sedikit, maka insufisiensi ginjal bahkan merupakan kontra indikasi bagi pemakaian eritromisin.

B. Farmakodinamik
Eritromisin menekan sintesis protein bakteri. Mulai terjadi preparat oral adalah 1 jam. Waktu untuk mencapai puncak adalah 4 jam dan lama kerjanya adalah 6 jam.

C. Efek Samping dan Reaksi Yang Merugikan
Efek samping dan reaksi yang merugikan dari eritromisin adalah gangguan gastrointestinal, seperti mual dan muntah, diare dan kejang abdomen. Reaksi alergi terhadap eritromisin jarang terjadi. Heptotoksisitas (toksisitas hati) dapat terjadi jika obat dipakai bersama obat-obatan hepatotoksik lainnya seperti asetaminofen (dosis tinggi), fonotiazin dan sulfonamid. Eritromisin estolat (ilosone), nampaknya lebih mempunyai efek toksik pada liver dibandingkan dengan eritromisin lainnya. Kerusakan hati biasanya bersifat reversible jika obat dihentikan. Eritromisin tidak boleh dipakai bersama klindomisin atau linkomisin karena mereka bersaing untuk mendapatkan reseptor.
D. Mekanisme Kerja
Eritromisin menghambat sintesis protein yang tergantung RNA. Pada sub unit ribosom 50 S menyekat reaksi-reaksi transpeptidasi dan translokasi. Terdapat bukti yang menggambarkan bahwa eritromisin dapat paling sedikit sebagian menempati suatu tempat pengikatan bersama-sama dengan klindamisin.
1. Spektrum aktivitas utama eritromisin melawan organisme-organisme gram positif meskipun beberapa jenis bakteri gram negatif mungkin rentan juga. Treponema, mycoplasma, chlamydia dan ricketsia dapat rentan.
2. Obat ini terutama bersifat bacteriostatik tetapi pada konsentrasi lebih tinggi dan terutama terhadap bakteri gram positif dapat bersifat bakteriosid.
3. Ia basa lemah dan secara bermakna lebih aktif pada pH alkali daripada pada pH netral atau asam.
4. Resistensi terhadap eritromisin dapat terjadi oleh mekanisme berikut ini :
a. Ketidakmampuan antibiotika untuk menembus mikroba.
b. Perubahan tempat reseptor pada ribosom 50 S.
c. Metilasi adenin.

Makalah Dampak Pencemaran Terhadap Kesehatan

Makalah Dampak Pencemaran Terhadap Kesehatan

Judul : Makalah Dampak Pencemaran Terhadap Kesehatan

Isi :
HALAMAN JUDUL, HALAMAN PENGESAHAN, MOTTO, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, A. Latar Belakang, B. Rumusan Masalah, BAB II PEMBAHASAN, A. Lingkungan dan Kesehatan, B. Pengaruh Tidak Langsung Terhadap Kesehatan, C. Pengaruh Langsung Terhadap Kesehatan, BAB III PENUTUP, A. Kesimpulan, B. Saran, DAFTAR PUSTAKA.


Rangkuman :
A. Lingkungan Dan Kesehatan

Kemampuan manusia untuk mengubah atau memodifikasi kualitas lingkungannya tergantung sekali pada taraf sosial budayanya. Masyarakat yang masih primitif hanya mampu membuka hutan secukupnya untuk memberi perlindungan pada masyarakat.
Sebaliknya, masyarakat yang sudah maju sosial budayanya dapat mengubah lingkungan hidup sampai taraf yang irreversible. Perilaku masyarakat ini menentukan gaya hidup tersendiri yang akan menciptakan lingkungan yang sesuai dengan yang diinginkannya mengakibatkan timbulnya penyakit juga sesuai dengan perilakunya tadi. Dengan demikian eratlah hubungan antara kesehatan dengan sumber daya sosial ekonomi.
WHO menyatakan “Kesehatan adalah suatu keadaan sehat yang utuh secara fisik, mental dan sosial serta bukan hanya merupakan bebas dari penyakit”. Dalam Undang-Undang No. 9 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Kesehatan. Dalam Bab 1, Pasal 2 dinyatakan bahwa “Kesehatan adalah meliputi kesehatan badan (somatik), rohani (jiwa) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan”.

Definisi ini memberi arti yang sangat luas pada kata kesehatan. Masyarakat adalah terdiri dari individu-individu manusia yang merupakan makhluk biologis dan makhluk sosial didalam suatu lingkungan hidup (biosfir). Sehingga untuk memahami masyarakat perlu mempelajari kehidupan biologis bentuk interaksi sosial dan lingkungan hidup. Dengan demikian permasalahan kesehatan masyarakat merupakan hal yang kompleks dan usaha pemecahan masalah kesehatan masyarakat merupakan upaya menghilangkan penyebab-penyebab secara rasional, sistematis dan berkelanjutan.
Pada pelaksanaan analisis dampak lingkungan maka kaitan antara lingkungan dengan kesehatan dapat dikaji secara terpadu artinya bagaimana pertimbangan kesehatan masyarakat dapat dipadukan kedalam analisis lingkungan untuk kebijakan dalam pelaksanaan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Manusia berinteraksi dengan lingkungan hidupnya lebih baik, walaupun aktivitas manusia membuat rona lingkungan menjadi rusak. Hal ini tidak dapat disangkal lagi kualitas lingkungan pasti mempengaruhi status kesehatan masyarakat. Dari studi tentang kesehatan lingkungan tersirat informasi bahwa status kesehatan seseorang dipengaruhi oleh faktor hereditas, nutrisi, pelayanan kesehatan, perilaku dan lengkungan.
Menurut paradigma Blum tentang kesehatan dari lima faktor itu lingkungan mempunyai pengaruh dominan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi status kesehatan seseorang itu dapat berasal dari lingkungan pemukiman, lingkungan sosial, lingkungan rekreasi, lingkungan kerja. Keadaan kesehatan lingkungan di Indonesia masih merupakan hal yang perlu mendapat perhatian, karena menyebabkan status kesehatan masyarakat berubah seperti : Peledakan penduduk, penyediaan air bersih, pengolahan sampah, pembuangan air limbah penggunaan pestisida, masalah gizi, masalah pemukiman, pelayanan kesehatan, ketersediaan obat, populasi udara, abrasi pantai, penggundulan hutan dan banyak lagi permasalahan yang dapat menimbulkan satu model penyakit. Jumlah penduduk yang sangat besar 19.000 juta harus benar-benar ditangani.

Makalah Pengetahuan Jenis Narkoba dan Dampaknya

Makalah Pengetahuan Jenis Narkoba dan Dampaknya

Judul : Makalah Pengetahuan Jenis Narkoba dan Dampaknya

Isi :
HALAMAN JUDUL, HALAMAN PENGESAHAN, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, A. LATAR BELAKANG, B. PERUMUSAN MASALAH, BAB II PEMBAHASAN, 1. PENGERTIAN NARKOBA, 2. PENGGOLONGAN NARKOBA, 3. JENIS-JENIS NARKOBA, 4. BERBAGAI CARA ORANG MENYALAHGUNAKAN NARKOBA, 5. FAKTOR YANG MENDORONG SESEORANG MENGGUNAKAN NARKOBA, 6. DAMPAK/AKIBAT PENYALAHGUNAAN NARKOBA, 7. APA YANG MENYEBABKAN SESEORANG MENGGUNAKAN NARKOBA, 8. CIRI-CIRI PENYALAHGUNA NARKOBA, 9. REMAJA YANG BERESIKO TINGGI MENYALAHGUNAKAN NARKOBA, 10. APAKAH NARKOBA BISA MELUPAKAN MASALAH, 11. PERAN ORANGTUA AGAR ANAKNYA BEBAS NARKOBA, 12. APA YANG DILAKUKAN BILA ANAK ANDA TERLIBAT NARKOBA, 13. CARA MENGATAKAN TIDAK PADA NARKOBA, 14. CARA MENGHINDARKAN DIRI DARI NARKOBA, 15. CARA MENGHADAPI TEMAN YANG KETERGANTUNGAN NARKOBA, BAB III PENUTUP, A. KESIMPULAN, B. SARAN, DAFTAR PUSTAKA.


Rangkuman :
1. PENGERTIAN NARKOBA

Istilah NARKOBA adalah singkatan dari NARkotika, psiKOtropika dan BAhan Adiktif lainnya. Pengertian lebih jelasnya adalah sebagai berikut :
a. NARKOTIKA adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
b. PSIKOTROPIKA adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
c. BAHAN ADIKTIF LAINNYA adalah bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan.
d. MINUMAN BERALKOHOL adalah minuman yang mengandung etanol yang diproses dari bahan hasil pertanian ataupun secara sintetis yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi destilasi atau fermentasi tanpa destilasi, maupun yang diproses dengan cara mencampur konsentrat dengan etanol atau dengan cara pengenceran minuman yang mengandung etanol.

2. PENGGOLONGAN NARKOBA
Karena bahaya ketergantungan, penggunaan, dan peredaran Narkoba diatur dalam Undang-Undang, yaitu Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika. Penggolongan jenis-jenis Narkoba berikut didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

a. Narkotika
1) Narkotika golongan I : berpotensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan tidak digunakan untuk terapi (pengobatan). Contoh : heroin, kokain dan ganja. Putauw adalah heroin tidak murni berupa bubuk.
2) Narkotika golongan II : berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan. Digunakan pada terapi sebagai pilihan terakhir. Contoh : morfin, petidin dan metadon.
3) Narkotika golongan III : berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan dan banyak digunakan dalam terapi. Contoh : kodein.

b. Psikotropika
1) Psikotropika golongan I : amat kuat menyebabkan ketergantungan dan tidak digunakan dalam terapi. Contoh : MDMA (ekstasi), LSD dan STP.
2) Psikotropika golongan II : kuat menyebabkan ketergantungan, digunakan amat terbatas pada terapi. Contoh : amfetamin, metamfetamin (shabu), fensiklidin dan ritalin.
3) Psikotropika golongan III : potensi sedang menyebabkan ketergantungan, banyak dipergunakan dalam terapi, Contoh : pentobarbital dan flunitrazepam.
4) Psikotropika Golongan IV : potensi ringan menyebabkan ketergantungan dan sangat luas digunakan dalam terapi, Contoh : diazepam, klobozam, fenobarbital, barbital, klorazepam, klordiazepoxide, dan nitrazepam (Nipam, Pil BK/KopIo, DUM, MG, Lexo, Rohyp, dll).


Makalah Masalah Kesehatan di Indonesia

Makalah Masalah Kesehatan di Indonesia

Judul : Makalah Masalah Kesehatan di Indonesia

Isi :
HALAMAN JUDUL, HALAMAN PENGESAHAN, MOTTO, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, A. Latar Belakang , B. Rumusan Masalah, BAB II PEMBAHASAN, A. Masalah Kesehatan Masyarakat di Indonesia, B. Strategi Paradigma Kesehatan, C. Konsep Baru Tentang Makna Sehat, 1. Paradigma Baru Kesehatan, 2. Upaya Kesehatan, 3. Kebijakan Kesehatan Baru, 4. Konsekuensi Implikasi dari Perubahan Paradigma, 5. Indikator Kesehatan, 6. Tenaga Kesehatan, 7. Pemberdayaan Masyarakat, 8. Kesehatan dan Komitmen Politik, BAB III PENUTUP, A. Kesimpulan, B. Saran.


Rangkuman :
A. Masalah Kesehatan Masyarakat di Indonesia

Dewasa ini di Indonesia terdapat beberapa masalah kesehatan penduduk yang masih perlu mendapat perhatian secara sungguh-sungguh dari semua pihak antara lain: anemia pada ibu hamil, kekurangan kalori dan protein pada bayi dan anak-anak, terutama di daerah endemic, kekurangan vitamin A pada anak, anemia pada kelompok mahasiswa, anak-anak usia sekolah, serta bagaimana mempertahankan dan meningkatkan cakupan imunisasi. Permasalahan tersebut harus ditangani secara sungguh-sungguh karena dampaknya akan mempengaruhi kualitas bahan baku sumber daya manusia Indonesia di masa yang akan datang.
Perubahan masalah kesehatan ditandai dengan terjadinya berbagai macam transisi kesehatan berupa transisi demografi, transisi epidemiologi, transisi gizi dan transisi perilaku. Transisi kesehatan ini pada dasarnya telah menciptakan beban ganda (double burden) masalah kesehatan.
1. Transisi demografi, misalnya mendorong peningkatan usia harapan hidup yang meningkatkan proporsi kelompok usia lanjut sementara masalah bayi dan BALITA tetap menggantung.
2. Transisi epidemiologi, menyebabkan beban ganda atas penyakit menular yang belum pupus ditambah dengan penyakit tidak menular yang meningkat dengan drastis.
3. Transisi gizi, ditandai dengan gizi kurang dibarengi dengan gizi lebih.
4. Transisi perilaku, membawa masyarakat beralih dari perilaku tradisional menjadi modern yang cenderung membawa resiko.
Masalah kesehatan tidak hanya ditandai dengan keberadaan penyakit, tetapi gangguan kesehatan yang ditandai dengan adanya perasaan terganggu fisik, mental dan spiritual. Gangguan pada lingkungan juga merupakan masalah kesehatan karena dapat memberikan gangguan kesehatan atau sakit. Di negara kita mereka yang mempunyai penyakit diperkirakan 15% sedangkan yang merasa sehat atau tidak sakit adalah selebihnya atau 85%. Selama ini nampak bahwa perhatian yang lebih besar ditujukan kepada mereka yang sakit. Sedangkan mereka yang berada di antara sehat dan sakit tidak banyak mendapat upaya promosi. Untuk itu, dalam penyusunan prioritas anggaran, peletakan perhatian dan biaya sebesar 85 % seharusnya diberikan kepada 85% masyarakat sehat yang perlu mendapatkan upaya promosi kesehatan.
Dengan adanya tantangan seperti tersebut di atas maka diperlukan suatu perubahan paradigma dan konsep pembangunan kesehatan. Beberapa permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pembangunan kesehatan antara lain :


Makalah Khasiat Mujarab Jus Buah

Makalah Khasiat Mujarab Jus Buah

Judul : Makalah Khasiat Mujarab Jus Buah

Isi :
Judul, Kata Pengantar, Daftar Isi, BAB I PENDAHULUAN, BAB II ISI : Apel, Alpukat, Jambu Biji, Jeruk, Mangga, Nanas, Pepaya, Melon, Tomat, Wortel, BAB III PENUTUP, DAFTAR PUSTAKA.

Rangkuman :
Selain tubuh memerlukan gizi seimbang pada saat berpuasa juga memerlukan vitamin, yang dapat diperoleh dari beberapa makanan, terutama buah-buahan dan sayuran. Sumber vitamin alamiah tersebut mengandung zat-zat potensial yang dapat mencegah penuaan dini, serta mampu mempercepat gejala reumatik, mencegah karies gigi, diare, menyembuhkan sakit kepala, serta mencegah pertumbuhan kanker.
Oleh karena itu, vitamin harus dikonsumsi secara teratur. Vitamin yang diperoleh dari buah dapat diolah sebagai minuman yang segar, yaitu dengan cara dijadikan jus buah. Buah selain mengandung vitamin, pada umumnya juga memiliki keunggulan khusus antara lain sebagai berikut :
1. Apel
Buah apel sangat ampuh sebagai bahan detoksifikasi atau pembuang racun. Apel dapat mengurangi kesulitan buang air besar, dan gangguan pencernaan lain, mengurangi nyeri pada gejala reumatik, nyeri sendi dan gout. Bila diminum secara teratur apel juga dapat membantu mencegah peningkatan kolesterol dan menguatkan ginjal. Kandungan potasiumnya membantu memelihara kesehatan tulang.
2. Alpukat
Buah alpukat dapat berfungsi sebagai pencahar alamiah yang efektif. Dianjurkan untuk mengkonsumsi buah yang masak. Buah berdaging kuning ini mampu membantu menurunkan kadar kolesterol dengan lemak tidak jenuh yang dikandungnya.
3. Jambu Biji
Buah jambu biji membantu penyembuhan infeksi. Kadar serat pektinnya yang tinggi sanggup melancarkan pencernaan.
4. Jeruk
Segelas perasan jeruk dapat memberikan dua kali kebutuhan sehari akan vitamin C. Bermanfaat untuk meringankan flu dan kemulusan kulit Anda. Jeruk juga kaya akan asam folat yang berguna untuk mencegah pengaruh buruk sinar matahari pada kulit dan melancarkan metabolisme.
5. Mangga
Kandungan vitamin A dan C, serta seratnya yang cukup tinggi membuatnya unggul sebagai antioksidan (pencegah penyakit degeneratif, termasuk kanker). Zat eremophiline di dalamnya berfungsi melancarkan aliran darah.
6. Nanas
Kandungan gula alamiahnya sangat baik untuk memberikan energi yang tidak menggemukkan, karena diimbangi dengan kandungan seratnya yang cukup tinggi.
7. Pepaya
Pemasok Vitamin C, karoten dan serat pektin yang tinggi. Pepaya bermanfaat melancarkan pencernaan dan memudahkan buang air besar. Enzim papainnya dapat membantu menyembuhkan luka lambung.