Search This Blog

SKRIPSI PTK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK ANAK MELALUI METODE BERCERITA

(KODE : PTK-0122) : SKRIPSI PTK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK ANAK MELALUI METODE BERCERITA (PGTK)



BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian
Tarigan (1994 : 2) menyebutkan bahwa keterampilan berbahasa mencakup empat segi, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak merupakan keterampilan berbahasa awal yang dikuasai manusia dan dasar bagi keterampilan berbahasa lain. Pada awal kehidupan manusia lebih dulu belajar menyimak, kemudian berbicara, membaca, dan menulis. Penguasaan keterampilan menyimak akan berpengaruh pada keterampilan berbahasa lain.
Dalam pengembangan kemampuan berbahasa diarahkan untuk meningkatkan perkembangan keterampilan berbicara, mendengar, membaca dan menulis. Pada usia TK keterampilan anak masih terbatas untuk memahami bahasa dari pandangan orang lain. Akselerasi perkembangan bahasa anak terjadi sebagai hasil perkembangan fungsi simbolis (Hetherington dalam Moeslichatoen, 2004 : 18). Jika pengembangan simbol bahasa telah berkembang maka hal ini memungkinkan anak memperluas kemampuan memecahkan persoalan yang dihadapi dan memungkinkan anak belajar dari bahasa ucapan orang lain. Semakin banyak dan sering menyimak kosakata, pola-pola kalimat, intonasi, dan sebagainya maka semakin berkembang pula keterampilan berbicara. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan apabila para ahli menyimpulkan, menyimak merupakan dasar daripada keterampilan bahasa lainnya (Tarigan dan Tarigan, 1987 : 48).
Menyimak sebagai salah satu kegiatan berbahasa merupakan keterampilan yang cukup mendasar dalam aktivitas berkomunikasi. Dalam kehidupan, manusia selalu dituntut untuk menyimak, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Oleh sebab itu, menyimak lebih banyak daripada kegiatan berbahasa lain yaitu berbicara, membaca, dan menulis. Hal ini dibuktikan oleh Wilga W. River (Sutari, dkk 1997 : 8) kebanyakan orang dewasa menggunakan 45% waktunya untuk menyimak, 30% untuk berbicara, 16% untuk membaca, dan hanya 9% saja untuk menulis. Berdasarkan kenyataan di atas maka jelas bahwa keterampilan menyimak harus dibina dan ditingkatkan karena sangat penting di lingkungan pendidikan.
Keterampilan menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi. Untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta makna komunikasi yang hendak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan, 1994 : 28).
Berdasarkan hasil pengamatan awal di Kelompok Bermain X, ditemukan permasalahan dalam perkembangan bahasa yaitu masih rendahnya kemampuan dalam menyimak anak. Anak tidak memperhatikan dan mendengarkan guru saat memberikan materi pembelajaran sehingga proses pembelajaran tidak berjalan optimal. Pada saat guru menjelaskan materi pembelajaran, beberapa anak ada yang bermain mandi bola, mengobrol dengan temannya atau tidak memperhatikan ibu guru dengan memainkan tangan atau kakinya. Selain itu kegiatan yang dilakukan lebih kepada pemberian tugas seperti mewarnai, menempel dan sebagainya, sementara latihan untuk menyimak tidak dikembangkan. Setelah melakukan refleksi awal dengan guru kelas, disepakati sebagai solusi untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak di Kelompok Bermain X adalah menggunakan metode bercerita.
Metode merupakan bagian dari strategi kegiatan. Metode di pilih berdasarkan strategi kegiatan yang sudah dipilih dan ditetapkan. Metode merupakan cara, yang dalam bekerjanya merupakan alat untuk mencapai tujuan kegiatan. Metode bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak TK dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan (Moeslichatoen, 1999 : 157). Apabila isi cerita dikaitkan dengan dunia kehidupan anak, mereka akan mendengarkannya dengan penuh perhatian dan dapat menangkap isi cerita. Melalui cerita pun anak memperoleh manfaat antara lain : mengasah daya imajinasi, mengembangkan kemampuan berbahasa, mengembangkan aspek sosial, mengembangkan aspek moral, mengembangkan aspek emosi, menumbuhkan semangat berprestasi dan melatih konsentrasi anak.
Utami (2011) dalam penelitiannya mengatakan bahwa melalui metode bercerita keterampilan menyimak anak meningkat. Anak terlihat lebih aktif, senang, tertarik, dan antusias dengan pembelajaran yang dilaksanakan, sehingga anak dapat memahami materi yang diberikan dan tugas yang diberikan oleh guru dapat diselesaikan dengan baik.
Berdasarkan pentingnya hal diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian tersebut menunjukkan upaya meningkatkan keterampilan menyimak anak strategis untuk dilaksanakan. Oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai "MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCERITA".

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti mengungkapkan permasalahan yang muncul untuk dikaji antara lain : 
1. Bagaimanakah keterampilan menyimak anak sebelum diterapkan metode bercerita di Kelompok Bermain X ?
2. Bagaimanakah implementasi penggunaan metode bercerita untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak di Kelompok Bermain X ?
3. Bagaimanakah keterampilan menyimak anak setelah diterapkan metode bercerita di Kelompok Bermain X ?

C. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah : 
1. Untuk memperoleh gambaran tentang keterampilan menyimak anak sebelum diberi tindakan berupa penggunaan metode bercerita di Kelompok Bermain X.
2. Untuk memperoleh gambaran tentang penggunaan metode bercerita dalam meningkatkan keterampilan menyimak anak di Kelompok Bermain X.
3. Untuk memperoleh gambaran tentang keterampilan menyimak anak setelah diberi tindakan berupa penggunaan metode bercerita di Kelompok Bermain X.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi semua orang yang berkepentingan, penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut : 
1. Manfaat Teoritis
Bagi bidang keilmuan Pendidikan Anak Usia Dini dapat memberikan sumbangan ilmiah untuk meningkatkan perkembangan keterampilan menyimak anak melalui metode bercerita.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru, diharapkan dapat menambahkan wawasan serta memberikan pengetahuan dalam upaya meningkatkan keterampilan menyimak anak melalui metode bercerita.
b. Bagi anak, diharapkan dapat membantu meningkatkan keterampilan menyimak sehingga dapat memberikan pengalaman dalam pergaulan di sekolah, keluarga maupun masyarakat.
c. Bagi peneliti, diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pengembangan keterampilan menyimak anak usia dini, yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan motivasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »