Search This Blog

TESIS ANALISIS PENGARUH FAKTOR MOTIVASI, PERSEPSI, PEMBELAJARAN, DAN KEPRIBADIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP DI KALANGAN MAHASISWA

(KODE : PASCSARJ-0055) : TESIS ANALISIS PENGARUH FAKTOR MOTIVASI, PERSEPSI, PEMBELAJARAN, DAN KEPRIBADIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP DI KALANGAN MAHASISWA (PRODI : ILMU MANAJEMEN)

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Era globalisasi ini ditandai dengan revolusi komunikasi, dan informasi; hal ini disebabkan karena pesatnya gagasan dan pikiran serta transaksi bisnis menjadi semakin cepat, tepat, praktis dan berkualitas. Dengan adanya perubahan-perubahan ekonomi akan dituntut kesiapan untuk penyesuaian kebutuhan yang berubah, sejalan dengan perkembangan jaman.
Kebutuhan manusia adalah suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan dasar yang dirasakan atau disadari. Suatu kebutuhan menjadi suatu dorongan bila kebutuhan itu muncul hingga mencapai taraf intensitas yang cukup. Motif (dorongan) adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat dan mendesak untuk mengarahkan seseorang agar mencari pemuasan terhadap kebutuhan hidup.
Pada dasarnya kebutuhan manusia itu bertingkat-tingkat, terdiri dari tingkatan paling dasar (primary needs) atau kebutuhan primer seperti orang membutuhkan sandang (pakaian), pangan (makanan), dan papan (tempat tinggal). Jika kebutuhan primer sudah tercapai maka muncullah di dalam pikiran manusia untuk memenuhi secondary needs (kebutuhan sekunder) seperti perhiasan, mobil, mesin cuci, laptop dan sebagainya.
Saat ini penggunaan laptop di kalangan anak muda yang didominasi oleh mahasiswa semakin meluas, bahkan sudah menjadi suatu kebutuhan personal. Hal ini disebabkan manfaat yang diperoleh dari penggunaan laptop tersebut antara lain dapat membantu penyelesaian tugas-tugas belajar mereka.
Dilihat dari perilaku pembelian laptop di kalangan mahasiswa sangat beraneka ragam motifnya dan sulit diamati yang terdiri dari faktor motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian mahasiswa tersebut. Beberapa pakar perilaku konsumen membedakan antara motif rasional dan motif emosional. Istilah rasionalitas dalam pengertian ekonomi tradisional, menganggap bahwa para konsumen berperilaku rasional jika konsumen secara teliti mempertimbangkan semua alternatif dan memilih alternatif yang memberikan kegunaan yang terbesar kepadanya. Sedangkan motif emosional mengandung arti bahwa pemilihan sasarannya menurut kriteria pribadi atau subjektif.
Proses keputusan yang diambil atau dilaksanakan oleh individual lebih banyak melibatkan lingkungan sosial dan psikologikal yang terdiri dari faktor motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian dari pada bidang fisikal. Sehingga perilaku konsumen akan dipengaruhi oleh lingkungan yang terus menerus berubah.
Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas X merupakan salah satu diantara banyaknya mahasiswa yang menggunakan laptop. Alasannya membeli laptop supaya dapat mengerjakan tugasnya kapan saja. Selain itu juga laptop sangat membantu pada saat pengisian KRS (Kartu Rencana Studi) secara online, dimana mahasiswa tidak perlu untuk ke ruang administrasi jurusan karena dapat diakses disekitar kampus.
Sedangkan pihak Fakultas Teknik X tidak mengharuskan mahasiswa untuk menggunakan laptop tetapi karena banyaknya tugas dari dosen membuat mahasiswa tersebut harus membeli laptop, bahkan mahasiswa yang baru semester pertama sudah menggunakan laptop karena apabila tidak menggunakan laptop akan terkendala dalam kegiatan akademis mahasiswa itu sendiri. Begitu juga hal nya mahasiswa semester akhir lebih banyak menggunakan laptop untuk menulis skripsi.
Kemudian prinsip praktis dan efektif serta gengsi tersendiri yang bisa diperoleh dari laptop ini mendorong mahasiswa Fakultas Teknik X untuk membeli laptop yang harganya semakin terjangkau dari waktu ke waktu, dan sifatnya yang lebih fleksibel dan fashionable serta adakalanya mahasiswa membeli laptop karena mengikuti temannya supaya tidak dianggap kurang pergaulan (kuper) dan tidak gagap teknologi (gaptek).
Pengguna laptop pada kalangan mahasiswa Fakultas Teknik X ini biasanya memiliki keterbatasan pada masalah dana, tetapi mahasiswa tersebut mempunyai keinginan terhadap laptop yang benar-benar memiliki kemampuan kerja yang tinggi. Hal ini karena mahasiswa sifatnya dinamis, bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya, didalam dan diluar ruangan, dan sangat intensif dalam hal penggunaan laptop. Umumnya, digunakan sebagai penunjang kegiatan akademis dan memiliki media hiburan. Model laptop yang digemari umumnya adalah yang ringan, tidak mahal, dan memiliki media penyimpanan yang praktis seperti tas berbentuk ransel/backpack. Model atau bentuk dan warna sering menjadi pertimbangan bagi mahasiswa Fakultas Teknik X, terutama bagi mahasiswa yang memiliki minat atau hobi berhubungan dengan komputer atau teknologi informasi.
Semua hal ini tergantung dari persepsi mahasiswa tersebut dalam pengolahan informasi yang diterima pancaindera. Ada kalanya untuk melakukan keputusan pembelian, mahasiswa membutuhkan waktu yang lama untuk pencarian informasi dari berbagai sumber, supaya dapat mengurangi perasaan ketidak puasan pasca pembelian dan ada juga sebagian mahasiswa lainnya tidak membutuhkan waktu yang lama dalam pencarian informasi tentang produk laptop.
Kemudian pembelajaran dapat muncul melalui pencerminan pengalaman penggunaan produk. Maksudnya konsumen mendapatkan suatu pengetahuan secara tidak langsung melalui pengamatan terhadap orang lain yang telah menggunakan produk tersebut. Banyak pembelajaran muncul ketika konsumen menerjemahkan informasi yang berkaitan dengan produk dari media massa (periklanan, papan reklame, bill board, majalah, koran) atau dari sumber personal (teman dan keluarga). Dalam hal ini pembelajaran mahasiswa Fakultas Teknik X membeli laptop sering terbentuk dari pengalaman dirinya sendiri atau dari pengalaman teman atau keluarganya setelah membeli produk tersebut sehingga dapat mempengaruhi perilaku pembeliannya.
Manfaat produk laptop akan berdampak kurang baik bagi mahasiswa Fakultas Teknik X apabila produk laptop tersebut digunakan tidak sesuai dengan petunjuk pemakaian yang telah ditentukan sehingga mengakibatkan kerusakan lebih cepat dan menimbulkan kekecewaan yang mendalam bagi pemakainya baik itu secara fungsional maupun psikososial.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Sejauh mana faktor motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian berpengaruh terhadap keputusan pembelian laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas X?
2. Sejauh mana manfaat produk yang terdiri dari manfaat fungsional dan psikososial berpengaruh terhadap keputusan pembelian laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas X?

1.3 Tujuan Penelitian
Sejalan dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian terhadap keputusan pembelian laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas X.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh manfaat produk yang terdiri dari manfaat fungsional dan psikososial terhadap keputusan pembelian laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas X.

1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :
1. Bagi pihak pemasar produk laptop dapat menentukan kebijakan dan pengembangan strategi pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan pasar khususnya perilaku membeli laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas X.
2. Bagi Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas X, sebagai bahan kajian ilmu dan menambah referensi dalam dunia ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan manajemen pemasaran umumnya dan khususnya tentang perilaku konsumen dalam kaitannya dengan faktor motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian mahasiswa dalam keputusan pembelian laptop.
3. Bagi peneliti dapat menambah pemahaman mengenai hal-hal yang berhubungan dengan teori perilaku konsumen, manfaat produk serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dan penerapannya di lapangan.
4. Peneliti berharap agar hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan berarti bagi penelitian-penelitian selanjutnya demi mengembangkan ilmu pengetahuan baik secara umum maupun khusus terhadap ilmu pengetahuan yang dijadikan dasar penelitian ini.

1.5 Kerangka Berpikir
Setiap lembaga atau perusahaan yang bergerak dalam bidang apapun baik itu bidang jasa maupun barang memiliki tujuan pemasaran agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Oleh karena itu para pemasar hendaknya mengetahui siapa pembeli, apa yang dibeli, mengapa mereka membeli, siapa yang terlibat, bagaimana mereka membeli, kapan mereka membeli serta dimana mereka membeli. Apakah pemasar dapat memahami ketujuh variabel tersebut, maka pemasar akan lebih mudah dalam melaksanakan kegiatan pemasaran.
Pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen sangat penting khususnya faktor motivasi, pesepsi, pembelajaran, dan kepribadian bagi mahasiswa Fakultas Teknik X, karena berhasil tidaknya pemasaran produk tergantung pada respon konsumen terhadap produk tersebut. Memahami tingkat keterlibatan konsumen terhadap produk berarti juga berusaha mengidentifikasikan hal-hal yang menyebabkan seseorang merasa terlibat atau tidak dalam pembelian.
Schiffman dan Kanuk (2000) menyatakan bahwa motivasi adalah "driving force within individuals that impels them to action. This driving force is produced by state of tension, which exists as the result of an unfulfilled need". Dapat diartikan bahwa motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Kebutuhan sendiri muncul karena konsumen merasakan ketidaknyamanan (state of tension) antara yang seharusnya dirasakan dan yang sesungguhnya dirasakan. Kebutuhan yang dirasakan tersebut mendorong seseorang untuk melakukan tindakan memenuhi kebutuhan tersebut.
Schifman dan Kanuk (2007) menyatakan bahwa persepsi adalah "sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur, dan menafsirkan stimuli ke dalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia.
Solomon (2003) menyatakan bahwa pembelajaran adalah "a relatively permanent change in behavior that is caused by experience ". Dapat diartikan bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen yang diakibatkan oleh pengalaman.
Schiffman dan Kanuk (2000) menyatakan bahwa kepribadian adalah "those inner psychological characteristics that both determine and reflect how a person responds to his or her environment". Dapat diartikan bahwa kepribadian berkaitan dengan adanya perbedaan karakteristik yang paling dalam pada diri (inner psychological characteristics) manusia, perbedaan karakteristik tersebut menggambarkan ciri unik dari masing-masing individu.
Kotler (2001) menyatakan bahwa, perilaku konsumen sebagai perilaku konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal. Sedangkan Mowen (2002) menyatakan bahwa, perilaku konsumen sebagai studi tentang unit pembelian dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan penempatan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide.
Solomon (2003) menyatakan bahwa "consumer behavior is the process involved when individuals or groups select, purchase, use, and dispose of goods, services, ideas, or experiences to satisfy their needs and disires". Dapat diartikan bahwa perilaku konsumen adalah merupakan suatu proses yang melibatkan seseorang ataupun suatu kelompok untuk memilih, membeli, menggunakan, dan memanfaatkan barang-barang, pelayanan, ide, ataupun pengalaman untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Sumarwan (2004), menyatakan bahwa manfaat produk ada dua jenis yaitu manfaat fungsional (functional consequences) dan manfaat psikososial (psychosocial consequences). Manfaat fungsional adalah manfaat yang dirasakan konsumen secara fisiologis. Sedangkan manfaat psikososial adalah aspek psikologis (perasaan, emosi, dan mood) dan aspek sosial (persepsi konsumen terhadap bagaimana pandangan orang lain terhadap dirinya) yang dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi suatu produk.
Begitu juga dengan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas X dalam perilaku pembelian laptop akan beragam motifnya dilihat dari faktor motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian dari mahasiswa tersebut, sehingga perilaku membelinya juga berbeda.

1.6 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dihipotesiskan penelitian ini sebagai berikut :
1. Faktor-faktor yang terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian berpengaruh terhadap keputusan pembelian laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas X.
2. Manfaat produk yang terdiri dari manfaat fungsional dan psikososial berpengaruh terhadap keputusan pembelian laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas X.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »