Search This Blog

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK USIA TK

(KODE : PG-PAUD-0003) : SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK USIA TK




BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Usia prasekolah merupakan masa terbentuknya kepribadian dasar individu. Masa prasekolah juga merupakan masa yang penuh dengan kejadian-kejadian penting dan unik (highly eventful and unique period of life) yang meletakkan dasar bagi kehidupan seseorang di masa dewasa (Santrock &Yussen dalam Solehuddin, 2000). Salah satu hal terpenting yang harus dikembangkan dalam diri seorang anak adalah kemampuan berbahasanya. Menurut Hurlock (1990) kemampuan berkomunikasi anak prasekolah masih dalam taraf rendah, mereka masih harus menguasai beragam kosakata agar dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain.
Bahasa Merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain, melalui semua cara dalam berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan diungkapkan dalam bentuk lambang ataupun simbol (Yusuf, 2005). Bahasa merupakan hal terpenting dalam kehidupan anak, dengan bahasa anak dapat mengembangkan keterampilan sosialnya, melalui bahasa anak dapat dapat berinteraksi dengan orang lain dan menemukan banyak hal baru dalam lingkungannya tersebut.
Kemampuan berbahasa merupakan aspek penting yang harus dikuasai oleh seorang anak, akan tetapi terkadang tidak semua anak dapat menguasai kemampuan ini dengan baik. Terkadang ketidakmampuan anak untuk berkomunikasi dengan baik dikarenakan oleh keterbatasan mereka untuk menangkap pembicaraan anak lain dengan baik ataupun sebaliknya, hal ini tentunya akan menghambat perkembangan anak bahasa anak (Syaodih, 2005).
Kemampuan bahasa secara alamiah dipelajari dan diperoleh oleh anak agar mereka dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Menurut bromley dalam Dhieni (2006) ada empat macam bentuk bahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keterampilan menyimak dan berbicara termasuk ke dalam kegiatan bahasa lisan, sedangkan membaca dan menulis merupakan kegiatan bahasa tulisan. Keempat hal tersebut merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan, sehingga perlu dikembangkan secara optimal.
Pada usia pra sekolah kemampuan berbahasa yang paling umum dan efektif untuk dikembangkan adalah kemampuan berbicara, hal ini sesuai dengan karakteristik perkembangan anak pada usia tersebut diataranya anak mampu berbicara dengan baik, berkomunikasi secara lisan, mampu melaksanakan perintah lisan, mendengarkan dan menceritakan kembali cerita sederhana, menyusun kalimat, dan mengenal tulisan atau simbol sederhana.
Pada saat ini ternyata masih banyak anak usia Taman Kanak-kanak yang mempunyai hambatan dalam berbicara. Penguasaan kosakata mereka masih sangat terbatas dan kadang pengucapannya tidak dimengerti oleh orang lain. Hal ini berakibat sulitnya mereka menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, bahkan lingkungannya cenderung menolak mereka karena lingkungannya tersebut tidak mengerti dengan apa yang mereka ucapkan. Banyak anak yang merasa kesulitan ketika ingin mengungkapkan perasaan ataupun keinginannya akibat keterbatasan yang mereka miliki. Terkadang orang tua tidak mengerti maksud dari ucapan anak karena masih terbatasnya kosakata yang anak miliki. Banyak anak yang merasa kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain bahkan kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Terkadang Guru maupun orang tua saat ini lebih menekankan pada kemampuan menulis dan membaca, sedangkan kemampuan berbicara anak masih dikesampingkan dan dianggap kurang begitu penting. Padahal hal tersebut juga penting karena dengan berbicara anak dapat mengungkapakan gagasan, ide, serta berkomunikasi dengan orang lain. Berbicara bukan hanya sekedar mampu mengucapkan kata-kata ataupun bunyi, tetapi merupakan suatu alat untuk dapat mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan atau mengkomunikasikan pikiran, ide maupun perasaan. Oleh karena itu peranan berbicara tentunya sangat penting bagi kehidupan seorang anak
Dalam pembelajaran biasanya orang tua ataupun guru lebih menekankan pada pengembangan kemampuan-kemampuan yang lebih bersifat akademis saja daripada mengembangkan keterampilan berbicara anak. Orang tua ataupun guru menganggap bahwa berbicara merupakan hal yang biasa digunakan sehari-hari dalam berkomunikasi sehingga hal tersebut tidak perlu lagi diajarkan. Padahal hal ini sangatlah penting, karena dengan mengembangkan keterampilan berbicara, berarti juga mengembangkan kemampuan berbahasa anak, dan kemampuan berbahasa sangat penting bagi pengembangan pribadi anak di masa yang akan datang.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kurangnya keterampilan berbicara pada anak khususnya anak usia Taman Kanak-kanak, diantaranya adalah kurangnya stimulasi dari orang tua ataupun guru dalam mengembangkan keterampilan berbicara anak. Ketidakpedulian ataupun ketidaktahuan orang tua ataupun guru akan pentingnya mengembangkan kemapuan berbicara anak, sehingga cenderung mengabaikannya. Kurangnya motivasi dari orang tua atau guru maupun dari anak itu sendiri untuk mempelajari kata-kata baru. Kurang tepatnya stimulsai kepada anak, dan keterbatasan media khususnya media yang dapat membantu meningkatkan keterampilan berbicara anak. dalam hal ini penulis membatasi masalahnya yaitu mengenai keterbatasan media dalam meningkatkan keterampilan berbicara anak. Media yang digunakan adalah media VCD pembelajaran yang berjudul "Keajaiban mata, hidung dan lidah kita".
Pada umumnya di sekolah-sekolah (Taman Kanak-kanak), upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan keterampilan berbicara anak biasanya hanya berupa kegiatan tanya jawab, bercakap-cakap, ataupun bercerita. Tetapi apabila kegiatan ini terlalu sering dilakukan akan mengakibatkan rasa bosan pada anak, sehingga pembelajaran menjadi kurang efektif. Upaya untuk meningkatkan keterampilan berbicara anak di Taman kanak-kanak selain dengan menggunakan metode-metode tersebut, juga perlu ditunjang dengan menciptakan situasi yang menyenangkan bagi anak yang dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kemampuan berbicaranya.
Dalam suatu pembelajaran agar hasil pembelajarannya menjadi lebih bermakna, maka digunakan media khususnya media yang dapat meningkatakan kemampuan berbahasa anak. Penggunaan media pembelajaran dapat memperjelas pesan yang ingin disampaikan kepada anak, dapat membantu anak untuk meningkatkan motivasinya dalam belajar, serta membuat pembelajaran lebih bervariasi dan diharapkan agar pembelajaran yang dilakukan anak lebih bermakna (Ermayani, 2009).
Biasanya dalam mengembangkan bahasa khususnya keterampilan berbicara anak para guru menggunakan media bempa buku cerita, gambar-gambar, boneka dsb. Namun, karena seringnya menggunakan media tersebut terkadang anak menjadi bosan dan jenuh ketika guru sedang menjelaskan atau bercerita tentang sesuatu. Terkadang guru kurang jeli dalam menangkap kebutuhan siswa dalam belajar. Guru hanya memikirkan agar pembelajaran dapat disampaikan kepada anak tanpa melihat apakah pembelajaran yang dilakukan dapat diterima dengan baik oleh anak. Beberapa guru juga terkadang malas dalam menciptakan cara-cara bam ataupun media-media yang dapat digunakan dalam menyampaikan materi. Oleh karena itu perlu suatu media yang dapat membuat anak tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Media tersebut hamslah menarik, tidak membuat anak bosan, dan juga mengandung nilai-nilai edukatif khususnya dalam mengembangkan keterampilan berbicara anak.
Salah satu media yang dapat digunakan dalam meningkatkan keterampilan berbicara anak adalah VCD pembelajaran. VCD pembelajaran mempakan salah satu media audio visual, dalam media ini terdapat gambar-gambar dan efek suara yang dapat mendukung pengampaian pesan kepada anak. Video pembelajaran berisi suatu tayangan dalam bentuk Video yang di dalamnya terdapat gambar-gambar sehingga anak dapat melihat dan mendengarkan tayangan tersebut secara langsung.
Namun, karena keterbatasan sarana dan prasarana disekolah, media ini masih jarang di gunakan di sekolah-sekolah (Taman Kanak-kanak), dan dengan berbagai alasan sekolah-sekolah biasanya tidak menggunakan media ini dalam pembelajaran. Padahal penggunaan media sangat menarik bagi anak, karena pada dasarnya anak menyukai gambar-gambar apalagi yang bentuknya audio visual, selain menarik media ini juga mengandung nilai-nilai edukatif sehingga penggunaan media ini diharapkan dapat efektif dalam mengembangkan keterampilan berbicara anak.
Penggunaan VCD pembelajaran dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk meningkatkan keterampilan berbicaranya. Anak senang melihat gambar-gambar, VCD pembelajaran merupakan salah satu media yang menyajikan pesan audio visual. Dengan gambar yang menarik dan lucu perhatian anak akan langsung tertuju kesana, sehingga akan menimbulkan suasana yang menyenangkan bagi anak. Gambar dan suara yang muncul membuat anak tidak cepat bosan, sehingga mendorong ia untuk mengetahui lebih jauh sekaligus merangsang minat mereka untuk belajar (Ermayani, 2009).
Dengan menggunakan VCD pembelajaran sebagai salah satu media untuk menyampain pesan kepada anak, akan mempermudah menyampaikan mated kepada anak karena proses pembelajaran tidak membosankan. Eliyawati (2005) mengatakan bahwa salah satu fungsi media adalah untuk memgkongkritkan konsep-konsep yang abstrak pada anak. Maka dengan digunakannya VCD pembelajaran informasi-informasi yang anak dapatkan akan diperjelas melalui gambar-gambar, dan informasi-informasi tersebutlah yang akan mengembangkan keterampilan berbicara anak. sebagaiman penelitian yang telah dilakukan oleh Juwita (2009) telah membuktikan bahwa media VCD lebih unggul daripada media gambar berwarna dalam meningkatkan keterampilan menyimak anak TK. Begitu pula penelitian yang dilakukan oleh Hermana (2007) yang membuktikan bahwa penggunaan media VCD memberikan pengaruh yang besar dibandingkan dengan penggunaan media slide presentation terhadap hasil belajar anak.
Penulis melakukan penelitian di kelompok A TK X dikarenakan keterampilan berbicara anak kelompok A di TK tersebut masih harus ditingkatkan. Berdasarkan observasi pendahuluan, pembelajarannya sebagian besar masih bersifat konvensional dan media yang digunakannya pun masih kurang bervariatif. Berdasarkan penelitian sebelumnya dan asumsi bahwa Video pembelajaran berpengaruh terhadap keterampilan berbicara anak, maka penulis memilih fokus penelitiannya pada "Pengaruh Penggunaan Media VCD Pembelajaran Terhadap Peningkatan Keterampilan Berbicara Anak Usia Taman Kanak-kanak".

B. Rumusan Masalah
Dengan asumsi bahwa penggunaan media VCD pembelajaran pada anak TK dapat mempengaruhi keterampilan berbicara anak, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana keterampilan berbicara anak kelompok A TK X pada kelas eksperimen dan kontrol sebelum digunakan media VCD pembelajaran?
2. Bagaimana keterampilan berbicara anak kelompok A TK X pada kelas eksperimen dan kontrol setelah digunakan media VCD pembelajaran?
3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan berbicara anak kelompok A TK X pada kelas eksperimen dan kontrol sebelum dan sesudah menggunakan media VCD pembelajaran?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui efektifitas penggunan media VCD pembelajaran terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak di kelompok A TK X.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mendapatkan informasi tentang keterampilan berbicara anak kelompok A TK X pada kelompok eksperimen dan kontrol sebelum digunakan media VCD pembelajaran.
b. Untuk mendapatkan informasi tentang keterampilan berbicara anak kelompok A TK X pada kelompok eksperimen dan kontrol setelah digunakan media VCD pembelajaran.
c. Untuk mendapatkan informasi apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan berbicara anak kelompok A TK X pada kelompok eksperimen dan kontrol sebelum dan setelah menggunakan media VCD pembelajaran.

D. Asumsi
Penelitian ini didasarkan pada asumsi bahwa :
1. Ada empat macam bentuk bahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Berbicara merupakan satu dari keempat komponen keterampilan berbahasa yang sangat penting bagi manusia sebagai alat penyalur gagasan, pendapat, bentuk, ekpresi seseorang yang digunakan untuk berinteraksi dengan individu lain melalui sebuah ujaran (speech), Bromley dalam Dhieni (2005 : 1. 15).
2. Dengan menggunakan media pendidikan dalam pembelajaran, memungkinkan anak untuk berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya, membangkitkan motivasi belajar anak, menyajikan pesan atau informasi belajar, dan dapat mengkonkritkan konsep-konsep yang abstrak pada anak (Eliyawati, 2005).
3. Dengan gambar yang menarik dan lucu perhatian anak akan langsung tertuju kesana, sehingga akan menimbulkan suasana yang menyenangkan bagi anak. Gambar dan suara yang muncul membuat anak tidak cepat bosan, sehingga mendorong ia untuk mengetahui lebih jauh sekaligus merangsang minat mereka untuk belajar (Ermayani, 2009).
4. Media VCD sebagai media pendidikan atau pembelajaran, dapat menyajikan informasi dalam bentuk yang menyenangkan, menarik dan mudah dimengerti. Hal ini dikarenakan kemampuan VCD dalam melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri (Juwita, 2009 : 49)

E. Definisi Operasional Variabel
1. Keterampilan berbicara
Keterapilan berbicara merupakan suatu keterampilan yang dimiliki oleh seorang individu dalam mengucapkan kata atau bunyi, serta mengekspresikan ide, gagasan dan perasaannya kepada orang lain.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hurlock (1990 : 185) tentang tugas utama dalam belajar berbicara, dalam hal ini diharapkan anak mampu mengembangkan kosakata, belajar mengucapkan kata, dan membentuk kalimat.
Selain itu, anak juga diharapkan dapat berkomunikasi secara lisan dengan lafal yang benar, mendengarkan dan membedakan bunyi suara, bunyi bahasa, dan mengucapkannya dengan lafal yang benar, serta mampu mendengarkan dan memahami kata dan kalimat sederhana serta mengkomunikasikannya.
2. VCD pembelajaran
VCD pembelajaran merupakan seuatu media yang berbentuk audio visual didalamnya terdapat suatu tanyangan yang dapat dilihat dan didengarkan langsung oleh anak. Guru memperlihatkan tayangan dalam VCD tersebut kepada anak, dan menceritakan gambar-gambar yang terdapat dalam tayangan VCD tersebut. Anak mencoba menceritakan kembali apa yang ia lihat dan ketahui setelah melihat tayangan tersebut.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »