Search This Blog

SKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DALAM MEMPERSIAPKAN ANAK KE JENJANG SEKOLAH FORMAL

(KODE PEND-AIS-0044) : SKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DALAM MEMPERSIAPKAN ANAK KE JENJANG SEKOLAH FORMAL




BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal dalam kehidupan manusia. Karena pada hakikatnya, pendidikan merupakan usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri, yaitu untuk membudayakan manusia.
Meskipun pendidikan merupakan suatu gejala yang umum dalam setiap kehidupan masyarakat, namun perbedaan filsafat dan pandangan hidup yang dianut oleh masing-masing bangsa atau masyarakat dan bahkan individu menyebabkan perbedaan penyelenggaraan kegiatan pendidikan tersebut. Dengan demikian selain bersifat universal pendidikan juga bersifat nasional. Sifat nasionalnya akan mewarnai penyelenggaraan pendidikan itu.
Life long education, kalimat yang sering kita kenal sejak dulu sampai sekarang, yang artinya "Pendidikan sepanjang hayat", dalam ajaran agamapun juga disebutkan “Tuntutlah ilmu mulai dari ayunan sampai ke liang lahat". Semua itu menjelaskan bahwa pendidikan telah menjadi kebutuhan pokok bagi manusia.
Pentingnya pendidikan tidak hanya untuk disuarakan dan disiarkan melalui kalimat dan jargon, namun perlu langkah nyata dalam kehidupan. Kita realisasi keberadaan anasir-anasir pendukung terhadap tercapainya suatu tuntutan terhadap pentingnya pendidikan. Kebijakan-kebijakan dalam sistem pendidikan harus memenuhi unsur aktualisasi dan berdaya guna. Konsep pendidikan sepanjang hayat menjadi panduan dalam meninggikan harkat dan martabat manusia. Anak-anak bangsa ini tidak boleh tertinggal dengan bangsa lainnya di dunia. Oleh karena itu, pendidikan sejak dini harus ditanamkan kepada mereka.
Salah satu kebijakan pemerintah di sektor pendidikan yang mendukung pendidikan sepanjang hayat adalah diakuinya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). PAUD adalah pendidikan yang cukup penting dan bahkan menjadi landasan kuat untuk mewujudkan generasi yang cerdas dan kuat. PAUD merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Karena pada waktu manusia lahir, kelengkapan organisasi otak yang memuat 100-200 milyar sel otak siap dikembangkan serta diaktualisasikan untuk mencapai tingkat perkembangan potensi tertinggi. Periode sensitif perkembangan otak manusia terjadi pada interval umur 3-10 bulan. Para ahli menemukan bahwa perkembangan otak manusia mencapai kapasitas 50% pada masa anak usia dini. Para ahli menyebut usia dini sebagai usia emas atau golden age. Anak-anak Indonesia tidak hanya mengenal pendidikan saat masuk Sekolah Dasar, tetapi telah lebih dulu dibina di PAUD. Sebagaimana tertulis pada UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 28 yang menjelaskan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan melalui 3 jalur yaitu: Pertama, jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA) atau bentuk lain yang sederajat; Kedua, jalur pendidikan non formal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat dan ketiga, jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan
PAUD berfungsi membina, menumbuhkan dan mengembangkan seluruh potensi anak usia dini secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya. Agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Nasional yang berbunyi:
"Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab ".
Salah satu jalur terselenggaranya PAUD adalah jalur pendidikan non formal. PAUD jalur non formal adalah pendidikan yang melaksanakan program pembelajaran secara fleksibel sebagai upaya pembinaan dan pengembangan anak sejak lahir sampai berusia 6 tahun yang dilaksanakan melalui Taman Penitipan Anak, Kelompok Bermain dan bentuk lain yang sederajat.
Penyelenggaraan PAUD non formal memiliki manfaat yang tidak sedikit, salah satunya adalah memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani serta mengembangkan bakat-bakatnya secara optimal. Selain itu juga memberikan bimbingan yang seksama agar anak-anak memiliki sifat-sifat, nilai-nilai dan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. oleh karena itu usaha untuk mendorong bentuk PAUD non formal terus menerus jadi perhatian kita semua khususnya pemerintah.
Karena sampai sekarang ini, rancangan peraturan pemerintah tentang PAUD yang mengatur pendidikan usia dini, ternyata belum terlaksana dengan baik. Salah satu indikator yang menentukan tinggi rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia, adalah Human Development Index (HDI). Berdasarkan HDI kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia masih tergolong rendah, di mana pada tahun 2005 Indonesia berada pada urutan ke-109 dari 174 negara sebagai responden. Sedangkan negara ASEAN lainnya seperti Singapura berada pada peringkat 22, Brunei Darussalam peringkat 25, Malaysia peringkat 56, Thailand peringkat 67 dan Filipina peringkat 77.
Berdasarkan kenyataan tersebut perlu adanya upaya-upaya cerdas dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, yang dapat dimulai sejak usia dini, karena usia dini merupakan periode awal dari perkembangan setiap individu, dengan demikian pendidikan yang diterimanya merupakan pendidikan awal yang akan mendasari pendidikan selanjutnya.
Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas SDM bagi anak usia dini adalah dengan menawarkan program-program di luar program yang umumnya dijalankan, khususnya pada Kelompok Bermain (KB), dengan cara yang tepat dan sesuai dengan perkembangan anak. Paling utama dengan cara bermain baik melalui nyanyian, drama maupun rekreasi. Tidak ada paksaan untuk mengikuti salah satu kegiatan.
Namun, faktor ekonomi adalah salah satu yang menjadi penyebab terhambatnya pendidikan. Pendidikan yang murah merupakan salah satu cara agar pendidikan usia dini dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Berdasarkan pemikiran dan pernyataan tersebut di atas, penulis memandang bahwa program PAUD merupakan hal penting dalam mempersiapkan anak ke jenjang Sekolah formal. Berangkat dari pemikiran inilah penulis ingin mengetahui lebih jauh tentang "Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam Mempersiapkan Anak ke Jenjang Sekolah Formal (Di Play Group X)". Karena Play Group tersebut adalah salah satu Play Group Islam yang unggul di antara Play Group lain yang ada di kota X.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka kami rumuskan masalah yang akan menjadi fokus penelitian pada penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana program PAUD di Play Group X dalam mempersiapkan anak ke jenjang Sekolah Formal?
2. Bagaimana upaya mempersiapkan anak ke jenjang Sekolah Formal di Play Group X?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui Bagaimana program PAUD di Play Group X dalam mempersiapkan anak ke jenjang Sekolah Formal.
2. Untuk mengetahui bagaimana upaya mempersiapkan anak ke jenjang Sekolah Formal di Play Group X.

D. Kegunaan Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas maka manfaat yang diharapkan yaitu sebagai berikut:
1. Dengan penelitian ini, akan menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti khususnya yang berkenaan dengan masalah pendidikan.
2. Salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam.
3. Sebagai langkah terapan dari ilmu yang peneliti dapatkan dari bangku kuliah, sehingga dapat menjadi masukan dalam menyelesaikan skripsi.

E. Definisi Operasional
Untuk memudahkan pemahaman terhadap topik judul penelitian ini, penulis menegaskan per istilah yaitu:
Program : Adalah rancangan yang akan dilaksanakan.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) : Adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut.
Mempersiapkan : Adalah menyediakan, mengatur (membereskan) segala sesuatu (untuk), menyelesaikan, mengerjakan hingga selesai, mengadakan sesuatu untuk membentuk (mengurus dan sebagainya), mengusahakan supaya bersiap, memberi perintah seperti bersiap sedia.
Anak : Adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.
Jenjang : Adalah tahap dalam pendidikan yang berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan para peserta didik, keluasan bahan pengajaran dan tujuan pendidikan yang dicantumkan dalam kurikulum.
Sekolah : Adalah lembaga untuk belajar dan memberi pelajaran, waktu atau pertemuan ketika murid-murid diberi pelajaran.
Formal : Adalah formil, resmi, sah, secara teratur, dengan sungguh-sungguh, sesuai dengan adat kebiasaan. Yang dimaksud Sekolah Formal di sini adalah lembaga yang digunakan untuk proses belajar mengajar bagi anak usia Taman Kanak-kanak atau Raudlotul Athfal (RA) dan yang lain yang sederajat.
Jadi yang dimaksud dengan judul di atas adalah rancangan kegiatan PAUD dalam mempersiapkan anak ke jenjang pendidikan sekolah formal, yang pada penelitian ini lebih menitikberatkan pada Taman Kanak-kanak (TK) atau Raudlatul Athfal (RA) dan yang lain yang sederajat.

F. Metode Penelitian
Metode adalah merupakan salah satu faktor yang terpenting dan sangat menentukan dalam penelitian hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian tergantung metode yang digunakan.
Suatu hal yang harus diingat oleh seorang peneliti tentang banyaknya metode yang akurat dalam artian dapat digunakan untuk memecahkan suatu masalah.
Agar peneliti dapat memenuhi kriteria ilmiah maka cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data sampai analisis data, diusahakan tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan metode yang ada.
Sesuai dengan perubahan metode dan prosedur penelitian ini, maka akan dibahas tentang jenis penelitian, populasi, jenis data, teknik pengumpulan data dan analisis data. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif (qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Penelitian kualitatif bersifat induktif maksudnya peneliti membiarkan permasalahan-permasalahan muncul dari data atau dibiarkan terbuka untuk interpretasi. Data dihimpun dengan pengamatan yang seksama, mencakup deskripsi dalam konteks yang mendetil disertai catatan-catatan hasil wawancara yang mendalam, serta hasil analisis dokumen dan catatan-catatan.
Penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif yang bertolak dari pandangan positivisme. Penelitian kualitatif berangkat dari filsafat konstruktivisme, yang memandang kenyataan itu berdimensi banyak, interaktif dan menuntut interpretasi berdasarkan pengalaman sosial. penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama, menggambarkan dan mengungkap (to describe and explore) dan kedua menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain).
2. Obyek Penelitian
Adapun obyek penelitian Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam Mempersiapkan Anak ke Sekolah Formal ini akan dilakukan di Play Group X. Karena Play Group tersebut adalah salah satu Play Group Islam yang unggul di antara Play Group lain yang ada di kota X.
3. Informan
Informan adalah orang yang memberikan informasi. Dalam penelitian kualitatif, peneliti melakukan wawancara yang berterus terang artinya tidak sembunyi yakni informan penelitian mengetahui betul untuk kepentingan apa informasi yang ia berikan.
Sebagai informan dalam penelitian ini dapat diperoleh dari:
a. Kepala Sekolah yaitu untuk memperoleh data-data tentang sejarah berdirinya Play Group X dan program-program PAUD di Play Group X.
b. Dewan guru untuk memperoleh data-data tentang upaya program-program PAUD di Play Group X dalam
mempersiapkan anak ke jenjang Sekolah Formal.
c. Wali murid Play Group X untuk memperoleh data-data tentang upaya mempersiapkan anak ke jenjang Sekolah Formal.
4. Metode Pengumpulan Data a. Metode Interview
Interview atau wawancara adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab untuk memperoleh keterangan dalam sebuah penelitian yang dilakukan antara pewawancara dengan responden sambil bertatap muka. Interview ini penulis tujukan kepada perangkat sekolah dan wali murid atau masyarakat untuk memperoleh data tentang sejarah berdirinya Play Group X, bentuk-bentuk program Play Group X, dan upaya mempersiapkan anak ke jenjang Sekolah Formal di Play Group X.
b. Metode Observasi
Observasi sering disebut sebagai metode pengamatan yang artinya memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata (secara langsung). Dan untuk mendapatkan observasi secara sistematis peneliti harus mempunyai latar belakang tentang obyek penelitian, mempunyai ancer-ancer teori dan sikap yang objektif. Di antara hal-hal yang perlu diobservasi antara lain: letak geografis, keadaan siswa, guru dan pegawai serta sarana prasarana yang ada di Play Group X.
c. Metode Dokumentasi
Berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis, di dalam melaksanakan metode ini peneliti mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan transkrip, internet, notulen rapat, surat kabar, majalah, agenda, dokumen, buku-buku, dan peraturan-peraturan. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan dokumen yang ada pada lembaga atau instansi yang terkait atau bahan-bahan yang tertulis yang bertalian dengan situasi latar belakang obyek penelitian dan ini sebagai pelengkap. Di antara dokumen-dokumen yang dibutuhkan antara lain: sejarah berdirinya Play Group X, program-program Play Group X, letak geografis, visi dan misi, struktur organisasi, keadaan siswa, guru dan pegawai serta sarana prasarana Play Group X.
5. Teknik Analisis Data
Setelah semua data terkumpul yang dilakukan adalah analisis data, proses analisis data merupakan salah satu usaha untuk merumuskan jawaban dan pertanyaan dari perihal perumusan-perumusan dan pelajaran adalah hal-hal yang kita peroleh dari obyek penelitian.
Tujuan dari analisis data ini adalah untuk mencari kebenaran dari data-data yang telah diperoleh, sehingga dari sini bisa ditarik kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 3 tahapan, yaitu: reduksi data, display data, verifikasi data dan mengambil kesimpulan
a. Reduksi data
Reduksi data diawali dengan menerangkan, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting terhadap isi dari suatu data yang berasal dari lapangan. Sehingga data yang telah direduksi dapat memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan. Dengan begitu, dalam reduksi ini ada proses Living in dan Living out, maksudnya data yang terpilih adalah Living in dan data yang terbuang (tidak terpakai) adalah Living out.
b. Display data
Display data merupakan proses menampilkan data secara sederhana dalam bentuk kata-kata, kalimat, naratif, tabel, matrik dan grafik dengan maksud agar data yang telah dikumpulkan dikuasai oleh peneliti sebagai dasar untuk mengambil kesimpulan yang tepat.
c. Verifikasi dan simpulan (verification and conclusion)
Dalam tahap akhir, simpulan tersebut harus dicek kembali (diverifikasi) pada catatan yang telah dibuat oleh peneliti dan selanjutnya ke arah simpulan yang mantap. Mengambil simpulan merupakan proses penarikan intisari dari data-data yang terkumpul dalam bentuk pernyataan kalimat yang tepat dan memiliki data yang jelas. Penarikan simpulan bisa jadi diawali dengan simpulan tentatif yang masih perlu disempurnakan. Setelah data masuk terus-menerus dianalisis dan diverifikasi tentang kebenarannnya, akhirnya di dapat simpulan akhir lebih bermakna dan lebih jelas.
Simpulan adalah intisari dari temuan penelitian yang menggambarkan pendapat-pendapat terakhir yang berdasarkan pada uraian-uraian sebelumnya atau keputusan yang diperoleh berdasarkan metode berpikir induktif atau deduktif. Simpulan akhir yang dibuat harus relevan dengan fokus penelitian, tujuan penelitian, dan temuan penelitian yang sudah dilakukan pembahasan.
Demikian pekerjaan mengumpulkan data bagi penelitian kualitatif harus langsung diikuti dengan pekerjaan menuliskan, mengedit, mengklasifkasi, mereduksi dan menyajikan data serta menarik kesimpulan sebagai analisis data kualitatif.

G. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan digunakan untuk mempermudah pembahasan dan penganalisisan sehingga tersusun secara kronologis, dan untuk menghindari variabel-variabel yang tidak bisa terkontrol yang akibatnya menimbulkan jawaban yang subjektif. Adapun sistematika tersebut adalah sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan, yang berisi tentang beberapa aspek yang berkaitan dengan soal penulisan ini, dari latar belakang masalah, diangkat rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika pembahasan
BAB II : Kajian teori, terdiri dari: (a) Tinjauan tentang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang meliputi: pengertian PAUD, landasan PAUD, fungsi dan tujuan PAUD, karakteristik anak usia dini dan prinsip-prinsip PAUD, (b) Tinjauan tentang Program PAUD dalam mempersiapkan anak ke jenjang sekolah formal yang meliputi: bentuk-bentuk program PAUD dan upaya program PAUD dalam mempersiapkan anak ke jenjang sekolah formal.
BAB III : Laporan hasil penelitian meliputi: (a) Gambaran umum obyek penelitian yang meliputi: sejarah berdirinya Play Group X, letak geografis, visi dan misi, struktur organisasi, keadaan siswa, guru, dan pegawai serta sarana prasarana. (b) Penyajian data, dan (c) Analisis data.
BAB IV : Penutup yang meliputi: kesimpulan yang diambil dari permasalahan yang telah dibahas, juga disampaikan saran-saran sebagai masukan agar yang baik dapat dipertahankan dan yang kurang dapat diperbaiki.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »