Search This Blog

Skripsi Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Metode Karyawisata Pada Anak Tuna Grahita Kelas Dasar III SLB-C X

(Kode PEND-PLB-0003) : Skripsi Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Metode Karyawisata Pada Anak Tuna Grahita Kelas Dasar III SLB-C X

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kemampuan intelegensi anak tunagrahita ringan berada dibawah rerata normal yaitu IQ : 55-69, seperti dikutip Muljono Abdurahman dan Sudjadi (1994 : 26) ada empat taraf retardasi mental menurut skala intelegensi Wechsler, yaitu “Reterdasi mental ringan (mild mental retardation), IQ 55-69, Retardasi mental sedang (moderate mental retardation) IQ 40-54, Retardasi mental berat (severe mental retardation) IQ 25-39 dan Retardasi mental sangat berat (profound mental retardation) IQ 24-ke bawah”.
Karena keterbatasan tersebut, anak tuna grahita kesulitan dalam menerima pelajaran yang bersifat abstrak, mereka memerlukan pola dan metode belajar khusus, terlebih lagi dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan erat dengan cara mencari tahu tentang alam, sehingga bukan hanya penguasaan pengetahuan yang berupa konsepkonsep, atau prinsipprinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SDLB-C diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik tuna grahita untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam penerapannya pada kehidupan seharihari.
Proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tingkat SDLB-C diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep dan kompetensi pekerja ilmiah secara bijaksana, menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung dari alam sekitar.
Sehingga pembelajaran IPA sebaiknya dilakukan secara inkuri ilmiah (scientific inquiry), dengan menggunakan metode karyawisata untuk menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting dalam kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SDLB-C didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.

B. Perumusan Masalah
Permasalahan yang ada pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Luar Biasa yaitu kurangnya alat peraga yang memadahi serta tidak tepatnya metode pembelajaran yang digunakan sehingga menyebabkan siswa jenuh dan berakibat pada rendahnya prestasi belajar IPA bagi siswa.
Untuk mengatasi permasalahan di atas maka diperlukan alat peraga yang mudah, murah serta dapat dijangkau oleh siswa serta guruu perlu menggunakan metode pengajaran yang tepat dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Metode pembelajaran yang tepat dan perlu dimaksimalkan adalah metode karya wisata. Dengan memanfaatkan lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar siswa sebagai bahan ajar diharapkan siswa dapat melakukan pengamatan pada obyek asli yang berkaitan langsung dengan materi pembelajaran.
Berawal dari latar belakang masalah tersebut maka penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah Metode Karya Wisata dapat meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam anak tuna grahita kelas dasar III SLB-C X ?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) setelah menggunakan metode Karyawisata pada anak tuna grahita kelas Dasar III SLB-C X.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :
a. Manfaat praktis bagi guru dan siswa
Melalui penelitian ini penulis ingin mengembangkan metode Karyawisata guna meningkatkan pelayanan pada anak tuna grahita, khususnya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
b. Manfaat Teoritis
Secara teori manfaat yang akan dicapai melalui penelitian ini, penulis ingin membuktikan bahwa metode karyawisata menjadi salah satu alternatif dalam pembelajaran yang memerlukan obyek asli bagi peserta didik anak tuna grahita.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »