BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia “Mencakup semua energi keterampilan, bakat dan pengetahuan manusia yang digunakan secara potensial dapat atau harus digunakan untuk tujuan produksi dan jasa yang bermanfaat” (Idris, Zahara dan Lisma Jamal, 1992:104). Peranan pendidikan dalam pengembangan sumber daya manusia dapat dijelaskan sebagai berikut, hanya melalui pendidikan manusia dapat melaksanakan pasal 31 UUD 1945 “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran”, yang sesuai dengan pembukaan UUD 1945 alinea keempat sebagai tuntutan konstitusional bagi rakyat Indonesia yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa.”
Proses pendidikan khususnya di Indonesia, bukan merupakan suatu proses yang statis. Dalam arti selalu terjadi perubahan yaitu berupa penyempurnaan-penyempurnaan yang pada akhirnya menghasilkan produk atau hasil pendidikan yang berkualitas. Berbagai usaha telah dilakukan oleh pengelola pendidikan untuk memperoleh kualitas maupun kuantitas pendidikan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa. Langkah ini adalah langkah awal untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Perlu diketahui bahwa pembangunan bidang pendidikan amatlah esensial untuk mewujudkan kemajuan suatu bangsa/negara.
Pendidikan di Kota X sendiri juga sudah mengalami kemajuan pesat. Karena pendidikan di Kota X merupakan proses yang dinamis, selalu terjadi perubahan demi terwujudnya pendidikan yang berkualitas. Proses tersebut antara lain dengan senantiasa mengikuti perubahan kurikulum seperti yang ditetapkan pemerintah, seperti perubahan kurikulum 1994 menjadi kurikulum 2004. Oleh karena proses pendidikan di Kota X merupakan proses yang dinamis, maka perlu pemroses yang profesional (dalam hal ini guru) untuk dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas. Untuk menciptakan guru yang profesional ini pemerintah telah berusaha dengan berbagai macam, salah satunya dengan usaha yang terakhir dengan adanya program penyetaraan.
Peningkatan kualitas ini terlihat pada segala jenjang pendidikan. Khusus untuk pendidikan tingkat SMP kualitas pendidikannya menekankan pada kemampuan siswa untuk menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi yang disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan dan lingkungan yang bermanfaat bagi siswa untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat dan warga negara. Usman (2005:145). Di Kota X terdapat banyak sekolah menegah pertama baik negeri maupun swasta atau yang sederajat. Kalkulasinya adalah untuk SMP Negeri terdapat 27 buah, SMP swasta 43 buah dan 7 sekolah MTs.
Sardiman (1990:192) mengatakan bahwa dalam melaksanakan interaksi belajar mengajar perlu adanya keterampilan mengajar. Sebagai seorang pendidik guru geografi pada khususnya untuk mengajar ia harus berbekal berbagai ilmu keguruan sebagai dasar, disertai pula seperangkat keterampilan keguruan dan pada kondisi itu pula ia belajar mempersonalisasikan beberapa sikap keguruan yang diperlukan sesuai dengan hakekat pengajaran geografi. Fairgrieve dalam Sumaatmadja (1996:16) mengemukakan nilai edukatif pengajaran Geografi yaitu “Berfungsi mengembangkan kemampuan peserta didik sebagai calon warga masyarakat dan warga negara dan melatih untuk cepat tanggap terhadap kondisi lingkungan serta kehidupan di permukaan bumi pada umumnya”. Mengingat peran geografi tersebut, sangatlah besar pengaruh guru geografi dalam proses pencapaian tujuan tersebut. Guru geografi dituntut memiliki keterampilan belajar dan mengajar, karena cara mengajar guru yang tidak tepat akan mempengaruhi pencapaian prestasi belajar siswa. Prestasi belajar merupakan hasil interkasi berbagai komponen pendidikan. Purwanto (1990:102) yang menyatakan “Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar berasal dari dua golongan yaitu: faktor individual dan faktor sosial”. Faktor individual terdiri atas kematangan, kecerdasan, latihan, motivasi, persepsi dan sifat-sifat pribadi. Sedangkan faktor sosial terdiri atas keluarga, guru dan cara mengajar, fasilitas belajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, motivasi sosial. Termasuk di dalam faktor individual adalah persepsi yang dimiliki siswa. Persepsi sendiri adalah proses mengenal dan mamahami orang lain, jika persepsi yang dimiliki siswa baik, maka prestasinya dapat menjadi baik. Dengan demikian kecakapan dan keterampilan guru merupakan salah satu komponen dalam proses belajar mengajar yang ikut mempengaruhi hasil belajar siswa.
Berdasarkan pemikiran tersebut penulis ingin meneliti apakah persepsi yang dimiliki siswa terhadap gurunya berhubungan erat terhadap prestasi belajarnya? Oleh karenanya penulis memberi judul “Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Guru Geografi dalam Mengajar dengan Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas VIII SMP Negeri di X Tahun Pelajaran XXXX/XXXX.”
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka timbul beberapa masalah yang berkaitan dengan persepsi siswa terhadap guru geografi dalam mengajar dan prestasi belajar geografi siswa kelas VIII di SMP Negeri X. Adapun identifikasi masalahnya sebagai berikut:
1. Cara mengajar guru geografi yang tidak tepat dapat mempengaruhi prestasi belajar Geografi siswa.
2. Adanya faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.
3. Faktor internal terdiri atas unsur-unsur kepribadian tertentu, termasuk di dalamnya adalah persepsi. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor sosial, termasuk di dalamnya guru geografi dalam mengajar.
4. Persepsi yang dimiliki setiap siswa berbeda-beda, maka pencapaian terhadap prestasi belajarnya berbeda pula.
C. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini menjadi jelas dan mempunyai arah yang pasti maka dilakukan pembatasan masalah. Oleh karena itu penelitian ini hanya akan meneliti mengenai persepsi siswa terhadap guru geografi dalam mengajar dan prestasi belajar geografi siswa kelas VIII tahun pelajaran XXXX/XXXX di SMP Negeri X. Variabelnya sebagai berikut:
Variabel bebas (x) : Persepsi siswa terhadap guru geografi dalam mengajar
Variabel terikat (y) : Prestasi belajar geografi siswa kelas VIII
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah: Apakah terdapat hubungan antara persepsi siswa terhadap guru geografi dalam mengajar dengan prestasi belajar geografi siswa kelas VIII tahun pelajaran XXXX/XXXX SMP Negeri di X?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara persepsi siswa terhadap guru geografi dalam mengajar dengan prestasi belajar geografi siswa kelas VIII SMP Negeri di X tahun pelajaran XXXX/XXXX.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
a) Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan kependidikan, utamanya pada proses belajar mengajar di bidang pembelajaran Geografi.
b) Diharapkan dapat menambah khasanah pustaka baik di tingkat program Geografi, jurusan, fakultas maupun universitas lain.
c) Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti lain.
2. Manfaat Praktis
a) Sebagai masukan bagi guru dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dengan memperhatikan bagaimana sikap seorang guru dalam belajar mengajar sehingga dapat menumbuhkan persepsi yang positif dalam diri siswa terhadap guru.
b) Bagi siswa, memberi masukan untuk berusaha memiliki persepsi yang positif pada guru, utamanya terhadap guru geografi.