Technology in language teaching is not new these days. It has been around in language teaching for decades. The use of Information and Communications Technology (ICT) by language teachers such as multimedia technology, audiovisual, software and internet access materials have greatly improved and made the use of these resources in the classroom more practical. According to Agnew in Neo (2001) multimedia or audiovisual is defined as the combination of various digital media types such as text, images, sound and video, into an integrated multi-sensory interactive application or presentation to convey a message or information to an audience. In the researcher's point of view, the use of audiovisual in the classroom is important because of the flexibility in presenting the lessons. It adds the context to the language and the lesson. Furthermore, the use of audiovisual helps students and teacher to connect vocabulary meaning and make the lesson more interesting because of the motion, color and sound in ways that can dramatize the ideas better than any other medium.
HARAP DIBACA DULU !
Kami membuka jasa pembuatan SKRIPSI dan TESIS mulai dari proposal hingga selesai (termasuk bimbingan dan olah data), untuk info lebih lanjut silahkan KLIK DISINI.
Untuk pembelian file-file referensi Makalah/Skripsi/PTK/Tesis caranya:
1. Tuliskan kodenya dan alamat email anda, lalu kirimkan via Whatsapp ke :
0822-2841-1065 (Whatsapp).
Contoh : Kode AKUN-0001, xxxxxx@gmail.com.
2. Setelah pesan anda kami terima, kami akan mengkonfirmasi ketersediaan filenya.
3. Setelah Anda transfer ke rekening kami, Anda konfirmasi kepada kami via Whatsapp.
.
4. Apabila langkah-langkah diatas telah Anda lakukan, kami akan segera mengirim SKRIPSI, PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) atau TESIS sesuai kode yang Anda minta (lengkap dari cover s/d daftar pustaka, dalam format WORD dan PDF) melalui attachment (lampiran) ke alamat email yang Anda berikan (maksimal 1 jam dari saat pengecekan transfer), sehingga Anda tinggal mengeditnya.
Mohon maaf, dengan segala hormat kami tidak melayani :
1. Komplain setelah lewat 2 hari dari tanggal pengiriman.
2. Pertanyaan-pertanyaan semacam : "Kalau saya telah mentransfer dananya, apa jaminan filenya akan dikirim?" (Dalam transaksi di dunia maya, kepercayaan adalah mutlak diperlukan). Jaminan kami adalah reputasi blog ini. Disamping itu, mungkin yang juga perlu ditanyakan adalah : "Kalau filenya telah dikirim, apa jaminan dana akan ditransfer?"
Sebagai catatan : kami tidak akan membocorkan identitas pemesan (nomor telepon, alamat email, dll.) karena itu staff kami tidak akan pernah menanyakan data pribadi anda seperti : nama, alamat, kampus tempat anda menuntut ilmu, dll. Kerahasiaan klien adalah yang terpenting bagi kami.
Terima kasih atas perhatiannya.
Judul Lengkap
Search This Blog
TESIS PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM MELALUI BERMAIN PADA ANAK USIA DINI
Pada konsep belajar melalui bermain ini menempatkan anak sebagai subjek dan orang tua atau guru menjadi fasilitator. Dalam konsep ini anak akan memiliki kebebasan untuk mengekspresikan imajinasi dan kreativitas berfikirnya, dan akan merangsang daya cipta dan berfikir kritis. Jika dua hal ini terbangun anak akan menjadi orang yang percaya diri dan mandiri. Anak tidak mejadi menghafal tetapi justru analis yang handal.
Belajar melalui bermain adalah satu pendekatan pembelajaran yang berkesan kepada kanak-kanak. Melalui pendekatan ini juga akan mendatangkan kegembiraan dan kepuasan bagi mereka dalam sesuatu pengajaran yang hendak disampaikan. Dengan bermain juga anak-anak akan dapat menguasai perkembangan dan keterampilan fisik serta penguasaan bahasa dari segi perbendaharaan dan tatabahasa.
Salah satu prinsip pembelajaran pada pendidikan anak usia dini adalah belajar melalui bermain. Hal tersebut disebabkan karena pada hakikatnya semua anak suka bermain. Mereka menggunakan sebagian besar waktunya untuk bermain baik sendiri, dengan teman sebaya ataupun dengan orang yang lebih dewasa. Berdasarkan fenomena tersebut, maka para ahli menentukan bahwa bermain merupakan faktor yang cukup penting dalam kegiatan pembelajaran anak usia dini. Selain itu esensi bermain harus menjadi jiwa dari setiap kegiatan pembelajaran anak usia dini.
TESIS PENGARUH MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) TERHADAP PENINGKATAN PROFESIONALISME DAN KINERJA MENGAJAR GURU SMA
Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan mempunyai posisi strategis maka setiap usaha peningkatan mutu pendidikan perlu memberikan perhatian besar kepada peningkatan guru baik dalam segi jumlah maupun mutunya. Pengembangan profesional guru harus diakui sebagai suatu hal yang sangat fundamental dan penting guna meningkatkan mutu pendidikan. Perkembangan profesional adalah proses dimana guru dan kepala sekolah belajar meningkatkan dan menggunakan pengetahuan, ketrampilan dan nilai secara tepat.
Musyawarah guru Mata Pelajaran (MGMP) adalah wadah untuk pertemuan para guru mata pelajaran sekolah. Lembaga ini dibentuk tidak hanya sebagai forum silaturahmi, tetapi juga sebagai forum untuk menampung berbagai permasalahan yang dihadapi guru di sekolah masing-masing sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diembannya. Musyawarah guru Mata Pelajaran (MGMP) sangat diharapkan keberadaannya, dengan jalan dapat meningkat kemampuan kompetensi guru. Kemampuan kompetensi guru merupakan salah satu program MGMP yang dapat meningkatkan profesionalisme guru. Danim (2002 : 23) mengungkapkan bahwa profesionalisme dapat diartikan sebagai komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus menerus mengembangkan strategi-strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan profesinya itu. Profesionalisme merupakan proses peningkatan kualifikasi atau kemampuan para anggota penyandang suatu profesi untuk mencapai kriteria standar ideal dari penampilan atau perbuatan yang diinginkan oleh profesinya itu.
TESIS MANFAAT SHARING PENGALAMAN MENGAJAR DALAM FORUM KKG BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN SERTA PENGUASAAN KONSEP GURU
Guru merupakan komponen penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan nasional. guru yang berkualitas, profesional dan berpengetahuan, tidak hanya berprofesi sebagai pengajar, namun juga mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Berdasarkan Standar Nasional Kependidikan, guru harus memiliki empat kompetensi dasar yaitu kompetensi pedagogis, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, dan kompetensi profesional. Namun, kompetensi-kompetensi yang dimiliki guru saat ini masih terbatas, sehingga diperlukan suatu upaya untuk mengoptimalkan kompetensi-kompetensi tersebut. guru dapat dinilai profesional ketika dia melakukan pengembangan wawasan dan ilmu, mampu menelaah secara kritis, serta kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi.
Upaya meningkatkan kompetensi guru dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan, yakni pendekatan internal dengan memanfaatkan guru yang lebih berpengalaman sebagai pelatih, pendekatan eksternal dengan mengirimkan guru untuk mengikuti pelatihan ataupun studi lanjut, dan dengan pendekatan kemitraan melalui kerjasama antara perguruan tinggi dan sekolah. Karakteristik program kemitraan adalah dikembangkannya prinsip kolaborasi yang memberikan keuntungan pihak-pihak yang terlibat. Prinsip kolaborasi juga dapat dilakukan antar sesama guru dalam suatu sekolah juga dapat menjadi ajang yang efektif untuk meningkatkan mutu guru.
TESIS KONTRIBUSI PERILAKU KEPEMIMPINAN PENGAWAS SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SMK
Kinerja mengajar guru dalam perkembangannya telah menjadi sosok penting dan menjadi objek pembahasan yang menarik. Para pakar pendidikan maupun pakar manajemen dan administrasi pendidikan tidak henti-hentinya membicarakannya dan melakukan penelitian-penelitian yang berguna yang berhubungan dengan objek tersebut, begitu pula pihak pemerintah selalu menyinggungnya untuk menentukan kebijaksanaan yang tepat yang berhubungan dengan hal itu.
Kinerja guru yang sebenarnya diwujudkan dalam bentuk perilaku guru dalam memberikan pelayanan pembelajaran kepada peserta didiknya, atau dengan kata lain kinerja mengajar guru meliputi : (1) Merencanakan pembelajaran; (2) Melaksanakan kegiatan/proses pembelajaran; dan (3) Menilai hasil belajar.
TESIS KONTRIBUSI POLA ASUH ORANGTUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK SD
Sebagai salah satu lingkungan pendidikan, keluarga (dalam hal ini orang tua) berkewajiban memberikan dasar-dasar bagi perkembangan kepribadian dan potensi anak selanjutnya (kognitif, afektif, dan psikomotor), serta turut menunjang perwujudan Sumber Daya Manusia (SDM) seutuhnya, beriman, bertaqwa, berkualitas dan berbudi pekerti luhur. Upaya ini harus diterapkan sejak usia dini, baik di lingkungan formal (sekolah), informal (keluarga), maupun non formal (masyarakat).
Pembelajaran di rumah dan di sekolah, bukan mengembangkan kognitif semata, tapi juga memacu perkembangan motorik, emosi dan sosial. Agar perkembangan sosial anak tidak terhambat, maka orangtua perlu untuk melibatkan mereka dalam setiap aktivitas kehidupan di rumah. Tidaklah tepat untuk mengkondisikan mereka hanya untuk belajar semata, tanpa pernah memberi mereka tanggung jawab dan keterampilan sosial. Hal ini disebabkan, pendidikan anak usia TK ditekankan pada segi pengembangan berbagai potensi, pembentukan sikap dan perilaku, serta pengembangan pengetahuan dan keterampilan dasar sebagai bekal menghadapi kebutuhan dan tantangan hidupnya kelak di masa yang akan datang, baik di masyarakat maupun di lingkungannya.
TESIS PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SD
Profesionalitas seorang guru, didukung oleh beberapa syarat sebagai tenaga profesional. Hal ini dijelaskan dalam pasal 8 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang menyatakan sebagai berikut : "Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan."
Salah satu unsur yang dianggap paling berperan dalam meningkatkan kinerja mengajar guru adalah kepala sekolah, sebagai atasan langsung guru. Kepala sekolah harus dapat menciptakan suatu iklim dan budaya kerja yang kondusif untuk terjadinya suatu proses pembelajaran yang efektif, sehingga diperlukan suatu perilaku kepemimpinan yang baik. Kepala sekolah harus senantiasa berupaya ke arah itu. Salah satu upaya yang dapat ditempuh adalah menerapkan motivasi kerja.