Search This Blog

Skripsi Pembangunan Aplikasi Perangkat Lunak Akuntansi Realisasi Anggaran Pemerintah Daerah Tingkat II X

Skripsi Pembangunan Aplikasi Perangkat Lunak Akuntansi Realisasi Anggaran Pemerintah Daerah Tingkat II X

(Kode INFORMAT-0009) : Skripsi Pembangunan Aplikasi Perangkat Lunak Akuntansi Realisasi Anggaran Pemerintah Daerah Tingkat II X

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Teknologi Informasi saat ini memiliki peranan yang sangat penting disegala bidang dan aspek kehidupan, baik dalam dunia bisnis, politik hingga perekonomian. Hal ini disebabkan karena pemenuhan kebutuhan masyarakat akan informasi dapat terpenuhi dengan adanya peran serta teknologi informasi.
Dengan perkembangan teknologi informasi yang ada saat ini kita dapat melakukan pengolahan data dengan mudah, dapat menghasilkan suatu informasi yang kita butuhkan dengan akurat dan mengefektifkan waktu, serta dengan biaya yang kita keluarkan lebih efisien. Keunggulan inilah yang menjadikan teknologi informasi saat ini banyak berperan serta dalam segala bidang dan aspek kehidupan yang ada, dan berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Demikian halnya dalam pengelolaan data keuangan, teknologi informasi menjadi hal penting perusahaan dalam pengelolaan data keuangan karena telah dipercaya dapat membantu bagian keuangan atau akuntansi dalam menghasilkan laporan keuangan yang lebih akurat, dan mengefektifkan waktu dalam penyusunannya. Tentunya teknologi informasi yang digunakan untuk pengelolaan data keuangan tersebut bukan hanya dapat mempermudah pihak yang terkait dalam perusahaan dalam menghasilkan laporan keuangan akan tetapi juga harus sesuai dengan kebijakan pemerintah yang berlaku.
Dalam pengelolaan keuangan suatu instansi Pemerintahan, pemerintah telah melakukan reformasi pengelolaan keuangan negara baik pada pemerintah pusat maupun pada pemerintah daerah terutama dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Pada Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tersebut khususnya pada pasal 30, 31 dan pasal 32 disebutkan bahwa Presiden/Gubernur/Bupati/Walikota menyampaikan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD kepada DPR/DPRD berupa laporan keuangan. Laporan yang dimaksud setidak–tidaknya meliputi laporan Realisasi Anggaran APBN/APBD, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan tersebut disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Dan setelah pemerintah menyusun strandar akuntansi pemerintahan yang berlaku baik pada pemerintah pusat ataupun pada pemerintah daerah dengan dibentuknya Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) pada tanggal 13 Juni 2005 Pemerintah Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Pada SAP tersebut menyatakan bahwa laporan keuangan pokok terdiri dari : a). Laporan Realisasi Anggaran, b). Neraca, c). Laporan Arus Kas dan d). Catatan Atas Laporan Keuangan.
Dengan adanya Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) ini diharapkan oleh Pemerintah untuk dapat menurunkan tingkat penyimpangan dan bias anggaran yang tidak perlukan, serta akan diadanya transparansi laporan keuangan dalam pengelolaan keuangan di setiap daerah yang ada, sehingga dapat memperkecil kemungkinan terjadinya tindak korupsi yang merugikan masyarakat.
Dengan adanya ketentuan tersebut maka suatu Pemerintah daerah diwajibkan untuk melaporkan perencanaan dan penggunaan anggaran di daerahnya setiap satu tahun sekali dan dilaporkan kepada DPRD, masyarakat, dan stakeholder sebagai lampiran dalam pertanggungjawaban tahunan, laporan ini juga akan dimuat di surat kabat setempat. Dan dengan demikian menurut Pengamat Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Indra Bastian, Akt., M.B.A. bahwa “Dengan laporan keuangan seperti ini, pemerintah akan lebih mudah mengkomunikasikan anggarannya. Pemda juga tidak perlu menunggu SK Depdagri, karena sistem SAP dapat diminta kapan saja kepada Komite Standar Akuntansi Pemerintahan yang berada di bawah Depkeu”.
Dengan adanya reformasi keuangan pada wacana diatas Pemerintah Daerah khususnya harus dapat mengelola keuangan dengan baik, serta mampu menyajikan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Pemerintahan Daerah dapat menggunakan perkembangan teknologi informasi yang ada saat ini.
Dari pemikiran diatas, penulis bermaksud membuat laporan Tugas Akhir ini dengan membangun suatu perangkat lunak pengolahan data keuangan khususnya dalam penggunaan anggaran Pemerintahan Daerah tingkat II sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang akan diberi judul “Pembangunan Aplikasi Perangkat Lunak Akuntansi Realisasi Anggaran Pemerintahan Daerah Tingkat II ”.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka identifikasi masalah dari permasalahan diatas adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses pengelolaan akuntansi realisasi anggaran Pemerintahan Daerah tingkat II .
2. Bagaimana membangun Aplikasi Perangkat Lunak Akuntansi Realisasi Anggaran Pemerintahan Daerah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

1.3. Maksud dan Tujuan Tugas Akhir
Maksud dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk membangun perangkat lunak untuk aplikasi pengelolaan realisasi anggaran untuk Pemerintahan Daerah.
Adapun tujuan dari tugas akhir ini yaitu :
1. Untuk mengetahui proses pengelolaan akuntansi realisasi anggaran Pemerintahan Daerah tingkat II.
2. Untuk membangun aplikasi perangkat lunak akuntansi realisasi anggaran Pemerintahan Daerah Tingkat II sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

1.4. Batasan Masalah
Batasan masalah berguna agar pembahasan dan analisis yang dilakukan penulis dapat terarah sesuai dengan tujuan penulisan, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut :
1. Sebagai dasar dari pembangunan aplikasi perangkat lunak untuk pengolahan data akuntansi keuangan untuk realisasi anggaran ini berdasarkan Peraturan Pemerintah yang ditetapkan dalam PP Nomor 24 tahun 2005.
2. Untuk pengolahan data akuntansi realisasi anggaran Pemerintahan Daerah ini hanya bagian realisasi atau penggunaan anggaran yaitu penerimaan kas dan pengeluaran kas.
3. Pengolahan data akuntansi keuangan realisasi anggaran dapat mencetak laporan keuangan yang berkaitan dengan penerimaan kas dan penggeluaran kas meliputi laporan realisasi pendapatan dan belanja, laporan Cash Flow atau aliran kas, jurnal realisasi serta buku besar realisasi.

1.5. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari hasil tugas akhir yang diharapkan adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Untuk memperluas cara berpikir secara ilmiah sebagai bahan pembanding antara teori yang diperoleh dibangku kuliah dengan aplikasi secara nyata dan sebagai referensi untuk mengaplikasikan teori tersebut dalam penelitian.
2. Bagi Lembaga
Sebagai bahan masukan dalam upaya membangun suatu aplikasi yang dapat mempermudah dan mempercepat dalam pengolahan, pengontrolan, hingga pelaporan dari data yang diinginkan dan dapat diperoleh secara cepat, tepat dan akurat.
3. Bagi pihak-pihak lain
Sebagai suatu bahan tambahan ilmu pengetahuan dan bahan referensi yang bermanfaat bagi penelitian sejenis sehingga dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya, khususnya mengenai aplikasi perangkat lunak.
Skripsi Implementasi Graph Coloring Dalam Pemetaan Daerah Kabupaten X

Skripsi Implementasi Graph Coloring Dalam Pemetaan Daerah Kabupaten X

(Kode INFORMAT-0030) : Skripsi Implementasi Graph Coloring Dalam Pemetaan Daerah Kabupaten X

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Teori graph merupakan topik yang banyak mendapat perhatian saat ini, karena modelmodel yang ada pada teori graph berguna untuk aplikasi yang luas. Walaupun teori graph berasal dari bidang ilmu Matematika, namun pada penerapannya, teori graph dapat dihubungkan dengan berbagai bidang ilmu dan juga kehidupan sehari-hari. Sedemikian banyaknya pengaplikasian graph dalam dunia ini, bila perlu dikatakan tidak ada habis-habisnya jika dibahas setiap aplikasi graph, karena setiap bidang ilmu dapat dikaitkan dengan graph seperti masalah dalam jaringan komunikasi, transportasi, ilmu komputer, riset operasi, ilmu kimia, Sosiologi, Kartografi dan lain sebagainya. Teori-teori mengenai graph ini telah banyak dikembangkan dengan berbagai algoritma yang memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing dalam menyelesaikannya.
Graph adalah himpunan pasangan tak berurut antara vertex (titik atau node) dan edge (garis atau arcs). Begitu banyak struktur yang dapat direpresentasikan dengan graph, dan banyak masalah yang bisa diselesaikan dengan bantuan graph. Jaringan persahabatan pada situs pertemanan online atau facebook bisa direpresentasikan dengan graph, vertex-nya adalah para pemakai facebook dan ada edge antara A dan B jika dan hanya jika A berteman dengan B. Perkembangan algoritma untuk menangani graph akan berdampak besar bagi ilmu komputer.
Teori pewarnaan graph merupakan salah satu objek yang menarik dan terkenal dalam bidang teori graph. Pewarnaan graph dibagi dalam 3 bagian, yaitu pewarnaan vertex, pewarnaan edge, dan pewarnaan region. Suatu pewarnaan region dari sebuah graph dapat dilakukan (seperti pemberian warna pada wilayah-wilayah di peta) dengan cara membuat dual dari peta tersebut.
Salah satu aplikasi dalam teori pewarnaan graph adalah menentukan warna-warna yang sesuai pada sebuah peta. Teori pewarnaan wilayah (region coloring) ini diaplikasikan pada peta Kabupaten X. Algoritma yang digunakan dalam menentukan warna pada peta Kabupaten X ini, yaitu algoritma Seguential Coloring meskipun algoritma ini masih bergantung pada urutan penomoran dari vertex pada graph, namun keuntungan dari algoritma Sequential Coloring adalah efiensinya.
Algoritma Sequential Coloring adalah sebuah algoritma untuk mewarnai sebuah graph dengan k-warna, k adalah bilangan integer positif. Metoda yang digunakan algoritma ini adalah dengan pewarnaan langsung pada sebuah graph dengan warna yang sesedikit mungkin. Namun Algoritma Sequential Coloring ini masih bergantung pada urutan penomoran dari vertex-vertex pada graph.

1.2 Rumusan masalah
Apabila pemetaan Kabupaten X dapat dilakukan maka potensi masingmasing kecamatan dan kelurahan di Kabupaten X dapat diketahui dengan cepat. Permasalahannya adalah bagaimana cara mengimplementasikan graph coloring dalam memetakan Kabupaten X agar dengan melihat peta dapat dengan mudah mengetahui potensi daerah X.

1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah yang menjadi acuan dalam pengerjaan skripsi ini adalah :
1. Graph Coloring yang akan diimplementasikan yaitu hanya pada bagian region coloring saja.
2. Data yang diinformasikan adalah data yang dapat diperoleh dari kantor Bupati Kabupaten X sampai pada tanggal penelitian X.
3. Perancangan sistem yang dilakukan tidak sampai kepada perancangan sistem online.

1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengimplementasikan graph coloring dalam pemetaan daerah Kabupaten X.
2. Merancang sistem informasi potensi daerah Kabupaten X.

1.5 Manfaat Penelitian
Apabila penelitian ini berhasil, maka diharapkan Bupati Kabupaten X dapat mengetahui peta potensi daerah dengan cepat dan dapat mengakses informasi potensi daerah masing-masing dari sistem yang telah disediakan. Kemudian langkah selanjutnya yaitu dapat dilakukan perencanaan program sistem online di daerah-daerah kecamatan Kabupaten X.

1.6 Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu :
1. Studi literatur tentang graph coloring.
2. Merepresentasikan batas wilayah kecamatan sebagai edge dan perpotongan antara batas wilayah sebagai vertex.
3. Merepresentasikan wilayah Kabupaten X sebagai suatu graph.
4. Mengimplementasikan coloring graph dalam pewarnaan masing-masing daerah kecamatan pada Kabupaten X.
5. Pengumpulan data potensi daerah masing-masing kecamatan Kabupaten X.
6. Perancangan sistem informasi potensi masing-masing kecamatan pada Kabupaten X.
7. Pengujian.

1.7 Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Bab ini akan membahas teori-teori yang berkaitan dengan graph, graph coloring dan region coloring. Pada bagian teori graph dibahas mengenai definisi graph, sejarah teori graph, jenis-jenis pewarnaan graph termasuk pewarnaan wilayah.
BAB 3 PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas bagian yang berkaitan dengan region coloring yang pembahasannya dilakukan dengan menggunakan algoritma dan flowchart.
BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini menjelaskan langkah-langkah bagaimana mengimplementasikan region coloring dalam sebuah program komputer dan dilanjutkan dengan pengujian program tersebut
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab terakhir akan memuat kesimpulan isi dari keseluruhan uraian bab-bab sebelumnya dan saran-saran dari hasil yang diperoleh yang diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan selanjutnya.
Skripsi Pengembangan Perangkat Lunak Pengolahan Tera, Tera Ulang Dan Kalibrasi Berbasis Client-Server

Skripsi Pengembangan Perangkat Lunak Pengolahan Tera, Tera Ulang Dan Kalibrasi Berbasis Client-Server

(Kode INFORMAT-0012) : Skripsi Pengembangan Perangkat Lunak Pengolahan Tera, Tera Ulang Dan Kalibrasi Berbasis Client-Server

BAB I
PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan.

1.1 Latar Belakang Masalah
Balai Metrologi (UU Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi legal) wilayah X merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas Perdagangan propinsi X (Peraturan daerah Propinsi X Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pembentukan, Kedudukan Tugas Pokok, fungsi dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana teknis 19 Dinas Propinsi X), memiliki empat tugas pokok :
1. Melakukan pengelolaan standar ukuran dan laboratorium.
2. Melakukan tera dan tera ulang alat-alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) serta kalibrasi alat ukur.
3. Melaksanakan pengawasan terhadap alat-alat UTTP dan Barang-barang Dalam Kemasan (BDKT).
4. Melakukan penyuluhan kemetrologian.
Dalam pelaksanaannya Balai Metrologi wilayah X memiliki beberapa tugas bulanan yang salah satunya adalah Laporan Bulanan Balai Metrologi Wilayah X yang harus diserahkan kepada Dinas Perdagangan Propinsi X, yang didalamnya mencakup laporan Tera dan Tera Ulang Laporan Bulanan Balai Metrologi Wilayah X merupakan salah satu sumber informasi yang sangat dibutuhkan baik bagi Dinas Perdagangan propinsi X dan Balai Metrologi Wilayah X secara langsung, maupun konsumen dari Balai Metrologi secara tidak langsung. Laporan Bulanan ini juga dibutuhkan untuk melihat perkembangan Balai Metrologi Wilayah X dan juga Dinas Perdagangan propinsi X, yang nantinya akan menjadi pertimbangan dalam perumusan sebuah kebijakan.
Dalam pengelolaannya laporan bulanan ini memerlukan waktu pengerjaan 1-2 minggu, tidak jarang deadline penyerahan laporan bulanan tidak terpenuhi. Dalam pencarian data juga memerlukan waktu dan tenaga yang banyak karena data harus terlebih dulu dicari lalu disusun ulang secara manual tergantung kebutuhan, sedangkan kebutuhan akan data seringkali mendesak dan beragam. Oleh karena itu penulis mengajukan sebuah alternatif solusi menggunakan Teknologi Informasi, sehingga nantinya akan ditemukan jawaban dari permasalahan tersebut.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan penulis perangkat lunak nantinya harus memiliki kemampuan dalam menangani permasalahan sebagai berikut :
1. Penyaluran data yang masih konvensional (dokumen diantarkan secara fisik) berdasarkan susunan organisasi yang terbagi menjadi 4 divisi (dengan ruangan yang terpisah), laporan harus menunggu semua data yang dibutuhkan terkumpul lalu di susun kembali sehingga menjadi satu laporan yang utuh, disini terjadi repetisi pekerjaan sehingga menambah waktu pengerjaan laporan.
2. Dengan sistem pengarsipan konvensional, proses pencarian data dengan filter tertentu membutuhkan waktu yang relatif lama (1-2 hari tergantung banyaknya data dan jenis filternya), sehingga banyak ditemukan kebutuhan yang tidak terpenuhi tepat pada waktunya, hal ini berubungan erat dengan kinerja Metrologi dalam melayani client-nya.

1.3 Batasan Masalah
Dalam melakukan penelitian dan penganalisaan ini penulis akan membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan ditangani. Ruang lingkup dibatasi pada :
1. Perangkat lunak hanya bertujuan membantu tugas pokok Balai Metrologi dalam melakukan tera dan tera ulang alat-alat UTTP serta kalibrasi alat ukur.
2. Perangkat lunak yang akan dikembangkan masih berupa prototype.
3. Pengembangan perangkat lunak mengacu pada Peraturan Daerah Propinsi X yang masih berlaku saat diadakan penelitian (Tahun XXXX).

1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian antara lain :
1. Merancang sebuah perangkat lunak yang mampu membantu melaksanakan salah satu dari empat tugas pokok Metrologi yaitu, melakukan tera dan tera ulang alat-alat UTTP serta kalibrasi alat ukur.
2. Membuat sebuah Perangkat Lunak yang sesuai dengan rancangan sistem, Perangakat Lunak tersebut akan dinamai “Sistem Pengolahan laporan bulanan (SIP) Metrologi X”.
Skripsi Pengembangan Aplikasi Sistem Absensi Karyawan Dengan Metode Barcode Pada PT. X

Skripsi Pengembangan Aplikasi Sistem Absensi Karyawan Dengan Metode Barcode Pada PT. X

(Kode INFORMAT-0011) : Skripsi Pengembangan Aplikasi Sistem Absensi Karyawan Dengan Metode Barcode Pada PT. X

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia teknologi informasi saat ini semakin cepat memasuki berbagai bidang, sehingga kini semakin banyak perusahaan yang berusaha meningkatkan usahanya terutama dalam bidang bisnis yang sangat berkaitan erat dengan teknologi informasi itu sendiri. Hal ini didukung oleh pernyataan bahwa Kegunaan komputer pada aplikasi bisnis adalah untuk menyediakan informasi dengan cepat dan tepat. Informasi ini ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu perusahaan. Jika di dalam suatu perusahaan, informasi tersebut terhenti atau terhambat, maka sistem perusahaan akan menjadi lusuh (Jogiyanto, 1999:96).
Salah satu perkembangan teknologi informasi yang penting adalah semakin dibutuhkannya penggunaan alat pengolah data yang berfungsi untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Perusahaan-perusahaan yang ingin mengembangkan usaha dan mencapai sukses harus mengikuti era informasi dengan menggunakan alat pendukung pengolah data yaitu komputer. Hal ini didukung oleh pernyataan yang diutarakan bahwa komputer digunakan untuk mengelola sumber daya yang luas dari perusahaan-perusahaan yang memandang seluruh dunia sebagai pasar mereka dimana pada eksekutif perusahaan melakukan investasi pada teknologi informasi dengan tujuan mencapai skala ekonimis dan dapat mengembangkan produk yang dapat dijual di seluruh dunia (Mcleod, 1998:92).
Dengan adanya komputer sebagai alat pengolah data, maka semua bidang dalam suatu perusahaan ataupun instansi dapat dikomputerisasikan, dalam hal ini bidang-bidang yang dianggap penting dan utama karena hal ini dapat mendukung keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Dalam kajian ini penulis ingin memberikan suatu solusi dengan merancang dan mengaplikasikan suatu alur kerja sistem absensi berdasarkan sistem absensi manual yang sudah ada pada PT. X yang masih kurang efektif dan efisien, dan membuat sistem basis data yang akan digunakan dalam aplikasi absensi yang terkomputerisasi, user Interface untuk mengelola basis data tersebut, dan aplikasi absensi yang terkomputerisasi dengan baik antara sistem basis data, user interface, dan user itu sendiri dengan penambahan metode barcode untuk memberikan solusi optimal yang telah terkomputerisasi, kecepatan dan ketepatan pengolahan data, dan mengurangi tingkat kesalahan pada waktu proses pengabsenan berlangsung (http://www.wikipedia.com/barcode). Oleh sebab itu dengan berdasarkan alasan ini penulis mencoba mengambil tema dalam penulisan skripsi ini dengan judul : “Pengembangan Aplikasi Sistem Absensi Karyawan Dengan Metode Barcode Pada PT. X”.

1.2 Rumusan Masalah
PT. X yang bergerak dibidang retail berkeinginan untuk memiliki suatu sistem informasi absensi karyawan yang dapat menggantikan sistem absensi yang telah ada namun masih berjalan secara manual. Keinginan ini timbul karena perusahaan ini mengalami kesulitan dalam mengolah data informasi absensi sehingga mengakibatkan semakin banyaknya hardcopy arsip dan menyulitkan ketika pihak manajemen personalia perusahaan bermaksud untuk merekap dan melakukan pendataan ulang data dan daftar hadir karyawan yang telah berlangsung selama 1 tahun lamanya.
Proses pengabsensian yang telah ada di PT. X dapat dikatakan masih kurang efisien dan efektif karena semua masih dilakukan secara manual, mulai dari pendataan dan penghitungan jam hadir, jam keluar, lama waktu kerja, sampai dengan keterangan tidak masuk karyawan. Sedangkan di departemen personalia, pengaksesan ini belum memiliki sesuatu sistem informasi pegawai yang baik. Semua hal tersebut sering mengakibatkan hasil yang kurang teliti dan memakan waktu yang lama. Masalah yang utama yang timbul dikarenakan adanya faktor kelelahan mental akibat hanya ada seorang staff yang bertanggung jawab dalam perhitungan jam kerja.
Penggunaan metode barcode pada aplikasi sistem absensi karyawan ini juga akan membuat sistem absensi ini menjadi lebih efektif dan efisien karena setiap pegawai hanya akan menempelkan kartu ID karyawan pada perangkat barcode scanner yang telah tersedia dimana penghitungan jam hadir dan jam keluar karyawan akan masuk pada database, kemudian hasil inputan nomor induk karyawan atau barcode akan menjadi acuan jam kedatangan karyawan tersebut.
Dalam pembuatan skripsi ini, penulis akan memberikan suatu solusi tentang :
1. Bagaimana sistem absensi ini dapat membantu proses pencatatan data dan daftar hadir karyawan.
2. Bagaimana memberikan report harian, bulanan, dan tahunan data dan daftar hadir karyawan.

1.3 Batasan Masalah
Aplikasi sistem absensi dengan metode barcode pada Perusahaan X akan memberikan suatu report pencatatan atau log secara harian, bulanan, dan tahunan tentang data dan daftar hadir karyawan, waktu kedatangan, waktu pulang. Aplikasi absensi ini hanya akan mencatat hal-hal yang berkaitan dengan data dan daftar kehadiran karyawan, dan tidak melakukan pengaturan terhadap penentuan waktu kedatangan dan kepulangan karyawan.
Aplikasi ini tidak akan melakukan penghitungan penggajian karyawan berdasarkan lamanya waktu kerja karyawan dan aplikasi ini juga tidak terhubung dengan database perusahaan, karena aplikasi ini merupakan suatu aplikasi tambahan yang berdiri sendiri sehingga tidak akan mengganggu dan mengacaukan database pusat yang terhubung dengan data keseluruhan dan keterangan aktifitas perusahaan.
Pendeteksian absensi pada aplikasi ini terbatas pada metode dan teknologi yang digunakan, yakni barcode dan tidak menggunakan teknologi pendeteksian yang lain seperti fingerprint scan atau yang lainnya.

1.4 Tujuan Pembuatan
Tujuan dari diadakannya penelitian, perancangan, dan pembuatan aplikasi absensi dengan sistem barcode dalam menunjang penulisan skripsi ini adalah untuk :
1. Menyusun suatu sistem informasi yang berbasis komputer secara sistematis, terstruktur, terarah dan lengkap dengan demikian sistem informasi yang dibuat benar-benar berguna dan mengefisienkan pekerjaan dalam perusahaan.
2. Memberikan suatu solusi dengan merancang, memberikan hasil report, dan mengimplementasikan Aplikasi absensi yang telah dibuat dan akan digunakan di Perusahaan X sebagai penunjang proses pendataan kehadiran karyawan yang ada dan dilakukan pada perusahaan tersebut.

1.5 Manfaat Penulisan
Manfaat yang akan didapat dari penulisan skripsi dalam pembuatan dan pengaplikasian sistem absensi dengan barcode ini adalah sebagai berikut :
1. Membantu Perusahaan X untuk mengubah sistem absensi yang telah berjalan secara manual menjadi suatu sistem absensi yang terkomputerisasi.
2. Membantu Perusahaan X dalam meningkatkan kinerja dan etos kerja serta kedisiplinan kerja kepada para karyawannya.
3. Membantu pendataan dan daftar hadir karyawan perusahaan dengan memberikan suatu solusi optimal yang telah terkomputerisasi dan berbasis data dengan penggunaan metode barcode.
4. Sistem aplikasi absensi ini akan mampu untuk melakukan beberapa fasilitas dan fungsi seperti : Mempunyai password yang berguna untuk melindungi pemakaian sistem oleh orang yang tidak berwenang, sistem mempunyai fasilitas pengendali error yaitu berupa pesan kesalahan atau proses yang akan muncul dalam sistem.pengabsensian, mampu menyimpan data-data mengenai data pribadi dan data absensi karyawan, dan sistem dapat melakukan pencarian data
5. Memberikan suatu report secara berkala tentang data dan daftar kehadiran karyawan sebagai bahan acuan peningkatan etos dan kedisiplinan karyawan dalam perusahaan
6. Memberikan input perbaikan guna meningkatkan sistem yang sudah ada agar lebih optimal.
Skripsi Pembuatan Website Informasi Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional Kota X Dengan PHP Dan Mysql

Skripsi Pembuatan Website Informasi Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional Kota X Dengan PHP Dan Mysql

(Kode INFORMAT-0010) : Skripsi Pembuatan Website Informasi Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional Kota X Dengan PHP Dan Mysql

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) kota X adalah dinas yang berada di bawah wewenang Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Dikbud kota X beralamat di jalan X. Dikbud memiliki beberapa informasi sekolah-sekolah dan perguruan tinggi di kota X baik negeri maupun swasta.
Dikbud kota X sampai dengan saat ini belum mempunyai website resmi seperti halnya Dikbud di kota lain. Kota X memang hanya terdiri dari 2 (dua) kecamatan saja, tetapi sekolah di kota tersebut cukup banyak dan semuanya dibawahi oleh Dikbud kota X, disamping itu kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan juga sering terjadi hampir setiap hari di kota tersebut. Para pengurus sekolah dan perguruan tinggi yang ada di kota X baik negeri maupun swasta seringkali dihadapkan pada kesulitan untuk mengetahui segala informasi yang berhubungan dengan pendidikan di kota X tersebut.
Dikbud membutuhkan suatu website yang dapat membantu mempermudah pihak yang berkaitan dalam mengetahui segala informasi mengenai kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan di kota X. Website yang ada diharapkan dapat digunakan dan dapat memberikan informasi secara cepat. Website tersebut akan dikembangkan dalam bentuk script PHP dan database dengan aplikasi MySQL.

1.2 Perumusan Masalah
Bagaimana cara mempercepat dan mempermudah proses untuk memperoleh segala informasi yang berhubungan dengan pendidikan di kota X.

1.3 Tujuan
Untuk membuat website atau situs web informasi pendidikan Dikbud kota X.

1.4 Manfaat
Kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi pihak Dikbud, pihak pengurus sekolah dan universitas baik negeri maupun swasta, serta bagi masyarakat umum kota X yaitu untuk mempercepat proses pencarian informasi mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan pendidikan di kota X.

1.5 Ruang Lingkup
Ruang lingkup website yang akan dibuat mencakup:
• Website informasi pendidikan ini hanya menyediakan informasi-informasi yang berhubungan dengan pendidikan di kota X saja.
• Database sekolah maupun perguruan tinggi kota X pada website ini, ter-update terakhir pada tahun ajaran saat ini.
• User (pengakses website) hanya diijinkan untuk melihat isi/informasi di dalam website dan mengikuti forum diskusi saja, pengubahan maupun update informasi dan database hanya dapat dilakukan oleh administrator website melalui menu Administrator.

1.6 Sistematika Penulisan
Laporan Kerja Praktek ini menggunakan sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab secara berurutan sebagai berikut:
• BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan, manfaat, ruang lingkup dan sistematika penulisan
• BAB II : DASAR TEORI
Berisi tentang teori-teori yang digunakan untuk pembuatan Kerja Praktek ini, antara lain: teori PHP, MySQL dan Web Server.
• BAB III : ANALISIS SISTEM
Bab ini membahas analisis terhadap suatu informasi-informasi pendidikan dalam bentuk situs web di Dikbud kota X. Analisis ini meliputi profil perusahaan, struktur organisasi, dan kebutuhan sistem.
• BAB IV : DESAIN SISTEM
Bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem yang nantinya akan digunakan sebagai acuan pembuatan situs web Dikbud kota X. Perancangan sistem meliputi desain basis data dan desain antarmuka.
• BAB V : IMPLEMENTASI
Berdasarkan rancangan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bab ini akan menjelaskan implementasinya pada situs web dan algoritma yang digunakan.
• BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang dapat digunakan untuk pengembangan situs web berikutnya.
Skripsi Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Untuk Jasa Penyewaan Kaset VCD

Skripsi Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Untuk Jasa Penyewaan Kaset VCD

(Kode INFORMAT-0008) : Skripsi Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Untuk Jasa Penyewaan Kaset VCD

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Deskripsi objek secara umum
Rental VCD X ini berawal dari usaha yang didirikan oleh X di Jakarta pada tahun XXXX. Dari tahun-ke tahun rental X mengalami perkembangan yang cukup baik. Mulai dari kuantitas VCD yang bertambah banyak serta jenis film yang beraneka ragam. Hingga saat ini rental VCD X telah mempunyai koleksi 2000 kaset VCD. Rata-rata setiap harianya jumlah kaset yang disewa mencapai mencapai 70 kaset dan pada malam minggu jumlah kaset yang keluar mencapai 100-an kaset yang keluar.
Rental X mulai buka pada jam 08.00-24.00 WIB dalam tujuh hari namun pada hari besar nasional rental ini tutup. Struktur organisasi Rental X secara umum:

** BAGIAN INI SENGAJA TIDAK DITAMPILKAN **

Job Description
a. Pemimpin
Mengawasi anggota, memeriksa laporan bulanan, menyediakan kaset baru, dan menentukan tujuan kedepan.
b. Karyawan
Melayani pelanggan, merawat kaset, merekap laporan keuangan dan ikut menjaga kelangsungan rental.

1.2. Ruang lingkup sistem yang dijadikan objek
1.2.1 Level
Sistem yang nanti akan merawat kami jadikan objek adalah merupakan knowledge-level system, mendukung pekerja organisasi yang bekerja pada bagian data dan knowledge. Tujuan dari knowledge-level system adalah untuk membantu perusahaan untuk mengintegrasikan adanya knowledge baru kedalam perusahaan dan membantu organisasi untuk mengendalikan aliran dokumen dalam perusahaan.
1.2.2 Fungsi
Sedangkan fungsi dari sistem yang akan dibuat adalah untuk membantu perusahaan mengintegrasikan adanya knowledge baru kedalam perusahaan dan membantu organisasi untuk mengendalikan aliran dokumen dalam perusahaan.

1.3 Kondisi sistem yang ada pada saat ini
1.3.1 Sistem informasi yang ada pada saat ini
Sistem informasi yang ada saat ini di rental X masih sangat manual dimana semuanya dikerjakan dengan tangan, mulai dari peminjaman, pengembalian dan rekap data kaset dan pemasukan
1.3.2 Model pengambilan keputusan dari sistem yang ada
Cara pengambilan keputusan dari system yang ada adalah dengan cara knowledge-level decision making : mengevaluasi ide-ide baru untuk barang, pelayanan, cara untuk menyampaikan pengetahuan baru dan cara untuk mengirim informasi.
1.3.3 Pemanfaatan sistem informasi dalam pengamilan keputusan
Pemanfaatan sistem informasi dalam pengambilan keputusan memberikan informasi hasil kepada orang atau aktivitas yang akan menggunakannya. Manfaat sistem informasi dalam pengambilan keputusan adalah untuk memudahkan karyawan dalam melakukan kerjanya dan memudahkan pelanggan dalam menyewa film.

1.4 Data flow diagram dan Context diagram

** BAGIAN INI SENGAJA TIDAK DITAMPILKAN **
Skripsi Mikrokontroller Sebagai Pengendali Kelistrikan Gedung Dengan Timer Kontrol

Skripsi Mikrokontroller Sebagai Pengendali Kelistrikan Gedung Dengan Timer Kontrol

(Kode INFORMAT-0007) : Skripsi Mikrokontroller Sebagai Pengendali Kelistrikan Gedung Dengan Timer Kontrol

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia semakin hari semakin pesat. Peralatan-peralatan modern saat ini banyak diciptakan, dan hampir sebagian besar peralatan yang tercipta baik untuk keperluan rumah tangga, perkantoran, pertokoan maupun industri pemakaiannya menggunakan tenaga listrik, yang juga berarti kebutuhan akan listrik terus meningkat. Tak lepas dari itu persediaan listrik saat ini sangatlah terbatas, hal itu menuntut kita untuk menghemat penggunaan listrik, itu dapat kita lakukan dengan menggunakan secara optimal sesuai dengan kebutuhan, yang sekaligus akan menghemat biaya pengeluaran penggunaan listrik kita.
Sampai saat ini juga banyak bangunan gedung yang belum memiliki pengendali listrik terpusat dan juga belum memanfaatkan perkembangan teknologi secara optimal terutama teknologi mikrokontroller sehingga untuk memantau dan mengontrol pemakaian listrik pada suatu waktu dibagian gedung atau ruangan masih dikontrol dan dipantau oleh seorang petugas yang berjaga, bisa dibayangkan apabila bangunan tersebut relatif besar, luas dan mempunyai banyak ruangan juga banyak lantai, sangat tidak efisien waktu yang dibutuhkan seorang petugas yang berjaga hanya untuk memantau atau mengecek penggunaan listrik pada bangunan gedung tersebut.
Melihat kondisi hal itu, maka penulis akan memberikan solusi yang dapat digunakan pada berbagai keperluan. Dalam laporannya akan merancang sebuah sistem pengendali kelistrikan dengan judul “MIKROKONTROLLER SEBAGAI PENGENDALI KELISTRIKAN GEDUNG DENGAN TIMER KONTROL”

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada diatas, penulis menggunakan rumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana merancang sebuah alat sebagai pengendali kelistrikan pada gedung yang bersifat terpusat dengan menggunakan Mikrokontroler Atmel AT89C51, Sistem Komunikasi Data Asinkron, Sistem Komunikasi Standard RS-232, Bahasa Assembler, Pemrograman Delphi.

1.3 Pembatasan Masalah
Pembahasan yang dilakukan penulis dalam penyusunan laporan Tugas Akhir mempunyai beberapa batasan masalah, diantaranya:
a. Penulis memberikan pembatasan masalah pada penerapan yang sesungguhnya dengan dilakukannya simulasi sistem pengendalian kelistrikan pada sebuah miniatur bangunan gedung.
b. Pembuatan perangkat lunak pada Mikrokontroler Atmel AT89C51 dengan bahasa Assembler hanya menggunakan perintah-perintah Standard RS-232.
c. Pemrograman Delphi hanya mengendalikan denah dan sekaligus keterangan pada lokasi listrik yang dikendalikan pada alat tersebut.

1.4 Tujuan Tugas Akhir
1. Merancang sebuah Interface sistem pengendali kelistrikan dengan Mikrokontroler Atmel AT89C51, Sistem Komunikasi Data Asinkron, Bahasa Assembler, pemrograman Delphi. Sehingga dapat menghasilkan pengendali dan pemantau pemakaian listrik yang lebih canggih.
2. Melakukan pengujian efektivitas sebuah alat simulasi pengendalian kelistrikan pada sebuah miniatur bangunan gedung.

1.5 Manfaat Tugas Akhir
Tugas Akhir mengenai Penggunaan Micro Controller Sebagai Pengendali Kelistrikan Pada Gedung Dengan Timer Kontrol mempunyai berbagai manfaat yang bisa dirasakan baik oleh penulis, akademik maupun pemakai. Manfaat tersebut antara lain :
1. Bagi Penulis
Tugas Akhir ini sangat berguna dan bermanfaat bagi penulis dalam menambah pengetahuan serta pengalaman praktis, juga merupakan ujian bagi penulis untuk dapat menerapkan ilmu-ilmu yang selama ini penulis terima dari bangku perkuliahan serta untuk meningkatkan kualitas penulis.
Skripsi Komputerisasi Sistem Administrasi Pada Toko Kerajinan Kulit X Dengan Visual Foxpro

Skripsi Komputerisasi Sistem Administrasi Pada Toko Kerajinan Kulit X Dengan Visual Foxpro

(Kode INFORMAT-0006) : Skripsi Komputerisasi Sistem Administrasi Pada Toko Kerajinan Kulit X Dengan Visual Foxpro

BAB I
PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang
Tidak efisiennya kerja para karyawan Toko X serta pencatatan data yang tidak mempunyai struktur dan hubungan yang jelas merupakan salah satu hambatan jika ingin dilakukan modifikasi pada data Toko X. Akses dan modifikasi data yang dimaksud misalnya :
Berapa perolehan uang dari penjualan barang dalam satu periode waktu tertentu dan dari perolehan uang tersebut berapa jumlah keuntungan bersihnya ?
Sistem sederhana yang selama ini digunakan oleh Toko X kurang relevan lagi, yaitu semua transaksi yang terjadi sehari-hari hanya dicatat dalam buku penjualan dan pihak toko hanya memberikan bon kepada pembeli berupa kertas bon dengan tulisan tangan saja. Untuk kebutuhan laporan, baik laporan harian maupun laporan bulanan, data-data penjualan tersebut disortir kembali sesuai dengan kebutuhan laporan yang akan dibuat. Apabila sistem ini dipertahankan untuk dipakai terus, maka akan timbul kesulitan-kesulitan dalam pengelolaannya. Pengelolaan sejumlah data secara manual memungkinkan terjadinya hasil yang kurang teliti dan tidak tepat waktu, karena keterbatasan kemampuan hitung manusia. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu pengembangan sistem informasi yang handal dan mampu menunjang kemudahan dalam hal pemasukan data, perawatan, proses, hingga penyajian data dalam bentuk laporan-laporan dan pengarsipan informasi yang tepat, cepat dan akurat.
Untuk memperoleh informasi yang selalu up-to-date, rapi dan teratur, dibutuhkan pengelolaan informasi yang cepat dengan hasil yang akurat dan tepat waktu. Hal ini tentu saja sangat membantu sebuah toko dalam proses administrasinya.
Kecepatan dalam hal pelayanan dan keakuratan penyajian data adalah hal yang sangat penting dalam operasional sebuah toko. Kecepatan pelayanan akan memberikan kepuasan kepada pembeli, sedangkan keakuratan data akan memudahkan pihak manajemen dalam mengambil/menetapkan keputusan suatu kebijakan.
Pembuatan program yang mampu mencakup keseluruhan data dan informasi pada Toko X beserta semua variabel yang menyertainya diharapkan dapat memberikan informasi yang cepat dan akurat.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu dibuat suatu perancangan sistem berbasis komputer guna menangani permasalahan tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengaplikasikan perancangan sistem ini adalah Software Visual Foxpro.

1.2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah diperlukan agar dapat memperjelas masalah yang dihadapi dan memberi arah pemecahannya. Sesuai dengan latar belakang diatas, maka dalam penulisan Tugas Akhir ini Penulis merumuskan sebagai berikut :
- Bagaimana perbandingan sistem administrasi toko antara masih menggunakan sistem manual dengan setelah menggunakan sistem komputerisasi.
- Bagaimana mengimplementasikan semua unsur yang membentuk sistem administrasi toko dalam sebuah sistem komputerisasi yang terintegrasi.
- Apakah sistem komputerisasi merupakan solusi terbaik dalam menghadapi permasalahan administrasi toko di Toko X.

1.3. Batasan Masalah
Penulis dalam hal ini membatasi masalah pada pengembangan sistem untuk mengelola transaksi penjualan, transaksi retur, transaksi garansi, administrasi karyawan, pinjaman karyawan, penggajian karyawan, data barang jadi yang siap dijual, serta perhitungan laba/rugi toko.

1.4. Metodologi
Adapun urutan metodologi yang diterapkan seperti yang tercantum dibawah ini :
a. Studi lapangan, pengumpulan data-data yang dibutuhkan dengan jalan melakukan pengamatan dan pencatatan data secara langsung ke lapangan.
b. Studi ke perpustakaan dengan cara membaca literatur data buku-buku yang berkaitan secara langsung pada permasalahan diatas.
c. Dokumentasi terhadap data-data yang berhubungan dengan sistem manajemen.
d. Perencanaan sistem.
e. Ujicoba (debugging) program yang telah dibuat, dan simulasi dengan mencoba memasukkan data yang sebenarnya.
f. Pembuatan laporan dari perancangan sistem secara lengkap.

1.5. Tujuan
Tujuan dari pengembangan Sistem Informasi di Toko X ini antara lain :
a. Dapat memberikan informasi yang akurat kepada pihak-pihak yang membutuhkan, apabila diinginkan. Khususnya dalam bidang posisi stok barang.
b. Mendukung pengambilan keputusan secara tepat dan cepat oleh pihak pemilik toko guna mengetahui produk model apa yang saat itu sedang laku keras di pasaran dan produk model apa yang tidak.

1.6. Manfaat
a. Bagi Toko : hasil tugas akhir dan analisa diharapkan dapat memberikan perubahan dari yang semula manual menjadi komputerisasi sehingga memberikan nilai lebih dalam bidang pelayanan terhadap pembeli dan bagi pengambil keputusan/kebijaksanaan.
b. Bagi penulis : hasil tugas ini diharapkan dapat lebih meningkatkan wawasan pengetahuan tentang ilmu yang telah diperoleh.
c. Bagi pihak luar : hasil penelitian dapat dipergunakan untuk penelitian selanjutnya.

1.7. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pengembangan sistem ini antara lain adalah data barang, data retur penjualan, data garansi, data karyawan, data pinjaman dan penggajian karyawan, data penjualan, dan penyajian data-data dalam bentuk laporan yang diberikan setiap periode waktu tertentu.

1.8. Sistematika Penulisan
Tugas akhir ini terdiri dari beberapa bab dan sub bab. Berikut ini adalah uraian ringkas dari keseluruhan materi mulai dari bab I sampai dengan bab V.
Bab I : Pendahuluan
Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, tujuan, permasalahan yang timbul, pembatasan permasalahan yang timbul dengan batasan-batasan tertentu, metodologi penelitian dari awal perencanaan gagasan hingga terwujudnya gagasan tersebut dan terakhir membahas sistematika penulisan Tugas Akhir ini pada masing-masing bab.
Bab II : Landasan Teori
Dalam bab ini menjelaskan mengenai teori-teori dan teknik perancangan sistem yang mendukung untuk membuat perencanaan sekaligus perancangan sistem yang akan diwujudkan hingga dapat bekerja dengan baik apabila kelak diimplementasikan.
Bab III : Analisa Permasalahan
Dalam bab ini membahas permasalahan yang muncul ketika masih digunakan sistem yang lama serta analisa terhadap permasalahan tersebut saat dilakukan implementasi sistem yang baru.
Bab IV : Pembahasan Dan Implementasi Program
Dalam bab ini menjelaskan tentang langkah-langkah pemecahan masalah dan pengujian terhadap rancangan sistem yang sudah dapat diwujudkan.
Bab V : Kesimpulan dan Saran
Dalam bab ini menyampaikan hasil kesimpulan dari penulisan secara keseluruhan dan saran-saran yang diharapkan untuk melakukan pengembangan lebih lanjut terhadap sistem yang sudah diwujudkan.
Skripsi Keamanan Sistem Informasi Eksploitasi RPC Pada Sistem Operasi Windows

Skripsi Keamanan Sistem Informasi Eksploitasi RPC Pada Sistem Operasi Windows

(Kode INFORMAT-0005) : Skripsi Keamanan Sistem Informasi Eksploitasi RPC Pada Sistem Operasi Windows

BAB I
Remote Procedure Call

Pada chapter ini penulis ingin memberikan deskripsi mengenai protokol RPC. Pembahasan pada chapter ini terbatas pada pengenalan dasar protokol RPC berikut atributnya meliputi protokol message dan fitur-fitur dari RPC. Protokol Message merupakan bagian penting dari RPC karena menyangkut mengenai interaksi yang dilakukan pada prosedur RPC. Fitur-fitur RPC merupakan kemampuan atau keunggulan protokol RPC dalam memberikan layanan dalam proses remote. Pada chapter ini juga akan dibahas mengenai prosedur otentifikasi pada protokol RPC. Proses otentifikasi digunakan untuk mengidentifikasi baik klien, server atau keduanya.

1.1 Definisi
1.1.1 Remote Procedure Calls
RPC adalah suatu protokol yang menyediakan suatu mekanisme komunikasi antar proses yang mengijinkan suatu program untuk berjalan pada suatu komputer tanpa terasa adanya eksekusi kode pada sistem yang jauh ( remote system ). RPC mengasumsi keberadaan dari low-level protokol transportasi seperti TCP atau UDP untuk membawa pesan data dalam komunikasi suatu program. Protokol RPC dibangun diatas protokol eXternal Data Representation (XDR), yang merupakan standar dari representasi data dalam komunikasi remote. Protokol XDR mengubah parameter dan hasil dari tiap servis RPC yang disediakan.
Protokol RPC mengijinkan pengguna (users) untuk bekerja dengan prosedur remote sebagaimana bekerja dengan prosedur lokal. Prosedur panggilan remote (remote procedure calls) didefinisikan melalui rutin yang terkandung didalam protokol RPC. Tiap message dari panggilan akan disesuaikan dengan message balikan. Protokol RPC sendiri sebenarnya adalah suatu protokol untuk ”meneruskan pesan” yang mengimplemntasikan protokol non- RPC lain seperti panggilan remote batching dan broadcasting. Protokol ini juga mendukung adanya prosedur callback dan select subroutine pada sisi server.
1.1.2 Klien dan Server
Klien adalah komputer atau proses yang mengakses suatu servis/layanan atau resources dari proses atau komputer pada suatu jaringan. Server adalah komputer yang menyediakan servis/layanan dan resources, dan yang mengimplementasikan servis jaringan. Tiap servis pada network adalah susunan dari program remote, dan tiap program remote mengimplementasi prosedur remote. Semua prosedur berikut parameternya dan hasilnya didokumentasi secara spesifik pada protokol suatu program.

1.2 Protokol Message RPC
Protokol Message RPC didefinisikan dengan menggunakan deskripsi data eXternal Data Representation ( XDR ) yang meliputi struktur, enumerasi dan union. Pembahasan lebih lanjut akan diterangkan pada bab berikutnya mengenai implementasi RPC. Protokol Message ini membutuhkan faktor-faktor pendukung sebagai berikut :
1. Spesifikasi yang unik untuk tiap prosedur call
2. Respon message yang sesuai untuk tiap message yang diminta
3. Otentifikasi klien untuk tiap layanan dan sebaliknya
Protokol Message RPC memiliki dua ( 2 ) struktur yang berbeda, yaitu call message dan reply message. Tiap klien yang akan melakukan RPC pada suatu server di jaringan akan menerima balasan (reply) berupa hasil dari eksekusi prosedur tersebut. Dengan menggunakan spesifikasi yang unik untuk tiap prosedure remote, maka RPC dapat mencocokkan message balasan untuk tiap call message yang diminta klien.
1.2.1 Call Message
Tiap call message pada RPC mengandung nilai-nilai unsigned integer yang digunakan untuk mengidentifikasi prosedur remote yang diminta. Nilai-nilai ini adalah :
1. Nomor Program
2. Nomor Versi dari Program
3. Nomor Prosedur
1.2.2 Reply Message
Reply message yang dikirimkan oleh server jaringan bervariasi tergantung apakah call messages yang diminta klien diterima atau ditolak. Reply message mengandung informasi yang digunakan untuk membedakan kondisi-kondisi yang diminta sesuai dengan call messages. Informasi ini antara lain :
1. RPM mengeksekusi call message dengan sukses
2. Implementasi remote tidak sesuai dengan protokol yang digunakan. Versi yang lebih rendah atau tinggi akan ditolak.
3. Program remote tidak tersedia pada sistem remote
4. Program remote tidak mendukung versi yang diminta klien
5. Nomor prosedur yang diminta tidak ada.

1.3 Fitur dalam RPC
RPC memiliki fitur - fitur sebagai berikut : batching calls, broadcasting calls, callback procedures dan using the select subroutine.
1.3.1 Batching Calls
Fitur Batching calls mengijinkan klien untuk mengirim message calls ke server dalam jumlah besar secara sequence ( berurutan ). Batching menggunakan protokol streaming byte seperti TCP/IP sebagai mediumnya. Pada saat melakukan batching, klien tidak menunggu server untuk memberikan reply terhadap tiap messages yang dikirim, begitu pula dengan server yang tidak pernah mengirimkan messages reply. Fitur inilah yang banyak digunakan klien, karena arsitektur RPC didesain agar pada tiap call message yang dikirimkan oleh klien harus ada proses menunggu balasan dari server. Oleh karena itu maka pihak klien harus dapat mengatasi error yang kemungkinan terjadi karena pihak klien tidak akan menerima peringatan apabila terjadi error pada message yang dikirim.
1.3.2 Broadcasting Calls
Fitur Broadcasting mengijinkan klien untuk mengirimkan paket data ke jaringan dan menunggu balasan dari network. FItur ini menggunakan protokol yang berbasiskan paket data seperti UDP/IP sebagai mediumnya. Broadcast RPC membutuhkan layanan port mapper RPC untuk mengimplementasikan fungsinya.
1.3.3 Callback Procedures
Fitur Callback Procedures mengijinkan server untuk bertindak sebagai klien dan melakukan RPC callback ke proses yang dijalankan oleh klien.
1.3.4 Menggunakan select Subrutin
Fitur ini akan memeriksa deskripsi dari suatu file dan messages dalam antrian untuk melihat apakah mereka siap untuk dibaca (diterima) atau ditulis (dikirim), atau mereka dalam kondisi ditahan sementara. Prosedur ini mengijinkan server untuk menginterupsi suatu aktivitas, memeriksa datanya, dan kemudian melanjutkan proses aktivitas tersebut.

1.4 Otentifikasi RPC
Proses otentifikasi adalah proses yang digunakan untuk mengidentifikasi server dan klien pada RPC. Untuk setiap prosedur remote yang dilakukan protokol RPC menyediakan slot yang dipakai sebagai parameter otentifikasi yang berfungsi agar pemanggil (caller) dapat memberikan identitasnya kepada server. Parameter otentifikasi ini dibuat di paket klien. Otentifikasi RPC terdiri atas beberapa bagian. Berikut ini adalah bagian-bagian pada otentifikasi RPC :
1. Protokol Otentifikasi RPC
Protokol Otentifikasi RPC disediakan sebagai bagian dari protokol RPC. Untuk setiap prosedur remote, semuanya diotentifikasi oleh paket RPC pada server. Parameter yang digunakan adalah respon verifier. Sedangkan pada pihak klien, setiap paket RPC diberikan parameter otentifikasi dan parameter yang digunakan adalah credential dan verifier.
2. Otentifikasi NULL
Otentifikasi NULL digunakan pada sistem dimana pemanggil (caller) RPC tidak mengetahui identitasnya sendiri dan server tidak membutuhkan identitas pemanggil.
3. Otentifikasi UNIX
Otentifikasi Unix digunakan pada prosedur remote di sistem UNIX. Jenis otentifikasi ini dibagi dua (2) yaitu otentifikasi pada sisi klien dan otentifiksi pada sisi server. Pada sisi klien, otentifikasi ini akan membuat otentifikasi handle dengan AIX permissions agar dapat berasosiasi dengan parameter credentials pada sistem UNIX. Sedangkan pada sisi server, server harus dapat menentukan tipe otentifikasi yang diberikan oleh pemanggil RPC. Penentuan dukungan terhadap tipe otentifikasi akan memberikan reply yang berbeda.
4. Otentifikasi Data Encryption Standard ( DES )
Otentifikasi DES membutuhkan keyserv daemon yang harus berjalan baik di sisi server maupun klien. Tiap pengguna pada sistem ini harus memiliki kunci publik ( public key yang disahkan pada database kunci publik oleh Administrator jaringan tersebut).
5. Protokol Otentifikasi DES
Protokol Otentifikasi DES meliputi protokol penanganan DES pada proses otentifikasi RPC. Protokol ini mencakup 64-bit blok data DES yang terenkripsi dan menentukan panjang maksimum untuk user name pada jaringan yang digunakan.
6. Enkripsi Diffie-Hellman
Enkripsi Diffie-Hellman digunakan pada pembuatan kunci public pada otentifikasi DES dengan menggunakan 192-bit kunci. Enkripsi ini memiliki dua buah variabel konstan, yaitu BASE dan MODULUS yang digunakan pada protokol otentifikasi DES. RPC berhubungan hanya dengan proses otentifikasi, tidak dengan kontrol akses terhadap services/layanan individual yang diberikan. Tiap layanan mengimplementasikan peraturan mengenai kontrol akses masing-masing.
Subsistem otentifikasi pada paket RPC bersifat open-ended, artinya beberapa otentifikasi dapat diasosiasikan pada RPC klien.
Skripsi Implementasi Metrik Pada Pengembangan Perangkat Lunak

Skripsi Implementasi Metrik Pada Pengembangan Perangkat Lunak

(Kode INFORMAT-0004) : Skripsi Implementasi Metrik Pada Pengembangan Perangkat Lunak

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pengukuran merupakan salah satu dasar dari semua disiplin ilmu teknik. Rekayasa perangkat lunak dalam IEEE Standard 610.12 didefinisikan sebagai berikut: “The application of a systematic, disciplined, quantifiable approach to the development, operation, and maintenance of software; that is, the application of engineering to software”. Seperti profesi di bidang teknik pada umumnya, proses rekasaya perangkat lunak juga memiliki metrik.
Metrik digunakan oleh industri perangkat lunak untuk mengukur proses pembuatan, operasi, dan perawatan perangkat lunak. Melalui metrik, dapat diperoleh informasi-informasi berharga dan parameter-parameter sebagai bahan evaluasi yang obyektif mengenai atribut-atribut dan status dari suatu pengembangan perangkat lunak. Implementasi metrik perangkat lunak pada suatu proses pengembangan perangkat lunak dan pada suatu produk perangkat lunak melibatkan tahapan-tahapan kompleks yang memerlukan pembelajaran yang berkelanjutan, yang pada akhirnya dapat memberikan pengetahuan mengenai status dari suatu proses pembuatan perangkat lunak dan atau suatu produk dari perangkat lunak.
Dengan melakukan evaluasi pada atribut-atribut yang ada dalam perangkat lunak, dapat diperoleh status dari suatu perangkat lunak. Dari hal ini, situasi yang ada dapat diidentifikasi dan diklasifikasikan, yang dapat digunakan untuk membantu dalam mencari peluang-peluang baru yang bisa digunakan untuk pengembangan dan perbaikan perangkat lunak. Evaluasi seperti ini pada akhirnya dapat digunakan untuk membuat perencanaan dalam perubahan-perubahan yang mungkin perlu diimplementasikan di masa yang akan datang. Atribut-atribut yang diidentifikasi ini juga dapat digunakan sebagai referensi dan bahan pertimbangan bagi proses pengembangan perangkat lunak lainnya.
Metrik perangkat lunak memiliki batasan-batasan yang luas. Metrik perangkat lunak tergantung pada atribut-atribut perangkat lunak yang ingin dinilai kuantitas dan kualitasnya. Secara umum, metrik perangkat lunak dibagi dalam dua kelas yang berbeda, yaitu metrik yang digunakan pada proyek pengembangan perangkat lunak dan metrik yang digunakan pada produk perangkat lunak. Metrik pada proyek pengembangan perangkat lunak berhubungan dengan tenaga dan pikiran yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek, sumber daya yang digunakan untuk menyelesaikannya, dan metodologi yang diterapkan, misalnya: waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan, tenaga ahli yang diperlukan, biaya-biaya yang dikeluarkan, dan metodologi yang digunakan dalam pembuatan perangkat lunak.
Banyak tipe dari atribut-atribut dari perangkat lunak yang dapat diukur. Metrik yang diaplikasikan sangat bergantung pada sifat alamiah dari produk perangkat lunak yang dibuat. Misalnya, ingin diketahui seberapa banyak kebutuhan yang dimiliki oleh suatu proyek, spesifikasi perangkat lunak (untuk memperkecil ambiguitas) dan kelengkapan yang digunakan untuk memenuhi seluruh fungsi yang diperlukan. Pada produk dari suatu aplikasi, mungkin ingin diketahui jumlah baris kode, kerumitan, fungsionalitas yang dipenuhi, jumlah kesalahan yang mungkin dapat terjadi, dan jumlah ujicoba yang dilakukan untuk memastikan bahwa semua keperluan sudah diimplementasikan. Di sisi lain, reliabilitas dari suatu perangkat lunak dapat diukur ketika produk tersebut telah didistribusikan kepada konsumen.
Para ahli di bidang rekayasa perangkat lunak sebenarnya belum berhasil memutuskan metrik yang tepat yang dapat diterima secara universal. Selain itu tiap orang biasanya menggunakan berbagai macam metode spesifik untuk mengukur atribut-atribut yang berbeda dari perangkat lunak yang mereka buat. Hal itu mengakibatkan banyak kontroversi yang timbul karena metrik-metrik yang telah diterapkan sangat beragam. Para ahli di bidang rakayasa perangkat lunak masih harus melalui jalan panjang untuk mencapai suatu rumusan metrik yang tepat untuk melakukan evaluasi terhadap proses pengembangan dan produk dari perangkat lunak.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dalam tugas akhir ini masalah yang dirumuskan adalah implementasi teori metrik perangkat lunak dalam suatu proyek pengembangan perangkat lunak yang nyata.

1.3 Batasan Masalah
Sesuai dengan rumusan yang telah dipaparkan, maka batasan yang diberlakukan dalam tugas akhir ini adalah implementasi teori mengenai metrik perangkat lunak pada salah satu proyek pengembangan perangkat lunak yang sedang dikerjakan. Metrik digunakan untuk melakukan estimasi tenaga kerja yang diperlukan untuk mengembangkan perangkat lunak berdasarkan desain yang diajukan. Metrik diterapkan pada fungsionalitas perangkat lunak. Bahasan tidak mencakup estimasi elemen-elemen fisik seperti spesifikasi perangkat keras.

1.4 Tujuan Penulisan Tugas Akhir
Tujuan dari tugas akhir ini adalah mengimplementasikan teori mengenai metrik perangkat lunak pada suatu proyek pembuatan perangkat lunak. Hasil yang diharapkan adalah petunjuk yang digunakan untuk menghitung besar sumber daya manusia yang diperlukan dalam suatu pengembangan perangkat lunak, yang dihitung dengan satuan orang-jam.

1.5 Metodologi Penyusunan Tugas Akhir
Metode yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah
1. Tinjauan pustaka, mempelajari buku, artikel, dan situs yang terkait dengan metrik pada perangkat lunak.
2. Wawancara, melakukan studi dengan metode wawancara kepada dosen ataupun praktisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini.
3. Pengumpulan data, mengumpulkan data-data yang terkait dengan proyek pembuatan perangkat lunak yang sedang dikerjakan.
4. Implementasi, mengimplementasikan teori metrik perangkat lunak pada proyek pengembangan perangkat lunak yang sedang dikerjakan.
5. Penulisan tugas akhir, dimulai dari pembuatan proposal sampai dengan pembuatan kesimpulan dari implementasi metrik perangkat lunak yang telah dilakukan.

1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Penulisan tugas akhir ini tersusun dalam 5 (lima) bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Bab Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penyusunan tugas akhir, metodologi, dan sistematika penyusunan tugas akhir.
BAB II Dasar Teori
Dasar Teori berisi beberapa teori yang mendasari penyusunan tugas akhir ini. Adapun yang dibahas dalam bab ini adalah teori yang berkaitan dengan metrik dan estimasi perangkat lunak.
BAB III Desain Sistem
Pada bab ini diuraikan deskripsi dan desain perangkat lunak yang sedang dikembangkan. Desain perangkat lunak meliputi Software Requirement Specification (SRS) dan Software Design Specification (SDS).
BAB IV Implementasi dan Pembahasan
Berisi implementasi dan evaluasi terhadap metrik perangkat lunak yang telah diterapkan dalam proses pembuatan perangkat lunak.
BAB V Penutup
Bab Penutup berisi Kesimpulan dan Saran.