Search This Blog

Skripsi Penetapan Biaya Standar Sebagai Alat Pengendali Biaya Produksi

Skripsi Penetapan Biaya Standar Sebagai Alat Pengendali Biaya Produksi

Judul : Skripsi Penetapan Biaya Standar Sebagai Alat Pengendali Biaya Produksi

Isi :
HALAMAN JUDUL, HALAMAN PERSETUJUAN, HALAMAN PENGESAHAN, HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, ABSTRAKSI, BAB I PENDAHULUAN, 1.1. Latar Belakang Masalah, 1.2. Perumusan Masalah, 1.3. Pembatasan Masalah, 1.4. Tujuan Penelitian, 1.5. Manfaat Penelitian, BAB II TINJAUAN PUSTAKA, 2.1. Pengertian Biaya Dan Penggolongan Biaya, 2.1.1. Pengertian Biaya, 2.1.2. Penggolongan Biaya, 2.2. Pengertian Akuntansi Biaya Dan Tujuan Akuntansi Biaya, 2.2.1. Pengertian Akuntansi Biaya, 2.2.2. Tujuan Akuntansi Biaya, 2.3. Biaya Produksi, 2.3.1. Pengertian Biaya Produksi, 2.3.2. Penggolongan Biaya Produksi, 2.4. Biaya Standar, 2.4.1. Pengertian Biaya Standar, 2.4.2. Jenis Standar, 2.4.3. Penentuan Biaya Standar, 2.5. Analisis Selisih Biaya Produksi, 2.6. Pengendalian Biaya Produksi, 2.6.1. Pengertian Pengendalian Biaya Produksi, 2.6.2. Tujuan Pengendalian Biaya Produksi, 2.6.3. Alat Pengendalian Biaya Produksi, BAB III METODOLOGI PENELITIAN, 3.1. Definisi Penelitian, 3.2. Lokasi Penelitian, 3.3. Jenis Penelitian, 3.4. Jenis Dan Sumber Data, 3.5. Teknik Pengumpulan Data, 3.6. Teknik Analisis Data, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, 4.1. Hasil Penelitian, 4.1.1. Sejarah Perusahaan, 4.1.2. Lokasi Perusahaan, 4.1.3. Struktur Organisasi, 4.1.4. Proses Produksi, 4.1.5. Pemasaran, 4.1.6. Tujuan Perusahaan, 4.1.7. Informasi Akuntansi, 4.2. Pembahasan Hasil Penelitian, 4.2.1. Permasalahan, 4.2.2. Bukti Masalah, 4.2.3. Perhitungan, 4.2.4. Sebab Masalah, 4.2.5. Akibat Masalah, 4.2.6. Langkah-Langkah Pemecahan Masalah, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, 5.1. Kesimpulan, 5.2. Saran, DAFTAR PUSTAKA, LAMPIRAN.


Rangkuman :
ABSTRAKSI

Dalam upaya pengendalian terhadap penggunaan faktor-faktor produksi diperlukan suatu pedoman yang telah ditetapkan terlebih dahulu, yang digunakan sebagai dasar untuk menilai dan menentukan langkah apa yang selanjutnya akan ditentukan. Pedoman atau standar merupakan pedoman yang ditentukan di muka seberapa besar biaya yang akan dikeluarkan atau yang dibutuhkan dalam memproses bahan baku menjadi produk yang siap dijual dan merupakan pedoman di dalam pelaksanaan sesungguhnya. Dengan membandingkan biaya yang sesungguhnya terjadi dengan biaya yang distandarkan akan diketahui suatu perbedaan atau penyimpangan didalam pembiayaan. Penyimpangan yang terjadi tersebut dikatakan sebagai selisih yang dapat dinilai apakah selisih tersebut efisien atau tidak, yang pada akhirnya dapat diketahui pula apakah biaya produksi efisien atau tidak.
Analisis selisih perlu dilakukan agar dapat diketahui sebab terjadinya penyimpangan terhadap penggunaan biaya produksi. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perusahaan telah menetapkan biaya standar dan melakukan selisih secara berkelanjutan. Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG. Toelangan Sidoarjo adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang kegiatan proses produksinya dapat menghasilkan produk gula SHS IA.
Pengeluaran biaya produksi terus meningkat dari tahun 2003 sampai 2006 disebabkan karena fluktuasi harga bahan baku, penggunaan mutu bahan baku yang jelek, ketidak-efisienan tenaga kerja, pembayaran tarif upah yang tidak sesuai, semakin tinggi jam berhenti mesin. Perusahaan berusaha untuk mengendalikan biaya produksi tersebut dengan membuat anggaran yang berpedoman pada realisasi tahun sebelumnya tanpa diimbangi dengan menganalisa penyebab timbulnya selisih yang terjadi sehingga tidak diketahui penyebab dan akibat penyimpangannya. Akibatnya terjadi peningkatan harga pokok produksi yang berdampak pada penurunan laba perusahaan. Efisiensi biaya produksi dapat dicapai perusahaan dengan mengetahui terlebih dahulu berapa biaya produksi yang digunakan pada suatu produk tertentu, yaitu dengan menetapkan biaya standar. Biaya produksi standar tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk mengendalikan biaya produksi yang terjadi dalam operasi pabrik.

Skripsi Alternatif Sistem Mudharabah Sebagai Alternatif Pengganti Bunga

Skripsi Alternatif Sistem Mudharabah Sebagai Alternatif Pengganti Bunga

Judul : Skripsi Alternatif Sistem Mudharabah Sebagai Alternatif Pengganti Bunga

Isi :
KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR LAMPIRAN, ABSTRAKSI, BAB I PENDAHULUAN, A. Latar Belakang Masalah, B. Rumusan Masalah, C. Batasan Masalah, D. Tujuan Penelitian, E. Manfaat Penelitian, BAB II TINJAUAN TEORI, A. Hasil Penelitian Terdahulu, B. Landasan Teori, 1. Pengertian Bank Secara Umum, 2. Dasar Falsafah Bank Syariah, 3. Pengertian Bank Syariah, 4. Pengertian Bunga dan Bagi Hasil, a. Pengertian Bunga, b. Pengertian Bagi Hasil, 1) Larangan Riba dalam Al-Qur'an, 2) Larangan Riba dalam Al-Hadits, 5. Dasar Hukum Mudharabah, 6. Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil, 7. Fungsi Bank Syariah, 8. Prinsip Operasional Bank Syariah, 9. Produk Penyaluran Dana Bank Syariah, 10. Produk Penghimpun Dana, 11. Tabungan Bank Syariah, 12. Sistem dan Perhitungan Bagi Hasil, BAB III METODOLOGI PENELITIAN, A. Definisi Operasional, B. Lokasi Penelitian, C. Jenis Penelitian, D. Jenis dan Sumber Data, E. Teknik Pengumpulan Data, F. Teknik Analisis Data, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, A. Gambaran Umum Perusahaan, 1. Sejarah Singkat Perusahaan, 2. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri, 3. Tujuan Didirikannya Bank Syariah Mandiri, 4. Lokasi Perusahaan, 5. Struktur Organisasi dan Job Description, 6. Data Laporan Keuangan, 7. Budaya Perusahaan, 8. Prinsip Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Sidoarjo, 9. Produk-Produk Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Sidoarjo, B. Pembahasan, 1. Konsep Dasar Operasional PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Sidoarjo, 2. Mekanisme Sistem Bagi Hasil, 3. Pengalokasian Sumber Dana, 4. Analisa Masalah, BAB V SIMPULAN DAN SARAN, A. Simpulan, B. Saran, DAFTAR PUSTAKA.


Rangkuman :
ABSTRAKSI

XXX. 2008. Analisis Sistem Mudharabah Sebagai Alternatif Pengganti Bunga (Study pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Sidoarjo). Skripsi tidak dipublikasikan Fakultas Ekonomi Universitas XXX.

Penelitian ini merupakan study pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Sidoarjo dengan judul “Analisis Sistem Mudharabah Sebagai Alternatif Pengganti Bunga”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem bagi hasil/mudharabah bisa dijadikan sebagai alternatif pengganti bunga pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Sidoarjo.
Dalam pembahasan, penulis menggunakan analisa deskriptif kualitatif dengan menggambarkan dan menjelaskan tentang prinsip operasional serta penerapan sistem mudharabah pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Sidoarjo.
Bagi hasil yang diterapkan dalam Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Sidoarjo merupakan sistem mudharabah dua tingkat, bagi hasil yang dilaksanakan oleh nasabah pengelola dengan bank dan nasabah penabung dengan bank. Besarnya porsi bagi hasil didasarkan kepada kesepakatan yang telah disetujui oleh pihak-pihak yang terikat pada saat persetujuan ini dibuat, mengingat semua pihak yang terlibat tidak berubah sampai kesepakatan itu berakhir. Adapun faktor yang mempengaruhi besar kecilnya pendapatan bagi hasil yang diperoleh deposan/penabung sebagai pihak ketiga antara lain : pendapatan bank, nisbah bagi hasil antara bank dengan nasabah, saldo rata-rata.
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis dapat mengimplikasikan bahwa Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Sidoarjo merupakan lembaga keuangan tanpa bunga/Bank Syariah yang mana salah satu prinsipnya yaitu keadilan dan kemitraan, dan lembaga ini memperoleh keuntungan secara adil dari apa yang dihasilkan dari upaya pengelolaan dana pihak ketiga berdasarkan prinsip kemitraan. Dan dapat diketahui bahwa bank berdasarkan bagi hasil jauh lebih menguntungkan dan memberi bagian keuntungan yang adil kepada semua pihak yang terlibat dan mampu menjadi alternatif pengganti bunga pada bank konvensional.

Makalah Pengetahuan Jenis Narkoba dan Dampaknya

Makalah Pengetahuan Jenis Narkoba dan Dampaknya

Judul : Makalah Pengetahuan Jenis Narkoba dan Dampaknya

Isi :
HALAMAN JUDUL, HALAMAN PENGESAHAN, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, A. LATAR BELAKANG, B. PERUMUSAN MASALAH, BAB II PEMBAHASAN, 1. PENGERTIAN NARKOBA, 2. PENGGOLONGAN NARKOBA, 3. JENIS-JENIS NARKOBA, 4. BERBAGAI CARA ORANG MENYALAHGUNAKAN NARKOBA, 5. FAKTOR YANG MENDORONG SESEORANG MENGGUNAKAN NARKOBA, 6. DAMPAK/AKIBAT PENYALAHGUNAAN NARKOBA, 7. APA YANG MENYEBABKAN SESEORANG MENGGUNAKAN NARKOBA, 8. CIRI-CIRI PENYALAHGUNA NARKOBA, 9. REMAJA YANG BERESIKO TINGGI MENYALAHGUNAKAN NARKOBA, 10. APAKAH NARKOBA BISA MELUPAKAN MASALAH, 11. PERAN ORANGTUA AGAR ANAKNYA BEBAS NARKOBA, 12. APA YANG DILAKUKAN BILA ANAK ANDA TERLIBAT NARKOBA, 13. CARA MENGATAKAN TIDAK PADA NARKOBA, 14. CARA MENGHINDARKAN DIRI DARI NARKOBA, 15. CARA MENGHADAPI TEMAN YANG KETERGANTUNGAN NARKOBA, BAB III PENUTUP, A. KESIMPULAN, B. SARAN, DAFTAR PUSTAKA.


Rangkuman :
1. PENGERTIAN NARKOBA

Istilah NARKOBA adalah singkatan dari NARkotika, psiKOtropika dan BAhan Adiktif lainnya. Pengertian lebih jelasnya adalah sebagai berikut :
a. NARKOTIKA adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
b. PSIKOTROPIKA adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
c. BAHAN ADIKTIF LAINNYA adalah bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan.
d. MINUMAN BERALKOHOL adalah minuman yang mengandung etanol yang diproses dari bahan hasil pertanian ataupun secara sintetis yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi destilasi atau fermentasi tanpa destilasi, maupun yang diproses dengan cara mencampur konsentrat dengan etanol atau dengan cara pengenceran minuman yang mengandung etanol.

2. PENGGOLONGAN NARKOBA
Karena bahaya ketergantungan, penggunaan, dan peredaran Narkoba diatur dalam Undang-Undang, yaitu Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika. Penggolongan jenis-jenis Narkoba berikut didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

a. Narkotika
1) Narkotika golongan I : berpotensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan tidak digunakan untuk terapi (pengobatan). Contoh : heroin, kokain dan ganja. Putauw adalah heroin tidak murni berupa bubuk.
2) Narkotika golongan II : berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan. Digunakan pada terapi sebagai pilihan terakhir. Contoh : morfin, petidin dan metadon.
3) Narkotika golongan III : berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan dan banyak digunakan dalam terapi. Contoh : kodein.

b. Psikotropika
1) Psikotropika golongan I : amat kuat menyebabkan ketergantungan dan tidak digunakan dalam terapi. Contoh : MDMA (ekstasi), LSD dan STP.
2) Psikotropika golongan II : kuat menyebabkan ketergantungan, digunakan amat terbatas pada terapi. Contoh : amfetamin, metamfetamin (shabu), fensiklidin dan ritalin.
3) Psikotropika golongan III : potensi sedang menyebabkan ketergantungan, banyak dipergunakan dalam terapi, Contoh : pentobarbital dan flunitrazepam.
4) Psikotropika Golongan IV : potensi ringan menyebabkan ketergantungan dan sangat luas digunakan dalam terapi, Contoh : diazepam, klobozam, fenobarbital, barbital, klorazepam, klordiazepoxide, dan nitrazepam (Nipam, Pil BK/KopIo, DUM, MG, Lexo, Rohyp, dll).


Makalah Pergaulan Remaja Secara Islami

Makalah Pergaulan Remaja Secara Islami

Judul : Makalah Pergaulan Remaja Secara Islami

Isi :
HALAMAN JUDUL, HALAMAN PENGESAHAN, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, A. Latar Belakang, B. Rumusan Masalah, BAB II PEMBAHASAN, A. Pergaulan Remaja Secara Islami, B. Percintaan Remaja, C. Realita Remaja : Hamil Di Luar Nikah (Free Sex), D. HIV dan AIDS, E. Pergaulan Remaja, BAB III PENUTUP.

Rangkuman :
A. Pergaulan Remaja Secara Islami

Adalah remaja yang sopan terhadap sesama muslim dan remaja yang sopan dalam berpakaian dan dengan kata-kata yang lembut dan tertutup.
Memang remaja ini, kalau menurut zaman sekarang adalah zaman kuno, akan tetapi menurut ajaran Islam adalah wanita harus menutup auratnya dan dilarang memperlihatkan anggota tubuhnya yang sexy itu. Karena aurat wanita itu sangat mahal harganya dan remaja ini biasa sangat kuper.
Remaja seperti ini biasanya jarang suka bergabung dengan teman-temannya lain, karena dia lebih suka mengurung diri dan dia sukanya sholat, mengaji, dll.
Yang harus dihindari pada wanita adalah sebagai berikut :
- Wanita muslim itu dilarang berpandangan mata dengan yang bukan muhrimnya.
- Wanita muslim dilarang berpegangan tangan ataupun berciuman dan biasanya remaja sekarang itu tidak mengetahui ajaran Islam yang sebenarnya dan selalu ikut-ikut zaman sekarang.
- Wanita muslim dilarang membuka auratnya. Dan biasanya wanita sekarang banyak kita temui dan selalu membuka auratnya dan memperlihatkan ke-sexy-annya pada lawan jenisnya.
Ketika seseorang menjadi remaja, maka dia dibesarkan untuk menjalankan kewajiban-kewajiban agama, sebagaimana yang diwajibkan kepada orang dewasa. Dua sudah bertanggung-jawab kepada Allah SWT atas segala yang dilakukan. Setiap kesalahan yang dilakukan akan dicatat sebagai dosa dan setiap kebaikan dicatat sebagai amal sholeh yang akan mendapatkan pahala.
Apabila remaja bisa menjalankannya dengan baik, maka Allah akan senantiasa menolongnya dan apabila remaja masih belum bisa menjalankannya, maka Allah tidak mungkin menolongnya.
Kalau remaja sekarang ini menganggap agama itu nomor 2, remaja sekarang lebih suka bergaul dengan teman-teman dan lupa dengan kewajibannya sendiri. Dan bisa-bisa terjerumus dengan golongan setan dan setan itu selalu menggoda umat Islam untuk meninggalkan kewajibannya sebagai umat muslim. Jika umatnya menyebut nama Allah maka godaan itu tidak akan menjerumuskan kita.

B. Percintaan Remaja
Pengertiannya di zaman sekarang banyak anak remaja yang memulai kebiasaannya dengan berpacaran. Karena di jaman sekarang termasuk jaman yang modern yang kebanyakan anak remaja sedang suka-sukanya berpacaran karena kalau mereka tidak melakukan hal-hal yang seperti itu mereka disebut anak kuper yang ketinggalan jaman.

Makalah Pengaruh Siaran Televisi pada Kenakalan Remaja

Makalah Pengaruh Siaran Televisi pada Kenakalan Remaja

Judul : Makalah Pengaruh Siaran Televisi pada Kenakalan Remaja

Isi :
HALAMAN JUDUL, HALAMAN PENGESAHAN, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, A. Latar Belakang, B. Rumusan Masalah, BAB II PEMBAHASAN, A. Gambaran Umum Pengaruh TV Terhadap Remaja, B. Kondisi Labil Remaja, C. Faktor Kenakalan Remaja, BAB III PENUTUP, A. Kesimpulan.

Rangkuman :
A. Gambaran Umum Pengaruh TV Terhadap Remaja

Meningkatnya kenakalan remaja saat ini merupakan salah satu dampak dari media informasi yaitu program siaran televisi yang dinilai kurang memberikan nilai edukatif bagi remaja ketimbang nilai amoralnya. Hal ini disebabkan karena industri perfilman kurang memberikan pesan-pesan moral terhadap siaran yang ditampilkan. Dapat diperhatikan dalam berbagai program televisi seperti pada sinetron-sinetron maupun reality show yang banyak menayangkan tentang pergaulan bebas remaja bersifat pornografis, kekerasan, hedonisme dan sebagainya untuk selalu ditampilkan di layar kaca. Oleh karena program tersebut banyak diminati publik, khususnya remaja. Sehingga dapat memberikan suatu peluang bisnis bagi pihak stasiun TV yaitu misalnya berupa banyaknya iklan yang masuk.
Berbagai acara yang menayangkan tentang pergaulan bebas remaja di kota besar yang sarat akan dunia gemerlap (dugem). Seperti tayangan remaja dalam mengonsumsi obat-obatan terlarang, cara berpakaian yang terlalu minim alias kurang bahan / sexy, goyang-goyangan yang sensual para penyanyi dangdut, kisah percintaan remaja hingga menimbulkan seks bebas, ucapan-ucapan kasar dengan memaki-maki atau menghina dan sebagainya. Inilah yang seringkali menjadi contoh tidak baik yang sering mempengaruhi remaja-remaja yang berada di kota maupun di daerah untuk mengikuti perilaku tersebut.
Dari tayangan – tayangan tersebut ada remaja yang hanya sekedar menyaksikan, tapi tidak terpengaruh mengikutinya. Dan ada juga remaja yang memang gemar menyaksikan dan terpengaruh untuk mengikuti hal tersebut guna mencari sensasi di lingkungan pergaulan. Remaja inilah yang paling rawan melakukan berbagai pelanggaran, karena mereka mudah terpengaruh dan ingin mencari sensasi di lingkungan pergaulan agar dapat disebut sebagai remaja yang gaul.
Terhadap remaja yang mudah terpengaruh oleh adegan-adegan tersebut, mengakibatkan mereka selalu berbuat iseng dalam bergaul atau dalam bentuk kenakalan. Apalagi mereka bergaul dengan teman yang nakal maka semakin mudah pula mereka terpengaruh. Seperti nonton film porno karena ketertarikan akan program televisi yang bersifat sensualitas hingga menimbulkan suatu bentuk penyimpangan dalam bergaul. Serta cara berpacaran yang sudah melewati batas, hingga menimbulkan seks bebas di kalangan remaja yang pada akhirnya banyak diantara remaja-remaja yang menikah di usia muda. Selain itu juga dapat menimbulkan pemerkosaan dan pencabulan di kalangan remaja.

Makalah Dampak Luapan Lumpur Lapindo Bagi Masyarakat

Makalah Dampak Luapan Lumpur Lapindo Bagi Masyarakat

Judul : Makalah Dampak Luapan Lumpur Lapindo Bagi Masyarakat

Isi :
A. Arti Penting Lingkungan Hidup, B. Kerusakan Lingkungan Hidup dan Penyebabnya, Akibat Kelalaian Pihak Lapindo, Lapindo Siap Disidik KLH Terkait Limbah Tanggul Lumpur, Korban Lapindo Tolak Tuntutan Warga, Terungkap, Pemberi Perintah Pengeboran Tanpa Cashing, Dampak Negatif Semburan Lumpur Porong, Usaha Para Warga Menghentikan Semburan Lumpur, Pemanfaatan Lumpur.


Rangkuman :
A. Arti Penting Lingkungan Hidup

Pernahkah terbayangkan olehmu bagaimana hidup tanpa air? Sehari saja kita hidup tanpa air, kita akan lemas dan akhirnya mati. Begitu juga dengan makhluk lain. Bagaimana jika binatang dan tumbuhan mati? Bagaimana pula jika tanah sudah tak layak lagi untuk kita tinggali? Ya, kita baru menyadari betapa berartinya lingkungan buat kita.
Lingkungan hidup terdiri dari 2 unsur yaitu unsur biotik dan unsur abiotik. Kedua unsur ini sangatlah berperan aktif dalam lingkungan hidup. Dalam unsur abiotik terdapat 3 komponen yaitu atmosfer (udara, iklim, cuaca, angin, suhu, dll.), hidrosfer (samudra, laut, sungai, dll.), dan litosfer (tanah, batu-batuan, bahan tambang, dll). Apa jadinya apabila udara di sekitar kita tercemar? Apa jadinya jika di wilayah kita juga tercemar? Bagaimana pula jika tanah sudah tak layak lagi untuk kita tinggali? Mungkin pada saat itu kita baru menyadari betapa berartinya unsur abiotik dalam lingkungan hidup. Demikian pula pada unsur biotik, tak kalah pentingnya. Yang termasuk golongan unsur ini adalah kita manusia, hewan, dan tumbuhan. Apa jadinya jika hewan dan tumbuhan punah? Kemungkinan kita akan kelaparan dan mati. Jadi apa salahnya jika kita mulai sekarang menjaga bersama unsur-unsur lingkungan hidup dan merenungkannya. Untuk itu kita harus menjaga kelestarian lingkungan hidup kita.

B. Kerusakan Lingkungan Hidup dan Penyebabnya
Terkadang kerusakan lingkungan dapat kita rasakan secara langsung setelah adanya bencana atau pada saat kerusakan telah parah.
Tanah merupakan salah satu komponen litosfer penyusun unsur-unsur biotik. Tanah bisa berubah sewaktu-waktu akibat dari tindakan kita. Contohnya seorang petani bermaksud mengolah lahan pertanian dengan menyemprotkan pestisida agar bebas hama. Tetapi petani tersebut tidak menyadari kalau hal itu dilakukan terus menerus akan merusak kesuburan tanah. Juga mencemari air di lingkungan di sekitarnya.
Selain hal itu, penggundulan hutan juga akan menyebabkan adanya erosi dan lahan kritis. Pengambilan sumber daya alam secara berlebihan akan membawa kerusakan lingkungan. Ya! Seperti semburan lumpur panas yang keluar setiap waktu dan membanjiri daerah Porong dan sekitarnya. Akibat PT. LAPINDO ketika melakukan pengeboran gas yang berlebih-lebihan.

Makalah Bencana Alam di Indonesia

Makalah Bencana Alam di Indonesia

Judul : Makalah Bencana Alam di Indonesia

Isi :
HALAMAN JUDUL, HALAMAN PENGESAHAN, MOTTO, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, A. Latar Belakang, B. Rumusan Masalah, BAB II PEMBAHASAN, A. Bencana di Indonesia, B. Jenis-jenis Bencana di Indonesia, a. Banjir dan Tanah Longsor, b. Kebakaran Hutan, c. Kekeringan, BAB III PENUTUP, A. Kesimpulan, B. Saran, DAFTAR PUSTAKA.


Rangkuman :
A. Bencana di Indonesia

Sejak tahun 1998 hingga pertengahan 2007, tercatat telah terjadi 647 kejadian bencana di Indonesia, di mana 85% dari bencana tersebut merupakan bencana banjir dan longsor.
Prosentase tersebut berarti bahwa bencana terbesar yang terjadi justru bencana yang bisa diatasi, diantisipasi kejadian dan resikonya. Bencana banjir dan tanah longsor adalah bencana yang terjadi bukan hanya karena faktor alamiah alam, namun lebih banyak karena campur tangan manusia. Bencana banjir dan tanah longsor merupakan bencana yang “bisa direncanakan”.
Dalam kurun waktu 2007, terhitung bulan Januari 2007 sampai dengan November 2007, bencana kembali terjadi dengan intensitas yang sangat tinggi. Bencana-bencana besar, seperti banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, dan kekeringan lebih banyak disebabkan oleh salah kelola lingkungan hidup.

B. Jenis-jenis Bencana di Indonesia
a. Banjir dan Tanah Longsor
1. Bencana di Bukit Lawang, Kecamatan Bohorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara
Bencana lingkungan besar kembali melanda kawasan Bahorok-Langkat, Sumatera Utara. Peristiwa tragis ini terjadi pada Senin, 3 November 2003. Air bah yang datangnya dari hulu DAS (Daerah Aliran Sungai) Bahorok telah memakan korban jiwa. Teridentifikasi korban yang meninggal 92 orang tewas dan 154 orang hilang. Menurut saksi mata, dari kejadian di lokasi Bahorok diperkirakan korban akan bertambah sampai ratusan orang. Karena sejumlah warga saat ini diidentifikasi telah hilang.
Menurut saksi mata, masyarakat yang tidak mau disebutkan namanya di lokasi kejadian mengatakan bahwa potongan-potongan kayu tersebut berasal dari perambahan kayu liar yang dilakukan di dalam TNGL (Taman Nasional Gunung Leuser) wilayah Bahorok - Langkat dan sebagiannya di sekitar kawasan hutan Lawe Pakam – Kutacane, Aceh Tenggara.
Sungai Bohorok yang mengalir melalui Desa Bukit Lawang merupakan bagian dari DAS Sei Wampu. Kerusakan hutan di sub DAS Bohorok merupakan penyebab utama terjadinya banjir bandang tersebut. Penebangan yang diikuti dengan tanah longsor pada akhirnya menjadi ‘senjata pemusnah massal’ (weapon mass destruction) yang sangat mengerikan.

Makalah Bahaya dan Akibat Buruk Perbuatan Zina

Makalah Bahaya dan Akibat Buruk Perbuatan Zina

Judul : Makalah Bahaya dan Akibat Buruk Perbuatan Zina

Isi :
HALAMAN JUDUL, HALAMAN PENGESAHAN, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, A. Latar Belakang, B. Rumusan Masalah, BAB II PEMBAHASAN, A. Bahaya dan Akibat Buruk Perbuatan Zina, B. Hukuman Zina, C. Beberapa Masalah Penting Terkait Perbuatan Zina, D. Bertaubat, BAB III PENUTUP, A. Kesimpulan.


Rangkuman :
A. Bahaya dan Akibat Buruk Perbuatan Zina

Dalam zina terkumpul bermacam-macam dosa dan keburukan yakni berkurangnya agama si penzina, hilangnya sikap wara’ (menjaga diri dari dosa), buruk keperibadian dan hilangnya rasa cemburu.
Zina membunuh rasa malu, padahal dalam Islam malu merupakan suatu hal yang amat diambil berat dan perhiasan yang sangat indah khasnya bagi wanita.
Menjadikan wajah pelakunya muram dan gelap.
Membuat hati menjadi gelap dan mematikan sinarnya.
Menjadikan pelakunya selalu dalam kemiskinan atau merasa demikian sehingga tidak pernah merasa cukup dengan apa yang diterimanya.
Akan menghilangkan kehormatan pelakunya dan jatuh martabatnya baik di hadapan Allah mahupun sesama manusia.
Allah akan mencampakkan sifat liar di hati penzina, sehingga pandangan matanya liar dan tidak terkawal.
Pezina akan dipandang oleh manusia dengan pandangan mual dan tidak percaya.
Zina mengeluarkan bau busuk yang mampu dihidu oleh orang-orang yang memiliki ‘qalbun salim’ (hati yang bersih) melalui mulut atau badannya.
Kesempitan hati dan dada selalu meliputi para pezina. Apa yang ia dapati dalam kehidupan ini adalah sebalik dari apa yang diingininya. Ini adalah karena, orang yang mencari kenikmatan hidup dengan cara bermaksiat kepada Allah maka Allah akan memberikan yang sebaliknya dari apa yang dia inginkan, dan Allah tidak menjadikan maksiat sebagai jalan untuk mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan.
Penzina telah mengharamkan dirinya untuk mendapat bidadari yang jelita di syurga kelak.
Perzinaan menyeret kepada terputusnya hubungan silaturrahim, derhaka kepada orang tua, pekerjaan haram, berbuat zalim, serta menyia-nyiakan keluarga dan keturunan. Bahkan boleh membawa kepada pertumpahan darah dan sihir serta dosa-dosa besar yang lain. Zina biasanya berkait dengan dosa dan maksiat yang lain sebelum atau bila berlakunya dan selepas itu biasanya akan melahirkan kemaksiatan yang lain pula.
Zina menghilangkan harga diri pelakunya dan merosakkan masa depannya di samping meninggalkan aib yang berpanjangan bukan sahaja kepada pelakunya malah kepada seluruh keluarganya.
Aib yang dicontengkan kepada pelaku zina lebih membekas dan mendalam daripada asakan akidah kafir, misalnya, karena orang kafir yang memeluk Islam selesailah persoalannya, namun dosa zina akan benar-benar membekas dalam jiwa karena walaupun akhirnya pelaku zina itu bertaubat dan membersihkan diri dia akan masih merasa berbeda dengan orang yang tidak pernah melakukannya.
Jika wanita yang berzina hamil dan untuk menutupi aibnya ia mengugurkan kandungannya itu maka dia telah berzina dan juga telah membunuh jiwa yang tidak berdosa . Jika dia ialah seorang wanita yang telah bersuami dan melakukan kecurangan sehingga hamil dan membiarkan anak itu lahir maka dia telah memasukkan orang asing dalam keluarganya dan keluarga suaminya sehingga anak itu mendapat hak warisan mereka tanpa disedari siapa dia sebenarnya. Amat mengerikan, naudzubillah min dzalik.

Makalah Berbakti Kepada Kedua Orangtua

Makalah Berbakti Kepada Kedua Orangtua

Judul : Makalah Berbakti Kepada Kedua Orangtua

Isi :
HALAMAN JUDUL, HALAMAN PENGESAHAN, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, A. Latar Belakang, B. Rumusan Masalah, BAB II PEMBAHASAN, A. Anjuran Berbuat Baik Kepada Kedua Orangtua dan Larangan Durhaka Kepada Keduanya, B. Keutamaan Berbakti Kepada Kedua Orangtua dan Pahalanya, C. Bentuk-Bentuk Durhaka Kepada Kedua Orangtua, D. Bentuk-Bentuk Berbakti Kepada Kedua Orangtua, E. Apabila Kedua Orangtua Telah Meninggal, BAB III PENUTUP, A. Kesimpulan.


Rangkuman :
A. Latar Belakang

Anak adalah buah hati orangtua, segala apa yang dilakukan oleh orangtua, tentu didasari oleh keinginan memberikan yang terbaik bagi anaknya. Namun belum tentu kebaikan yang didapatnya sebagai balasan dari sang anak. Pada masa sekarang ini sangat banyak contoh kasus yang menunjukkan betapa kurangnya kasih sayang anak terhadap orangtua.
Seorang anak, meskipun telah berkeluarga, tetap wajib berbakti kepada kedua orang tuanya. Kewajiban ini tidaklah gugur bila seseorang telah berkeluarga. Namun sangat disayangkan, betapa banyak orang yang sudah berkeluarga lalu mereka meninggalkan kewajiban ini. Mengingat pentingnya masalah berbakti kepada kedua orang tua, maka masalah ini perlu dikaji secara khusus.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
“Bagaimana pokok-pokok ajaran agama Islam mengenai berbakti kepada orangtua (birrul walidain) ?”

Jalan yang haq dalam menggapai ridha Allah ‘Azza wa Jalla melalui orang tua adalah birrul walidain. Birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua) merupakan salah satu masalah penting dalam Islam. Di dalam Al-Qur’an, setelah memerintahkan manusia untuk bertauhid, Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan untuk berbakti kepada orang tuanya.

ANJURAN BERBUAT BAIK KEPADA KEDUA ORANG TUA DAN LARANGAN DURHAKA KEPADA KEDUANYA
Yang dimaksud ihsan dalam pembahasan ini adalah berbakti kepada kedua orang tua, yaitu menyampaikan setiap kebaikan kepada keduanya semampu kita dan bila memungkinkan mencegah gangguan kepada keduanya. Menurut Ibnu ‘Athiyah, kita juga wajib mentaati keduanya dalam hal-hal yang mubah (yang diperbolehkan syari’at), dan harus mengikuti apa-apa yang diperintahkan keduanya dan menjauhi apa-apa yang dilarang (selama tidak melanggar batasan-batasan Allah ‘Azza wa Jalla).
Sedangkan 'uququl walidain adalah gangguan yang ditimbulkan seorang anak terhadap keduanya, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Contoh gangguan berupa perkataan, yaitu mengucapkan “ah” atau “cis”, berkata dengan kalimat yang keras atau menyakitkan hati, menggertak, mencaci maki dan lain-lain. Sedangkan yang berupa perbuatan adalah berlaku kasar, seperti memukul dengan tangan atau kaki bila orang tua menginginkan sesuatu atau menyuruh untuk memenuhi keinginannya, membenci, tidak mempedulikan, tidak bersilaturrahim, atau tidak memberi nafkah kepada kedua orang tuanya yang miskin.

Makalah Permasalahan Air dan Banjir

Makalah Permasalahan Air dan Banjir

Judul : Makalah Permasalahan Air dan Banjir

Isi :
HALAMAN JUDUL, HALAMAN PENGESAHAN, MOTTO, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, A. Latar Belakang, B. Rumusan Masalah, BAB II PEMBAHASAN, A. Siklus Hidrologi, B. Air Permukaan dan Air Tanah, C. Penggunaan Air Terintegrasi, D. Banjir, 1. Transformasi Hujan Menjadi Debit, 2. Kala Ulang, 3. Pengelolaan DPS, 4. Daerah Hulu, Tengah, Hilir DPS, 5. Teknologi Pengendalian Banjir, 6. Pemberdayaan Masyarakat, BAB III PENUTUP, A. Kesimpulan, B. Saran, DAFTAR PUSTAKA.


Rangkuman :
A. Siklus Hidrologi

Membahas air tidak bisa lepas dari siklus hidrologi (Gambar 1) yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai: “… karena panas matahari, maka terjadi penguapan, uap air pada kondisi tertentu berubah menjadi awan, jika kondisi memungkinkan awan berubah menjadi hujan, air yang jatuh ke bumi mengalir sebagai air permukaan, air tanah dan sebagian menguap kembali …”
Karena siklus hidrologi ini mengikuti hukum keseimbangan massa: dari hujan yang volumenya tertentu maka besarnya air yang mengalir di permukaan tergantung dari besarnya air yang meresap kedalam tanah, demikian pula sebaliknya. Kecepatan gerak aliran air di dua kondisi ini sangat jauh berbeda,
v = 0,5-1,5 m/detik untuk aliran permukaan, dan v = 0,0002-450 m/hari untuk aliran air tanah. Oleh karena itu semakin besar air hujan yang masuk kedalam tanah, maka secara relatif semakin baik, karena hal ini berarti semakin banyak tabungan air yang kita punya, dan lagi pula air tanah akan keluar lagi ke permukaan secara perlahan.

Gambar 1. Siklus Hidrologi

B. Air Permukaan dan Air Tanah
Karena kecepatannya relatif besar, maka aliran permukaan yang nanti akhirnya berkumpul di sungai-sungai, mempunyai karakter temperamental. Lain halnya dengan aliran air tanah yang kalem dan tidak mudah “marah.” Semakin dominan porsi aliran permukaan pada suatu kawasan, semakin temperamental dan tidak mudah diduga karakter kawasan tersebut. Dalam istilah teknis sumber daya air kawasan yang dimaksud diatas disebut DPS (Daerah Pengaliran Sungai).
Pada DPS yang sudah rusak, dimana kondisi “watershed” sudah tidak mendukung (sehingga porsi air tanah kecil), maka rasio debit musim hujan dibagi debit musim kemarau menjadi membesar. Sungai semacam ini di musim kemarau tidak ada airnya dan di musim hujan, sering banjir. Lain halnya jika suatu sungai banyak dipengaruhi oleh air tanah (lihat Gambar 2, sungai yang dilingkari), maka sungai ini biasanya fluktuasi debit musim hujan dan kemarau menjadi kecil; artinya sungai lebih stabil debitnya. Sungai-sungai semacam ini jumlahnya semakin lama semakin menyusut di Indonesia, karena perusakan lingkungan di daerah DPS.
Selain air yang masuk kedalam tanah semakin berkurang, air yang sudah masuk pun, dieksploitasi secara berlebihan melebihi kapasitasnya.
Oleh karena itu seringkali kita jumpai penurunan tanah besar-besaran, intrusi air laut yang makin masuk ke daratan, muka air tanah yang semakin turun.

Gambar 2. Pengaruh aliran air tanah kepada aliran di sungai