Search This Blog

Showing posts with label makalah. Show all posts
Showing posts with label makalah. Show all posts

MAKALAH SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

 

 

Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada suatu organisme berbeda antara jantan dan betina. Sistem reproduksi pada perempuan berpusat di ovarium.

Alat reproduksi pada pria a. Sepasang testis, yang terbungkus dalam kantong skrotum, testis berfungsi sebagai penghasil sperma dan hormon testosteron b. Sepasang epididimis, saluran panjang berkelok-kelok terdapat di dalam skrotum.

 

Gambar Organ reproduksi pria

 

Pada wanita ovarium berfungsi menghasilkan ovum dan hormon (estrogen dan progesteron) jika sel telur pada ovarium telah masak, akan dilepaskan dari ovarium, pelepasan telur dari ovarium disebut ovulasi.

 

Gambar Organ reproduksi perempuan

 

Pembentukan Sperma dan Sel Telur

Pembentukan Sperma (spermatogenesis)Terjadi di dalam testis, bersifat diploid dan selalu membelah diri secara metosis sehingga berjumlah banyak. Sebagian spermatogonium membesar menjadi spermatosit primer dan terus membelah diri secara meiosis membentuk spermatosis sekunder dan spermatosit sekunder membelah diri kembali secara meiosis menjadi spermatid yang berdiferensiasi menjadi sperma. Tiap-tiap sperma memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom spermatogonium.

 

Pembentukan Ovum (oogenesis)

Terjadi di dalam ovarium. Oogonium bersifat diploid, membelah diri secara mitosis sehingga berjumlah banyak. Oogonium berkembang menjadi oosit primer dan membelah diri secara meiosis menjadi oosit sekunder dan badan kutub pertama. Oosit sekunder mengandung kuning telur dan sitoplasma, badan kutub pertama merupakan inti sel yang kemudian membelah diri menjadi dua. Oosit sekunder membelah diri secara meiosis menjadi otid dan badan kutub ke dua, berkembang menjadi ovum yang haploid dan setiap oosit primer menghasilkan satu ovum.

 

Ovulasi

Ovulasi adalah proses keluarnya ovum dari ovarium. Ovum akan bergerak ke rahim, bersamaan dengan proses ini, dinding rahim menjadi tebal seperti spon penuh dengan pembuluh darah yang siap menerima zigot.

 

Usia Subur

Sistem reproduksi pada manusia mulai terlihat jelas pada saat usia subur yaitu diawali pubertas, pada wanita ditandai peristiwa haid (menstruasi) yaitu keluarnya darah akibat dari meluruhnya selaput rahim (endometrium) disertai pecahnya pembuluh darah. Hal ini merupakan tanda wanita telah menghasilkan sel telur. Usia subur pada wanita berakhir ketika sudah tidak haid (menopause).

 

Tahap siklus menstruasi:

ü       Fase menstruasi, dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron.

ü       Fase pra ovulasi, dipengaruhi oleh hormon FSH.

ü       Fase ovulasi, dipengaruhi oleh hormon LSH.

ü       Fase pasca ovulasi, dipengaruhi oleh hormon progesteron.

 

Sedangkan usia subur pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah, yaitu keluarnya sperma pada waktu tidur karena terjadi rangsangan seksual dalam mimpinya. Usia subur pada laki-laki berlangsung sepanjang hayat.

 

Zigot

Zigot adalah sel yang terbentuk sebagai hasil bersatunya dua sel kelamin (sel ovum dan sel sperma) yang telah masak. Zigot adalah proses perkembangbiakan sebelum janin atau calon janin/embrio pada rahim perempuan. Lama kelamaan, Zigot ini akan berkembang menjadi janin dan embrio yang lalu akan dilahirkan menjadi bayi.

 

Gambar Zigot

 

 

Fertilisasi

Apabila sel telur bertemu dengan sperma pada tuba fallopii, maka akan terjadi pembuahan dan terbentuklah zigot. Zigot akan membelah menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel dan terbentuklah kumpulan sel yang menyerupai bola. Jika dapat tertanam di dalam rahim akan menjadi embrio. Embrio tumbuh di dalam cairan amnion (air ketuban) yang dihasilkan oleh dinding amnion. Air ketuban berfungsi melindungi embrio dari guncangan, benturan, kekeringan, dan membantu persalinan. Embrio mendapatkan suplai makanan dan oksigen dari induknya dengan perantara plasenta dan tali pusat. Fungsi plasenta adalah sebagai berikut:

ü       Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.

ü       Mengalirkan zat sampah dari embrio ke induk.

ü       Melindungi janin dari berbagai racun dan penyakit.

 

Masa kehamilan pada manusia berkisar 38 minggu (9 bulan 10 hari) dihitung dari masa pembuahan, namun ada yang dilahirkan secara prematur yaitu usia kandungan berkisar 7 bulan. Proses kelahiran bayi secara normal melalui vagina, namun ada yang melalui bedah caesar karena pinggul sempit atau karena posisi bayi sungsang atau melintang. Perkembangan embrio dalam rahim adalah sebagai berikut:

ü       Usia 4 minggu, mulai tampak mata dan telinga.

ü       Usia 8 minggu, mulai tampak tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.

ü       Usia 10 minggu, sudah tampak sebagai bayi dengan kepala lebih besar dari badan.

ü       Usia 16 minggu, tampak organ sudah lengkap.

ü       Usia 38 minggu, sudah siap dilahirkan.

 

Proses terjadinya kehamilan

Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan seorang laki-laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (Terjadinya kehamilan). Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel telur yang telah matang. seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang rahim.

Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopii yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur, atau dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah pembuahan. Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.

Inti sel telur yang sudah dibuahi akan mengalami pembelahan menjadi dua bagian setelah 30 jam. 20 jam kemudian inti sel telur ini akan kembali membelah menjadi empat bagian. Tiga sampai empat hari setelah pembuahan, sel akan sampai di bagian uterus .Dalam jangka waktu satu minggu setelah perubahan, akan dihasilkan suatu massa sel yang berbentuk ola sebesar pentol jarum, yang disebut (blastocyt). Dalam proses selanjutnya, yaitu sekitar 5 hari berikutnya, blastosis akan menempel dan terimplantasi ke dalam endometrium.

Selama dua hingga empat minggu pertama perkembangan, blastosis mendapatkan nutrien dari endometrium. Pada masa perkembangan ini, akan berbentuk plasenta. Plasenta merupakan organ berbentuk cakram yang mengandung pembuluh darah maternal (ibu) dan embrio. Melewati plasenta inilah, embrio akan mendapatkan nutrisi dari maternal. Melalui plasenta ini juga terjadi pertukaran gas-gas respirasi dan pembuangan limbah metabolisme embrio. Darah dari embrio mengalir ke plasenta melalui arteri tali pusar dan kembali melalui vena pusat dan melewati hati embrio.

Gambar proses terjadinya kehamilan

 

MAKALAH PEMILU DI INDONESIA

MAKALAH PEMILU DI INDONESIA

MAKALAH PEMILU DI INDONESIA



Pemilu 1955
Pemilu pertama dilangsungkan pada tahun 1955 dan bertujuan untuk memilih anggota-anggota DPR dan Konstituante. Pemilu ini seringkali disebut dengan Pemilu 1955, dan dipersiapkan di bawah pemerintahan Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo. Namun, Ali Sastroamidjojo mengundurkan diri dan pada saat pemungutan suara, kepala pemerintahan telah dipegang oleh Perdana Menteri Burhanuddin Harahap.
Lima besar dalam Pemilu ini adalah Partai Nasional Indonesia, Masyumi, Nahdlatul Ulama, Partai Komunis Indonesia, dan Partai Syarikat Islam Indonesia.

Pemilu 1971
Pemilu berikutnya diselenggarakan pada tahun 1971, tepatnya pada tanggal 5 Juli 1971. Pemilu ini adalah Pemilu pertama setelah orde baru, dan diikuti oleh 9 Partai politik dan 1 organisasi masyarakat.
Lima besar dalam Pemilu ini adalah Golongan Karya, Nahdlatul Ulama, Parmusi, Partai Nasional Indonesia, dan Partai Syarikat Islam Indonesia.
Pada tahun 1975, melalui Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golkar, diadakanlah fusi (penggabungan) partai-partai politik, menjadi hanya dua partai politik (yaitu Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrasi Indonesia) dan satu Golongan Karya.

Pemilu 1977-1997
Pemilu-Pemilu berikutnya dilangsungkan pada tahun 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997.
Pemilu-Pemilu ini diselenggarakan dibawah pemerintahan Presiden Soeharto. Pemilu-Pemilu ini seringkali disebut dengan "Pemilu Orde Baru". Sesuai peraturan Fusi Partai Politik tahun 1975, Pemilu-Pemilu tersebut hanya diikuti dua partai politik dan satu Golongan Karya. Pemilu-Pemilu tersebut kesemuanya dimenangkan oleh Golongan Karya.

Pemilu 1999
Pemilu berikutnya, sekaligus Pemilu pertama setelah runtuhnya orde baru, yaitu Pemilu 1999 dilangsungkan pada tahun 1999 (tepatnya pada tanggal 7 Juni 1999) di bawah pemerintahan Presiden BJ Habibie dan diikuti oleh 48 partai politik.
Lima besar Pemilu 1999 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Amanat Nasional.
Walaupun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan meraih suara terbanyak (dengan perolehan suara sekitar 35 persen), yang diangkat menjadi presiden bukanlah calon dari partai itu, yaitu Megawati Soekarnoputri, melainkan dari Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Abdurrahman Wahid (Pada saat itu, Megawati hanya menjadi calon presiden). Hal ini dimungkinkan untuk terjadi karena Pemilu 1999 hanya bertujuan untuk memilih anggota MPR, DPR, dan DPRD, sementara pemilihan presiden dan wakilnya dilakukan oleh anggota MPR.
Pemilihan Umum ini seharusnya diselenggarakan pada tahun 2002, namun atas desakan publik untuk mengadakan reformasi serta mengganti anggota-anggota parlemen yang berkaitan dengan Orde Baru, maka pemilihan umum dipercepat dari tahun 2002 ke tahun 1999 oleh pemerintah waktu itu.

No

No.

Partai

Jumlah Suara

Persentase

Jumlah Kursi

Persentase

1.

Partai Indonesia Baru

192.712

0,18%

0

0,00%

2.

Partai Kristen Nasional Indonesia

369.719

0,35%

0

0,00%

3.

Partai Nasional Indonesia

377.137

0,36%

0

0,00%

4.

Partai Aliansi Demokrat Indonesia

85.838

0,08%

0

0,00%

5.

Partai Kebangkitan Muslim Indonesia

289.489

0,27%

0

0,00%

6.

Partai Ummat Islam

269.309

0,25%

0

0,00%

7.

Partai Kebangkitan Ummat

300.064

0,28%

1

0,22%

8.

Partai Masyumi Baru

152.589

0,14%

0

0,00%

9.

Partai Persatuan Pembangunan

11.329.905

10,71%

58

12,55%

10.

Partai Syarikat Islam Indonesia

375.920

0,36%

1

0,22%

11.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

35.689.073

33,74%

153

33,12%

12.

Partai Abul Yatama

213.979

0,20%

0

0,00%

13.

Partai Kebangsaan Merdeka

104.385

0,10%

0

0,00%

14.

Partai Demokrasi Kasih Bangsa

550.846

0,52%

5

1,08%

15.

Partai Amanat Nasional

7.528.956

7,12%

34

7,36%

16.

Partai Rakyat Demokratik

78.730

0,07%

0

0,00%

17.

Partai Syarikat Islam Indonesia 1905

152.820

0,14%

0

0,00%

18.

Partai Katolik Demokrat

216.675

0,20%

0

0,00%

19.

Partai Pilihan Rakyat

40.517

0,04%

0

0,00%

20.

Partai Rakyat Indonesia

54.790

0,05%

0

0,00%

21.

Partai Politik Islam Indonesia Masyumi

456.718

0,43%

1

0,22%

22.

Partai Bulan Bintang

2.049.708

1,94%

13

2,81%

23.

Partai Solidaritas Pekerja Seluruh Indonesia

61.105

0,06%

0

0,00%

24.

Partai Keadilan

1.436.565

1,36%

7

1,51%

25.

Partai Nahdlatul Ummat

679.179

0,64%

5

1,08%

26.

Partai Nasional Indonesia - Front Marhaenis

365.176

0,35%

1

0,22%

27.

Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia

328.654

0,31%

1

0,22%

28.

Partai Republik

328.564

0,31%

0

0,00%

29.

Partai Islam Demokrat

62.901

0,06%

0

0,00%

30.

Partai Nasional Indonesia - Massa Marhaen

345.629

0,33%

1

0,22%

31.

Partai Musyawarah Rakyat Banyak

62.006

0,06%

0

0,00%

32.

Partai Demokrasi Indonesia

345.720

0,33%

2

0,43%

33.

Partai Golongan Karya

23.741.749

22,44%

120

25,97%

34.

Partai Persatuan

655.052

0,62%

1

0,22%

35.

Partai Kebangkitan Bangsa

13.336.982

12,61%

51

11,03%

36.

Partai Uni Demokrasi Indonesia

140.980

0,13%

0

0,00%

37.

Partai Buruh Nasional

140.980

0,13%

0

0,00%

38.

Partai Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong

204.204

0,19%

0

0,00%

39.

Partai Daulat Rakyat

427.854

0,40%

2

0,43%

40.

Partai Cinta Damai

168.087

0,16%

0

0,00%

41.

Partai Keadilan dan Persatuan

1.065.686

1,01%

4

0,87%

42.

Partai Solidaritas Pekerja

49.807

0,05%

0

0,00%

43.

Partai Nasional Bangsa Indonesia

149.136

0,14%

0

0,00%

44.

Partai Bhinneka Tunggal Ika Indonesia

364.291

0,34%

1

0,22%

45.

Partai Solidaritas Uni Nasional Indonesia

180.167

0,17%

0

0,00%

46.

Partai Nasional Demokrat

96.984

0,09%

0

0,00%

47.

Partai Ummat Muslimin Indonesia

49.839

0,05%

0

0,00%

48.

Partai Pekerja Indonesia

63.934

0,06%

0

0,00%

 

Jumlah

105.786.661

100,00%

462

100,00%

 


Pemilu 2004
Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 2004 diselenggarakan secara serentak pada tanggal 5 April 2004 untuk memilih 550 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), 128 anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota) se-Indonesia periode 2004-2009.
Hasil akhir pemilu menunjukan bahwa Golkar mendapat suara terbanyak. Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dua partai terbaru dalam pemilu ini, mendapat 7,45% dan 7,34% suara.
Pemilihan umum 2004 dinyatakan sebagai pemilu paling rumit dalam sejarah demokrasi.

No

No.

Partai

Jumlah Suara

Persentase

Jumlah Kursi

Persentase

1.

Partai Golongan Karya

24.480.757

21,58%

128

23,27%

2.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

21.026.629

18,53%

109

19,82%

3.

Partai Kebangkitan Bangsa

11.989.564

10,57%

52

9,45%

4.

Partai Persatuan Pembangunan

9.248.764

8,15%

58

10,55%

5.

Partai Demokrat

8.455.225

7,45%

55*

10,00%

6.

Partai Keadilan Sejahtera

8.325.020

7,34%

45

8,18%

7.

Partai Amanat Nasional

7.303.324

6,44%

53*

9,64%

8.

Partai Bulan Bintang

2.970.487

2,62%

11

2,00%

9.

Partai Bintang Reformasi

2.764.998

2,44%

14*

2,55%

10.

Partai Damai Sejahtera

2.414.254

2,13%

13*

2,36%

11.

Partai Karya Peduli Bangsa

2.399.290

2,11%

2

0,36%

12.

Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia

1.424.240

1,26%

1

0,18%

13.

Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan

1.313.654

1,16%

4*

0,73%

14.

Partai Nasional Banteng Kemerdekaan

1.230.455

1,08%

0*

0,00%

15.

Partai Patriot Pancasila

1.073.139

0,95%

0

0,00%

16.

Partai Nasional Indonesia Marhaenisme

923.159

0,81%

1

0,18%

17.

Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia

895.610

0,79%

0

0,00%

18.

Partai Pelopor

878.932

0,77%

3*

0,55%

19.

Partai Penegak Demokrasi Indonesia

855.811

0,75%

1

0,18%

20.

Partai Merdeka

842.541

0,74%

0

0,00%

21.

Partai Sarikat Indonesia

679.296

0,60%

0

0,00%

22.

Partai Perhimpunan Indonesia Baru

672.952

0,59%

0

0,00%

23.

Partai Persatuan Daerah

657.916

0,58%

0

0,00%

24.

Partai Buruh Sosial Demokrat

636.397

0,56%

0

0,00%

 

Jumlah

113.462.414

100,00%

550

100,00%

 


Pemilu 2009
Pemilihan umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 2009 (biasa disingkat Pemilu Legislatif 2009 atau Pileg 2009) diselenggarakan untuk memilih 560 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), 132 anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota) se-Indonesia periode 2009-2014. Pemungutan suara diselenggarakan secara serentak di hampir seluruh wilayah Indonesia pada tanggal 9 April 2009 (sebelumnya dijadwalkan berlangsung pada 5 April, namun kemudian diundur).
38 partai memenuhi kriteria untuk ikut serta dalam pemilu 2009. Partai Demokrat memenangkan suara terbanyak, diikuti dengan Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

No

No.

Partai

Jumlah suara

Persentase suara

Jumlah kursi

Persentase kursi

1

Partai Hati Nurani Rakyat

3.922.870

3,77%

18

3,21%

2

Partai Karya Peduli Bangsa

1.461.182

1,40%

0

0,00%

3

Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia

745.625

0,72%

0

0,00%

4

Partai Peduli Rakyat Nasional

1.260.794

1,21%

0

0,00%

5

Partai Gerakan Indonesia Raya

4.646.406

4,46%

26

4,64%

6

Partai Barisan Nasional

761.086

0,73%

0

0,00%

7

Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia

934.892

0,90%

0

0,00%

8

Partai Keadilan Sejahtera

8.206.955

7,88%

57

10,18%

9

Partai Amanat Nasional

6.254.580

6,01%

43

7,68%

10

Partai Perjuangan Indonesia Baru

197.371

0,19%

0

0,00%

11

Partai Kedaulatan

437.121

0,42%

0

0,00%

12

Partai Persatuan Daerah

550.581

0,53%

0

0,00%

13

Partai Kebangkitan Bangsa

5.146.122

4,94%

27

4,82%

14

Partai Pemuda Indonesia

414.043

0,40%

0

0,00%

15

Partai Nasional Indonesia Marhaenisme

316.752

0,30%

0

0,00%

16

Partai Demokrasi Pembaruan

896.660

0,86%

0

0,00%

17

Partai Karya Perjuangan

351.440

0,34%

0

0,00%

18

Partai Matahari Bangsa

414.750

0,40%

0

0,00%

19

Partai Penegak Demokrasi Indonesia

137.727

0,13%

0

0,00%

20

Partai Demokrasi Kebangsaan

671.244

0,64%

0

0,00%

21

Partai Republika Nusantara

630.780

0,61%

0

0,00%

22

Partai Pelopor

342.914

0,33%

0

0,00%

23

Partai Golongan Karya

15.037.757

14,45%

107

19,11%

24

Partai Persatuan Pembangunan

5.533.214

5,32%

37

6,61%

25

Partai Damai Sejahtera

1.541.592

1,48%

0

0,00%

26

Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia

468.696

0,45%

0

0,00%

27

Partai Bulan Bintang

1.864.752

1,79%

0

0,00%

28

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

14.600.091

14,03%

95

16,96%

29

Partai Bintang Reformasi

1.264.333

1,21%

0

0,00%

30

Partai Patriot

547.351

0,53%

0

0,00%

31

Partai Demokrat

21.703.137

20,85%

150

26,79%

32

Partai Kasih Demokrasi Indonesia

324.553

0,31%

0

0,00%

33

Partai Indonesia Sejahtera

320.665

0,31%

0

0,00%

34

Partai Kebangkitan Nasional Ulama

1.527.593

1,47%

0

0,00%

41

Partai Merdeka

111.623

0,11%

0

0,00%

42

Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia

146.779

0,14%

0

0,00%

43

Partai Sarikat Indonesia

140.551

0,14%

0

0,00%

44

Partai Buruh

265.203

0,25%

0

0,00%

 

Jumlah

104.099.785

100,00%

560

100,00%

 


Pemilu 2014
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 2014 (biasa disingkat Pemilu Legislatif 2014) diselenggarakan pada 9 April 2014 untuk memilih 560 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), 132 anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota) se-Indonesia periode 2014-2019.
Pemilihan ini dilaksanakan pada tanggal 9 April 2014 serentak di seluruh wilayah Indonesia. Namun untuk warga negara Indonesia di luar negeri, hari pemilihan ditetapkan oleh panitia pemilihan setempat di masing-masing negara domisili pemilih sebelum tanggal 9 April 2014. Pemilihan di luar negeri hanya terbatas untuk anggota DPR di daerah pemilihan DKI Jakarta II, dan tidak ada pemilihan anggota perwakilan daerah.


No

No.

Partai

Jumlah suara

Persentase suara

Jumlah kursi

Persentase kursi

1

Partai NasDem

8.402.812

6,72

35

6,3

2

Partai Kebangkitan Bangsa

11.298.957

9,04

47

8,4

3

Partai Keadilan Sejahtera

8.480.204

6,79

40

7,1

4

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

23.681.471

18,95

109

19,5

5

Partai Golongan Karya

18.432.312

14,75

91

16,3

6

Partai Gerakan Indonesia Raya

14.760.371

11,81

73

13,0

7

Partai Demokrat

12.728.913

10,19

61

10,9

8

Partai Amanat Nasional

9.481.621

7,59

49

8,8

9

Partai Persatuan Pembangunan

8.157.488

6,53

39

7,0

10

Partai Hati Nurani Rakyat

6.579.498

5,26

16

2,9

14

Partai Bulan Bintang

1.825.750

1,46

0

0

15

Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia

1.143.094

0,91

0

0

 

Jumlah

124.972.491

100,00%

560

100,00%