Search This Blog

Showing posts with label kesehatan. Show all posts
Showing posts with label kesehatan. Show all posts
Makalah Masalah Kesehatan di Indonesia

Makalah Masalah Kesehatan di Indonesia

Judul : Makalah Masalah Kesehatan di Indonesia

Isi :
HALAMAN JUDUL, HALAMAN PENGESAHAN, MOTTO, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, A. Latar Belakang , B. Rumusan Masalah, BAB II PEMBAHASAN, A. Masalah Kesehatan Masyarakat di Indonesia, B. Strategi Paradigma Kesehatan, C. Konsep Baru Tentang Makna Sehat, 1. Paradigma Baru Kesehatan, 2. Upaya Kesehatan, 3. Kebijakan Kesehatan Baru, 4. Konsekuensi Implikasi dari Perubahan Paradigma, 5. Indikator Kesehatan, 6. Tenaga Kesehatan, 7. Pemberdayaan Masyarakat, 8. Kesehatan dan Komitmen Politik, BAB III PENUTUP, A. Kesimpulan, B. Saran.


Rangkuman :
A. Masalah Kesehatan Masyarakat di Indonesia

Dewasa ini di Indonesia terdapat beberapa masalah kesehatan penduduk yang masih perlu mendapat perhatian secara sungguh-sungguh dari semua pihak antara lain: anemia pada ibu hamil, kekurangan kalori dan protein pada bayi dan anak-anak, terutama di daerah endemic, kekurangan vitamin A pada anak, anemia pada kelompok mahasiswa, anak-anak usia sekolah, serta bagaimana mempertahankan dan meningkatkan cakupan imunisasi. Permasalahan tersebut harus ditangani secara sungguh-sungguh karena dampaknya akan mempengaruhi kualitas bahan baku sumber daya manusia Indonesia di masa yang akan datang.
Perubahan masalah kesehatan ditandai dengan terjadinya berbagai macam transisi kesehatan berupa transisi demografi, transisi epidemiologi, transisi gizi dan transisi perilaku. Transisi kesehatan ini pada dasarnya telah menciptakan beban ganda (double burden) masalah kesehatan.
1. Transisi demografi, misalnya mendorong peningkatan usia harapan hidup yang meningkatkan proporsi kelompok usia lanjut sementara masalah bayi dan BALITA tetap menggantung.
2. Transisi epidemiologi, menyebabkan beban ganda atas penyakit menular yang belum pupus ditambah dengan penyakit tidak menular yang meningkat dengan drastis.
3. Transisi gizi, ditandai dengan gizi kurang dibarengi dengan gizi lebih.
4. Transisi perilaku, membawa masyarakat beralih dari perilaku tradisional menjadi modern yang cenderung membawa resiko.
Masalah kesehatan tidak hanya ditandai dengan keberadaan penyakit, tetapi gangguan kesehatan yang ditandai dengan adanya perasaan terganggu fisik, mental dan spiritual. Gangguan pada lingkungan juga merupakan masalah kesehatan karena dapat memberikan gangguan kesehatan atau sakit. Di negara kita mereka yang mempunyai penyakit diperkirakan 15% sedangkan yang merasa sehat atau tidak sakit adalah selebihnya atau 85%. Selama ini nampak bahwa perhatian yang lebih besar ditujukan kepada mereka yang sakit. Sedangkan mereka yang berada di antara sehat dan sakit tidak banyak mendapat upaya promosi. Untuk itu, dalam penyusunan prioritas anggaran, peletakan perhatian dan biaya sebesar 85 % seharusnya diberikan kepada 85% masyarakat sehat yang perlu mendapatkan upaya promosi kesehatan.
Dengan adanya tantangan seperti tersebut di atas maka diperlukan suatu perubahan paradigma dan konsep pembangunan kesehatan. Beberapa permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pembangunan kesehatan antara lain :


Makalah Khasiat Mujarab Jus Buah

Makalah Khasiat Mujarab Jus Buah

Judul : Makalah Khasiat Mujarab Jus Buah

Isi :
Judul, Kata Pengantar, Daftar Isi, BAB I PENDAHULUAN, BAB II ISI : Apel, Alpukat, Jambu Biji, Jeruk, Mangga, Nanas, Pepaya, Melon, Tomat, Wortel, BAB III PENUTUP, DAFTAR PUSTAKA.

Rangkuman :
Selain tubuh memerlukan gizi seimbang pada saat berpuasa juga memerlukan vitamin, yang dapat diperoleh dari beberapa makanan, terutama buah-buahan dan sayuran. Sumber vitamin alamiah tersebut mengandung zat-zat potensial yang dapat mencegah penuaan dini, serta mampu mempercepat gejala reumatik, mencegah karies gigi, diare, menyembuhkan sakit kepala, serta mencegah pertumbuhan kanker.
Oleh karena itu, vitamin harus dikonsumsi secara teratur. Vitamin yang diperoleh dari buah dapat diolah sebagai minuman yang segar, yaitu dengan cara dijadikan jus buah. Buah selain mengandung vitamin, pada umumnya juga memiliki keunggulan khusus antara lain sebagai berikut :
1. Apel
Buah apel sangat ampuh sebagai bahan detoksifikasi atau pembuang racun. Apel dapat mengurangi kesulitan buang air besar, dan gangguan pencernaan lain, mengurangi nyeri pada gejala reumatik, nyeri sendi dan gout. Bila diminum secara teratur apel juga dapat membantu mencegah peningkatan kolesterol dan menguatkan ginjal. Kandungan potasiumnya membantu memelihara kesehatan tulang.
2. Alpukat
Buah alpukat dapat berfungsi sebagai pencahar alamiah yang efektif. Dianjurkan untuk mengkonsumsi buah yang masak. Buah berdaging kuning ini mampu membantu menurunkan kadar kolesterol dengan lemak tidak jenuh yang dikandungnya.
3. Jambu Biji
Buah jambu biji membantu penyembuhan infeksi. Kadar serat pektinnya yang tinggi sanggup melancarkan pencernaan.
4. Jeruk
Segelas perasan jeruk dapat memberikan dua kali kebutuhan sehari akan vitamin C. Bermanfaat untuk meringankan flu dan kemulusan kulit Anda. Jeruk juga kaya akan asam folat yang berguna untuk mencegah pengaruh buruk sinar matahari pada kulit dan melancarkan metabolisme.
5. Mangga
Kandungan vitamin A dan C, serta seratnya yang cukup tinggi membuatnya unggul sebagai antioksidan (pencegah penyakit degeneratif, termasuk kanker). Zat eremophiline di dalamnya berfungsi melancarkan aliran darah.
6. Nanas
Kandungan gula alamiahnya sangat baik untuk memberikan energi yang tidak menggemukkan, karena diimbangi dengan kandungan seratnya yang cukup tinggi.
7. Pepaya
Pemasok Vitamin C, karoten dan serat pektin yang tinggi. Pepaya bermanfaat melancarkan pencernaan dan memudahkan buang air besar. Enzim papainnya dapat membantu menyembuhkan luka lambung.


Infeksi Virus Pada Ibu Hamil

Infeksi Virus Pada Ibu Hamil

Judul : Infeksi Virus Pada Ibu Hamil

Isi :
INFEKSI TORCH PADA KEHAMILAN, TOXOPLASMA, RUBELLA, CYTOMEGALOVIRUS (CMV), HERPES SIMPLEX TIPE II, PANEL TORCH.

Rangkuman :
Infeksi Torch pada kehamilan berbahaya bagi janin. TORCH adalah istilah untuk menggambarkan gabungan dari empat jenis penyakit infeksi yaitu Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenis penyakit infeksi ini, sama-sama berbahaya bagi janin bila infeksi diderita oleh ibu hamil.
Kini, diagnosis untuk penyakit infeksi telah berkembang antar lain ke arah pemeriksaan secara imunologis.
Prinsip dari pemeriksaan ini adalah deteksi adanya zat anti (antibodi) yang spesifik terhadap kuman penyebab infeksi tersebut sebagai respon tubuh terhadap adanya benda asing (kuman). Antibodi yang terbentuk dapat berupa Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG)

TOXOPLASMA
Infeksi Toxoplasma disebabkan oleh parasit yang disebut Toxoplasma gondi. Pada umumnya, infeksi Toxoplasma terjadi tanpa disertai gejala yang spesifik. Kira-kira hanya 10-20% kasus infeksi Toxoplasma yang disertai gejala ringan, mirip gejala influenza, bisa timbul rasa lelah, malaise, demam, dan umumnya tidak menimbulkan masalah.
Infeksi Toxoplasma berbahaya bila terjadi saat ibu sedang hamil atau pada orang dengan sistem kekebalan tubuh terganggu (misalnya penderita AIDS, pasien transpalasi organ yang mendapatkan obat penekan respon imun).
Jika wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi adalah abortus spontan atau keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi menderita Toxoplasmosis bawaan. Pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah dewasa, misalnya kelainan mata dan telinga, retardasi mental, kejang-kejang dan ensefalitis.
Diagnosis Toxoplasmosis secara klinis sukar ditentukan karena gejala-gejalanya tidak spesifik atau bahkan tidak menunjukkan gejala (sub klinik). Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium mutlak diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Pemeriksaan yang lazim dilakukan adalah Anti-Toxoplasma IgG, IgM dan IgA, serta Aviditas Anti-Toxoplasma IgG.
Pemeriksaan tersebut perlu dilakukan pada orang yang diduga terinfeksi Toxoplasma, ibu-ibu sebelum atau selama masa hamil (bila hasilnya negatif perlu diulang sebulan sekali khususnya pada trimester pertama, selanjutnya tiap trimester), serta bayi baru lahir dari ibu yang terinfeksi Toxoplasma.

RUBELLA
Infeksi Rubella ditandai dengan demam akut, ruam pada kulit dan pembesaran kelenjar getah bening. Infeksi ini disebabkan oleh virus Rubella, dapat menyerang anak-anak dan dewasa muda.
Infeksi Rubella berbahaya bila terjadi pada wanita hamil muda, karena dapat menyebabkan kelainan pada bayinya. Jika infeksi terjadi pada bulan pertama kehamilan maka risiko terjadinya kelainan adalah 50%, sedangkan jika infeksi terjadi trimester pertama maka risikonya menjadi 25% (menurut America College of Obstetrician and Gynecologists, 1981).
Tanda-tanda dan gejala infeksi Rubella sangat bervariasi untuk tiap individu, bahkan pada beberapa pasien tidak dikenali, terutama apabila ruam merah tidak tampak. Oleh Karena itu, diagnosis infeksi Rubella yang tepat perlu ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan meliputi pemeriksaan Anti-Rubella IgG dana IgM. Pemeriksaan Anti-rubella IgG dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kekebalan pada saat sebelum hamil. Jika ternyata belum memiliki kekebalan, dianjurkan untuk divaksinasi.
Pemeriksaan Anti-rubella IgG dan IgM terutama sangat berguna untuk diagnosis infeksi akut pada kehamilan < 18 minggu dan risiko infeksi rubella bawaan.