Search This Blog

SKRIPSI PENGARUH PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS GERAK IRAMA TERHADAP PERKEMBANGAN PSIKOMOTORIK SISWA DI TK X

(KODE PEND-AIS-0039) : SKRIPSI PENGARUH PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS GERAK IRAMA TERHADAP PERKEMBANGAN PSIKOMOTORIK SISWA DI TK X



BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Belajar dan hubungannya dengan perkembangan manusia merupakan masalah yang sangat fenomenal dan tidak ada habisnya untuk terus dikaji. Pembelajaran bertujuan untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh manusia. Tujuan pembelajaran tersebut telah termaktub dalam tujuan pendidikan yang ada dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), yakni:
Berkembangnya potensi peserta didik agar mnjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertangguang jawab.
Sehubungan dengan hal di atas, Islam juga mempunyai kualifikasi sendiri dalam memberikan kejelasan konseptual tentang tujuan pembelajaran yaitu terdapat dalam Q.S al-Alaq ayat 1-5:
Artinya: Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mempelajari (manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajari manusia apa yang belum diketahuinya.
Secara kontekstual ayat tersebut memberikan informasi bahwa manusia adalah makhluk belajar, artinya manusia dapat menerima pelajaran dari Tuhan tentang apa yang tidak diketahuinya. Jika diamati secara seksama, nampak bahwa hanya melalui proses belajar manusia dapat memahami sesuatu, baik secara potensial maupun aktualnya, sehingga ia dapat merancang pekerjaan untuk mengolah sesuatu yang dapat memberikan manfaat bagi kepentingan hidupnya.
Harapan yang cukup besar terhadap penyelenggaraan pembelajaran mendorong semakin berkembangnya pertumbuhan lembaga-lembaga pendidikan formal, terutama lembaga pendidikan Taman Kanak-Kanak.
Taman Kanak-Kanak adalah salah satu bentuk pendidikan bagi anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak usia empat sampai enam tahun yang membantu anak didik untuk mengembangkan semua potensi yang dimilikinya baik fisik, psikis, emosional, maupun kognitifnya. Sebagaimana yang terdapat dalam Garis-Garis Besar Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-Kanak, bahwa tujuan program kegiatan belajar Taman Kanak-Kanak adalah:
"Untuk membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, ketrampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya."
Perkembangan setiap anak berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan lingkungannya, oleh karena itu pembelajaran yang dilakukan seharusnya memperhatikan keunikan-keunikan individual yang dimiliki oleh setiap siswa. Hal itu perlu diperhatikan bagi seorang guru yang merupakan the center of learning yang menentukan berhasil tidaknya sebuah proses pembelajaran dan sebagai penyelenggara pendidikan, sekaligus mengandung konsekuensi logis bagi dirinya untuk mampu melayani semua siswa sesuai dengan karakteristik yang dimilikinya.
Implikasi dari prinsip perbedaan individual bagi guru tersebut berwujud untuk memperbaiki cara-cara pengajarannya terkait metode, media, pengenalan karakteristik siswa serta pemberian remedial teaching bagi siswa yang membutuhkan. Hal itu juga menjadi fokus perhatian bagi al-Ghozali, dalam pemikirannya tentang pendidikan, ia berpendapat bahwa:
Demikianlah guru yang diikuti, yang mengobati jiwa murid-muridnya dan hati orang yang diberi petunjuk, hendaknya tidak membebani mereka dengan berbagai latihan dan tugas dalam bidang khusus dengan beban metode yang khusus pula sebelum ia mengetahui akhlak serta penyakit mereka. Apabila dokter mengobati seluruh pasien dengan obat yang sama, maka ia akan membunuh banyak manusia. Demikian pula halnya dengan guru, apabila k mengarahkan seluruh murid kepada satu macam pola yang sama niscaya ia akan menghancurkan mereka dengan mematikan hati mereka. Oleh karena itu, hendaknya guru memperhatikan penyakit, keadaan, usia, dan tabiat serta motivasi peserta didiknya. Atas dasar itulah hendaknya ia memprogramkan pendidikannya.
Maka dari itu guru dapat menggunakan pembelajaran dengan menggunakan intervensi yang beraneka segi, yaitu pembelajaran berbasis gerak irama. Pembelajaran berbasis gerak irama adalah suatu program pembelajaran yang dibuat oleh guru kelas dengan memperhatikan keberadaan dan kebutuhan setiap peserta didik melalui pola gerak dan irama sesuai dengan perkembangan fisik, emosi, sosial dan intelektual dari setiap peserta didik.
Gerak irama adalah suatu ilmu (science) yang disusun secara sistematis, terarah dan berguna bagi kepentingan manusia, untuk menguasainya diperlukan latihan-latihan khusus secara teratur dan terarah.
Ilmu gerak irama merupakan ilmu terapan bagi seorang guru dalam kegiatan menyusun dan merancang program pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas bagi peserta didik yang telah mengalami kesulitan-kesulitan belajar. Keberhasilan seorang guru dalam mengatasi kesulitan belajar dengan menggunakan intervensi melalui pola gerak dan irama tersebut merupakan pembuktian kompetensi yang dimilikinya sebagai tenaga pengajar yang profesional.
Dalam proses pembelajaran, gerak irama berfungsi sebagai alat pembelajaran yang dapat meningkatkan kesegaran jasmani, kesehatan, ketrampilan gerak, daya nalar atau tingkat kecerdasan, kehidupan yang kreatif, dan kemampuan bermasyarakat atau bersosialisasi.
Alasan utama mengapa gerak irama dipakai sebagai salah satu intervensi dalam pembelajaran di sekolah adalah karena pola gerak dan irama mempunyai kepentingan dalam upaya mengembangkan potensi dan kemampuan setiap peserta didik untuk mencapai kompetensi dirinya secara bulat dan utuh.
Pembelajaran berbasis gerak irama tersebut sangat sesuai untuk diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-Kanak, dikarenakan pembelajaran berbasis gerak irama dapat meningkatkan perkembangan psikomotorik siswa yang lebih baik dikembangkan pada masa kanak-kanak. Hal itu berdasarkan asumsi bahwa masa kanak-kanak merupakan masa yang paling ideal untuk mengembangkan kemampuan psikomotorik anak.
Perkembangan psikomotorik adalah perkembangan fungsi kepribadian manusia yang mengarah pada akibat-akibat motor dari proses mental (kerja otak). Aspek motorik tersebut berfungsi sebagai pelaksana tingkah laku seperti perbuatan dan gerak jasmaniah.
Perlunya mempelajari keterampilan motorik pada masa kanak-kanak, dikarenakan tubuh anak masih lentur daripada tubuh orang dewasa, pada saat itu seorang anak juga kurang memiliki keterampilan yang bertentangan dengan hal-hal baru, mereka senang melakukan pengulangan dan memiliki waktu yang lebih lama untuk mempelajari keterampilan motorik dibanding ketika mereka telah dewasa.
Perkembangan individu tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu atau pemindahan biologis karakteristik individu dari pihak orang tuanya akan tetapi juga ditentukan oleh faktor dari luar seperti lingkungan dan pendidikan.
Individu dan perkembangannya adalah produk dari hereditas dan lingkungan, Keduanya sama-sama berperan penting bagi perkembangan individu, hereditas menumbuhkan fungsi-fungsi dan kapasitas sedangkan pendidikan dan lingkungan mengembangkan fungsi-fungsi kapasitas tersebut. Antara stimulus hereditas dan lingkungan berinteraksi saling mempengaruhi untuk menimbulkan proses perkembangan. Hal itu mengharuskan adanya usaha-usaha bagi pendidik untuk menciptakan lingkungan belajar dan membimbing perkembangan anak ke arah perkembangan yang optimal.
Dengan melihat tujuan dan manfaat dari gerak irama, maka tidak menutup kemungkinan bahwa pembelajaran berbasis gerak irama dapat meningkatkan perkembangan psikomotorik siswa.
Mengingat pentingnya masalah tersebut di atas maka penulis mengkaji dan meneliti permasalahan tersebut dengan judul skripsi "Pengaruh Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Gerak Irama terhadap Perkembangan Psikomotorik Siswa di TK X ".

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran berbasis gerak irama di TK X ?
2. Bagaimana perkembangan psikomotorik siswa di TK X ?
3. Adakah pengaruh pelaksanaan pembelajaran berbasis gerak irama terhadap perkembangan psikomotorik siswa di TK X ?

C. Tujuan dan Signifikasi Penelitian
Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan mendiskripsikan pelaksanaan pembelajaran berbasis gerak irama di TK X.
2. Untuk mengetahui dan mendiskripsikan perkembangan psikomotorik siswa di TK X.
3. Untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan pembelajaran berbasis gerak irama terhadap perkembangan psikomotorik siswa di TK
Sedangkan kegunaan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis sendiri sebagai calon tenaga pendidik, tentunya hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang menjadi profesi penulis.
2. Bagi lembaga pendidikan yang diteliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk menyusun program pembelajaran yang tepat, efektif dan efisien dalam proses pendidikan di lembaga tersebut.
3. Bagi lembaga pendidikan atau instansi terkait, penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam menyiapkan calon pendidik, sehingga dapat menghasilkan out put yang berkualitas dan profesional.

D. Batasan Masalah
Sangatlah penting bagi penulis dalam membatasi masalah untuk membuat pembaca mudah memahaminya. Dalam skripsi ini penulis hanya memfokuskan pada:
1. Pembelajaran yang diterapkan adalah pembelajaran yang berdasarkan pola gerak siswa.
2. Perkembangan psikomotorik dalam hal ini adalah keterampilan motorik kasar dan motorik halus.
3. Pelaksanaan pembelajaran berbasis gerak irama difokuskan pada kelas B2 TK X.

E. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam mengintepretasikan judul skripsi ini, kiranya perlu dijelaskan beberapa istilah yang termaktub dalam judul skripsi ini, yaitu:
1. Pengaruh: daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang terkait membentuk watak, kepercayan dan perbuatan seseorang.
2. Pembelajaran berbasis gerak irama:
Suatu program pembelajaran yang dibuat oleh guru kelas dengan mengembangkan dan menumbuhkan pengalaman belajar peserta didik melalui pola gerak dan irama sesuai dengan perkembangan fisik, emosi, sosial dan intelektual dari setiap peserta didik.
3. Perkembangan : suatu perubahan yang bersifat kualitatif pada segi fungsional.
4. Psikomotor : berhubungan atau mengarah kepada akibat-akibat motor dari proses mental (kerja otak).
Dalam skripsi ini yang dimaksud dengan judul pengaruh pelaksanaan pembelajaran berbasis gerak irama terhadap perkembangan psikomotorik siswa adalah pembelajaran yang dibuat oleh guru kelas dengan mengembangkan dan menumbuhkan pengalamam belajar peserta didik melalui pola gerak yang dipadukan dengan irama untuk meningkatkan perkembangan psikomotorik siswa.

F. Hipotesis Penelitian
Menurut Mardalis hipotesis berasal dari dua kata, yaitu "hypo" artinya "di bawah" dan "thesa" artinya "kebenaran" atau "pendapat", maka yang dimaksud dengan hipotesis adalah jawaban sementara atau kesimpulan yang diambil untuk menjawab pertanyaan yang diajukan dalam penelitian. Adapun hipotesis yang penulis ajukan adalah:
1. Hipotesi s Alternatif (Ha)
Pelaksanaan pembelajaran berbasis gerak irama berpengaruh terhadap perkembangan psikomotorik siswa di TK X.
2. Hipotesis Nihil (Ho)
Pelaksanaan pembelajaran berbasis gerak irama tidak berpengaruh terhadap perkembangan psikomotorik siswa di TK X.

G. Variabel Penelitian
Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi. Dalam penelitian ini variabel ada dua, yaitu:
a. Variabel bebas: pelaksanaan pembelajaran berbasis gerak irama
b. Variabel terikat: perkembangan psikomotorik siswa di TK X.

H. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah definisi yang didasarkan atas sifat hal yang dapat diamati (observasi). Variabel penelitian perlu didefinisikan dengan beberapa alasan, antara lain:
a. Agar tidak menimbulkan kekaburan fokus penelitian dan menghilangkan kemungkinan salah penafsiran terhadap obyek yang menjadi fokus penelitian.
b. Mempersempit fokus, target populasi dan wilayah penelitian
c. Memudahkan membuat instrumen penelitian.
d. Memberikan makna kontekstual terhadap masalah yang menjadi fokus penelitian.
Definisi dari variabel penelitian tersebut adalah:
1. Pelaksanaan pembelajaran berbasis gerak irama yaitu: suatu pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan pola gerak yang dimiliki oleh siswa yang dipadukan dengan irama atau ritme.
2. Perkembangan psikomotorik yaitu perkembangan kepribadian yang berhubungan dengan keterampilan motorik. Kemampuan motorik merupakan kemampuan dalam mengendalikan gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi.

I. Metode Penelitian
Metode artinya, cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisa sampai menyusun laporan penelitian. Maka yang dimaksud dengan metode penelitian adalah uraian yang mengemukakan secara teoritis tentang metode yang digunakan dalam penelitian mulai dari tahap pengumpulan data sampai dengan analisis data.
Untuk mengumpulkan data sampai dengan analisa data tentang "pengaruh pelaksanaan pembelajaran berbasis gerak irama terhadap perkembangan psikomotorik siswa di TK X ", peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik analisa korelasi product moment.
1. Jenis penelitian
Ditinjau dari tempatnya, penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian ini bertujuan untuk mengambil informasi secara langsung tentang obyek penelitian.
Ada pertimbangan mengapa penulis melakukan penelitian lapangan ini, karena penulis bermaksud untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya terhadap obyek penelitian, dalam hal ini tentang "pelaksanaan pembelajaran yang berbasis gerak irama terhadap perkembangan psikomotorik siswa di TK X "
2. Pendekatan penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan dalam penelitian yang lebih banyak menggunakan angka-angka mulai dari proses pengumpulan data hingga menampilkan hasil penelitian.
3. Sumber data
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek darimana data diperoleh. Secara umum sumber data dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu:
b. Person, yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket
c. Place, yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak
d. Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar, atau simbol-simbol lain.
Kemudian dalam penelitian ini sumber data terbagi menjadi dua, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder, dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Sumber data primer
Sumber data primer merupakan sumber data yang akan memberikan data-data primer. Adapun sumber data primer dalam penelitian ini adalah:
1). Siswa kelas B2 TK X
Siswa kelas B2 TK X dijadikan sebagai sumber data primer untuk mengetahui kemampuan gerak siswa serta perkembangan psikomotorik siswa.
2). Kepala TK X
Kepala TK X dijadikan sebagai sumber data primer untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran berbasis gerak irama dan perkembangan psikomotorik siswa.
3). Guru kelas B2 TK X
Guru kelas B2 TK X dijadikan sebagai sumber data primer unutk mengetahui pelaksanaan pembelajaran berbasis gerak irama dan perkembangan psikomotorik siswa
b. Sumber data sekunder
Sumber data jenis ini peneliti gunakan untuk menggali data-data penguat bagi data primer, adapun sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen-dokumen serta buku-buku yang dapat dijadikan referensi yang berkaitan dengan "pengaruh pelaksanaan pembelajaran berbasis gerak irama terhadap perkembangan psikomotorik siswa di TK X"
4. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Adapun yang dimaksud dengan populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas B-2 TK X. Tahun ajaran XXXX-XXXX yang berjumlah 23 siswa.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil yang dipilih. Penelitian ini merupakan penelitian populasi, karena jumlah populasi yang akan diteliti kurang dari 100 orang. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto "Jika jumlah populasi yang akan diteliti kurang dari 100 orang lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika populasinya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.

J. Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika pembahasan sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan, terdiri dari beberapa sub pokok bahasan, meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan signifikansi penelitian, batasan masalah, definisi operasional, hipotesis penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, metode penelitian, dan yang terakhir sistematika pembahasan.
BAB II : Landasan Teori, terdiri dari beberapa sub pokok bahasan, yaitu: Tinjauan tentang pelaksanaan pembelajaran berbasis gerak irama, yang meliputi: Pengertian pembelajaran berbasis gerak irama, latar belakang digunakannya gerak irama dalam pembelajaran, sejarah perkembangan gerak, hubungan gerak dengan irama, pola gerak irama dalam pembelajaran, penyusunan pola gerak irama dalam pembelajaran. Tinjauan tentang perkembangan psikomotorik, yang meliputi: definisi perkembangan psikomotorik, faktor-faktor yang mempegaruhi perkembangan, prinsip-prinsip perkembangan psikomotorik, cara umum mempelajari ketrampilan motorik, perkembangan psikomotorik anak usia Taman Kanak-Kanak, bahaya perkembangan motorik, klasifikasi Tujuan Instruksional Khusus Ranah psikomotorik. Pengaruh pelaksanaan pembelajaran berbasis gerak irama terhadap perkembangan psikomotorik siswa.
BAB III : Laporan Hasil Penelitian, terdiri dari sub pokok bahasa, yaitu: Gambaran umum obyek penelitian, yang meliputi sejarah berdirinya TK X, visi dan misi TK X, letak geografis, struktur organisasi, keadaan guru dan karyawan, keadaan anak didik, keadaan sarana dan prasarana, serta pelaksanaan pembelajaran di TK X. Penyajian data meliputi pelaksanaan pembelajaran berbasis gerak irama, perkembangan psikomotorik siswa. Dan analisis data yang meliputi tiga pokok permasalahan yang ada dalam rumusan masalah. BAB IV : Penutup, yang berisi kesimpulan dan saran-saran yang kemudian dilanjutkan dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »