Search This Blog

Showing posts with label tsunami. Show all posts
Showing posts with label tsunami. Show all posts
makalah sebab timbulnya gelombang tsunami yang mendera masyarakat Aceh

makalah sebab timbulnya gelombang tsunami yang mendera masyarakat Aceh

Judul :
makalah sebab timbulnya gelombang tsunami yang mendera masyarakat Aceh

Daftar Isi :

HALAMAN JUDUL, LEMBAR PERSETUJUAN, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I : PENDAHULUAN, 1.1. Latar Belakang, 1.2. Rumusan Masalah, 1.3. Tujuan dan Manfaat, 1.4. Metode, 1.5. Sistematika Pembahasan, BAB II : KAJIAN TEORI, 2.1. Definisi Tsunami, 2.2. Penyebab Gelombang Tsunami, 2.3. Potensi Tsunami di Indonesia, 2.4. Korban Jiwa, 2.5. Dampak Tsunami di NTB, BAB III : PENYAJIAN DATA, 3.1. Penyajian Data dan Analisis, 3.2. Pemecahan Masalah, BAB IV : PENUTUP, 4.1. Kesimpulan dan Saran, 4.2. Penutup, DAFTAR PUSTAKA.


Sekilas Isi :

2.1 Definisi Tsunami
Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang tsu artinya pelabuhan dan nami artinya gelombang laut. Secara harfiah berarti “ombak besar di pelabuhan”, adalah sebuah ombak yang terjadi setelah sebuah gempa bumi, gempa laut, gunung berapi meletus atau hantaman meteor di laut. Tenaga setiap tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Dengan itu, apabila gelombang menghampiri pantai, ketinggiannya meningkat sementara kelajuannya menurun. Gelombang tersebut bergerak pada kelajuan tinggi, hampir tidak dapat dirasakan efeknya oleh kapal laut (misalnya) saat melintasi di laut dalam, tetapi meningkat ketinggian hingga mencapai 30 meter atau lebih di daerah pantai. Tsunami dapat menyebabkan kerusakan erosi dan korban jiwa pada kawasan pesisir pantai dan kepulauan. Sedangkan gelombang adalah getaran yang merambat. Selain radiasi elektromagnetik dan mungkin radiasi gravitasional, yang bisa berjalan lewat vakum, gelombang juga terdapat pada medium (yang karena perubahan bentuk dapat menghasilkan gaya memulihkan lentur), dimana mereka dapat berjalan dan dapat memindahkan energi dari satu tempat kepada lain tanpa mengakibatkan partikel medium berpindah secara permanen, yaitu tidak ada perpindahan secara massal, malahan setiap titik khusus berosilasi di sekitar satu posisi tertentu. Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin, lahan pertanian, tanah dan air bersih.
1. Thermonuclear Weapon yang mungkin disebarkan di palung Sumatera
Danny Hilman, peneliti LIPI Bandung, sebagai pakar gempa, bahwa gempa di Aceh diakibatkan/disebabkan oleh berbagai sumber bukan hanya dari satu titik, melainkan garis atau bidang yang mengarah ke utara hingga ke laut Andaman sepanjang 1.000 km. Berdasarkan data GPS, pulau Simeulue yang terletak paling dekat dengan sumber gempa terpindahkan sekitar 10 m secara lateral dan 2 m vertikal. Secara rata-rata, Sumatera sendiri mempunyai pergerakan 3 cm/tahun. Pak Danny juga menyebutkan ada kemungkinan perubahan di bawah permukaan sumatera akibat gempa Aceh ini. Diusulkan agar dilakukan pemeriksaan vulkanologi, terutama kandungan gas di setiap gunung api di Sumatera Utara dan sekitarnya.
2. H. Harni Arrasyid MK
Gempa berkekuatan 8,9 SR dengan patahan sepanjang 200 km diiringi gelombang tsunami raksasa yang menimpa Aceh, Sumatera Utara dan sejumlah negara di Asia Tenggara, Asia Selatan dan Afrika Timur 26 Desember 2004 tidak diragukan lagi merupakan bencana alam terdahsyat abad ini karena sangat eskalatif dan korban tewas sangat besar.
2.2 Penyebab Gelombang Tsunami
Gempa-gempa yang paling mungkin dapat menimbulkan tsunami adalah gempa yang terjadi di dalam laut. Kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km, magnitudo lebih besar dari 6,0 skala Richter, serta jenis penyesaran gempa tergolong, sesar naik atau sesar turun.
Pasca bencana gempa dan gelombang tsunami di Nangroe Aceh Darussalam 26 Desember 2004, kata “tsunami” kini makin populer di Indonesia. Padahal sejak 1992 tsunami mulai dikenal masyarakat di negeri ini ketika terjadi bencana tsunami di Flores pada 12 Desember. Meski mulai dikenali, namun belum dipahami secara benar.