Search This Blog

Showing posts with label pemasaran. Show all posts
Showing posts with label pemasaran. Show all posts

TESIS STRATEGI PEMASARAN SMK PASCA PEMBUBARAN RSBI

(KODE : PASCSARJ-0545) : TESIS STRATEGI PEMASARAN SMK PASCA PEMBUBARAN RSBI (PROGRAM STUDI : MANAJEMEN PENDIDIKAN)

tesis manajemen pendidikan

BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Lembaga pendidikan seperti halnya sekolah menginginkan diminati oleh masyarakat. Disisi lain masyarakat membutuhkan informasi tentang sekolah mana yang memenuhi standar mutu yang sesuai diharapkan. Hal ini dibutuhkan oleh masyarakat dalam rangka mereka memilih sekolah untuk putra-putrinya. Marketing pendidikan menurut Clarke III et al. (2006) dan Nicolestu (2009) sebagai bidang yang harus digarap secara serius dan menjadi lahan yang diperhitungkan. Marketing pendidikan adalah salah satu hal penting dari manajemen sekolah.
Selama ini orang melihat, membicarakan dan mengelola dunia pendidikan dari sudut pandang sosial. Sekolah sebagai lembaga sosial dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah, demi kepentingan mencerdaskan kehidupan bangsa. Saat keuangan pemerintah tidak mampu membiayai pendidikan secara memadai muncul berbagai masalah. Apalagi dengan masuknya lembaga pendidikan luar negeri di masa globalisasi membuat kompetisi dalam dunia pendidikan yang semakin tinggi. Semua ini menuntut agar lembaga pendidikan dikelola secara profesional dalam menghadapi persaingan.
Sudah saatnya sekolah menerapkan konsep bisnis dan pemasaran, sehingga memiliki competitive advantage (Dumiyati : 2008).Sebuah lembaga pendidikan harus berusaha mencapai keunggulan memberikan layanan prima dengan superior customer service dan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Masih banyak para pakar pendidikan yang kontra manakala konsep bisnis dan pemasaran diterapkan ke dalam dunia pendidikan. Sebenarnya tidak usah takut konsep tersebut diterapkan dalam dunia pendidikan, sebab konsep ini tidak semata-mata bertujuan mengejar laba yang bersifat komersial. Pada prinsipnya konsep bisnis berarti penekanan pada efisiensi dan kreativitas untuk meningkatkan produktivitas dan menjaga kualitas.
Menurut (Oktavian : 2005) pendidikan merupakan proses yang sirkuler akan menempatkan pengelolaan pemasaran sekolah kepada langkah berkelanjutan yang saling mendukung. Diharapkan sekolah tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkan siswa baru dalam proses pendaftaran siswa baru dengan diketahuinya kondisi pasar pendidikannya.
Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan permohonan pembatalan atas UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Pasal yang dipersoalkan mengenai rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI).Pasal 50 ayat (3)tentang sistem pendidikan nasional dinilai bertentangan dengan UUD 1945. Dalam UU Sisdiknas tidak dijelaskan mengenai bentuk pendidikan bertaraf internasional, sehingga akhirnya MK memutuskan Pasal 50 ayat 3 ini dibatalkan. MK juga berpendapat pasal tersebut, mengakibatkan pembedaan perlakuan terhadap akses pendidikan dan mengakibatkan komersialisasi pendidikan yang menguntungkan golongan tertentu.
Penelitian ini diadakan di SMKN X dikarenakan sekolah itu sebelumnya berstatus RSBI sehingga perubahan status menjadi sekolah reguler memerlukan strategi pemasaran yang baru agar tetap menjadi sekolah favorit di kota X. SMK ini mempunyai jumlah siswa yang cukup banyak yaitu lebih dari 1500 siswa. SMK ini juga merupakan SMK Negeri terbaik di kota X sampai sebelum RSBI dibubarkan di tahun 2012. 
Bertitik tolak dari hal tersebut maka dapat diketahui bahwa pendaftar di SMKN X diatas quota yang dibutuhkan. Berarti SMKN X dapat berkembang dengan baik di tengah persaingan SMK baik negeri maupun swasta. Hal ini menunjukkan SMKN X memiliki strategi yang baik. Strategi yang akan diterapkan di analisis dengan diagram ishikawa. Diagram ishikawa ini terkait dengan akar permasalahan yang dihadapi suatu sekolah. Masalah yang dihadapi terkait faktor dari dalam dan faktor dari luar. Faktor dari dalam berupa hambatan dan faktor dari luar berupa kendala. Hambatan dan kendala oleh tim promosi sekolah akan melahirkan sebuah strategi pemasaran. Setelah adanya strategi maka akan direalisasikan dalam program pemasaran yang akan dilakukan. Disamping program sekolah juga melakukan upaya-upaya dalam melibatkan sumber daya sekolah yang terkait DU/DI, komite sekolah, guru, siswa dan tenaga kependidikan.
Strategi adalah suatu kesatuan rencana yang dan terintegrasi yang menghubungkan antara kekuatan internal organisasi dengan peluang dan ancaman lingkungan eksternalnya. Strategi dirancang untuk memastikan tujuan organisasi dapat dicapai dengan tepat. Jain dalam Handoko (2002) menyatakan bahwa secara esensial ada tiga faktor yang dikenal dengan 3 the strategic 3c's yang perlu diperhatikan dalam membuat strategi pemasaran yaitu : consumer, competition and company. Strategi pemasaran yang diadakan oleh suatu sekolah harus dapat membedakan dirinya sendiri secara efektif dari kompetitornya dan mengalokasikan kekuatannya yang khusus untuk memberikan nilai yang baik kepada konsumen.
Buchari (2008) mengemukakan pemasaran jasa pendidikan adalah kegiatan lembaga pendidikan memberi layanan atau menyampaikan jasa pendidikan kepada peserta didik dengan cara yang memuaskan. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran jasa pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan dengan menganalisis, merencanakan, mengimplementasikan dan mengontrol program yang telah diformulasikan sehingga memuaskan peserta didik.
Dengan diindikasi adanya masalah tersebut penelitian ini diadakan guna mengetahui masalah pemasaran SMKN X pasca pembubaran RSBI. Analisis ini berguna untuk mengetahui hambatan-hambatan, kendala-kendala yang dialami SMKN X, serta untuk mencari solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan yang ada. Tujuan lain dari analisis ini untuk mengetahui strategi pemasaran sekolah, program kegiatan sekolah yang akan dilakukan, dan upaya sekolah dalam pemberdayaan sumber sekolah yang ada. Untuk itulah penelitian diadakan dengan judul : STRATEGI PEMASARAN SMKN X (PASCA PEMBUBARAN RSBI).

B. Fokus Masalah
Penelitian ini diadakan guna mengetahui masalah pemasaran yang di alami SMKN X pasca pembubaran RSBI. Analisis ini berguna untuk mengetahui hambatan-hambatan, kendala-kendala yang dialami SMKN X, serta untuk mencari solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan yang ada. Tujuan yang utama dari analisis ini untuk mengetahui strategi pemasaran sekolah yang dipilih pasca pembubaran RSBI. Tujuan lainnya untuk mengetahui program kegiatan sekolah dan upaya sekolah dalam pemberdayaan sumber daya sekolah yang ada yang terdiri dari DU/DI, komite sekolah, guru, siswa dan tenaga kependidikan.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 
1. Hambatan apa saja dalam pemasaran jasa pendidikan SMKN X pasca pembubaran RSBI?
2. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pemasaran jasa pendidikan SMKN X pasca pembubaran RSBI?
3. Strategi apa yang dilakukan dalam pemasaran jasa pendidikan SMKN X pasca pembubaran RSBI?
4. Program kegiatan apa saja yang dilakukan (akan) dalam pemasaran jasa pendidikan SMKN X pasca pembubaran RSBI?
5. Upaya apa saja yang dilakukan sekolah dalam melibatkan DU/DI, komite sekolah, guru, siswa dan tenaga kependidikan dalam pemasaran jasa pendidikan SMKN X pasca pembubaran RSBI?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dalam penelitian ini adalah : 
1. Mengetahui hambatan dalam pemasaran jasa pendidikan SMKN X pasca pembubaran RSBI?
2. Mengetahui kendala yang dihadapi dalam pemasaran jasa pendidikan di SMKN X pasca pembubaran RSBI?
3. Mengetahui strategi yang dilakukan dalam pemasaran jasa pendidikan SMKN X pasca pembubaran RSBI?
4. Mengetahui program kegiatan yang dilakukan (akan) dalam pemasaran jasa pendidikan SMKN X pasca pembubaran RSBI?
5. Mengetahui upaya sekolah dalam melibatkan DU/DI, komite sekolah, guru, siswa dan tenaga kependidikan dalam pemasaran jasa pendidikan pasca SMKN X?

E. Manfaat Penelitian 
1. Manfaat Teoritis
a. Dengan melakukan penelitian, penulis dapat memperdalam dan menerapkan teori pemasaran jasa pendidikan yang diperoleh selama kuliah dan menerapkan teori yang diperoleh selama kuliah.
b. Melatih agar mampu berpikir secara ilmiah dalam menganalisa suatu masalah dengan dasar mengolah data yang diperoleh yang berkait masalah strategi pemasaran sekolah dengan menggunakan diagram ishikawa.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan untuk kepala sekolah, guru, bagian humas dan semua sumber daya sekolah di SMKN X serta sekolah sejenis dengan masalah yang berhubungan dengan analisis strategi pemasaran jasa pendidikan sekolah yang berdasarkan konsep bauran pemasaran jasa pendidikan yang terdiri dari variabel produk, harga, lokasi, promosi, orang/people, fasilitas fisik dan sistem.

TESIS ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN DAN PEMASARAN OBJEK WISATA DALAM MENARIK KUNJUNGAN WISATAWAN

(KODE : PASCSARJ-0534) : TESIS ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN DAN PEMASARAN OBJEK WISATA DALAM MENARIK KUNJUNGAN WISATAWAN (PROGRAM STUDI : MANAJEMEN)

contoh tesis manajemen

BAB II 
TINJAUAN TEORITIS

A. Teori Tentang Pariwisata 
1. Pengertian Pariwisata
Margenroth dalam Yoeti (1996) menyatakan bahwa pariwisata adalah lalu lintas orang-orang yang meninggalkan tempat tinggalnya untuk sementara waktu, untuk berpesiar ke tempat lain, semata-mata sebagai konsumen dari buah hasil perekonomian dan kebudayaan guna memenuhi kebutuhan hidup dan kebudayaan atau keinginan yang beranekaragam dari pribadinya.
McIntosh dan Gupta dalam Pendit (2002) menyatakan bahwa pariwisata adalah gabungan gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah tuan rumah serta masyarakat tuan rumah dalam proses penarik dan melayani wisatawan-wisatawan serta para pengunjung lainnya.
Hunzieker dan Krapt dalam Yoeti (1996) menyatakan kepariwisataan adalah keseluruhan gejala-gejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas yang bersifat sementara itu.
Berdasarkan defmisi pariwisata yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari satu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata hanya untuk menikmati perjalanan tersebut, bertamasya atau berekreasi atau memenuhi keinginan yang beraneka ragam. 

2. Bentuk-Bentuk Pariwisata
Menurut Pendit (2002)bentuk-bentuk pariwisata dapat dibagi menurut : 
a. Asal wisatawan
Perlu diketahui apakah wisatawan itu berasal dari dalam atau luar negeri. Kalau asalnya dari dalam negeri berarti wisatawan hanya pindah tempat sementara di dalam lingkungan wilayah negerinya sendiri dan selama ia mengadakan perjalanan, maka disebut pariwisata domestik, sedangkan ia datang dari luar negeri disebut pariwisata internasional.
b. Akibatnya terhadap neraca pembayaran
Kedatangan wisatawan luar dari luar negeri adalah membawa mata uang asing. Pemasukan valuta asing ini berarti memberi dampak positif terhadap neraca pembayaran luar negeri suatu negara yang dikunjunginya, yang ini disebut pariwisata aktif. Sedangkan kepergian seorang warga negara keluar negeri memberikan dampak negatif terhadap neraca pembayaran luar negeri nya, disebut pariwisata pasif.
c. Jangka waktu
Kedatangan seorang wisatawan di suatu tempat atau negara diperhitungkan pula menurut waktu lamanya ia tinggal di tempat atau negara yang bersangkutan. Hal ini menimbulkan istilah-istilah pariwisata jangka pendek dan pariwisata jangka panjang, yang mana tergantung kepada ketentuan-ketentuan yang diberlakukan oleh suatu negara untuk mengukur pendek atau panjangnya waktu yang dimaksudkan.
d. Jumlah wisatawan
Perbedaan ini diperhitungkan atas jumlah wisatawan yang datang, apakah sang wisatawan datang sendiri atau rombongan. Maka timbullah istilah-istilah pariwisata tunggal dan pariwisata rombongan.
e. Alat angkut yang digunakan
Dilihat dari segi penggunaan alat angkutan oleh wisatawan, maka kategori ini dapat dibagi menjadi pariwisata udara, pariwisata laut, pariwisata kereta api, pariwisata mobil, tergantung apakah sang wisatawan tiba dengan pesawat udara, kapal laut, kereta api atau mobil. 

3. Objek Wisata dan Daya Tarik Wisata
Objek dan daya tarik wisata merupakan salah satu unsur penting dalam dunia kepariwisataan. Dimana objek dan daya tarik wisata dapat menyukseskan program pemerintah dalam melestarikan adat dan budaya bangsa sebagai asset yang dapat dijual kepada wisatawan. Objek dan daya tarik wisata dapat berupa alam, budaya, tata hidup, dan sebagainya yang memiliki daya tarik dan nilai jual untuk dikunjungi ataupun dinikmati oleh wisatawan. Dalam arti luas, apa saja yang mempunyai daya tarik wisata atau menarik wisatawan dapat disebut sebagai objek dan daya tarik wisata. Dalam kepariwisataan faktor manfaat dan kepuasan wisatawan berkaitan dengan “tourism resourch dan tourist service”. Objek dan atraksi wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang mempunyai daya tarik tersendiri yang mampu mengajak wisatawan berkunjung. Hal-hal yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke daerah tujuan wisata, antara lain : 
a. Natural Amenities, adalah benda-benda yang sudah tersedia dan sudah ada di alam. Contoh : iklim, bentuk tanah, pemandangan alam, flora dan fauna.
b. Man Made Supply, adalah hasil karya manusia seperti benda-benda bersejarah, kebudayaan, dan religi.
c. Way of Life, adalah tata cara hidup tradisional, kebiasaan hidup, adat-istiadat.
d. Culture, adalah kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat yang tinggal di daerah objek wisata.
Untuk dapat menjadi suatu daerah tujuan wisata yang baik, maka kita harus mengembangkan tiga hal yaitu : 
a. Something to see, adalah segala sesuatu yang menarik untuk dilihat
b. Something to buy, adalah segala sesuatu yang menarik atau mempunyai ciri khas tersendiri untuk dibeli
c. Something to do, yaitu suatu aktifitas yang dapat dilakukan di tempat tersebut.
Ketiga hal tersebut merupakan unsur-unsur yang kuat untuk suatu daerah tujuan wisata sedangkan untuk pengembangan suatu daerah tujuan wisata ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain : 
a. Harus mampu bersaing dengan objek wisata yang ada di daerah lain
b. Memiliki sarana pendukung yang memiliki ciri khas tersendiri
c. Harus tetap tidak berubah dan tidak berpindah-pindah kecuali di bidang pembangunan dan pengembangan
d. Harus menarik