Search This Blog

Showing posts with label membaca nyaring. Show all posts
Showing posts with label membaca nyaring. Show all posts

SKRIPSI PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI MELALUI TEKNIK MEMBACA NYARING MENGGUNAKAN BUKU CERITA BERGAMBAR

(KODE : PG-PAUD-0086) : SKRIPSI PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI MELALUI TEKNIK MEMBACA NYARING MENGGUNAKAN BUKU CERITA BERGAMBAR

SKRIPSI PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI MELALUI TEKNIK MEMBACA NYARING MENGGUNAKAN BUKU CERITA BERGAMBAR
BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Fokus utama tujuan pengajaran Bahasa Indonesia meliputi empat aspek ketrampilan berbahasa yaitu ketrampilan menyimak, ketrampilan berbicara, ketrampilan membaca dan menulis. Keempat aspek kemampuan berbahasa tersebut saling berkaitan erat, sehingga merupakan satu kesatuan dan bersifat hirarkis, artinya ketrampilan berbahasa yang satu akan mendasari ketrampilan berbahasa yang lain.
Di sekolah pembelajaran bahasa Indonesia memang memiliki peranan yang sangat penting dibandingkan dengan pembelajaran yang lain. Seperti yang dikemukakan Akhadiah dalam Darmiyati Zuchdi dan Budiasih (2001 : 57), bahwa pembelajaran membaca, guru dapat berbuat banyak dalam proses pengindonesiaan anak-anak Indonesia.
Dalam pembelajaran membaca, guru dapat memilih wacana yang berkaitan dengan tokoh nasional, kepahlawanan, kenusantaraan dan kepariwisataan. Selain itu, melalui pembelajaran membaca, guru dapat mengembangkan nilai-nilai moral, kemampuan bernalar dan kreativitas anak didik.
Pembelajaran membaca anak usia dini merupakan pembelajaran membaca tahap awal, salah satunya adalah membaca nyaring. Dengan membaca nyaring siswa akan mengenali huruf-huruf dan membacanya sebagai suku kata, kata dan kalimat sederhana.
Setelah peneliti mencermati ternyata siswa kurang tertarik dan kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran membaca nyaring. Hal ini disebabkan oleh guru yang dalam pembelajaran membaca nyaring sering menggunakan metode ceramah, dan belum menggunakan metode, sehingga siswa mendapat pemahaman yang masih abstrak. 
Upaya meningkatkan kemampuan membaca nyaring merupakan kebutuhan yang mendesak untuk dilakukan sehingga dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dapat memberikan pengalaman kongkrit, meningkatkan motivasi belajar siswa dan mempertinggi daya serap siswa serta siswa dapat memusatkan perhatiannya dalam belajar.
Media gambar memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Media gambar dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Gambar dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan dengan isi materi pelajaran dengan dunia nyata. 
Menurut Farida Nur’aini (2010 : 12) menyatakan bahwa “Alam pikir anak adalah gambar. Dengan perkataan lain, ‘bahasa alam pikir anak adalah bahasa gambar’. Semua informasi yang dia terima, akan dia pikirkan di alam pikirannya dalam bentuk konkret, bentuk yang sesuai dengan pemikirannya sendiri”.
Agar menjadi efektif, gambar sebaiknya diletakkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan gambar (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi.
Bentuk media gambar bisa berupa gambar yang dibuat dari kertas karton atau sejenisnya yang tidak tembus cahaya. Contohnya lukisan, potret, gambar dari majalah atau gambar yang disertai kata atau kalimat.
Dengan adanya media gambar dalam proses belajar tersebut diharapkan guru dan murid bisa mengungkapkan isi mengenai gambar tersebut setelah menganalisa dan memikirkan informasi yang terkandung dalam gambar tersebut.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa media gambar adalah gambar yang dibuat pada kertas karton atau sejenisnya yang dapat memberikan gambaran tentang segala sesuatu seperti binatang, orang, tempat atau peristiwa.
Manfaat yang diperoleh dalam proses belajar membaca dengan menggunakan media gambar adalah anak dapat memahami isi gambar, sehingga anak lebih termotivasi dan lebih tertarik untuk membaca dan mengetahui isi cerita bergambar. Dengan demikian membaca bagi anak perlu disediakan media sebagai visualisasi agar dapat menarik minat membaca sehingga kemampuan anak dapat lebih meningkat dibanding sebelum menggunakan media gambar.
Dari uraian diatas, peneliti menganggap perlu dilakukan penelitian tentang PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI DENGAN TEKNIK MEMBACA NYARING MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.

SKRIPSI PTK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA TENTANG MEMBACA NYARING DENGAN METODE DEMONSTRASI

SKRIPSI PTK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA TENTANG MEMBACA NYARING DENGAN METODE DEMONSTRASI

(KODE : PTK-0149) : SKRIPSI PTK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA TENTANG MEMBACA NYARING DENGAN METODE DEMONSTRASI (BAHASA INDONESIA KELAS III)



BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Guru adalah pendidik profesional yang memiliki tugas mulia, yaitu sebagai agen perubahan. Oleh karena itu, dalam rangka pelaksanaan tugasnya, guru dituntut untuk selalu inovatif dalam mengemas kegiatan pembelajaran yang dilakukannya, sehingga terbentuk suasana pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, terbangunnya kemampuan berprakarsa, berkembangnya kreatifitas dan kemandirian peserta didik sesuai dengan bakat, minat, serta perkembangan fisik dan psikologis peserta didik.
Pada dasarnya ketrampilan membaca dan menulis sangat memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena pengetahuan apapun tidak terlepas dari membaca dan menulis. Tanpa memiliki ketrampilan tersebut, maka pengetahuan apapun yang diberikan akan sia-sia dan tidak berarti, mengingat saat ini merupakan era globalisasi yang banyak menuntut berbagai ketrampilan. Oleh sebab itu, penguasaan ketrampilan membaca dan menulis sangat diperlukan.
Di Sekolah Dasar, pengajaran membaca dan menulis merupakan salah satu bidang garapan yang memegang peranan penting dalam pengajaran Bahasa Indonesia, karena tanpa memiliki pengetahuan dan ketrampilan membaca dan menulis maka akan mengalami kesulitan belajar di masa mendatang atau tingkat sekolah lanjutnya. Ketrampilan membaca dan menulis menjadi dasar utama, tidak hanya bagi bidang pengajaran bahasa, tetapi bidang pengajaran lainnya, seperti PKn, Matematika, IPA, IPS, dan lain-lain.
Dengan membaca dan menulis, siswa akan memperoleh pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan sosial, daya nalar dan emosionalnya. Melalui pendidikan formal, siswa banyak belajar membaca dan menulis. Pendidikan formal harus dapat banyak memberikan latihan-latihan kepada siswa untuk melatih ketrampilan berpikir.
Kebiasaan membaca tidak mungkin terlaksana tanpa kebiasaan menulis, sebaliknya kebiasaan menulis tidak akan bermakna tanpa kegiatan membaca. Minat membaca dan menulis peserta didik relatif menurun dikarenakan efek globalisasi yang menyita perhatian dengan banyaknya tayangan informasi dan hiburan dari dunia maya.
Keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil belajar siswa kelas III SDN X semester I masih rendah khususnya Bahasa Indonesia. Ini dapat dilihat dari hasil evaluasi belajar pra siklus 66,66% dari jumlah siswa, memperoleh nilai dibawah KKM 75 dan hasil rata-rata kelas 72,56. Untuk meningkatkan hasil belajar diperlukan penggunaan metode demonstrasi, untuk memudahkan siswa memahami materi yang disampaikan. Maka dapat dilakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA TENTANG MEMBACA NYARING DENGAN METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS III SDN X.

B. Identifikasi Masalah
Pada proses pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas III dalam materi membaca nyaring yang disampaikan dengan metode ceramah menimbulkan perasaan jenuh dan membosankan para peserta didik. Proses pembelajaran yang kurang menarik dan tidak berhasil mendapatkan perhatian siswa akan mempengaruhi hasil pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan dan supaya pembahasan dapat dilakukan dengan teliti, terpusat maka permasalahannya dibatasi dengan penggunaan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III pada pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya membaca nyaring di SDN X.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah, maka masalah yang diteliti dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut Apakah dengan penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia tentang membaca nyaring pada siswa kelas III SDN X semester I .

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia tentang membaca nyaring dengan menggunakan metode demonstrasi, siswa kelas III SDN X semester I.

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Menambahkan khasanah Ilmu dan Kepustakaan tentang metode mengajar, khususnya metode demonstrasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Meningkatkan hasil belajar siswa
2) Siswa lebih mudah memahami materi pelajaran
3) Menjadikan siswa lebih aktif
4) Memperoleh pengalaman belajar yang menarik melalui metode demonstrasi.
b. Bagi Guru
1) Mempraktekkan berbagai model atau metode pendekatan pembelajaran.
2) Memberikan sumbangan bagi pengembangan metode demonstrasi dalam pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh kepala sekolah untuk memotivasi guru menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran.