Search This Blog

Showing posts with label pkn. Show all posts
Showing posts with label pkn. Show all posts

SKRIPSI PENDIDIKAN PKN UPAYA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN NILAI-NILAI PATRIOTISME MELALUI PENANAMAN SEMANGAT DAN JIWA NASIONALISME SISWA

(KODE : PEND-PKN-0020) : SKRIPSI PENDIDIKAN PKN UPAYA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN NILAI-NILAI PATRIOTISME MELALUI PENANAMAN SEMANGAT DAN JIWA NASIONALISME SISWA

contoh skripsi pendidikan pkn

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi, seluruh aspek kehidupan bangsa terguncang dahsyat hingga daya adaptif kita sebagai suatu bangsa dalam suatu sistem sangat terpengaruh oleh perubahan, perubahan yang sangat cepat. Dalam dunia pendidikan, proses akulturasi dan perubahan perilaku bangsa mau tidak mau kita terdorong menjadi masyarakat yang memasuki complex adaptive system. Kita merasakan krisis multidimensional melanda kita, dibidang politik, ekonomi, hukum, nilai kesatuan dan keakraban bangsa menjadi longgar, nilai-nilai agama, budaya dan ideologi terasa kurang diperhatikan, terasa pula pembangunan material dan spiritual bangsa tersendat, discontinue, unilinear, dan unpredictable. Dalam keadaan seperti sekarang ini sering tampak perilaku masyarakat menjadi lebih korup bagi yang punya kesempatan, bagi rakyat awam dan rapuh tampak beringas dan mendemonstrasikan sikap anti sosial, anti kemapanan dan kontraproduktif serta goyah dalam keseimbangan ratio dan emosinya.(Sumantri, 2012 : 1) Banyaknya permasalahan tersebut salah satu penyebabnya adalah menurunnya sikap patriotisme dan nasionalisme masyarakat Indonesia khususnya para remaja atau pelajar.
Remaja merupakan usia atau tahap seseorang mencari jati diri yang dilakukan melalui peniruan diri atau imitasi, pergaulan remaja yang tanpa arah dan pengawasan terhadap tingkah laku mereka akan mempunyai kecenderungan mengarah pergaulan remaja yang negatif. Di sisi lain kondisi pelajar sebagai generasi muda belum menunjukkan peran yang semestinya. Keikutsertaan pelajar dalam memperbaiki bangsa dengan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai pancasila salah satu nya adalah sikap patriotisme dan nasionalisme belum terlihat. Gambaran kondisi pelajar justru ikut mewarnai permasalahan bangsa dengan melakukan tindakan seperti tawuran, bolos sekolah, tidak khidmat dalam mengikuti upacara bendera, pada saat penghormatan umum kepada bendera merah putih banyak siswa-siswi yang bersikap tidak sewajarnya, sikap berdiri dan sikap hormat seenaknya (Yudiantari, 2012 : 3) dsb. Namun dibalik hal tersebut pelajar merupakan tulang punggung penerus perjuangan bangsa yang cerdas, berilmu, kreatif, kritis yang semuanya itu diperoleh dari sekolah.
Patriotisme merupakan nilai operasional empat lima yang lahir dan berkembang dalam perjuangan bangsa Indonesia selama ini dan merupakan dasar yang pokok dan daya dorong mental spiritual yang kuat dalam setiap tahap perjuangan bangsa (Dewan Harian Nasional Angkatan Empat Lima, 1989 : 10). Patriotisme Indonesia yang tumbuh seiring dengan perjuangan dalam merebut kemerdekaan, tentunya perlu senantiasa dipupuk dan dipelihara dari generasi ke generasi dalam upaya mempertahankan dan mengamankan semua hasil yang telah tercapai dalam perjuangan sebelumnya. Pemupukan dan pemeliharaan itulah yang disebut pewarisan.
Patriotisme merupakan suatu nilai yang sangat penting dimiliki oleh setiap warga negara. Hal ini karena setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama dalam negara. Sebagaimana yang dinyatakan dalam pasal 27 ayat (1) UUD 1945, yaitu bahwa, "segala warga negara bersamaan kedudukan di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak kecualinya". Pasal ini menunjukkan adanya kesinambungan antara hak dan kewajiban, dan tidak ada diskriminasi antara warga negara, baik mengenai hak dan kewajibannya. (Kansil dalam Sumantri, 2008 : 74)
Sekolah adalah lingkungan pendidikan yang dijadikan tempat mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan pelajar. Jalur pendidikan terdiri dari pendidikan formal, pendidikan informal dan pendidikan non formal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, menengah dan tinggi. Tujuan dari pendidikan adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab (Pasal 3 UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003).
Pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi, merupakan kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian (jati diri) serta didik yang memiliki identitas (cara khas, tanda khusus) dan integritas (keutuhan dan kedewasaan). Sistematis yang berlangsung secara bertahap dan berkesinambungan, sistemik yaitu berlangsung secara terpadu antara pendidikan keluarga, masyarakat dan sekolah, antara pengembangan kognitif, afektif dan psikomotorik, antara jiwa dan raga, jasmani dan rohani, nafsu dan pengendalian (susila, bermoral dan religius), individu dan sosial, mandiri dan makhluk ciptaan Tuhan (tergantung). Bagi yang belum dewasa, pembentukan pribadi dilaksanakan oleh pendidik (yang sudah dewasa), sedang bagi yang sudah dewasa pembentukan pribadi dilakukan oleh dirinya sendiri dan berlangsung sepanjang hayat, sepanjang hidup, sepanjang raga (Life Long Education). Pembentukan pribadi mencakup cipta, rasa, karsa dan karya (kognitif, afektif dan psikomotorik). Pembentukan pribadi sejalan sesuai dengan tingkat pertumbuhan fisik dan perkembangan mental, mengikuti tingkat usianya, sebagai proses adaptasi dengan diri sendiri, lingkungan dan kehendak Tuhan. (Kusdaryani, 2009 : 16)
Tujuan pendidikan tidak hanya menciptakan peserta didik yang unggul dari sisi kognitifnya (pembentukan pola fikir) saja melainkan juga afektif (pembentukan sikap) dan psikomotorik (pembentukan ketrampilan). Sisi afektif dan psikomotorik dapat diterapkan di sekolah dengan cara salah satunya adalah kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berwenang di sekolah. (Aqib, 2011 : 68)
Jenis kegiatan ekstrakurikuler sangat banyak sekali antara lain pramuka, pecinta alam, PMR, PASKIBRA, KIR, dsb. Kegiatan ini dapat dijadikan sarana oleh pelajar untuk membentuk sikap pelajar yang sesuai dengan nilai-nilai patriotisme yaitu ulet, tangguh, tegar, cinta tanah air, bela negara, rela berkorban dsb. Selain itu ekstrakurikuler juga dapat dijadikan sarana pelajar untuk mengembangkan bakat.
Terkikisnya nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme sekarang ini juga melanda anak didik di SMK X. Contoh nyatanya saja, ketika dilaksanakan upacara bendera para siswa merasa malas dan tidak melaksanakannya dengan khidmat dan tertib. Apabila mereka sadar dan paham bagaimana perjuangan pahlawan ketika merebut negara Indonesia dari tangan penjajah maka mereka akan mengikuti upacara dengan baik atas dorongan dalam dirinya bukan karena takut dihukum guru. Di samping itu, siswa sekarang ini lebih suka menggunakan bahasa yang tidak formal dalam kehidupan sehari-harinya dibandingkan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap semangat dan jiwa nasionalisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, perlu ditingkatkan secara terus menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia kepada siswa salah satunya di SMK X yang merupakan generasi penerus bangsa sehingga bangsa ini bisa tercapai tujuannya.
Dari uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul "UPAYA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN NILAI-NILAI PATRIOTISME MELALUI PENANAMAN SEMANGAT DAN JIWA NASIONALISME SISWA SMK X".

SKRIPSI PENDIDIKAN PKN PELAKSANAAN PENDIDIKAN NILAI KEBANGSAAN MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI SMPN X

(KODE : PEND-PKN-0016) : SKRIPSI PENDIDIKAN PKN PELAKSANAAN PENDIDIKAN NILAI KEBANGSAAN MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI SMPN X

contoh skripsi pendidikan pkn
BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Derasnya arus globalisasi menyebabkan terkikisnya nilai-nilai kebangsaan. Anak-anak lebih menyukai dan bangga dengan budaya asing dari pada budaya asli bangsanya sendiri. Hal ini dibuktikan dengan adanya rasa bangga yang lebih pada diri anak manakala menggunakan produk luar negeri, dibandingkan jika menggunakan produk bangsa sendiri. Selain daripada itu, lunturnya nilai-nilai kebangsaan pada anak-anak juga dapat dilihat dari kurangnya penghayatan siswa ketika upacara bendera, banyak sekali siswa yang tidak hafal lagu-lagu nasional maupun lagu daerah, tidak mengetahui pahlawan-pahlawan nasional, bahkan juga banyak siswa yang tidak hafal sila-sila pancasila. Selain itu, Karakter Bangsa Indonesia yang berorientasi pada adat ketimuran juga mulai pudar, dibuktikan dengan adanya kecenderungan sikap ketidakjujuran yang semakin membudaya, berkembangnya rasa tidak hormat kepada guru, orang tua, dan pemimpin, serta kurangnya sopan santun di kalangan siswa. Hal ini menunjukkan bahwa rasa Nasionalisme sebagai pijakan teguh kepribadian bangsa telah hilang dan luntur seiring dengan perkembangan zaman.
Pada program Top Nine News Metro TV diberitakan bahwa dua sekolah berdasarkan agama yang tidak pernah melakukan upacara bendera bahkan melarang peserta didik untuk hormat bendera merah putih. Alasan dari kepala sekolah yaitu bahwa hormat bendera sama dengan musyrik. Hal ini menunjukkan bahwa rasa Nasionalisme atau kebangsaan sebagai pijakan teguh kepribadian bangsa telah hilang dan luntur seiring dengan perkembangan zaman.
Pendidikan dipilih sebagai alternatif utama pengembangan nilai kebangsaan, karena pendidikan merupakan sarana pembangunan bangsa. Melalui pendidikan diharapkan dapat terwujud peningkatan kualitas generasi muda bangsa yang mampu meminimalisasi penyebab berbagai permasalahan. Nilai-nilai kebangsaan sebagai nilai dasar atau nilai intrinsik adalah nilai yang lestari dan abadi. Nilai ini eksis baik di masa lampau, masa kini maupun masa depan dalam kehidupan bangsa. Nilai-nilai kebangsaan menjadi bintang pemandu atau penunjuk arah ke mana bangsa dan negara Indonesia harus menuju.
Walaupun nilai-nilai kebangsaan bersumber dari dan berakar pada budaya bangsa pada masa lampau, namun nilai-nilai praktisnya, yaitu nilai-nilai yang diterapkan dalam kehidupan bangsa Indonesia secara nyata, senantiasa diperbarui dan disesuaikan dengan konteks, kondisi dan situasi masyarakat yang terus menerus berubah. Oleh karenanya nilai-nilai kebangsaan yang menjadi ruh bangsa dan menyemangati bangsa tidak pernah usang. Hanya dengan pemahaman terhadap nilai-nilai kebangsaan semacam itu dan dengan semangat kebangsaan yang kukuh tangguh, bangsa Indonesia akan mampu mempertahankan eksistensinya menghadapi berbagai tantangan zaman, menghadapi rongrongan ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan kita serta menghadapi gelombang budaya global. Tentu saja dengan menggunakan strategi, hal-hal yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan bangsa Indonesia akan diramu dan diracik menjadi unsur yang memperkuat budaya dan jati diri bangsa. Sedangkan yang bertentangan, berlawanan dan tidak sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan bangsa Indonesia dengan sendirinya akan ditepis dan ditolak.
Para Generasi muda sebagai pemegang estafet kepemimpinan bangsa belum mencerminkan cita-cita pendidikan yang diharapkan. Masalah ini merupakan suatu fakta yang tidak boleh diabaikan mengingat pentingnya Sikap Nasionalisme dalam memajukan Negara Indonesia. Ketika pemerintah begitu gencar menyampaikan tentang pendidikan nilai kebangsaan atau nasionalisme, maka pembinaan Pendidikan nilai kebangsaan melalui jalur pendidikan ini dirasakan tepat waktu, tepat fungsi, serta tepat sasaran. Terkait dengan penanaman nilai kebangsaan di era global sekarang ini salah satu lembaga formal yang ikut bertanggung jawab adalah satuan pendidikan. Pendidikan dianggap sebagai alternatif yang bersifat preventif karena pendidikan membangun generasi baru bangsa yang lebih baik. Sebagai alternatif yang bersifat preventif, pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah nasionalisme. Memang diakui bahwa hasil dari pendidikan akan terlihat dampaknya dalam waktu yang tidak segera, tetapi memiliki daya tahan dan dampak yang kuat di masyarakat.
Sekolah Menengah Pertama merupakan lembaga formal yang menjadi pondasi awal untuk jenjang sekolah di atasnya. Oleh Karena itu, pendidikan di Sekolah Menengah Pertama mempunyai peranan yang sangat vital dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan atau nasionalisme.
Upaya untuk menggalakkan kembali semangat kebangsaan atau nasionalisme melalui jalur pendidikan dapat ditempuh dengan melaksanakan pengintegrasian nilai-nilai kebangsaan dalam kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan Sekolah Menengah Pertama. Strategi ini ditempuh dengan mempertimbangkan efektivitas, efisiensi, kontinuitas serta mempertimbangkan tingkat perkembangan usia dan kejiwaan peserta didik.
Kegiatan Ekstrakurikuler yang selama ini telah diselenggarakan oleh Sekolah Menengah Pertama adalah salah satu media potensial dalam rangka pembinaan nilai-nilai kebangsaan pada peserta didik. Terutama dalam pendidikan kepramukaan yang merupakan ekstrakurikuler wajib bagi siswa di Sekolah Menengah Pertama. Melalui kegiatan kepramukaan, diharapkan dapat menumbuh kembangkan rasa nasionalisme, rasa tanggung jawab sosial, kedisiplinan serta potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Pendidikan nilai kebangsaan membutuhkan suatu proses internalisasi nilai-nilai. Oleh Karena itu, pentingnya pengintegrasian melalui kegiatan pendidikan kepramukaan didasarkan pada asumsi bahwa untuk menanamkan nilai-nilai serta semangat kebangsaan harus disesuaikan dengan bakat, minat, dan kreativitas peserta didik dalam penciptaan suasana yang kondusif bagi berkembangnya potensi diri.
Mencermati hal ini, perlu pengutamaan pendidikan nilai kebangsaan sejak dini bagi setiap individu. Pendidikan nilai kebangsaan menjadi sebuah jalan keluar bagi proses perbaikan Bangsa dan Negara Indonesia. Situasi sosial yang ada menjadi alasan utama agar Pendidikan nilai kebangsaan segera digalakkan kembali dalam lembaga pendidikan. Permasalahan pendidikan pada Pendidikan nilai kebangsaan di Sekolah Menengah Pertama perlu segera dikaji, dan dicari alternatif-alternatif solusinya, serta perlu dikembangkannya secara lebih operasional sehingga mudah diimplementasikan di sekolah.
Selain kondisi SMPN X yang memengaruhi peneliti untuk memilih SMP ini sebagai lokasi penelitian karena dari pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa SMPN X merupakan sekolah yang sudah berupaya mengintegrasikan nilai-nilai kebangsaan khususnya melalui pendidikan kepramukaan.
Berangkat dari fenomena diatas, penulis ingin mengetahui lebih dalam tentang pelaksanaan Pendidikan Nilai Kebangsaan di sekolah yang dirumuskan dalam judul "PELAKSANAAN PENDIDIKAN NILAI KEBANGSAAN MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI SMPN X".

TESIS PENGARUH MODEL PAKEM TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA SD

(KODE : PASCSARJ-0555) : TESIS PENGARUH MODEL PAKEM TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA SD (PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI PENDIDIKAN)

contoh tesis teknologi pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang Masalah
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan dan wajib mengikuti pendidikan dasar serta pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Untuk merealisasi landasan konstitusional, secara operasional diatur dalam Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 13 Undang-undang No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi (Sisdiknas, 2003 : 9). Pendidikan Dasar merupakan pendidikan yang melandasi pendidikan menengah yang berbentuk Sekolah Dasar atau bentuk lain dan Sekolah Menengah Pertama atau bentuk lain yang sederajat.
Permasalahan di bidang pendidikan yang dihadapi adalah berlangsungnya pendidikan yang kurang bermakna bagi pengembangan pribadi dan watak peserta didik, yang berakibat hilangnya kepribadian dan kesadaran akan makna hakiki kehidupan. Mata pelajaran yang berorientasi akhlak dan moralitas serta pendidikan agama kurang diberikan dalam bentuk latihan-latihan pengalaman untuk menjadi corak kehidupan sehari-hari (GBHN 1999-2004 : 12).
Kualitas pendidikan khususnya pada jalur pendidikan formal di setiap jenjang pendidikan sekolah yang dilaksanakan kurang merata. Kualitas pendidikan yang dilaksanakan di sekolah sangat berkaitan dengan terwujudnya peningkatan sumber daya manusia sebagai modal yang cukup penting dalam proses pembangunan bangsa. Pembangunan kualitas manusia Indonesia yang dipublikasikan oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa/United Nation Development Programme menempati peringkat ke 110 dari 173 negara di dunia (UNDP, 2005).
Rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya faktor dari dalam siswa sebagai pelajar dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan terutama lingkungan sekolah yaitu proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang berkualitas dapat mempengaruhi, dalam arti meningkatkan prestasi belajar siswa. Sesuai yang dikemukakan oleh Nana Sudjana, (1988 : 40), bahwa kedua faktor tersebut (kemampuan siswa dan kualitas pembelajaran) mempunyai hubungan yang lurus dengan hasil belajar siswa. Artinya semakin tinggi kemampuan siswa dan kualitas pembelajaran semakin tinggi pula hasil belajar yang dicapai siswa. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran demi tercapainya tujuan pendidikan, guru menempati posisi yang amat penting, karena guru merupakan pengelola dalam proses pembelajaran yang telah dibekali berbagai disiplin ilmu. Dapat dikatakan keberhasilan dalam proses belajar mengajar yang bertanggung jawab adalah guru. 
Oleh karena itu dalam meningkatkan kualitas pendidikan sangat dibutuhkan guru yang professional. Namun kenyataan di sekolah kadang dijumpai adanya guru memandang pekerjaan mengajar adalah pekerjaan rutin yang telah menjadi kebiasaan dari hari ke hari dan tahun ke tahun, kurang disertai adanya suatu perubahan ke arah yang lebih inovatif. Guru menganggap telah terbiasa dengan cara dan gaya mengajar yang telah lama dilakukan itu sudah terasa mencukupi. Dalam situasi yang demikian tidak ada dinamika, tidak ada inovasi dan kreativitas guru untuk mengembangkan pembelajaran ke arah yang lebih baik. Akibatnya hasil/prestasi belajar yang dicapai siswa dari tahun ke tahun relatif sama bahkan mengalami penurunan, sedangkan ilmu pengetahuan di lain pihak berkembang dengan cepat.
Guru sebaiknya bersedia meninggalkan cara mengajar dan kebiasaan lama atau secara konvensional yang berpusat pada guru, untuk beralih pada pola-pola mengajar yang berpusat pada diri siswa dengan cara melibatkan siswa secara aktif. Dengan melibatkan siswa secara aktif, baik fisik, mental, intelektual, maupun sosial maka melalui proses pembelajaran dapat dicapai tujuan pembelajaran yang optimal. Guru memberi kesempatan yang lebih luas kepada siswa untuk terlibat langsung dan berperan aktif dalam proses pembelajaran, baik secara konvensional maupun secara bersama-sama dalam kelompok kecil ataupun di dalam kelas.
Upaya pencapaian prestasi belajar siswa secara optimal, pemanfaatan model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan sangatlah diperlukan. Selaras apa yang dikemukakan oleh Elly & Gerlach, (1980 : 174), bahwa model harus di dasarkan pada sejumlah tujuan yang telah dirumuskan dan disesuaikan kondisi siswa. Prestasi belajar siswa yang optimal memerlukan motivasi guru dalam memilih model yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas. Dengan demikian variasi model pembelajaran menjadi faktor dominan dalam menopang upaya pencapaian prestasi belajar siswa. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Winkel (1989 : 262), “bahwa penerapan model yang tepat, ditunjang pengolahan materi pelajaran dan kontrol terhadap prestasi belajar siswa akan menampakkan hasil belajar yang optimal”.
Guna keperluan itulah penguasaan guru atas berbagai model pembelajaran atau model pembelajaran menjadi penting, khususnya model pembelajaran yang menekankan siswa aktif. Pola pembelajaran konvensional yang mengutamakan siswa hanya mendengarkan dan menyaksikan guru mendemonstrasikan, harus sudah jauh-jauh ditinggalkan. Pembelajaran harus menempatkan siswa sebagai subyek yang mampu merencanakan belajarnya, menggali dan menginterpretasi materi pembelajaran, berinteraksi, saling bekerja sama, sehingga meningkatkan proses demokratis.
Model PAKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain.
Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya (“time on task”) tinggi. Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.
Aspek penting yang turut memberi pengaruh pada proses belajar adalah motivasi (Toeti Soekamto & Udin Saripudin Winataputra, 1997 : 38). Hal ini, karena motivasi belajar berperan penting dalam memberikan gairah dan semangat dalam belajar, sehingga siswa yang memiliki motivasi tinggi akan mempunyai energi yang kuat untuk melakukan belajar. Di samping itu, motivasi akan memberikan arah yang jelas dalam aktivitas belajar sehingga siswa yang memiliki motivasi tinggi, akan memiliki dua sayap yang kokoh untuk mencapai ketinggian prestasi, yaitu sayap energi dan sayap tujuan (Winkel, 1996 : 150-151).
Menurut Sadiman A.M. (2001 : 38), motivasi menduduki tiga fungsi penting dalam belajar, yaitu (1) sebagai pendorong aktivitas belajar, (2) menentukan arah belajar dan (3) penyeleksi tindakan belajar. Dengan demikian, jika siswa memiliki motivasi yang kuat atau tinggi dalam belajar, ia akan mencapai prestasi yang tinggi dan jika motivasi siswa rendah maka prestasi siswa pun rendah pula.
Siswa yang memiliki motivasi belajar akan lebih berpengaruh terhadap guru untuk melaksanakan tugas pembelajaran yang lebih efektif. Bilamana motivasi sudah tertanam pada setiap siswa akan membuahkan motivasi bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan setelah siswa mendapatkan berbagai pengetahuan yang telah didapatkan sebelumnya. Motivasi yang ada pada siswa akan semakin berkembang karena seringkali siswa akan dihadapkan pada berbagai kebutuhan yang diperlukan di antaranya kebutuhan ingin tahu lebih banyak tentang pembelajaran yang diterima, kebutuhan akan kepuasan dan sebagainya. Mengingat betapa pentingnya pemilihan model pembelajaran yang tepat agar dapat menumbuh kembangkan motivasi dan meningkatkan prestasi belajar siswa secara optimal, maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah tersebut dalam penelitian tesis dengan judul “PENGARUH MODEL PAKEM TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA SD”.

JUDUL SKRIPSI PENDIDIKAN IPS 2


JUDUL SKRIPSI PENDIDIKAN IPS 2


judul skripsi pendidikan ips-2
  • (KODE : PEND-IPS-0076) : SKRIPSI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK DALAM LINGKUNGAN KELUARGA PEDAGANG KERUPUK
  • (KODE : PEND-IPS-0077) : SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SOSIOLOGI
  • (KODE : PEND-IPS-0078) : SKRIPSI PENERAPAN PENDEKATAN ECLECTIC DALAM PEMBELAJARAN PPKN (SMP)
  • (KODE : PEND-IPS-0079) : SKRIPSI PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR (KLS X)
  • (KODE : PEND-IPS-0080) : SKRIPSI PENGARUH HASIL BELAJAR MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DAN MATA KULIAH KEILMUAN DAN KETRAMPILAN TERHADAP KUALITAS PENULISAN SKRIPSI
  • (KODE : PEND-IPS-0081) : SKRIPSI PENGARUH INVESTASI DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA SEBELUM DAN SETELAH DIBERLAKUKANNYA KEBIJAKAN DESENTRALISASI FISKAL
  • (KODE : PEND-IPS-0082) : SKRIPSI PENGARUH KELENGKAPAN SUMBER BELAJAR DAN KEMANDIRIAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKN (KLS X)
  • (KODE : PEND-IPS-0083) : SKRIPSI PENGARUH KEPRAMUKAAN DAN BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP KEPRIBADIAN SISWA KELAS I SMK
  • (KODE : PEND-IPS-0084) : SKRIPSI PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN PENGULANGAN MATERI PELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI (KLS XI)
  • (KODE : PEND-IPS-0085) : SKRIPSI PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA
  • (KODE : PEND-IPS-0086) : SKRIPSI PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA GURU SMA MATA PELAJARAN EKONOMI
  • (KODE : PEND-IPS-0087) : SKRIPSI PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TUTORING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA (KLS X)
  • (KODE : PEND-IPS-0088) : SKRIPSI PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH
  • (KODE : PEND-IPS-0089) : SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (KLS XI)
  • (KODE : PEND-IPS-0090) : SKRIPSI PENGARUH PENGEMBANGAN PEGAWAI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA BKD KOTA X
  • (KODE : PEND-IPS-0091) : SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BAGAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN (KLS VIII)
  • (KODE : PEND-IPS-0092) : SKRIPSI PENGARUH PERKEMBANGAN VIKARIAT APOSTOLIK BAGI PARTAI KATOLIK TAHUN 1940-1961
  • (KODE : PEND-IPS-0093) : SKRIPSI PENGARUH PERSIAPAN FISIK DAN PERSIAPAN MATERI PERKULIAHAN TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA DALAM MENGIKUTI PERKULIAHAN
  • (KODE : PEND-IPS-0094) : SKRIPSI PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PROFESIONAL MENGAJAR GURU PKN
  • (KODE : PEND-IPS-0095) : SKRIPSI PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMKN X
  • (KODE : PEND-IPS-0096) : SKRIPSI PENGEMBANGAN WISATA RELIGI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BAGI PENINGKATAN KEHIDUPAN SOSIAL-EKONOMI
  • (KODE : PEND-IPS-0097) : SKRIPSI PENGGUNAAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN IPS  DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK---.PDF
  • (KODE : PEND-IPS-0098) : SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA BERDASARKAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI INFORMASI BAGI MANAJEMEN PADA BPR X
  • (KODE : PEND-IPS-0099) : SKRIPSI PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
  • (KODE : PEND-IPS-0100) : SKRIPSI PERAN ABRI SEBAGAI KEKUATAN SOSIAL POLITIK PADA MASA ORDE BARU (1966-1997)
  • (KODE : PEND-IPS-0101) : SKRIPSI PERAN POLWILTABES DALAM PENANGANAN KENAKALAN REMAJA
  • (KODE : PEND-IPS-0102) : SKRIPSI PERANAN ABDI DALEM DALAM PELAKSANAAN TRADISI SEKATEN PADA PEMERINTAHAN SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX-X DI KERATON NGAYOGYAKARTA
  • (KODE : PEND-IPS-0103) : SKRIPSI PERANAN LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA (LDII) DI KOTA X
  • (KODE : PEND-IPS-0104) : SKRIPSI PERANAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM MEMPERSIAPKAN RESOSIALISASI NARAPIDANA
  • (KODE : PEND-IPS-0105) : SKRIPSI PERANAN RUMAH DAMAI DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA NARKOTIKA
  • (KODE : PEND-IPS-0106) : SKRIPSI PERANAN SALURAN IRIGASI UNTUK MENCUKUPI KEBUTUHAN TANAMAN PADI PETAK SAWAH
  • (KODE : PEND-IPS-0107) : SKRIPSI PERBEDAAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR ANAK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI
  • (KODE : PEND-IPS-0108) : SKRIPSI PERKEMBANGAN TRADISI KLIWONAN DI KABUPATEN BATANG
  • (KODE : PEND-IPS-0109) : SKRIPSI PERSEBARAN DAN DAYA SERAP TENAGA KERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA BATU BATA
  • (KODE : PEND-IPS-0110) : SKRIPSI PERSEPSI GURU SEKOLAH DASAR TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI GURU
  • (KODE : PEND-IPS-0111) : SKRIPSI POLA PENGASUHAN ANAK DI PANTI ASUHAN YATIM PKU AISYIYAH
  • (KODE : PEND-IPS-0112) : SKRIPSI PROFIL TENAGA KERJA DI TEMPAT PELELANGAN IKAN
  • (KODE : PEND-IPS-0113) : SKRIPSI SEJARAH PERPINDAHAN LOKALISASI DARI KARANG KEMBANG KE SUNAN KUNING
  • (KODE : PEND-IPS-0114) : SKRIPSI SIKAP DAN PANDANGAN POLITIK PANGLIMA BESAR JENDERAL SOEDIRMAN TERHADAP PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PADA MASA KABINET SYAHRIR DAN MUNCULNYA PERISTIWA 3 JULI 1946
  • (KODE : PEND-IPS-0115) : SKRIPSI STRATEGI MANAJER DALAM MENINGKATKAN REALISASI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR PADA DINAS PASAR KAB X
  • (KODE : PEND-IPS-0116) : SKRIPSI STUDI KOMPARASI ANTARA METODE DISKUSI DENGAN METODE ROLE PLAYING DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN
  • (KODE : PEND-IPS-0117) : SKRIPSI STUDI KOMPARASI ANTARA NILAI IQ DAN PEMAHAMAN NILAI SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA
  • (KODE : PEND-IPS-0118) : SKRIPSI STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR ANTARA METODE PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TEXT BOOK ANJURAN DENGAN MENGGUNAKAN TEXT BOOK WAJIB MATA DIKLAT AKUNTANSI (KLS X SMK)
  • (KODE : PEND-IPS-0119) : SKRIPSI TINJAUAN GEOGRAFI EKONOMI TERHADAP VOLUME PENJUALAN INDUSTRI SIRUP
  • (KODE : PEND-IPS-0120) : SKRIPSI TINJAUAN GEOGRAFIS TERHADAP UPAYA PENGEMBANGAN KAWASAN OBYEK WISATA GOA LAWA
  • (KODE : PEND-IPS-0121) : SKRIPSI UPAYA GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PADA SISWA SMP
JUDUL SKRIPSI PENDIDIKAN IPS 1

JUDUL SKRIPSI PENDIDIKAN IPS 1

JUDUL SKRIPSI PENDIDIKAN IPS 1

judul skripsi pendidikan ips-1
  • (KODE : PEND-IPS-0001) : SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN (SUATU KASUS PADA PERUSAHAAN JASA PELAKSANA KONSTRUKSI PT. X) 
  • (KODE : PEND-IPS-0002) : SKRIPSI ANALISIS PENGARUH IKLAN POND’S WHITE BEAUTY MELALUI MEDIA CETAK DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP PERILAKU KONSUMEN (STUDY PADA MAHASISWA FKIP PENDIDIKAN EKONOMI X) 
  • (KODE : PEND-IPS-0003) : SKRIPSI EFEKTIVITAS METODE KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI POKOK BAHASAN LINGKUNGAN HIDUP DI KELAS X SMA X 
  • (KODE : PEND-IPS-0004) : SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI JURUSAN IPS SMAN X 
  • (KODE : PEND-IPS-0005) : SKRIPSI HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. X 
  • (KODE : PEND-IPS-0006) : SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU GEOGRAFI DALAM MENGAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI DI KOTA X 
  • (KODE : PEND-IPS-0007) : SKRIPSI HUBUNGAN SEKTOR INFORMAL DENGAN KESEMPATAN KERJA DAN KESEMPATAN MENYEKOLAHKAN ANAK (STUDI SEKTOR INFORMAL DI PINGGIR JALAN X) 
  • (KODE : PEND-IPS-0008) : SKRIPSI PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINUM BERKARBONASI MERK FANTA (STUDI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI) 
  • (KODE : PEND-IPS-0009) : SKRIPSI PERANAN PANTI ASUHAN DALAM PEMBINAAN PENDIDIKAN REMAJA (STUDI DI PANTI ASUHAN X) 
  • (KODE : PEND-IPS-0010) : SKRIPSI PERANAN USAHA KECIL PENYULINGAN MINYAK NILAM TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KECAMATAN X 
  • (KODE : PEND-IPS-0011) : SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT MOTIVASI BELAJAR DAN INTELEGENSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI JURUSAN IS SMA NEGERI I X TAHUN AJARAN XXXX/XXXX 
  • (KODE : PEND-IPS-0012) : SKRIPSI APLIKASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS 5 SMU NEGERI X 
  • (KODE : PEND-IPS-0014) : SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA, KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA X TAHUN AJARAN XXXX/XXXX 
  • (KODE : PEND-IPS-0015) : SKRIPSI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA MATA PELAJARAN EKONOMI TERHADAP PERAN SERTA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI X TAHUN PELAJARAN XXXX/XXXX 
  • (KODE : PEND-IPS-0016) : SKRIPSI EFEKTIVITAS PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI BERBASIS KOMPETENSI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI X TAHUN PELAJARAN XXXX/XXXX 
  • (KODE : PEND-IPS-0017) : SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN ORANG TUA DAN KONSEP DIRI ANAK DENGAN SIKAP SOSIAL ANAK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI X 
  • (KODE : PEND-IPS-0018) : SKRIPSI PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM RANGKA MENINGKATKAN JUMLAH PELANGGAN DI PDAM X 
  • (KODE : PEND-IPS-0019) : SKRIPSI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PORTOFOLIO DENGAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT (STM) PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMA NEGERI X
  • (KODE : PEND-IPS-0020) : SKRIPSI ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PENELITIAN KUANTITATIF DESKRIPTIF PADA PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM CABANG X)
  • (KODE : PEND-IPS-0021) : SKRIPSI PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI TERHADAP SISA HASIL USAHA DI KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) X
  • (KODE : PEND-IPS-0022) : SKRIPSI KONTRIBUSI MATERI AJAR GEOGRAFI DALAM PENANAMAN SIKAP SISWA TERHADAP KEPEDULIAN LINGKUNGAN HIDUP (STUDI KASUS PADA SISWA KELAS VIII SMP N X)
  • (KODE : PEND-IPS-0023) : SKRIPSI PENGARUH MOTIVASI, METODE PEMBELAJARAN, LINGKUNGAN SEKOLAH, DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X SMK X (DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL ANTARA)
  • (KODE : PEND-IPS-0024) : SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SEMESTER 2 SMA NEGERI X
  • (KODE : PEND-IPS-0025) : SKRIPSI PEMBELAJARAN PERPETAAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI X
  • (KODE : PEND-IPS-0026) : SKRIPSI PENGGUNAAN MODEL PORTOFOLIO SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAYA KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VIII SMP N X
  • (KODE : PEND-IPS-0027) : SKRIPSI PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMPN X
  • (KODE : PEND-IPS-0028) : SKRIPSI STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR GEOGRAFI ANTARA PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS XI PROGRAM ILMU SOSIAL SMA NEGERI X
  • (KODE : PEND-IPS-0029) : SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VCD DAN GAMBAR CETAK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA PADA KELAS VIII SEMESTER I DI SMP NEGERI X
  • (KODE : PEND-IPS-0030) : SKRIPSI PERBANDINGAN ANTARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN ”KARTU SOAL” DENGAN MODEL PEMBELAJARAN CERAMAH PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI POKOK BAHASAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL SISWA KELAS XI SMA X
  • (KODE : PEND-IPS-0031) : SKRIPSI PELAKSANAAAN PEMBELAJARAN PORTOFOLIO MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DI SMA NEGERI X
  • (KODE : PEND-IPS-0032) : SKRIPSI KENDALA-KENDALA DALAM PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SOSIOLOGI STUDI KASUS PADA GURU-GURU SOSIOLOGI DI SMA X
  • (KODE : PEND-IPS-0033) : SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENDEKATAN STRUKTURAL PADA MATA DIKLAT BEKERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN POKOK BAHASAN BEKERJASAMA DALAM SATU TIM SISWA KELAS X AP SMK X
  • (KODE : PEND-IPS-0034) : SKRIPSI MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS XA MA X DALAM BELAJAR SEJARAH MELALUI PENERAPAN PENELITIAN SEJARAH SECARA SEDERHANA
  • (KODE : PEND-IPS-0035) : SKRIPSI IMPLEMENTASI PEMBERIAN KREDIT KEPADA PEDAGANG GOLONGAN EKONOMI LEMAH PADA BADAN KREDIT KECAMATAN (BKK) DI KECAMATAN X
  • (KODE : PEND-IPS-0036) : SKRIPSI PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SUB SEKTOR INDUSTRI
  • (KODE : PEND-IPS-0037) : SKRIPSI PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN UPAH TERHADAP KESEMPATAN KERJA DI INDONESIA
  • (KODE : PEND-IPS-0038) : SKRIPSI IMPLIKASI SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA (KLS XI)
  • (KODE : PEND-IPS-0039) : SKRIPSI STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DENGAN METODE CERAMAH TANYA JAWAB TERHADAP HASIL BELAJAR
  • (KODE : PEND-IPS-0040) : SKRIPSI ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF DALAM PENENTUAN HARGA PELAYANAN RAWAT INAP DI RSUD X
  • (KODE : PEND-IPS-0041) : SKRIPSI AKTIVITAS PENAMBANGAN BATU KAPUR DAN SUMBANGANNYATERHADAP PENDAPATAN PETANI
  • (KODE : PEND-IPS-0042) : SKRIPSI ANALISIS MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI & ORIENTASI PASCA LULUS SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK X
  • (KODE : PEND-IPS-0043) : SKRIPSI ANALISIS MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI DAN ORIENTASI PASCA LULUS SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR (KLS XII SMK)
  • (KODE : PEND-IPS-0044) : SKRIPSI ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN MAHASISWA
  • (KODE : PEND-IPS-0045) : SKRIPSI BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USIA KAWIN
  • (KODE : PEND-IPS-0046) : SKRIPSI DAMPAK INDUSTRI TERHADAP PERGESERAN NILAI KERUKUNAN DALAM MASYARAKAT JAWA
  • (KODE : PEND-IPS-0047) : SKRIPSI DAMPAK TRADISI PASAR KLIWONAN TERHADAP UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
  • (KODE : PEND-IPS-0048) : SKRIPSI EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI (KLS VIII)
  • (KODE : PEND-IPS-0049) : SKRIPSI EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN LAPORAN KEUANGAN (KLS X)
  • (KODE : PEND-IPS-0050) : SKRIPSI EVALUASI KINERJA GURU BERSERTIFIKASI PENDIDIK DI SMPN X
  • (KODE : PEND-IPS-0051) : SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA LULUSAN SMP MELANJUTKAN KE SMA BAGI PENDUDUK DESA
  • (KODE : PEND-IPS-0052) : SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
  • (KODE : PEND-IPS-0053) : SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN IPS EKONOMI SISWA KELAS VIII
  • (KODE : PEND-IPS-0054) : SKRIPSI GEREJA KRISTEN JAWA (GKJ) PURBALINGGA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN 1942-1945
  • (KODE : PEND-IPS-0055) : SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (KLS VI)
  • (KODE : PEND-IPS-0056) : SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU, PENGALAMAN MENGAJAR, DAN PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA
  • (KODE : PEND-IPS-0057) : SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN PERGAULAN PEER GROUP DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI SMA X
  • (KODE : PEND-IPS-0058) : SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN MINAT PADA PELAJARAN SEJARAH DENGAN PEMAHAMAN NILAI KESEJARAHAN SISWA
  • (KODE : PEND-IPS-0059) : SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PENGALAMAN MENGAJAR DAN MOTIVASI MENGAJAR DENGAN KOMPETENSI GURU PKN DI SMPN DI KAB X
  • (KODE : PEND-IPS-0060) : SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DAN STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X SMA
  • (KODE : PEND-IPS-0061) : SKRIPSI HUBUNGAN CARA BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA
  • (KODE : PEND-IPS-0062) : SKRIPSI HUBUNGAN PENGALAMAN MENGAJAR DENGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PKN SMPN DI KOTA X
  • (KODE : PEND-IPS-0063) : SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT KESADARAN SEJARAH DAN TINGKAT PENDIDIDKAN ORANGTUA TERHADAP SIKAP DISIPLIN SISWA
  • (KODE : PEND-IPS-0064) : SKRIPSI IMPLEMENTASI PEMBERIAN KREDIT PNPM MANDIRI PEDESAAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PEDAGANG GOLONGAN EKONOMI LEMAH DI KEC X
  • (KODE : PEND-IPS-0065) : SKRIPSI KAUM PINGGIRAN DI KAMPUNG JATIPULO, KECAMATAN PALMERAH JAKBAR
  • (KODE : PEND-IPS-0066) : SKRIPSI KEBERADAAN PASAR TRADISIONAL SEBAGAI PUSAT KEGIATAN EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA MASYARAKAT
  • (KODE : PEND-IPS-0067) : SKRIPSI KESIAPAN GURU DALAM MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN PKN DI SMAN
  • (KODE : PEND-IPS-0068) : SKRIPSI KESIAPAN GURU SEJARAH SMA DALAM MENGHADAPI PELAKSANAAN KURIKULUM 2004 BERBASIS KOMPETENSI
  • (KODE : PEND-IPS-0069) : SKRIPSI KONTRIBUSI PERSIAPAN KULIAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA
  • (KODE : PEND-IPS-0070) : SKRIPSI KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TENTANG PILKADA DENGAN PARTISIPASI PEMILIH PEMULA PADA PILKADA KAB X
  • (KODE : PEND-IPS-0071) : SKRIPSI KUALITAS AIR BERSIH UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN RUMAH TANGGA DI DESA
  • (KODE : PEND-IPS-0072) : SKRIPSI PELAKSANAAN POGRAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT (PHBM) DAN PENINGKATAN KERAPATAN HUTAN DI RPH
  • (KODE : PEND-IPS-0073) : SKRIPSI PEMANFAATAN LAYANAN KESEHATAN OLEH PEMULUNG DI TPA
  • (KODE : PEND-IPS-0074) : SKRIPSI PEMANFAATAN MEDIA PETA DALAM PROSES PEMBELAJARAN IPS GEOGRAFI POKOK BAHASAN NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG PADA SMP NEGERI DI KOTA X
  • (KODE : PEND-IPS-0075) : SKRIPSI PEMBINAAN KARAKTER PADA SISWA KELAS VII SMPN
JUDUL SKRIPSI PENDIDIKAN IPS 2