HARAP DIBACA DULU !
Kami membuka jasa pembuatan SKRIPSI dan TESIS mulai dari proposal hingga selesai (termasuk bimbingan dan olah data), untuk info lebih lanjut silahkan KLIK DISINI.
Untuk pembelian file-file referensi Makalah/Skripsi/PTK/Tesis caranya:
1. Tuliskan kodenya dan alamat email anda, lalu kirimkan via Whatsapp ke :
0822-2841-1065 (Whatsapp).
Contoh : Kode AKUN-0001, xxxxxx@gmail.com.
2. Setelah pesan anda kami terima, kami akan mengkonfirmasi ketersediaan filenya.
3. Setelah Anda transfer ke rekening kami, Anda konfirmasi kepada kami via Whatsapp.
.
4. Apabila langkah-langkah diatas telah Anda lakukan, kami akan segera mengirim SKRIPSI, PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) atau TESIS sesuai kode yang Anda minta (lengkap dari cover s/d daftar pustaka, dalam format WORD dan PDF) melalui attachment (lampiran) ke alamat email yang Anda berikan (maksimal 1 jam dari saat pengecekan transfer), sehingga Anda tinggal mengeditnya.
Mohon maaf, dengan segala hormat kami tidak melayani :
1. Komplain setelah lewat 2 hari dari tanggal pengiriman.
2. Pertanyaan-pertanyaan semacam : "Kalau saya telah mentransfer dananya, apa jaminan filenya akan dikirim?" (Dalam transaksi di dunia maya, kepercayaan adalah mutlak diperlukan). Jaminan kami adalah reputasi blog ini. Disamping itu, mungkin yang juga perlu ditanyakan adalah : "Kalau filenya telah dikirim, apa jaminan dana akan ditransfer?"
Sebagai catatan : kami tidak akan membocorkan identitas pemesan (nomor telepon, alamat email, dll.) karena itu staff kami tidak akan pernah menanyakan data pribadi anda seperti : nama, alamat, kampus tempat anda menuntut ilmu, dll. Kerahasiaan klien adalah yang terpenting bagi kami.
Terima kasih atas perhatiannya.
Judul Lengkap
Search This Blog
makalah ringkasan biologi biogeografi
Daftar Isi :
HALAMAN JUDUL, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, PENDAHULUAN, BAB I : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN ORGANISME, BAB II : PERSEBARAN HEWAN, A. Zoografi, B. Daerah Zoografi, BAB III : PERSEBARAN HEWAN DI INDONESIA, BAB IV : RADIASI ADAPTIF, BAB V : PERSEBARAN TUMBUHAN, A. Iklim, B. Ketinggian, C. Bioma, BAB VI : FLORA MALESIANA, DAFTAR PUSTAKA.
Sekilas Isi :
PENDAHULUAN
Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyebaran organisme di muka bumi. Biogeografi terbagi atas :
1. Zoografi (Biogeografi Hewan)
2. Fitografi (Biogeografi Tumbuhan)
Studi tentang penyebaran spesies menunjukkan bahwa spesies-spesies berasal dari satu tempat, namun selanjutnya menyebar ke berbagai daerah. Organisme tersebut mengadakan diferensiasi selanjutnya menjadi subspesies baru dan spesies yang cocok terhadap daerah yang ditempatinya.
Salah satu dasar mempelajari biogeografi adalah bahwa setiap hewan dan tumbuhan muncul atau mengalami evolusi sekali saja pada masa lampau. Suatu tempat tertentu asal suatu jenis disebut pusat asal usul. Orang yang pertama kali mengemukakan adanya hubungan antara makhluk hidup dengan daerah / wilayah tertentu di permukaan bumi adalah Alfred Russel Wallace.
Pada tahun 1800-an ia menerbitkan buku yang mengungkapkan adanya pola penyebaran makhluk hidup di bumi. Wallace membagi bumi menjadi 6 wilayah biogeografi karena masing-masing wilayah memiliki tumbuhan dan hewan yang khas dan unik.
Setiap wilayah geografis tersebut memiliki rintangan berupa kondisi alam sebagai hasil dari penyatuan atau pemisahan benua pada masa silam. Akibat dari adanya rintangan tersebut, makhluk hidup terhalang dan tidak dapat melakukan penyebaran ke daerah di seberangnya.
A. Zoografi
Wilayah persebaran hewan pertama kali diperkenalkan oleh Salater (1858) dan diperluas oleh Wallace (1876), Newbigin (1950), Beaufort (1951), dan Darlington (1957) yang menyusun dan menjelaskannya dengan cara yang lebih modern.
Persebaran hewan terbatas pada daerah-daerah tertentu karena adanya berbagai barrier atau karena sejarah tempat asalnya pada zaman dahulu. Satuan tersbesar distribusi hewan disebut wilayah persebaran hewan. Wilayah persebaran hewan yang satu dengan lainnya dipisahkan oleh laut, gunung, padang pasir, dan iklim. Alfred Russel Wallace dalam ekspedisinya pada abad 18 menyimpulkan bahwa pada masa silam telah terbentuk pola penyebaran hewan dalam 6 kelompok daerah yang disebut zoografi dunia.
B. Daerah Zoografi
Secara garis besar penyebaran hewan-hewan di 6 daerah zoografi adalah sebagai berikut :
Makalah Biologi Sistem Reproduksi Vegetatif dan Generatif Tumbuhan
Daftar Isi :
A. Reproduksi Aseksual / Vegetatif, 1. Reproduksi aseksual alami, 2. Reproduksi aseksual buatan, B. Reproduksi Seksual / Generatif, 1. Penyerbukan pada tumbuhan biji terbuka (gymnospermae), 2. Penyerbukan pada tumbuhan biji tertutup (angiospermae), C. Penyerbukan, Macam-macam penyerbukan, D. Pemencaran Tumbuhan, 1. Pemencaran tumbuhan tanpa bantuan faktor luar, 2. Pemencaran tumbuhan dengan bantuan faktor luar, a. Anemokori, b. Hidrokori, c. Zookori, d. Antropokori, Daftar Pustaka.
Sekilas Isi :
A. Reproduksi Aseksual / Vegetatif
Dibagi menjadi 2 :
1. Reproduksi aseksual alami seperti :
a) Pembentukan spora, dimulai dari pembelahan sel pada bagian tertentu dari tumbuhan.
Contoh : lumut dan tumbuhan paku.
b) Fragmentasi
Reproduksi dengan fragmentasi berarti melepaskan sebagian dari tubuhnya untuk tumbuh menjadi individu baru.
c) Pembentukan tunas, pada dasarnya juga dimulai dari pembelahan sel pada bagian jaringan embrional atau meristematis, dll.
2. Reproduksi aseksual buatan seperti :
Menyetek, mencangkok dan merunduk yang merupakan cara pembiakan yang melibatkan satu individu tumbuhan. Sedangkan menyambung dan menempel melibatkan 2 individu tumbuhan.
B. Reproduksi Seksual / Generatif
Proses reproduksi seksual memerlukan gamet jantan dan betina. Proses perkawinan tumbuhan berbiji diawali oleh proses penyerbukan dan dilanjutkan dengan proses pembuahan.
1. Penyerbukan pada tumbuhan biji terbuka (gymnospermae) adalah menempelnya serbuk sari ke mikrofil (liang bakal biji). Dan terjadi pembuahan tunggal.
Alat reproduksi gymnospermae berupa strobilus jantan dan strobilus betina.
Proses penyerbukan pada gymnospermae umumnya dibantu oleh angin. Contoh tumbuhan berbiji terbuka ini antara lain :
Melinjo, pinus, damar, pakis haji dan cycas.
• Manfaat gymnospermae
a. Bahan makanan, misalnya : biji melinjo
b. Bahan industri kertas, misalnya : batang pinus dan batang melinjo
c. Bahan obat-obatan, misalnya juniper dan pinus
d. Bahan terpentin dan plister, misalnya : tusam/pinus
e. Bahan damar, misalnya : pohon damar
2. Penyerbukan pada tumbuhan biji tertutup (angiospermae)
Adalah menempelnya serbuk sari ke kepala putik dan terjadi pembuahan ganda.
Alat perkembangbiakan angiospermae adalah bunga. Bunga meliputi berdasarkan perhiasan bunga dan alat kelamin bunga.
a. Perhiasan bunga meliputi kelopak dan mahkota bunga.
b. Alat kelamin bunga (alat perkembangbiakan)
Bagian sebelah dalam dari lingkaran perhiasan bunga adalah alat kelamin bunga. Bagian alat kelamin bunga terdiri dari benang sari sebagai alat pembiakan jantan dan putik sebagai alat pembiakan betina. Benang sari berada pada lingkaran sebelah luar dari putik.
Berdasarkan kelengkapan bagian bunga :
a. Bunga lengkap adalah bunga yang mempunyai kelopak, mahkota, benang sari dan putik.
Misal : bunga sepatu, cabai, kecubung, mawar, melati, dan jeruk.
b. Bunga tidak lengkap adalah bunga yang tidak mempunyai salah satu atau beberapa bagian bunga baik perhiasan maupun alat kelamin.
Berdasarkan kelengkapan alat kelamin :
a. Bunga sempurna
b. Bunga tidak sempurna
Makalah Biologi Animalia Echinodermata
Daftar Isi :
ECHINODERMATA, Ciri-ciri Umum Echinodermata, Cara Berkembang Biak, 1. Asteroidea, 2. Ophiuroidea, 3. Echinoidea, 4. Crinoidea, 5. Holothuroidea, PERANAN ECHINODERMATA, a. Peranan Echinodermata yang Menguntungkan, b. Echinodermata yang Merugikan.
Sekilas Isi :
ECHINODERMATA
Ciri-ciri Umum Echinodermata
Echinodermata memiliki lempeng-lempeng dari zat kapur dengan duri-duri kecil sehingga hewan ini disebut hewan berkulit duri.
Ciri khas dari Echinodermata ialah sistem pembuluh air, yaitu suatu jaringan saluran hidrolik yang bercabang menjadi penjuluran dan disebut kaki tabung (kaki ambulakral). Kaki tabung atau kaki ambulakral berfungsi untuk lokomosi, makan, dan pertukaran gas.
Cara Berkembang Biak
Reproduksi seksual pada anggota filum ini umumnya melibatkan hewan jantan dan betina yang terpisah (dioecious) dan pembebasan gamet dilakukan di air. Hewan dewasa yang radial berkembang dari larva bilateral melalui proses metamorfosis.
Filum Echinodermata umumnya terbagi menjadi 5 kelas, antara lain asteroidea (bintang laut), ophiuroidea (bintang mengular), echinoidea (bulu babi dan dolar pasir), crinoidea (lili laut dan bintang berbulu), serta holothuroidea (timun laut atau teripang).
1. Asteroidea
Bintang laut umumnya memiliki lima lengan, tetapi kadang-kadang lebih yang memanjang dari suatu cakram pusat. Permukaan bagian bawah lengan itu memiliki kaki tabung yang dapat bertindak seperti cakram untuk menyedot. Bintang laut mengkoordinasi kaki tabung tersebut untuk melekat di batuan dan merangkak secara perlahan-lahan sementara kaki tabung tersebut memanjang, mencengkeram, berkontraksi, melemas, memajang, kemudian mencengkeram lagi. Bintang laut menggunakan kaki tabungnya untuk menjerat mangsanya seperti remis dan tiram.
2. Ophiuroidea
Bintang mengular memiliki cakram tengah yang jelas terlihat dari tangannya panjang sehingga memudahkannya bergerak. Kaki tabung (kaki ambulakral) tidak memiliki alat isap dan bintang mengular bergerak dengan mencambukkan lengannya. Beberapa spesies ophiuroidea merupakan hewan pemakan suspensi, dan yang lain adalah predator atau pemakan bangkai.
3. Echinoidea
Bulu babi (sea urchin) dan dolar pasir (sand dollar) tidak memiliki lengan, tetapi hewan dari kelas ini memiliki lima baris kaki ambulakral yang berfungsi untuk bergerak walaupun lambat. Bulu babi juga memiliki otot untuk memutar durinya yang panjang sehingga bulu babi dapat bergerak. Secara kasar, bulu babi berbentuk agak bulat, dan dolar pasir berbentuk seperti cakram dan pipih.
4. Crinoidea
Lili laut menempel ke substratum melalui sebuah batang. Lili laut merangkak dengan menggunakan lengannya yang panjang dan fleksibel. Sebagai suatu kelompok, anggota kelas crinoidea umumnya menggunakan lengannya yang berbulu untuk membantu proses memakan suspensi. Lengan itu terdapat di sekeliling mulut, tetapi mengarah ke atas sehingga menjauhi substratum. Crinoidea merupakan suatu kelas purba dari filum Echinodermata yang tidak berubah selama evolusinya.
Makalah Farmakologi Antibiotik Makrolida
Daftar Isi :
KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, A. Latar Belakang, B. Tujuan, C. Perumusan Masalah, BAB II PEMBAHASAN, A. Farmakokinetik, B. Farmakodinamik, C. Efek Samping dan Reaksi yang Merugikan, D. Mekanisme Kerja, E. Farmakologi Klinis, F. Indikasi Penggunaan, G. Toksisitas dan Efek Samping, BAB III PENUTUP, A. Kesimpulan, B. Saran, DAFTAR PUSTAKA.
Sekilas Isi :
A. Farmakokinetik
Preparat eritromisin oral diabsorbsi dengan baik melalui saluran gastrointestinal. Obat ini tersedia untuk pemberian intravena, tetapi harus diencerkan dalam 100 ml salin atau dextrosa 5% dalam larutan air untuk mencegah plebitis atau rasa terbakar pada tempat suntikan. Obat ini mempunyai waktu paruh yang singkat dan efek pengikatnya pada proteinnya sedang. Obat ini diekstresikan ke dalam empedu, feses dan sebagian kecil dalam urine. Karenanya jumlah yang diekskresikan ke dalam urine sedikit, maka insufisiensi ginjal bahkan merupakan kontra indikasi bagi pemakaian eritromisin.
B. Farmakodinamik
Eritromisin menekan sintesis protein bakteri. Mulai terjadi preparat oral adalah 1 jam. Waktu untuk mencapai puncak adalah 4 jam dan lama kerjanya adalah 6 jam.
C. Efek Samping dan Reaksi Yang Merugikan
Efek samping dan reaksi yang merugikan dari eritromisin adalah gangguan gastrointestinal, seperti mual dan muntah, diare dan kejang abdomen. Reaksi alergi terhadap eritromisin jarang terjadi. Heptotoksisitas (toksisitas hati) dapat terjadi jika obat dipakai bersama obat-obatan hepatotoksik lainnya seperti asetaminofen (dosis tinggi), fonotiazin dan sulfonamid. Eritromisin estolat (ilosone), nampaknya lebih mempunyai efek toksik pada liver dibandingkan dengan eritromisin lainnya. Kerusakan hati biasanya bersifat reversible jika obat dihentikan. Eritromisin tidak boleh dipakai bersama klindomisin atau linkomisin karena mereka bersaing untuk mendapatkan reseptor.
D. Mekanisme Kerja
Eritromisin menghambat sintesis protein yang tergantung RNA. Pada sub unit ribosom 50 S menyekat reaksi-reaksi transpeptidasi dan translokasi. Terdapat bukti yang menggambarkan bahwa eritromisin dapat paling sedikit sebagian menempati suatu tempat pengikatan bersama-sama dengan klindamisin.
1. Spektrum aktivitas utama eritromisin melawan organisme-organisme gram positif meskipun beberapa jenis bakteri gram negatif mungkin rentan juga. Treponema, mycoplasma, chlamydia dan ricketsia dapat rentan.
2. Obat ini terutama bersifat bacteriostatik tetapi pada konsentrasi lebih tinggi dan terutama terhadap bakteri gram positif dapat bersifat bakteriosid.
3. Ia basa lemah dan secara bermakna lebih aktif pada pH alkali daripada pada pH netral atau asam.
4. Resistensi terhadap eritromisin dapat terjadi oleh mekanisme berikut ini :
a. Ketidakmampuan antibiotika untuk menembus mikroba.
b. Perubahan tempat reseptor pada ribosom 50 S.
c. Metilasi adenin.